sedemikan rupa sehingga pompa bahan bakar akan hidup saat pompa bekerja dan sebaliknya relay akan mati saat motor bakar mati.
2. Skema Kerja Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan skema kerja sistem
injeksi bahan bakar elektronik untuk dipelajari.
Gambar 5.1 Skema sistem ijeksi bahan bakar elektronik Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa
berbeda pada setiap jenis sepeda motor atau mobil. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih
baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI
misalnya sensor-sensor, maka pengaturan koreksi yang diperlukan
untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna.
3. Fungsi Sensor dan Sinyal Sistem EFI
1. Fungsi Sinyal Sinyal
Uraian Sinyal volume udara
masuk Pengukur
aliran udara L-Jetronik
Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh
pengukur aliran
udara berdasarkan pembukaan sudut pelat
pengukur yang oleh potensiometer diubah dalam bentuk sinyal tegangan
untuk dikirim ke ECU.
Sensor tekanan pada
manifold D-Jetronik
Sensor tekanan
manifold yang
berbentuk chip silikon terpasang dalam satu unit pada sensor perapat
vakum vacum seal sensor. Apabila salah satu sisi dari chip mendapatkan
tekanan udara, maka tekanan udara tersebut
akan menyebabkan
perubahan pada chip tadi dan oleh rangkaian IC perubahan tersebut
diperkuat dan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal tegangan.
Sinyal penyalaan Perubahan yang terjadi pada kumparan primer
ditandai sebagai sinyal dan dikirim ke ECU. ECU akan menentukan saat penyemprotan sesuai dengan
kecepatan motor bakar.
Sinyal starter Sinyal starter dideteksi oleh tegangan terminal ST dari
sakelar kunci kontak dan sinyal tersebut dikirimkan ke ECU sebagai tanda bahwa motor bakar sedang
melakukan start.
2. Fungsi Sensor Sensor
Uraian Sensor temperatur air
Mendeteksi temperatur air menggunakan termistor untuk mengubahnya menjadi sinyal tegangan dan
dikirim ke ECU.
Sensor temperatur udara
Dipasang pada airflow meter L-Jetronik atau pada saringan udara D-Jetronik yang mendeteksi temperatur
udara masuk dengan menggunakan termistor untuk selanjutnya diubah kedalam sinyal tegangan dan dikirim
ke ECU.
Sensor posisi throttle Terletak pada batang throttle dan berfungsi untuk
mengendalikan kapasitas udara yang masuk melalui posisi throttle. Sensor ini mengirimkan sinyal tegangan
ke ECU guna menentukan kondisi motor bakar apakah keadaan idle, beban ringan, ataupun beban berat.
Sensor oksigen Terletak pada manifold buang exhaust manifold,
sensor ini berfungsi untuk mendeteksi sisa oksigen yang keluar bersama gas buang.
Sensor posisi poros engkol
Terletak pada sisi blok motor bakar, gigi sinyal dibuat berbentuk piringan dan dipasang pada poros engkol.
Apabila poros engkol berputar, gigi-gigi roda penerus akan memotong kumparan induktif yang didalamnya
terdapat magnet permanen sehingga akan terjadi perubahan garis gaya magnet dan sinyal ini dikirim ke
ECU untuk menentukan poisisi poros engkol pada silinder no. 1 dan RPM motor bakar.
Sensor detonasi Berfungsi untuk menangkap getaran pada motor bakar
akibat terjadimya detonasi. Sensor ini diletakkan pada bagian bawah blok motor bakar antara silinder 2 dan 3,
terbuat dari kristal piezo yang dapat mengubah getaran menjadi sinyal listrik analog yang kemudian dikirim ke
ECU.
4. Keunggulan Sistem EFI
Menurut Wahyu Triyono 2009: 35 dijelaskan bahwa keunggulan Sistem EFI antara lain sebagai berikut:
1. Saluran masuk pada silinder motor bakar dapat dibuat lebih rata dan sama panjang sehingga semua silinder akan menerima jumlah campuran
bahan bakar dan udara yang sama. Akibatnya putaran motor bakar akan menjadi lebih halus.