Oleh karena itu, sejarah telah lama menduduki posisi yang penting diantara berbagai mata pelajaran yang diajarkan di berbagai tingkat
pendidikan. Dalam tahun-tahun terakhir ini telah dilakukan berbagai diskusi tentang tujuan pembelajaran sejarah di sekolah dan perubahan
yang perlu dilakukan dalam pelajaran sejarah. Semua diskusi ini merealisasikan keyakinan bahwa dalam skema pendidikan umum, sejarah
perlu diajarkan sampai kelas sepuluh. Di kelas bawah dan menengah tingkat sekolah menengah, sejarah akan dipelajari sebagai mata pelajaran
tersendiri sambil membentuk diri sebagai bagian dari ilmu sosial.
C. Kerangka Berpikir
Upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berkaitan dengan berbagai faktor yang saling terkait dalam pembelajaran sejarah
antara lain guru, siswa, dan media pembelajaran. Guru mempunyai peran penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dan menarik sehingga dapat mudah diingat oleh siswa. Proses pembelajaran
sangat diperlukan
adanya strategi
yang mampu
membangkitkan rasa antusiasme siswa agar tidak merasa bosan dan jenuh. Tidak hanya sekedar mereka mendengar informasi dari alat indra
telinga,namun alat indera yang lainnya pun bisa mereka terima. Dengan adanya kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran sejarah diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Sehingga kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui
observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penggunaan pembelajaran dengan metode saintifik memiliki
karakteristik yaitu berpusat pada siswa, melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, melibatkan
proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, dan juga
dapat mengembangkan karakter siswa. Kerangka berfikir dalam menggunakan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Rembang dapat digambarkan sebagai berikut :
Bagan 1. Bagan Kerangka Berpikir Kurikulum 2013
Guru
Pembelajaran Sejarah
Model Media
pembelajaran Materi
Pendekatan Saintifik
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan untuk mengkaji tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran sejarah
di SMA Negeri 1 Rembang adalah dengan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2010:4 penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Penelitian kualitatif menekankan sifat realita yang terbangun
secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subyek yang diteliti, dan tekanan situasi yang membentuk penyelidikan. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif karena memiliki pertimbangan. Pertama, penelitian kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan jamak atau ganda. Kedua, penelitian ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan. Ketiga,
metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
Moleong, 2010:9. Hal ini sesuai dengan apa yang hendak dicapai oleh peneliti yang ingin menelaah dan memahami sikap, pandangan,
perasaan, dan perilaku baik individu maupun sekelompok orang yang