Membangun Citra Untuk Eduplay Dan Tkit Alam Miftahul Jannah Surakarta Melalui Desain Komunikasi Visual

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia khususnya di era globalisasi sekarang ini. Maka dari itu manusia berlomba- lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin bahkan sejak usia dini. Pendidikan anak usia dini (PAUD) memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang itu akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktifitas. Pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki (Soemiarti Patmonodewo, 2003: 5). Pendidikan anak usia dini (PAUD) cukup memberikan bukti betapa pentingnya stimulasi sejak usia dini dalam mengoptimalkan seluruh potensi anak guna mewujudkan generasi mendatang yang berkualitas dan mampu bersaing dalam percaturan dunia yang mengglobal pada milenium ke tiga ini.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan). Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada

commit to user

jenjang berikutnya. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap- tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas. Baik dalam hal sikap, perhatian, minat dan kemampuannya dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan akan mengendap dan membangun struktur kepribadian anak. Kekhasan dunia anak mengakibatkan perlunya strategi pembelajaran untuk anak yang khas juga. Ada sebagian anak yang mendapatkan perlakuan dan stimulasi dari lingkungan yang positif, sehingga anak akan tumbuh lebih matang. Namun ada sebagian lain yang tidak mendapatkan lingkungan yang positif, sehingga perkembangan jiwanya terlambat. Orientasi belajar anak pada usia dini adalah 1. Mengembangkan potensi dan kemampuan dasar, 2. Mengembangkan sikap dan minat belajar, 3. Membangun dasar kepribadian dan sikap mental positif ( Soemiarti Patmonodewo, 2003: 72). Bukan untuk mengejar prestasi, seperti kemampuan membaca, menulis, berhitung dan penguasaan pengetahuan lain yang sifatnya akademik. Apabila orientasi belajar ditekankan pada kemampuan prestasi akademik maka anak kadang menimbulkan dampak-dampak yang negatif bagi perkembangan anak selanjutnya. Orientasi pencapaian prestasi akademik boleh dilakukan dengan satu syarat, tidak ada unsur paksaan.

Sebagaimana telah dipahami bahwa anak usia dini memiliki karakter yang khas, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu strategi dan metode pengajaran yang diterapkan untuk suatu lembaga pendidikan di usia dini akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pengajaran.

Dengan adanya pandangan tersebut, maka banyak mengundang berdirinya lembaga-lembaga pendidikan usia dini pada saat ini. Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH adalah sebuah lembaga pendidikan Islam pra sekolah yang

commit to user

beralamat di jalan Adi Sumarmo 96 A Komplang Rt 08/I Kadipiro Banjarsari Solo yang berdiri dari Yayasan Islam yang bernama MIFTAHUL JANNAH, berdiri pada tahun 2002 pada tanggal 14 Januari Akte Notaris No. 1 RA Cheriah Bahrudin Suryobroto, jelas bukan merupakan salah satu dari beberapa Eduplay dan TKIT Alam yang berdiri karena semaraknya pendidikan usia dini saat ini, tetapi berdiri dikarenakan kepedulian para pemimpin yayasan akan pentingnya pendidikan anak di usia dini.

Selama kurang lebih enam tahun berdiri. Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat sekitar. Dengan metode belajar yang diterapkan adalah learning by nature (pengetahuan dari alam), Active learning (aktif dalam berpengetahuan), Positif diciplin (disiplin yang aktif) yang digali dari nilai- nilai Al-Qur’an sehingga anak- anak dapat belajar dan bermain secara bebas terarah tanpa tekanan serta metode Full Day School (sekolah seharian) juga memungkinkan orang tua untuk lebih tenang dalam bekerja karena putra-putrinya diasuh oleh orang-orang yang amanah. Serta didukung dengan fasilitas dan sarana pendidikan yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH guna pendidikan anak di usia dini.

Meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Solo dan sekitarnya yang diikuti dengan kesadaran pentingnya pendidikan, sangat mendorong perkembangan pendidikan di kawasan ini. Menjamurnya tempat pendidikan anak pra sekolah di Solo dan sekitarnya, menjadi tantangan tersendiri bagi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta. Bisnis pendidikan pra sekolah yang tak akan sepi oleh pembeli. Pendidikan di usia dini gerbang utama dalam pembentukan kehidupan di kemudian hari. Stimulasi mental yang kaya sejak dini sangat dibutuhkan oleh seorang dalam proses tumbuh kembangnya.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH harus berusaha keras untuk membangun citra agar masyarakat kota Solo dan sekitarnya lebih mengenalkan keberadaanya dan tertanam dalam benak masyarakat.Yang pada tahun sebelumnya

commit to user

dalam penyampaian informasi tentang Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH belum jelas dan tidak memiliki kekhasan yang timbul dibenak masyarakat. kini banyak memiliki pilihan tempat pendidikan prasekolah seperti Al Azhar, Al Firdaus, Al Abidin, PG & TK Alam SURYA MENTARI dan lain sebagainya yang sudah lebih dulu terkenal atau tertanam dalam benak publik.

