Konstruksi Dasar Sistem EFI

kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. Sistem aliran bahan bakar dengan tekanan kerja tertentu menyuplai bahan bakar dengan bantuan pompa dari tangki ke injector. Kemudian, injector ini menyemprotkan bahan bakar ke setiap saluran masuk silinder motor dengan jumlah bahan bakar yang disesuaikan dengan kebutuhan motor. ECU Electronic Control Unit berfungsi untuk mengatur kapasitas bahan bakar yang di semprotkan berdasarkan sinyal-sinyal dari sensor yang antara lain adalah: a. Sensor putaran motor bakar b. Sensor beban motor bakar c. Sensor pengendali kerja motor bakar d. Sensor temperatur air pendingin e. Sensor temperatur udara

1. Konstruksi Dasar Sistem EFI

Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagiansistem utama, yaitu: a. Sistem Induksi Udara EFI Air Indunction System Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body dan air falve. Menurut Triyono 2009:36 dijelaskan bahwa udara yang akan masuk ke dalam silinder pada sistem EFI sangat menentukan besarnya jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Oleh sebab itu jumlah udaranya harus benar-benar terukur dengan baik. Gerak membuka atau menutup throttle sangat mempengaruhi jumlah udara yang akan masuk ke ruang manifold pemasukan. Saat udara masuk ke dalam manifold pemasukan, udara ini akan membuka pelat pengukur pada pengukur aliran udara airflow meter sehingga jumlah udara yang masuk terdeteksi oleh pengukur aliran udara tersebut dan sinyal ini diteruskan ke unit kendali elekronik. Pada motor bakar dalam keadaan dingin, katup udara berperan mengalirkan udara secara langsung keruang pemasukan tanpa melalui katup throttle untuk menambah putaran sampai idle cepat tanpa memperhatikan kondisi throttle-nya. Jumlah udara yang masuk ini di deteksi oleh pengukur aliran udara Jenis L- EFI atau dengan sensor temperature Jenis D-EFI. a b Gambar 2.19 a Diagram aliran induksi udara sistem L-EFI, b Diagram aliran induksi udara sistem D-EFI b. Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Fuel System Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai keruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa AIR CLEANER AIRFLOW METER PIPA PENGHUBUNGUDAR BODI THROTTLE RUANG UDARAINTAKE KATUP UDARA MANIFOLD AIR CLEANER BODI THROTTLE RUANG UDARAINTAKE MANIFOLD KATUP UDARA SENSOR TEKANAN MANIFOLD penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor dan cold start injector. Menurut Triyono 2009:37 dijelaskan bahwa pada sistem aliran bahan bakar EFI, bahan bakar dari tangki bahan bakar mengalir ke pompa akibat gerak hisap pompa untuk selanjutnya di tekan ke injektor dan injektor start-dingin cold start injector melalui saringan. Pengatur tekanan pressure regulator berfungsi untuk mengendalikan tekanan pipa saluran bahan bakar fuel line dan kelebihan bahan bakar pada injektor dialirkan kembali ke tangki bahan bakar. Peredam denyut pulsasion damper yang dipasang pada sistem ini berfungsi untuk meredam denyutan yang timbul akibat penginjeksian bahan bakar. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan oleh injector ke dalam manifold pemasukan sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh CPU. Fungsi injector start-dingin adalah untuk memudahkan saat awal start atau cuaca dingin, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan bakar langsung keruang pemasukan intakechamber. Gambar 2.20 Diagram aliran bahan bakar sistem EFI c. Sistem Pengendali Elektronik Electronic Control System Sistem pengendali elektronik terdiri atas beberapa sensor seperti: air flow meter, water temperature sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat ECU Electronic Control Unit yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti : main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit opening relay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor. Menurut Triyono 2009:38 dijelaskan bahwa sistem pengendali elektronik terdiri atas ECU dan sensor-sensor. Sensor-sensor digunakan untuk mendeteksi banyak hal, diantaranya ialah jumlah dan temperatur udara yang dihisap, beban motor bakar, temperatur air pendingin, putaran motor bakar, dan lain sebagainya. Sensor mengirimkan laporan ke ECU dalam bentuk sinyal analog yang diubah menjadi sinyal digital oleh rangkaian konverter. Selanjutnya, sinyal tersebut dikalkulasi oleh ECU selama motor bakar beroperasi dan memberi perintah pada injector untuk menyemprotkan sejumlah bahan bakar dalam kondisi saat itu. Agar kerja injector stabil, ada beberapa motor bakar dipasang resistor. Injector start-dingin pada sistem EFI berguna bekerja saat motor bakar dalam keadaan dingin, yaitu saat motor bakar akan di-start pertama kali dan durasi waktunya di atur oleh sakelar pengatur waktu. Pada ssistem EFI ini dipasang relay-relay untuk mengendalikan kerja komponen motor bakar. Jenis relay-relay dalam sistem EFI tersebut meliputi relay utama dan relay sirkuit. Relay utama dipasang untuk mencegah turunnya tegangan, sedangkan relay sirkuit dipasang sedemikan rupa sehingga pompa bahan bakar akan hidup saat pompa bekerja dan sebaliknya relay akan mati saat motor bakar mati.

2. Skema Kerja Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik