1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Mengenal Khalayak Tour
Leader Lainuba
Tour Organizer dalam kegiatan
Study Comparative
2. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Penyusunan Pesan Tour
Leader Lainuba
Tour Organizer dalam kegiatan
Study Comparative
3. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Penetapan Metode Tour
Leader Lainuba
Tour Organizer dalam kegiatan
Study Comparative
4. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Penggunaan Media Tour
Leader Lainuba
Tour Organizer dalam kegiatan Study
Comparative
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis, sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai salah satu pengembangan ilmu komunikasi secara umum dan pengembangan keilmuan.
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan agar mengetahui strategi komunikasi Tour Leader dalam kegiatan Study Comparative dan dapat
memberikan pengetahuan mengenai kegiatan komunikasi yang efektif dan juga membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi penulis
1.4.2 Kegunaan Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti
Dapat dijadikan bahan referensi sebuah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang diperoleh peneliti selama studi
secara teoritis. Dalam hal ini khususnya mengenai Strategi Komunikasi Tour Leader Lainuba Tour Organizer dalam kegiatan
Study Comparative
1.4.2.2 Bagi Akademik
Secara praktis penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa UNIKOM Universitas Komputer Indonesia secara umum, dan
mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi secara khusus yang dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi tambahan terutama bagi
peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.
1.4.2.3 Bagi Lembaga
Diharapkan akan menjadi suatu masukan bagi Cv. Laksana Indah Bersama Lainuba Tour Organizer untuk lebih meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, khususnya Tour Leader yang memimpin suatu kegiatan wisata agar terus mendapatkan respon serta persepsi
yang baik dari para wisatawan yang telah atau sedang ditanggani.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dalam penyusunan skripsi ini berisi definisi atau tinjauan yang berkaitan dengan komunikasi secara umum, dan pendekatan pendekatan
yang digunakan dalam penelitian.
2.1.1 Penelitian Terdahulu
Tinjauan Penelitian terdahulu adalah referensi referensi yang berkaitan dengan informasi penelitian. Penelitian terdahulu ini berupa hasil
penelitian yang sudah dilakukan, penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan acuan, antara lain :
Penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Guru Pendamping
Melalui Pendidikan Inklusi Pada Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Negeri Tunas Harapan Cijerah Kota Bandung”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Guru Pendamping Melalui Pendidikan Inklusi Pada Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah
Dasar Negeri Tunas Harapan Cijerah Kota Bandung. Untuk menjawab tujuan diatas maka peneliti mengangkat indikator sebagai sub fokus pada
penelitian ini yaitu tujuan, perencanaan, kegiatan, pesan dan media. Hasil
penelitian yang telah dilakukan terbukti adanya tujuan dalam mendidik
siswa berkebutuhan khusus secara akademik dan sikap bersosial,
perencanaan yang dilakukan guru pendamping pada siswa berkebutuhan khusus dengan melakukan perubahan rekruitmen dan kerjasama dengan
beberapa lembaga, kegiatan yang dilakukan didalam sekolah dan diluar sekolah Outbond, pesan yang disampaikan pada siswa bersifat konsisten
dan singkat, dan media alat bantu peraga yang menjadi media pembantu dalam kegiatan belajar mengajar siswa berkebutuhan khusus.
Fitrah Dani Ahmadsyah; NIM 41807145 Ilmu Komunikasi UNIKOM: 2011
Penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Dalam Penyebaran
Informasi Konservasi Badak Pada Komunitas Pelajar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang
dijalankan oleh Yayasan Badak Indonesia YABI Bogor dalam melakukan penyebaran informasi mengenai konservasi badak pada
komunitas pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan mengamati orang di lingkungannya, bagaimana cara
mereka berinteraksi, dan mempersiapkan segala sesuatunya. Uji triangulasi menggunakan sumber dari seorang pakar komunikasi. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi sebagai data primer. Untuk data sekunder diperoleh dari hasil survey lapangan dan studi
literatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009- April 2010 di Yayasan Badak Indonesia Bogor. Hasil penelitian ini terbagi atas
strategi pemilihan komunikator, strategi penyusunan adn perencanaan pesan, strategi pemilihan media, dan strategi pemilihan khalayak dalam
penyebaran informasi kepada komunitas pelajar yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode induktif. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam penyebaran informasi yang dilakukan YABI lebih ke arah interpersonal dalam pendekatan secara
umum, hanya saja masih ada beberapa kekurangan, terutama dalam memperbaharui segala aspek dalam melakukan penyebaran informasi
tersebut. Muhammad Galih; NIM 210210060034 Ilmu Komunikasi UNPAD:
2010
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah satu makna. Menurut Hovland yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy
2002 mendefinisikan komunikasi sebagai berikut : “Proses dimana seseorang Komunikator menyampaikan
perangsang-perangsang biasanya lembaga dalam bentuk kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain Komunikan atau dalam
bahasa asingnya
“The procces by wich and individual”The communicator transmit stimuli the behavior of other individual
Communicates Hovland dalam Effendy,2002 : 4 ”.