Membangun sebuah citra institusi tidak lepas dari refleksi sebuah gambaran visual yang menjadi identitasnya (Concept edisi 02, 2004: 12). Membangun citra Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH diperlukan usaha yang tepat agar dalam merancang pembangunan citra bisa dengan mudah tertanam dalam benak masyarakat, yang pada tahun sebelumnya dalam penyampaian informasi tentang Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH belum jelas dan tidak memiliki

kekhasan yang timbul dibenak masyarakat. Perancangan yang telah dibuat tanpa memperhatikan ciri khas dan elemen-elemen yang mendukung dalam kegiatan penyampaian informasi. Seperti, dalam kategori lambang yaitu logo, typografi, slogan dan warna tidak dirancang sesuai dengan kekhasan yang dimiliki oleh Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH, dalam kategori publikasi yaitu dalam penempatan dan pembuatan papan nama/ main board tidak begitu jelas dan terlalu kecil sehingga masyarakat tidak tahu tentang keberadaan Eduplay dan TKIT Alam tersebut, dalam kategori Corporate signature yaitu tenang pemberian nama dalam masing- masing kelas dan ruangan yang dimiliki Eduplay dan TKIT Alam tidak mencerminkan citra lembaga yang Islami dan kreatif yang berdekatan dengan Alam yang merupakan salah satu kekhasan Eduplay dan TKIT Alam tersebut, dalam kategori perlengkapan dan media pendidikan yaitu Buku Tulis, Buku Gambar, Buku dan Map Siswa tidak seragam dalam perancanganya, dalam kategori Stationary yaitu Kartu Nama, Kertas Surat, dan Amplop masih rancu tidak jelas, dan dalam kategori Merchandise tidak dirancang atau tidak ada. Dengan terbatasnya perancangan tersebut maka di sini penulis akan merancang sebuah komunikasi kepada publik melalui komunikasi visual untuk membangun citra Eduplay dan TKIT Alam

commit to user

MIFTAHUL JANNAH agar masyarakat luas lebih mempercayakan putra putrinya untuk pendidikan di usia dini. Adalah mudah untuk membangun fisik untuk membangun bangunan fisik sekolah komplit dengan segala sarana dan prasarananya. Akan tetapi, tanggungjawab membangun pendidikan generasi penerus adalah harta yang tak ternilai harganya.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta bersama pra sekolah yang lain memiliki cita-cita luhur yang sama dalam memberi pijakan pendidikan dasar bagi anak usia dini. Namun, mereka berlomba untuk mendapatkan “ceruk kehidupan” dari pasar yang sama. Setiap prasekolah mengembangkan kurikulumnya berdasarkan teori pendidikan yang berbeda-beda mengenai cara belajar anak. Banyaknya pilihan tersebut menjadi alternatif para orangtua untuk secara bijaksana menjatuhkan pilihanya kepada sekolah yang paling sesuai dengan

filosofi orangtua dalam membesarkan putra-putrinya.

Dari pandangan tersebut disini peran sebuah promosi pencitraan akan sebuah produk atau Intitusi sangat dibutuhkan untuk lebih mengenalkan keberadaanya di tengah masyarakat. Dalam perancangan ini penulis akan merancang sebuah komunikasi antara publik melalui gambaran visual untuk pembangunan citra di

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH agar masyarakat mempercayakan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH sebagai tempat untuk pendidikan anak di usia dini.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang sebuah komunikasi visual untuk membangun citra Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH yang ditujukan untuk masyarakat desa Komplang pada khususnya dan masyarakat Surakarta pada umumnya?

commit to user

C. TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan dari perancang promosi ini bagi Edupaly dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH adalah:

1. Membuat perancangan komunikasi visual yang komunikatif dan menarik sehingga dapat membangun citra dan meningkatkan kepercayaan terhadap desa Komplang pada khususunya dan masyarakat Surakarta pada umumnya.

2. Membuat perancangan Media Placement/ Penempatan media yang efektif dan tepat sasaran sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengetahui keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

D. MANFAAT PERANCANGAN

1. Manfaat Praktis

a. Dapat menjadi sebuah alternatif solusi dalam menambah kepercayaan masyarakat terhadap Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta.

b. Memberikan pemahaman terhadap pembaca tentang pentingnya peran sebuah perancangan komunikasi visual untuk membangun citra dan memperkenalkan sebuah lembaga pendidikan kepada masyarakat.

c. Memberikan penjelasan tentang sistem pendidikan dan kegiatan yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH serta menjadi salah satu bentuk strategi pemasaran hasil lulusannya.

2. Manfaat Teoritis Dapat menjadi acuan untuk mengembangkan dan studi mengenai perancangan komunikasi visual, serta sebagai salah satu solusi terhadap peningkatan minat terhadap barang maupun jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan atau lembaga.

commit to user

E. BATASAN RUANG LINGKUP PERANCANGAN

Tabel 1. Batasan Ruang Lingkup Perancangan

Kategori Desain Sasaran Lambang Logo, typografi , slogan,

warna.

Merancang lambang yang khas sehingga dapat tertanam dimasyarakat.

Publikasi

Main board / papan nama, booklet, pamlet, banner, Spanduk, Balliho, branding car

Mudah dikenali dan dibaca serta pencerminan citra Islam dan Alam

Corporate signature

Signage : • Papan citra lembaga • Nama kelompok kelas • Kantor • Perpustakaan • Tempat Wudhu • Gudang • Toilet • Ruang Pertemuan • Tempat parkir

Mencerminkan citra lembaga serta sistem pendidikan yang islami dan penuh kreativitas yang berdekatan dengan alam

Perlengkapan dan media pendidikan

Buku tulis,Buku gambar. Serasi dan seragam

Stationary

Kartu nama, Kertas surat, Amplop,Map pendaftaran,formulir pendaftaran.

Jelas serta tidak rancu

commit to user

Merchandise

mug, kalender, pembatas buku.

Memiliki nilai tambah dari konsumen

F. METODE PERANCANGAN

1. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH guna perancangan promosi adalah meliputi:

a. Observasi langsung adalah cara pengumpulan data dimana peneliti atau yang ditugasi melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikkian hingga subyek tidak tahu bahwa dia sedang diamati. Observasi digunakan untuk mengetahui keadaan secara lansung kondisi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH mengenai semua yang berkenaan sehingga dapat menjadi dasar dalam menyusun strategi promosi, begitu pula terhadap kompetitornya, sehingga pada akhirnya akan dapat membantu memperkaya referensi dalam menentukan media-media yang tepat yang akan dibuat sebagai promosi.

b. Wawancara (interview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data, digunakan sebagai media utama dan dianggap sangat efektif demi mendapatkan semua kelebihan dan kekurangan yang ada menurut beberapa pandangan atau dengan adanya wawancara, sehingga dapat diketahui tentang semua yang berkenaan dengan permasalahan, wawancara dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada responden. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang sebenarnya atau apa adanya, dan hasil yang berupa penjelasan serta alasan sehingga jawaban yang diperoleh berupa jawaban

commit to user

kualitatif yang dapat melengkapi semua informasi yang dibutuhkan, sehingga dapat menentukan strategi kreatif dalam penyusunan perancangan ini.

c. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat dari dokumen- dokumen yang sudah ada, dilakukan dengan mengumpulkan berita, foto dan data yang mendukung berasal dari majalah, koran, brosur maupun internet yang berkaitan dengan berita atau masalah yang berkenaan dengan permasalahan, sehingga dapat menjadi referensi dalam menemukan solusi pemecahannya.

2. Metode Analisis

a. Metode Analisis Komparatif Menggunakan Metode Analisis Komparatif, yaitu dengan membandingkan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH dengan TKIT Alam daerah lain yang mempunyai karakteristik yang sama ataupun berbeda. Dengan melihat perbandingan itu, karakteristik produk dapat ditingkatkan kualitas dan desain promosi yang sudah dibuat oleh Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

b. Metode Analisis SWOT Menggunakan Metode Analisis SWOT, yaitu dengan maksud untuk mengetahui dan mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weaknees), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH. Selain itu untuk menemukan apa yang harus dilakukan oleh Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.

1) Strength (Kekuatan)

(1) Memiliki program-program unggulan dalam metode pembelajaranya. (2) Metode pembelajaranya mendekatkan dengan alam sekitar yang jarang

dijumpai dipendidikan usia dini lainya. (3) Bangunan kelas bertingkat dua yang terbuat dari kayu yang disebut saung

memungkinkan anak akan bisa belajar dengan tenang dan nyaman.

commit to user

10

(4) Metode Full Day School yang memungkinkan orangtua tenang dalam pekerjaanya. (5) Lingkungan sekitar ditanamami pohon-pohon sebagai sumber pembelajaran dengan suasana sejuk dan tenang sehingga anak akan nyaman dalam proses pembelajaranya.

(6) Tenaga pendidiknya dari berbagai kalangan disiplin ilmu lulusan S1 dan PGTKIT. (7) Dalam pembelajarannya bukan hanya mengandalkan kemampuan kognitifnya

saja akan tetapi lebih menekankan pada kemampuan afektif siswanya.

2) Weakness (Kelemahan) (1) Kurang terawatnya sarana dan prasarana yang telah dibuat seperti bak pasir, mandi bola dan ayunan. (2) Masyarakat belum begitu tahu tentang keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH. (3) Kualitas tampilan desain yang kurang komunikatif. (4) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang berkontinyu. (5) Masih rancunya stationary yang ada di Eduplay dan TKIT Alam

MIFTAHUL JANNAH. (6) Desain promosi media komunikasi visual tidak menampilkan keunggulan atau ciri khas yang ada di sekolahan tersebut.

3) Opportunity (Kesempatan) (1) Kesempatan untuk menjadi tujuan pendidikan pada usia dini sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta.

(2) Para orang tua sudah mulai sadar akan begitu pentingnya pendidikan anak diusia dini. (3) Metode yang diterapkan dalam proses pembelajarannya masih jarang ditemukan di sekolah lain khususnya di Solo.

commit to user

11

4) Threat (Ancaman) (1) Kompetitor lebih awarnes, lebih menarik perhatian konsumen secara visual dan isi. (2) Kompetitor sudah terkenal. (3) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik. (4) Kompetitor lebih lengkap sarana dan prasarana guna penunjang proses

pembelajaran.

