Peran Keluarga dalam Penerapan Nilai Karakter

2. Peran Keluarga dalam Penerapan Nilai Karakter

Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan UU No. 202003, Pasal 1 ayat 13. Pengembangan karakter merupakan proses seumur hidup yang perlu melibatkan semua pihak, baik keluarga inti, keluarga kakek- nenek, sekolah, masyarakat, maupun pemerintah. Oleh karena itu keempat koridor keluarga, sekolah, masyarakat, maupun pemerintah ini harus berjalan secara terintegrasi. Zubaedi 2011:144 mengatakan bahwa keluarga sebagai basis pendidikan karakter, maka tidak salah kalau krisis karakter yeng terjadi di Indonesia sekarang ini dapat dilihat sebagai salah satu cerminan gagalnya pendidikan di keluarga. Keluarga adalah komunitas pertama di mana manusia, sejak usia dini, belajar konsep baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah. Dengan kata lain, di keluargalah seseorang, sejak dia sadar lingkungan, belajar tata nilai atau moral. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang segera optimal. Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal melakukan penanaman nilai-nilai karakter pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga termasuk sekolah untuk memperbaikinya. Kegagalan dalam keluarga membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah. Penerapan nilai-nilai karakter sejak dari kecil di lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang kelak. Dapat digaris bawahi bahwa keluarga merupakan sarana utama dalam pembentukan karakter anak. Di kehidupan keluarga, anak pertama kali melakukan sosialisasi. Jadi dalam keluarga itulah anak mengenal interaksi. Jika dalam kehidupan di keluarganya terjalin interaksi yang baik dan maksimal, maka hal itu juga akan mempengaruhi pembentukan karakter anak tersebut Zubaedi, 2011:144.

D. Pembelajaran