Berbicara mengenai definisi komunikasi, tidak ada definisi yang salah dan benar, definisi diuraikan untuk menjelaskan fenomena yang
didefinisikan dan mengevaluasinya. Beragamnya definisi mengenai komunikasi menuntun kita untuk lebih mengenal komunikasi secara
konseptualisasi, dimana komunikasi terdiri dari tiga konseptualisasi seperti yang diungkapkan oleh Wenburg dan Wilmot Mulyana, 2007 : 67-76 :
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Suatu pemahaman mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang
mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang atau suatu lembaga kepada seseorang sekelompok orang lainnya
baik secara langsung atau melalui media. Jadi komunikasi dianggap sebagai proses linear yang dimulai dengan sumber
atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.
2. Komunikasi sebagai interaksi Pandangan ini menyeratakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang
arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan
memberi jawaban verbal atau menganggukkan kepala. Komunikasi sebagai interaksi dipandang lebih dinamis
daripada komunikasi satu arah. Namun pandangan ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima
karena itu masih berorientasi pada sumber jadi masih bersifat mekanis dan statis.
3. Komunikasi sebagai transaksi Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman
yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Komunikasi bersifat dinamis, lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka
yang memungkinkan pesan atau respon verbal dan nonverbal bisa diketahui dengan langsung, konsep ini tidak membatasi
komunikasi sebagai komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat diamati. Komunikasi dilihat sebagai proses dinamis
yang berkesinambungan mengubah perilaku-perilaku pihak yang berkomunikasi.
Banyak definisi komunikasi diungkapkan oleh para ahli dan pakar komunikasi seperti yang di ungkapkan oleh Carl. I. Hovland yang dikutip
oleh Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” ilmu komunikasi adalah: Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar
asas-asas penyampain informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.Effendy, 2002:10
Hovland juga menungkapkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan hanya penyampain informasi, melainkan juga
pembentukan pendapat umum public opinion dan sikap publik public attitude yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan
peranan yang amat penting. Tetapi dalam pengertian khusus komunikasi,
Hovland mengatakan Komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang lain communication is the process to modify the behafavior of other
individuals. Jadi dalam berkomunikasi bukan sekedar memberitahu, tetapi juga berupaya mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang
melakukan kegiatan atau tindakan yang diinginkan oleh komunikator, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap pendapat atau perilaku orang
lain, hal itu bisaterjadi apabila komunikasi yang disampaikanya bersifat komunikatif yaitu komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan harus
benar-benar di mengerti dan dipahami oleh komunikan untuk mencapai tujuan komunikasi yang komunikatif.
Dari berbagai pendapat ahli yang berkembang mengenai pengertian komunikasi maka komunikasi tidak hanya sebagai proses penyampaian
pesan yang dilakukan komunikator kepada komunikannya tetapi juga penyampaian gagasan, emosi, keterampilan untuk dapat membentuk suatu
kesamaan makna serta untuk mempengaruhi komunikan sehingga terjadinya feedback yang di harapkan oleh seorang komunikator dari
komunikannya.
2.1.2.1 Fungsi Komunikasi
Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar 2007 mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden
mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi communication
event tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga
berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.
1. Fungsi Komunikasi Sosial Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita,
aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan. Pembentukan konsep diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan
orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang
disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi
tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan- perasaan emosi kita melalui pesan-pesan non verbal.
3. Fungsi Komunikasi Ritual Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan
kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan
dan juga untuk menghibur persuasif Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi
tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.
2.1.2.2 Komponen-Komponen Komunikasi
Menurut Effendy 2002:6, Lingkup Ilmu Komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari :
1. Komunikator communicator 2. Pesan message
3. Media media 4. Komunikan communicant
5. Efek effect Berdasarkan komponen-komponen tersebut Lasswell
menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu.
1. Komunikator dan Komunikan
Menggunakan istilah sumber-penerima, karena sumber- penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk
menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber pembicara sekaligus penerima pendengar. Anda
mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, memberikan isyarat tubuh, atau tersenyum. Anda menerima pesan dengan
mendengarkan, membaca, membaui dan sebagainya Devito, 1997 : 27.
Tetapi ketika kita mengirim pesan kita juga menerima pesan. Anda menerima pesan kita sendiri kita mendengar diri
sendiri, merasakan gerak tubuh sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh kita sendiri dan kita menerima pesan dari orang lain secara
visual, melalui pendengaran atau bahkan melalui rabaan dan penciuman.
Ketika kita
berbicara dengan
orang lain,
kita memandangnya untuk mendapatkan tanggapan untuk mendapatkan
dukungan, pengertian, simpati, persetujuan dan sebagainya. Ketika kita menyerap isyarat-isyarat nonverbal ini, kita menjalankan
fungsi penerima
2. Pesan
Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan separangkat symbol verbal dan atau
nonverbal yang meawakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol
yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau
organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata bahasa, yang dapat merepresentasikan objek benda, gagasan dan
perasaan, baik ucapan percakapan, wawacara, diskusi, ceramah ataupun tulisan surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet. Kata-kata
memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau
isyarat anggota tubuh acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya, juga melalui music,
lukisan, patung, tarian, dan sebagainya. Mulyana, 2007:70
3. Media