Tabel 2. Analisis SWOT dalam Matrik

commit to user

12

pendidikan anak diusia dini sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki.

b. Para orang tua mulai sadar akan pentingnya pendidikan anak diusia dini.

c. Metode yang diterapkan dalam proses masih jarang ditemukan di sekolahan lain.

b. Kompetitor lebih awarnes, lebih menarik konsumen secara visual dan isi.

c. Kompetitor memiliki persamaan karakteristik.

d. Kompetitor lebih lengkap sarana dan prasarana.

1. Memiliki program-program unggulan dalam metode pembelajaranya.

2. Metode pembelajaran berdekatan dengan alam dan lingkungan sekitar yang jarang dijumpai di pendidikan usia dini lainya.

3. Bangunan kelas bertingkat dua yang terbuat dari kayu membuat anak nyaman dan tenang dalam proses pembelajaranya.

4. Metode Full Day School memungkinkan orangtua tenang

124a. Tetap menggali

program unggulan yang ada di Euplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

124b. Terus berinovasi,

memperbanyak referensi, peka terhadap perubahan.

5c. Tetap menjaga

lingkungan sekitar karena sebagai

6a. Penjaringan tenaga pendidik harus tetap diperhatikan agar output pendidikan seperti yang diharapkan.

8c. Mengikuti kegiatan yang dapat menambah wacana baru seperti pameran dalam perkembangan pendidikan usia dini.

commit to user

13

dalam pekerjaanya.

5. Lingkungan sekitar ditanami pohon-pohon sebagai sumber pembelajaran dengan suasana sejuk dan tenang sehingga anak akan nyaman dalam proses pembelajarannya.

6. Tenaga pendidiknya dari berbagai kalangan disiplin ilmu lulusan S1 dan PGTKIT.

sumber pembelajaran.

Weaknesess

1. Kurang terawatnya fasilitas sarana dan prasarana seperti bak pasir, mandi bola dan ayunan.

2. Masyarakat belum begitu tahu tentang keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

3. Kualitas tampilan desain yang kurang komunikatif.

4. Kurangnya promosi media komunikasi visual.

5. Masih rancunya Stationary yang ada di Euduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

1a. Memperbaiki dan

merawat sarana dan prasarana sehingga masyarakat akan lebih percaya.

5b. Menyusun dengan

baik serta memperlihatkan kekhasan yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

234a. Mencari informasi dan referensi secara aktif dari berbagai media guna pengembangan desain dan mengetahui keinginan pasar

3b. Merancang desain yang komunikatif sehingga masyarakat dengan mudah dapat menangkap apa yang di promosikan.

commit to user

BAB II LANDASAN PERANCANGAN

A. KAJIAN TEORI

1.Arti Pendidikan

Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan, Drs. H. Abu Ahmadi menerangkan bahwa pendidikan (paedagogie) secara etimologi berasal dari bahasa Yunani. Pendidikan/paedagogie terdiri atas kata “Pais”, artinya anak, dan “Again” diterjemahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Secara definisi pendidikan oleh para tokoh pendidik diartikan sebagai berikut.

a. SA.Bratanata dkk. Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembanganya mencapai kedewasaannya.

b. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak- anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

c. Ki Hajar Dewantara Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak- anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya. (Abu Ahmadi, 1991:69).

Pendidikan memberikan pengaruh, bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang bertanggungjawab kepada anak didik sebagai bekal untuk dapat hidup mandiri.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

commit to user

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

2.Tujuan Pendidikan

Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.

Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh Negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini masing- masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya.

3. Pentingnya Pendidikan

Pendidikan secara naluriah akan tumbuh dan dibekalkan orangtua kepada anak-anaknya. Dalam kehidupan modern, pendidikan telah berkembang dan terorganisasi dengan baik melalui instansi pendidikan yang disebut sekolah. Drs.

H. Abu Ahmadi menyatakan beberapa tinjauan pentingnya pendidikan. Jika dipandang dari segi anak, pendidikan berperan untuk membekali kemampuan agar anak dapat hidup mandiri. Dalam masa pertumbuhannya, anak belum mampu berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya, semua tergantung kepada orangtuanya. (Abu Ahmadi, 1991:74).

Jika dipandang dari sudut pandang orang tua, pendidikan adalah dorongan orangtua yaitu hati nuraninya yang terdalam mempunyai sifat kodrati unntuk mendidik anaknya baik dari segi phisik, social, emosi maupun inteligensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian, dan agar mendapat kebahagiaan hidup

commit to user

yang meraka idam- idamkan, sehingga ada tanggungjawab moral atas hadirannya anak tersebut yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat dididik dengan sebaik- baiknya.

4.Jenis- Jenis Pendidikan

Pendidikan dapat digolongkan atas.

a. Menurut tingkat dan sistem persekolahan. Di beberapa Negara memiliki sistem persekolahan yang berbeda- beda. Tingkat persekolahan di Indonesia di mulai dari prasekolah hingga perguruan tinggi.

b. Menurut tempat berlangsungnya. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan menurut tempatnya dibedakan menjadi tiga, disebut terpusat pendidikan yaitu: pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Sehingga tanggungjawab pendidikan menjadi tanggungjawab keluarga dan pemerintah (dalam hal ini sekolah dan masyarakat).

c. Menurut cara berlangsungnya. Pendidikan dibedakan antara pendidikan Fungsional dan pendidikan Intensional. Pendidikan Funsional adalah pendidikan yang berlangsung begitu saja. Sedangkan dalam pendidikan Intensional adalah program dan tujuan pendidikan sudah direncanakan.

d. Menurut sifatnya pendidikan. Pendidikan menurut sifatnya dibedakan menjadi tiga yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Informal dan Pendidikan Non formal. Yang dimaksud Pendidikan Formal adalah pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat- syarat tertentu secara ketat, pendidikan ini berlangsung di sekolahan. Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari- hari dengan sadar atau tidak sadar dalam hidupnya, dan Pendidikan Non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat.

commit to user

5. Pengertian Pendidikan Prasekolah

Sebelum memasuki pendidikan ke jalur Pendidikan Formal, banyak dari masyarakat mungkin telah dipersiapkan oleh orangtua kita untuk menambah pengalaman pendidikan usia dini di luar lingkungan keluarga, misalnya, berupa di Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain/Eduplay, ataupun Taman Kanak- kanak.

Hal tersebut patut kita berterima kasih sekali kepada orangtua betapa oarangtua kita sadar dan berharap akan pentingnya pendidikan bagi putra- putri mereka. Mereka sadar akan pentingnya pendidikan sejak usia dini karena pendidikan sejak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya. Pendidikan yang diterapkan sejak usia dini merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak.

Aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan berkembang sangat luar biasa pada masa usia dini(0- 8 tahun). Hal itu dapat terjadi jika dilakukan upaya pengembangan melalui pendidikan. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan kecerdasan anak berkembang sangat cepat pada tahun- tahun awal kehidupan anak. Pada usia dini perkembangan otak manusia mencapai 80%. Sejak bayi lahir, perkembangan otaknya mencapai 25% orang dewasa. Pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai 50%, pada usia 8 tahun mencapai 80% dan mencapai titik komulasi 100% pada usia 18 tahun. Oleh sebab itu, anak pada masa usia dini disebut masa emas perkembangan atau Usia Keemasan (golden age) merupakan masa anak mulai peka untuk menerima berbagai upaya pengembangan. Masa peka pada masing- masing anak berbeda, namun pada umumnya biasa terjadi pada rentang usia lahir hingga 6 (enam) tahun.

Pendidikan yang diberikan pada usia dini atau dengan istilah prasekolah adalah sebagai pendidikan sebelum memasuki Pendidikan Formal/sekolah. Pendidikan prasekolah lebih merupakan arena bagi persiapan anak untuk mengikuti kejenjang pendidikan selanjutnya.

Pendidikan prasekolah adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

commit to user

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

Selain itu di dalam PP RI No. 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, Bab I pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Taman Kanak- kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa satuan pendidikan prasekolah meliputi Taman Kanak- kanak, Kelompok Bermain/ Eduplay dan Penitipan Anak. Taman Kanak- kanak berada pada jalur pendidikan sekolah sedangkan Kelompok bermain/ Eduplay dan Penitipan anak terdapat di jalur luar sekolah.

6. Citra

Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. (Rhenald kasali, 1995: 193).

7. Desain

Desain menurut beberapa sumber berarti perancangan yang berkaitan dengan estetika seseorang, cita rasa dan kreaktifitas seseorang guna menciptakan sebuah produk yang dapat menjadi solusi baru bagi kebutuhan manusia. Desain grafis sendiri dibuat dan dibangun dengan beberapa prinsip dan elemen dasar seperti garis, bentuk, volume, tekstur, warna dan format. (Suyanto, 2004:34)

8. Komunikasi

Mengembangkan komunikasi yang efektif pada umumnya mengandung misi komunikasi untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan.

commit to user

Komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang artinya memberitahukan, berpatisipasi, menjadikan milik bersama. Sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud “Memberitahukan dan menyebar informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai, untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (Commonness)” (Kurnia Ahmad, 1992:3).

9. Visual

Visual adalah suatu yang dapat dilihat (dengan mata), dalam desain komunikasi visual berarti kita mempergunakan mata sebagai pemahaman dalam berkomunikasi. Dalam Kamus Besar Indonesia (1999: 1120) “Visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dengan indera penglihatan”.

10. Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

Telah diketahui bidang studi desain grafis belakangan ini berkembang menjadi sebuah Desain Komunikasi Visual. Jika desain grafis hanya berorientasi pada grafis dua matra, maka jangkauan desain komunikasi visual meluas mencakup pula media-media beragam yang biasa disebut dengan instilah multimedia. Secara akar desain komunikasi visual merupakan satu cabang dari seni rupa dan seni grafis, namun ada perbedaan yang cukup jelas antara seni rupa murni dengan desai komunikasi visual, jika seni rupa murni adalah hasil ungkapan ekspresi dari seorang perupa, sedang desain komunikasi visual mendasarkan pada tiga konsep utama (main conceptual), yaitu konsep berkomunikasi, melalui ungkapan kreatif, melalui berbagai media, dan tujuan akhirnya adalah berkomunikasi. Jadi Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep maupun cara komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio

commit to user

dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

o Prinsip Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis. o Istilah

a) Seni Grafis/Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu Seni Murni.

b) Grafis/Graphic, adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.

c) Desain Grafis/Graphic Design, istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari kata bahasa Yunani “Graphos” yang berarti“ tulisan/ gambar”.

Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakan istilah: Desain Komunikasi Visual.

11. Media Promosi

Media promosi terdiri dari dua suku kata yang memiliki artian tersendiri, media berarti sarana ataupun sesuatu yang digunakan untuk mendukung kelancaran suatu kegiatan dan promosi adalah sebuah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang ataupun perusahaan guna meningkatkan penjualan atau pengenalan suatu produk kepada masyarakat luas. Sehingga media promosi dapat diartikan sebagai sarana guna menunjang kegiatan promosi agar lebih dikenal khalayak luas baik berupa audio visual atau materi tercetak untuk memberikan informasi dan memperkenalkan suatu produk tertentu.

Media dapat diartikan sebagai alat, yang dalam hal ini merupakan sarana pelancar komunikasi. Menurut Joko Karodiharjo (dikutip oleh Sunarjo dan Djoenaesih S. Sunarjo, 1983).

Terdapat beberapa macam strategi yang sering kali digunakan sebagai media promosi serta mempunyai hubungan erat dengan metode, strategi dan

commit to user

teknik publisitas yang dipergunakan oleh suatu negeri, yang masing-masing membawa efek dan sifat tersendiri.

a. Materi cetak

1. Surat Edaran adalah sepucuk surat yang dikirimkan kepada wisatawan prospektif. Resiko daripadanya adalah ongkos pengiriman perpos terlalu dan tidak jarang menjadi korban untuk dibuang saja kedalam keranjang sampah.

2. Leaflet adalah untuk memberikan informasi tambahan yang sifatnya segera dan masih hangat (up-to-date) kepada masyarakat keberbagai tempat yang terpencar-pencar. Ia biasanya dikirim langsung atau diselipkan kedalam bahan-bahan tercetak lainnya.

3. Brosur adalah mempunyai ukuran yang lebih besar, isi yang lebih banyak dan terperinci, dan informasi tentang fasilitas dan pelayanan, berisi petunjuk- petunjuk agar dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembacanya tentang bidang dan kegiatan kepariwisataan di negeri yang bersangkutan.

4. Folder adalah materi tercetak yang paling banyak digunakan dalam media publisitas pariwisata. Folder yang paling besar kadang-kadang berisi sampai

24 atau 32 halaman, sedangkan yang biasa terdiri dari 4 sampai 16 halaman. Yang lebih banyak lagi jumlah halamannya disebut juga booklet.

5. Poster merupakan alat publisitas yang penting dalam dunia pariwisata. Tetapi dapat pula ditambahkan disini bahwa untuk poster konsepsi dan tata warnanya harus dapat menyatakan efek psikologisnya dengan pengucapan keindahan suatu resort atau daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik dari suatu negeri.

6. Majalah merupakan penerbitan secara periodik. Majalah juga menjadi media yang penting dalam publisitas pariwisata, yang banyak negara mempergunakan majalah sebagai media, dengan memberi tekanan khusus kepada karangan-karangan orang yang ahli dan terkenal dalam bidang-bidang seperti kebudayaan, pariwisata, olah raga, rekreasi dan sebagainya dengan ilustrasi gambar-gambar yang menarik

commit to user

b. Iklan atau Advertising

Menurut pengalaman, rupa-rupanya iklan atau advertensinglah yang merupakan media terbaik dalam dunia kepariwisataan. Memang sebenarnya bahwa iklan merupakan suatu alat komunikasi komersial yang ampuh yang dibayar mahal antara penjual dan pembeli untuk maksud menambah jumlahnya orang yang meminta. Dalam hal ini adalah untuk menambah jumlah wisatawan yang datang.

c. Proyeksi

Media yang dimaksudkan dengan proyeksi ini adalah film, slide, dan televisi. Para ahli dibidang kepariwisataan sampai menemukan suatu cara untuk membuat film-film khusus untuk pariwisata yang disebut ”travelogue”. Travelogue ini diberi komentar disana-sini dengan suara yang empuk mengandung sugesti, humor, edukasi, seruan dan ajakan secara singkat tetapi berisi. Ukuran yang sangat ideal adalah travelogue 16 mm dan lamanya sebuah subjek yang dipertunjukan dalam travelogue ini sebaiknya tidak lebih dari 20 menit.

d. Bentuk Struktural

Media publikasi pariwisata dalam bentuk struktural yaitu jenis media yang berbentuk bangunan atau kontruksi, sepeti misalnya kantor perwakilan atau cabang di luar negeri, paviliun dalam pekan raya internasional, stan dalam pameran, pajangan dalam etalase dan sebagainya. Sebagai media publisitas, bentuk bangunan sebuah kantor perwakilan atau paviliun hendaknya dari luar dapat mencerminkan aspirasi dan kepribadian negara yang diwakilinya atau dengan kata lain arsitektur media yang berbentuk struktural ini harus dapat mengucapkan keaslian dan kepribadian negeri itu sendiri kepada dunia luar.

e. Uraian

Media publisitas dengan uraian ini dalam bahasa asingnya disebut ”publicity talk”. Media ini baru terasa menjadi kebutuhan yang berhasil dalam waktu-waktu diadakannya kontak langsung dengan pembeli prospektif. Dalam hubungan industri pariwisata pembeli prospektif ini adalah biro

commit to user

perjalanan umum atau agen perjalanan, yang lebih jauh bertindak sebagai wisatawan prospektif (calon wisatawan), cara ini disebut ”personnal selling” dimana seorang salesman, penjaja yang berbakat sangat dibutuhkan. (Nyoman S. Pendit, 986: 245-252).

12. Periklanan

Orang masih sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi, pandangan yang salah ini hendaknya jangan ditiru oleh mereka yang telah mempelajari konsep-konsep pemasaran. Iklan adalah bagian dari promosi. Iklan (advertising) berasal dari kata latin yaitu advertere yang sasaran iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen untuk membeli. Sedangkan promosi (promotion) berasal dari kata promovere yang sasarannya adalah merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating purcase). (Rhenald Kasali, 1995: 10).

Iklan adalah berita pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda atau jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).

Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk(ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat. (M. Suyanto, 2004 : 3)

Iklan adalah kegiatan berpromosi (barang/jasa) lewat media massa atau bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk menginterpretasikan kualitas produk jasa dan ide berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Tujuan dan fungsi iklan adalah :

a. Demi menarik perhatian masyarakat sebagai calon konsumen

b. Menjaga atau memelihara citra nama (brand image) yang terpatri dibenak masyarakat.

c. Menggiring citra nama itu hingga menjadi perilaku konsumen. (Wahyu Wibowo, 2003 : 5-6)

commit to user

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Sebagai sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan penggumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Dan sebagai bagian dari bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya dalam bauran promosi (personal selling , promosi penjualan, dan publisitas) iklan bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah produk, harga dan jalur distribusi. Jika salah satu roda tersebut kempis, maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran

Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix Tabel 3 Perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix

MARKETING MIX

PROMOTION MIX

Product Price Place Promotion

Advertising Personal Selling Sales Promotion Publicity

Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain :

a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan.

b. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering dikatakan ”tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu.

commit to user

c. Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya. (Rhenald Kasali, 1992 :16)

Dalam pembuatan iklan ada beberapa persyaratan teknis yang harus dimiliki oleh pengiklan untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan produknya yaitu:

1) What (positioning). Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa.

2) Who (segmen pasar). Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.

3) How (kreatifitas). Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan loyal.

4) Where (media dan kegiatan). Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut.

5) When (penjadwalan). Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan akan memerlukan waktu berapa lama.

6) How much (anggaran). Seberapa jauh identitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut.(Renald Kasali, 1995: 24)

Sebuah iklan yang baik, dipublikasikan melalui media cetak atau media penyiaran, pada dasarnya mempunyai struktur. Meskipun struktur sebuah iklan tidak ada, kebanyakan iklan ditampilkan dalam struktur dan urutan sebagai berikut:

a. Headline (judul atau kepala tulisan) Letaknya selau diawal, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang.

b. Subheadline Sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan, dalam suatu kalimat pandek atau panjang dan biasanya mengikuti headline.

c. Amplifikasinya (perluasan) Yaitu naskah atau teks iklan yang mengikuti headline, sering juga disebut sebagai body copy atau copy teks yang berisi penjelasan yang lebih rinci.

commit to user

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik selain harus memperhatikan struktur iklan diatas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah AIDCA, yang terdiri dari:

a. Attention (perhatian) Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa dengan penggunaan warna (spot/full color), tata letak (lay out), pemilihan jenis huruf (typography) yang sesuai.

Untuk lebih memperjelas diklarifikasikan seperti berikut :

d. Penggunaan headline yang mengarahkan.

e. Memakai slogan yang mudah diingat.

f. Menonjolkan atau menebalkan huruf.

g. Menonjolkan selling point (keunggulan produk).

h. Memakai huruf tebal (bold) untuk kata-kata yang menjual.

i. Memakai sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragrap pendek.

b. Interest (minat) Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, sekarang bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.

c. Desire (kebutuhan) Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.

d. Conviction (rasa percaya) Sebagai upaya untuk tetap meyakinkan calon pembeli terhadap produk yang ditawarkan benar-benar bermutu, harganya bersaing, dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan ketika konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh sehingga muncul perlawanan, keragu-raguan dan pertanyaan apakah produk yang ditawarkan seperti yang dijanjikan iklannya.

commit to user

e. Action (tindakan) Akhirnya sampai pada yang terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil percontoh, menggangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak

Adapun tujuan dari periklanan itu sendiri adalah untuk :

j. Menciptakan kesadaran (awareness) atas nama merek konsep produk atau informasi mengenai tempat dan cara membeli produk. k. Mengingatkan kembali para pembeli agar menggunakan atau

membeli lagi (restock) produk. l. Mengubah sikap terhadap penggunaan produk (produk form). m. Mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut merek

dengan cara mengiklankan USP (Uniqe Selling Preposition). n. Mengubah keyakinan terhadap merek tertentu. o. Memperkuat sikap pelanggan. p. Membangun citra korporat dan lini produk.

Tujuan suatu iklan biasanya dibangun atas empat komponen, yakni :

a) Aspek perilaku, yaitu tidakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli seperti : pembelian percobaan, mengunjungi toko, menggambil percontoh, atau meminta info lebih lanjut.

b) Sikap yang diharapkan. Hal ini menyangkut sikap atau keistimewaan produk. Misalnya IBM, yang tidak menonjolkan penjualan komputer, melainkan sistem dan pelayanan.

c) Kesadaran. dalam pengembangan produk-produk baru di pasaran,

merebut kesadaran calon pembeli adalah tugas utama periklanan.

d) Positioning, sebuah upaya guna pembentukan sebuah citra. (Rhenald Kasali, 1995: 158-159)

commit to user

B. GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH

Kalau kita berbicara secara umum tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terpikir pertama kali pasti Taman Kanak-kanak (TK) yang metode pembelajranya hanya mengandalkan kemampuan kognitifnya saja, seperti bisa membaca, menulis dan berhitung dengan baik tanpa mengandalkan kemampuan Afektifnya. Padahal kemampuan Afektif sangatlah perlu demi terbentuknya dasar kepribadian anak yang pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki, bukan hanya itu dari segi bangunannya pun kebanyakan seperti bangunan rumah pada umumnya serta waktu belajar khususnya anak usia dini hanya sampai jam 12.00 WIB.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta terletak di Jl. Adi Sumarmo Surakarta tepatnya di desa Komplang Rt 08/I Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kabupaten Surakarta adalah sekolah pra sekolah yang berdiri pada tahun 2002 tepatnya pada tanggal 14 Januari. Di atas tanah seluas

kurang lebih 7.000 m 2 yang awalnya punya seseorang terus dihibahkan untuk sekolahan, berdirilah bangunan sejuk, tenang, indah dan nyaman untuk suasana proses pembelajaran. Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH merupakan pra sekolah Alam pertama yang ada di Surakarta di bawah naungan Yayasan keluarga MIFTAHUL JANNAH yang terbentuk karena komitment yang sangat kuat dari para pendirinya untuk memajukan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan umat berdasarkan kaidah Islamiah.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH merupakan salah satu diantara pra sekolah yang ada di Surakarta yang berkonsepkan Alam dan lebih cenderung bukan hanya kemampuan Kognitifnya saja yang digali akan tetapi lebih ke kemampuan Afektifnya. Mereka berpendapat bahwa proses pembelajaran itu dari Alam dan untuk Alam sehingga anak dapat bereksplorasi kemampuan dirinya tanpa tekanan dengan demikian anak akan maksimal dalam proses pembelajarannya. Dari konsep awal tersebut Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH menerapkan beberapa metode dalam proses

commit to user

pembelajaranya diantaranya adalah Learning by nature (pengetahuan dari Alam), Active learning (aktif dalam berpengetahuan) dan Positif diciplin (disiplin yang aktif) yang digali dari nilai- nilai Al-Qur’an sehingga anak dapat belajar dan bermain secara bebas dan terarah tanpa tekanan. Bukan hanya itu saja, Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH menerapkan metode Full Day School (Sekolah seharian) sehingga orang tua bisa lebih tenang dalam bekerja karena putra- putrinya diasuh oleh Ustadz/ustadzah yang terdidik dari berbagai kalangan disiplin ilmu lulusan S1 dan PGTKIT yang memahami psikologi anak serta memiliki sifat penyabar, penyayang, cerdas, kreaktif dan berakhalak Islami. Adapun program pendidikan yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH yaitu:

1) Pengembangan kemampuan dasar

2) Pengajaran aqidah dan akhlaq Islami

3) Tahfidz Al-Qur’an (Juz’Amma dan ayat pilihan)

4) Membaca huruf (Al-Qur’an dan latin)

5) Sholat berjamaah

6) PPL (Program pengenalan lingkungan)

7) Percobaan

8) Pengenalan dasar- dasar komunikasi(bahasa Inggris dan bahsa Arab)

9) Manasik Haji dan Qurban

10) Senam

11) Cooking together

12) 99 Asmaul Husna

13) Melukis dan menari Di samping itu ada pula program pendidikan untuk melengkapi metode

pendidikan yang telah ditetapkan guna mensosialisasikan program pembelajaran diantaranya :

1) Out bond kids dan out bond family.

2) Ceria Ramadhan (mabit) yaitu kegiatan yang dilakukan dibulan Ramadhan untuk berlatih mengoptimalkan bulan puasa dengan malam bina dan taqwa.

commit to user

3) Bekebun dan berenang yaitu kegiatan yang dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk melatih kemampuan yang mendukung tumbuhnya life skill.

4) Outing yaitu kunjungan belajar dalam rangka mensosialisasikan program belajar.

5) Thematic day yaitu memvisualisasikan pengetahuan disesusikan dengan materi pembelajaran.

Jadwal kegiatan belajar mengajar di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH:

08.00 – 08.30 Iftitah

08.30 – 10.00 Learn & Play I

10.00 – 10.30 Free play

10.30 – 11.45 Learn & Play II

11.45 – 12.30 Makan siang, gosok gigi, wudhu, ganti baju, sholat

12.30 – 13.45 Tidur siang

13.45 – 14.15 Muroja’ah

14.15 – 14.30 Persiapan pulang Hari sabtu libur. Disamping dengan metode dan program pendidikan yang ada di Eduplay

dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH dilengkapi juga fasilitas sarana dan prasarana guna lancarnya proses pembelajaran antara lain: