Kredibilitas marketing Lainuba Tour Organizer Bandung melalui kegiatan personal approach dalam menarik minat pelanggan untuk menggunkana jasa Lainuba Tour di Bandung

(1)

(2)

(3)

Data Pribadi

Nama : Dodi Koswara

Alamat : Jl. R. Moch. Soleh No.08 Rt.02 Rw.08 Sadamalun 1 Karawang

Kode Pos : 40132 (Bandung)

Telepon : 085691512083

Email : dodi_koswara90@yahoo.com

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 04 Januari 1990 Pendidikan Terakhir : SMA

Status Pendidikan : Mahasiswa S-1 Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Ayah : H.Surdaos

Nama Ibu : Hj. Sri Asmaningsih

Latar Belakang Pendidikan

NO. Institusi Tahun

1. SDN Nagasari V Karawang 1996-2002

2. SLTP Negeri 1 Karawang 2002-2005

3. SMA Negeri 3 Karawang 2005-2008

4. Universitas Komputer Indonesia 2008-sekarang Pengalaman Organisasi

No. Organisasi Posisi Periode

1. PMR SLTPN 1 Karawang Anggota PMR 2002-2003

2. OSIS SMA Negeri 3 Karawang Anggota OSIS 2005-2006


(4)

1. Tour Leader dan Marketing LAINUBA Tour Organizer

2010-sekarang 2. Kerja Praktek di Pusat Teknologi Nuklir

Bahan dan Radiometri (PTNBR) unti Dokumentasi Ilmiah

Juli – September 2011

Pelatihan atau Seminar

No. Pelatihan atau Seminar

1. Mentoring Agama Islam di Auditorium Unikom Bandung

2. Seminar Audio Visual Road to Success Of A Movie Maker di Auditorium Unikom Bandung

3. Table Manner at Jayakarta Hotel

4. Workshop Penyiaran Radio Bertempat di Auditorium Unikom Bandung 5. Kunjungan Media Ke Metro TV yang dilaksanakan oleh Universitas

Komputer Indonesia

6. Pelatihan Public Speaking di Auditorium Unikom Bandung 7. Seminar Photography & Culture di Gedung Merdeka Bandung

8. Bedah buku “Handbook Of Public Relations” dan Semninar “How To Be A

Good Writter” di Auditorium Unikom Bandung

9. Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri di Auditorium Unikom Bandung

10. Seminar “The Future of United State Of America –Indonesia Relationship” di Auditorium Unikom Bandung

Kemampuan

NO. Kualifikasi

1. MS. Office (Word, Exel, Power Point, Acces, Publisher) 2. Adobe Photoshop

3. Adobe Page Maker 4. Adobe Dreamweaver 5. Internet literate.

Demikian CV ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bandung, Februari 2013 Penulis

Dodi Koswara NIM.41808129


(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Humas

Oleh :

DODI KOSWARA

NIM. 41808129

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(6)

v

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita Rasulullah, Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan seluruh pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

Dalam melaksanakan penelitian serta penulisan skripsi ini tidak sedikit peneliti menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang peneliti terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan pihak keluarga, untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada Papah, Mamah tercinta serta 2 orang kakak tersayang yang telah memberikan dukungan moril, materi serta kasih sayangnya.

Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti banyak melibatkan berbagai pihak, maka dalam kesempatan peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada:


(7)

vi bagi peneliti berikutnya.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung atas segala bentuk perizinan yang diberikan selama peneliti berada di Universitas Komputer Indonesia.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai dosen wali peneliti dari semester awal hingga akhir yang telah memberikan nasihat – nasihat, saran, motivasi, dan semangat selama mengikuti perkuliahan.

4. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M,Si selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi yang telah banyak memberikan bimbingan dan berbagai ilmu serta wawasan selama peneliti melakukan perkuliahan. 5. Yth. Ibu Rismawaty. S.Sos, M.Si; Bapak Olih Solihin, S.Sos.,

M.I.Kom; Bapak Sangra Juliano Prakasa, S.I.kom; Bapak Inggar Prayoga, S.I.Kom; Bapak Adiyana Slamet, S.IP, M.Si; Ibu Tine Agustin, S.I.Kom; Bapak Yadi Supriadi, S.Sos., M.Phil; serta seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada peneliti dari awal sampai akhir perkuliahan. Terima kasih.


(8)

vii

7. Yth. Bapak Soni Arisondiat, S.I.Kom selaku Managing Director CV. LAksana Indah uNtUk BersamA (LAINUBA) Tour Organizer yang telah memberikan kesempatan kepeda peneliti untuk melaksanakan penelitian di LAINUBA Tour Organizer dan telah membantu peneliti mendapatkan data – data mengenai penelitian ini.

8. Yth. Ibu Dewi Maya S G. A.Md selaku Bagian Administrasi dan Customer Relations yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan informasi yang peneliti butuhkan selama melakukan penelitian.

9. Serta seluruh Staf / pegawai LAINUBA Tour Organizer yang telah membantu peneliti mendapatkan data – data dan informasi mengenai penelitian ini.

10.Adiyta Nugraha Munthali dan M. Farid Fadillah selaku Key Informan penelitian sekaligus pelanggan LAINUBA Tour Organizer yang telah membantu penelitian ini.

11.Ae Sumaenah yang tanpa henti memberikan semangat, dukungan, doa serta perhatian kepada peneliti selama menyusun skripsi dari awal hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Baktiar Widiana, Erwin Maulana, M.Widiyatno, Gianta, Redi Setiawan, Aditya Septian, dan yang lainnya selaku teman seperjuangan


(9)

viii

peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atau segala dukungan dan juga doanya.

Akhir kata peneliti mengucapkan Hanya Allah SWT yang mampu membalas semua kebaikan Kita semua, semoga kita semua selalu ada dalam lindungan-Nya

Amien.

Bandung, Februari 2013


(10)

ix

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Pertanyaan Makro ... 5

1.2.2 Pertanyaan Mikro ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 7


(11)

x

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 9

2.2 Tinjauan Pustaka ... 16

2.2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 16

2.2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 16

2.2.1.2 Proses Komunikasi ... 19

2.2.1.3 Fungsi Komunikasi ... 21

2.2.1.4 Tipe Komunikasi ... 22

2.2.1.5 Tujuan Komunikasi ... 24

2.2.1.6 Konteks Komunikasi ... 25

2.2.1.7 Komponen Komunikasi ... 26

2.2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi AntarPribadi ... 27

2.2.2.1 Ciri-ciri Komunikasi AntarPribadi ... 28

2.2.3 Tinjauan Tentang Kredibilitas ... 30

2.2.4 Tinjauan Tentang Marketing ... 32

2.2.5 Tinjauan Tentang Personal Approach ... 33

2.3 Kerangka Pemikiran ... 35

2.3.1 Kerangka Teoritis ... 35


(12)

xi

3.1.2 Visi Dan Misi LAINUBA ... 43

3.2.1 Visi LAINUBA ... 43

3.2.2 Misi LAINUBA ... 43

3.1.3 Struktur Organisasi LAINUBA ... 44

3.1.4 Logo LAINUBA ... 45

3.1.4.1 Arti Logo LAINUBA ... 46

3.1.5 Sarana dan Prasarana LAINUBA ... 47

3.1.5.1 Sarana LAINUBA ... 47

3.1.5.2 Prasarana LAINUBA ... 49

3.2 Metode Penelitian... 49

3.2.1 Desain Penelitian ... 50

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.2.3 Teknik Penentuan Informan ... 53

3.2.4 Teknik Analisa Data ... 55

3.2.4 Uji Keabsahan Data ... 57

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 59

3.3.1 Lokasi Penelitian ... 59


(13)

xii

Data Dewi Mayasari Guryani ... 63

Data Yani Suryani ... 64

4.2 Profil Key Informan penelitian ... 66

Data Aditya Nugraha Muthali ... 66

Data M.Farid Fadillah ... 67

Data Karlina Putri Utami ... 68

Data Rachmat Ramdhani... 69

4.3 Hasil Penelitian ... 70

4.3.1 Keahlian MarketingLainuba ... 71

4.3.2 Kepercayaan MarketingLainuba ... 78

4.4 Pembahasan ... 84

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

5.2.1 Saran Untuk MarketingLainuba Bandung ... 94

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 100


(14)

xiii

Halaman

Gambar 2.1 Alur Kerangka Pemikiran... 40

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 44

Gambar 3.2 Logo LAINUBA ... 45

Gambar 3.3 Badge LAINUBA ... 45

Gambar 3.4 Banner LAINUBA ... 46

Gambar 3.5 Komponen-komponen Analisa Data : Model Kualitatif ... 57

Gambar 4.1 Foto Soni Arisondiat ... 62

Gambar 4.2 Foto Dewi Mayasari Guryani ... 63

Gambar 4.3 Foto Yani Suryani ... 64

Gambar 4.4 Foto Aditya Nugraha Muthali ... 66

Gambar 4.5 Foto M.Farid Fadillah ... 67

Gambar 4.6 Foto Karlina Putri Utami ... 68

Gambar 4.7 Foto Rachmat Ramdhani ... 69

Gambar 4.8 Foto Presentasi (1) ... 90

Gambar 4.9 Foto Presentasi (2) ... 91

Gambar 4.10 Foto Presentasi (3) ... 91


(15)

xiv

Halaman

Tabel 3.1 Sarana LAINUBA ... 48

Tabel 3.2 PrasaranaLAINUBA ... 49

Tabel 3.3 Data Informan ... 54

Tabel 3.4 Data Key Informan... 55


(16)

xv

Halaman

Lampiran 1 : Surat Penugasan Pembimbing ... 100

Lampiran 2 : Berita Acara Bimbingan ... 101

Lampiran 3 : Surat Research ... 102

Lampiran 4 : Surat Research Balasan dari Perusahaan ... 103

Lampiran 5 : Surat Rekomendasi Mengikuti Seminar Usulan Penelitian ... 104

Lampiran 6 : Pengajuan Pendaftaran Seminar Usulan Penelitian ... 105

Lampiran 7 : Lembar Revisi Usulan Penelitian ... 106

Lampiran 8 : Surat Rekomendasi Mengikuti Sidang Sarjana ... 107

Lampiran 9 : Pengajuan Pendaftaran Sidang Sarjana ... 108

Lampiran 10 : Lembar Revisi Skripsi ... 109

Lampiran 11 : Transkrip Wawancara Informan dan Key Informan ... 110

Lampiran 12 : Transkrip Wawancara Informan (1) ... 118

Lampiran 13 : Transkrip Wawancara Informan (2) ... 122

Lampiran 14 : Transkrip Wawancara Informan (3) ... 126

Lampiran 15 : Transkrip Wawancara Key Informan (1) ... 129

Lampiran 16 : Transkrip Wawancara Key Informan (2) ... 133

Lampiran 17 : Transkrip Wawancara Key Informan (3) ... 137

Lampiran 18 : Transkrip Wawancara Key Informan (4) ... 140


(17)

xvi

Lampiran 23 : Lembar Identitas Key Informan (2) ... 148

Lampiran 24 : Lembar Identitas Key Informan (3) ... 149

Lampiran 25 : Lembar Identitas Key Informan (4) ... 150

Lampiran 26 : Foto Presentasi (1) ... 151

Lampiran 27 : Foto Presentasi (2) ... 151

Lampiran 28 : Foto Presentasi (3) ... 152

Lampiran 29 : Foto Kontrak Kerjasama... 152

Lampiran 30 : Foto Peneliti dengan Informan (1) ... 153

Lampiran 31 : Foto Peneliti dengan Informan (2) ... 153

Lampiran 32 : Foto Peneliti dengan Key Informan (1) ... 155

Lampiran 33 : Foto Peneliti dengan Key Informan (2) ... 155

Lampiran 34 : Foto Peneliti dengan Key Informan (3) ... 155


(18)

97

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku:

Abadi, Saka. 1994. Marketing Public Relations Upaya Memenangkan Persaingan. Jakarta: Lembaga Management Feui.

Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook Of Public Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Devito, Joseph, A.1997. Human Communication. New York: Harper Collinc Colege Publisher. Devito, Joseph, A.1997. Human Communication Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Human Relations Dan Public Relations. Bandung: Cv Mandar Maju.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hasan, Ali. 2010. Marketing Dari Mulut Ke Mulut. Yogyakarta : Medpress. Kotler, Philip. 1989. Principles of Marketing. Prentice: New Jersey.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Pt. Remaja Rodakarya.

Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya.


(19)

Rachmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.

Supratiknya, A. 1995. Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Soemirat, Soleh Dan Ardianto, Elvinaro. 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmi Komunikasi. Jakarta: Pt Grasindo.

B. Internet Searching:

http://burhanudinujb.blogspot.com/2009/02/prinsip-prinsip-dalam-penjualan.html

Diakses Pada Tanggal 28 Februari 2013, Pukul 14:20 WIB Http://Elib.Unikom.Ac.Id/Gdl.Php?Mod=Browse&Node=2083 Diakses Pada Tanggal 12 Maret 2012, Pukul 15:30 WIB

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-marketing-public-relations-mpr.html Diakses Pada Tanggal 8 April 2012, Pukul 20:00 WIB

http://improvetheweb.com/personal-approach-business-and-marketing.html Diakses Pada Tanggal 10 Juni 2012, Pukul 22:00 WIB

http://bogel-bogel.blogspot.com/2011/08/personal-approach.html Diakses Pada Tanggal 10 Juni 2012, Pukul 22:00 WIB

C. Sumber Lainnya:

Choirunnisa, Andini. 2011. Skripsi UNIKOM (Strategi Marketing Communication Dalam Menyosialisasikan Program Tabungan “FAEDAH” Untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah (Studi Kasus pada PT BRISyariah Kantor Cabang Induk Surabaya)). Bandung


(20)

Data Internal Cv. Laksana Indah Untuk Bersama (Lainuba) Tour Organizer Bandung.

Edralim, Hari. 2011. Skripsi UNIKOM (Strategi Divisi Marketing PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Melalui Program Direct Selling Team Avolution Special Edition Pack Dalam Meningkatkan Brand Image “A Family” Di Kalangan Konsumennya). Bandung

Febriyanto, Wendi Prayudi. 2010. Skripsi UNIKOM ( Kredibilitas Reporter Tvri Jawa Barat Dalam Kemudahan Perolehan Berita Aktual). Bandung Perdana, Yoga. 2011. Skripsi UNIKOM (Kredibilitas Redaktur Tvri Jawa Barat Dalam Meningkatkan Kualitas Berita). Bandung

Wawancara Dengan Direktur Serta Staf Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung.


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di Indonesia, kegiatan ekonomi pun terpacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar yang semakin beragam. Kepenatan dan kejenuhan manusia dalam bekerja dengan berbagai profesi, menyebabkan seseorang membutuhkan hiburan, mungkin banyak orang menghibur dirinya dengan menonton film atau pun acara televisi, mendengarkan musik, shopping (berbelanja), hingga berjalan-jalan atau mungkin lebih familiar dikatakan tour (wisata) baik itu dilakukan sendiri ataupun melalui instansi (tempat bekerja yang melakukan tour). Dikaitkan dengan opsi terakhir yaitu tour, saat ini telah marak dan banyak perusahaan-perusahaan yang mengorganisir suatu perjalanan atau wisata, karena orang-orang (pendiri perusahaan-perusahaan travel/tour) telah peka terhadap kebutuhan yang ada di pasar.

Kepekaan akan kebutuhan hiburan itu jugalah telah disadari oleh biro-biro perjalanan wisata (tour organizer) yang ada dikota Bandung, karena hal itulah yang menimbulkan persaingan antara Tour Organizer di Bandung. Persaingan pada bisnis Tour Organizer untuk saat ini dinilai sangat kuat satu sama lainnya, perusahaan berlomba-lomba menanamkan nama perusahaannya di benak para calon konsumen agar suatu saat nanti ketika para calon


(22)

konsumen membutuhkan jasa Tour Organizer bisa langsung memilih perusahaan tersebut. Di dalam perusahaan seperti ini kenyamanan, ketepatan waktu, kesiapan mengorganisir acara (pelayanan, transport, akomodasi, dll) sangat diutamakan, karena itu akan langsung berkaitan dengan kepuasan konsumen, dalam usaha di bidang jasa khususnya Tour Organizer sangat menomer satukan kepuasan pelanggan. Maka pelayanan yang diberikan seorang marketing haruslah sesuai dengan keinginan konsumennya, sebab jika konsumen telah merasa puas terhadap kinerja marketing tidak menutup kemungkinan konsumen akan melakukan pengulangan kembali menggunakan Tour Organizer yang sudah digunakannya, bahkan tidak menutup kemungkinan juga konsumen menyebarkan kepuasan yang beliau dapatkan dari suatu perusahaan Tour Organizer yang dipakainya ke kerabat atau orang-orang terdekatnya.

Marketing adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kepentingan bagi para konsumennya.

Marketing atau Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran pada


(23)

umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Akan tetapi sebenarnya bagian terpenting dari pemasaran adalah bukan penjualan. Tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan tetapi yang utama dan terutama adalah untuk mengetahui dan memahami sedemikian rupa sehingga produk dan jasa itu cocok dengan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri (Kotler, 1993: 9).

Dalam hal ini pelayanan yang baik atau buruk kepada client atau pelanggan secara otomatis akan sampai ke telinga orang yang lain. Disinilah kegiatan Personal Approach yang dilakukan oleh marketing pada awalnya dilakukan. Personal Approach merupakan kegiatan pendekatan secara pribadi dalam melakukan pemasaran. Untuk melakukan pemasaran biasanya dapat dimulai dari pendekatan kepada orang-orang terdekat yaitu saudara yang dimiliki, teman – teman (teman sekolah, kuliah, dan sebagainya), orang lain yang memiliki hubungan baik dengan marketing, sebuah perkumpulan atau group tertentu yang diikuti oleh marketing, dan orang lain dari hasil proses pendekatan oleh marketing. Kegiatan personal approach juga dapat menjadi titik awal untuk memperoleh pelanggan.

Untuk merealisasi tujuan dan peranannya dengan baik, Marketing diwujudkan dengan berbagai program komunikasi seperti yang pernah dibahas sebelumnya. Mulai dari komunikasi lisan tulisan, komunikasi cetak


(24)

(majalah, press release, brosur), sampai komunikasi elektronik melalui radio, internet maupun televisi.

Jelas, marketing dalam Marketing tidaklah dalam pengertian sempit.Tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informatif, persuasif, dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran atas suatu produk atau jasa, maupun yang berkaitan dengan perluasan suatu pengaruh tertentu dari suatu kekuatan lembaga atau terkait dengan citra dan identitas suatu perusahaan.

Marketing dalam perusahaan jasa tour tentu harus mempunyai kredibilitas yang tinggi agar bisa Menarik minat pelanggan untuk menggunakan jasa kegiatan tour.

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku “Psikologi Komunikasi” mengatakan :

“ Ada dua komponen paling penting dalam kredibilitas yaitu keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Tentu sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Kesan bahwa komunikator dinilai jujur, tulus, adil, sopan dan etis dimana kesemuanya itu merupakan

objektifitas dalam berpikir ” (Rakhmat, 2003 : 260).”

Kredibilitas itu sendiri adalah tingkat keahlian dan kepercayaan pelanggan kepada Marketing yang menjadi penyampaian pesan dan informasi. Keahlian adalah kemampuan Marketing untuk membuat


(25)

pelanggan menjadi minat dalam menggunakan jasa tour. Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya.

Lainuba Tour Organizer merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa penyelenggaraan kegiatan wisata, Study Tour, Company Visit Dan Domestic Tour Organizer yang berada di kota Bandung. Marketing Lainuba Tour merupakan ujung tombak perusahaan dalam mendapatkan palanggan. Dan tentu saja Kredibilitas seorang Marketing harus baik. Keahlian berbicara, Product Knowledge,dan juga penampilan serta Kepercayaan pelanggan kepada Marketing dalam kesopanan, ketulusan dan kejujuran. Hal tersebut merupakan modal seorang Marketing dalam menjalankan tugasnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari komponen mengenai kredibilitas di atas penelitian memasukan dua komponen untuk dapat mengukur Kredibilitas Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan personal approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung.

Maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1.2.1 Pertanyaan Makro

Bagaimana Kredibilitas Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan personal approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung?


(26)

1.2.2 Pertanyaan Mikro

1. Bagaimana keahlian Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan Personal Approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung? 2. Bagaimana kepercayaan Pelanggan Kepada Marketing Lainuba

Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan Personal Approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Kredibilitas Public Relations LAINUBA Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan Personal Approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa LAINUBA Tour di Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keahlian Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan Personal Approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung.


(27)

2. Untuk mengetahui kepercayaan pelanggan kepada Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung Melalui Kegiatan Personal Approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih dan dapat memperoleh cakrawala dan wawasan pengetahuan yang lebih mendalam bagi pengembang Ilmu Komunikasi secara umum, dan pengembangan keilmuan. Hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan agar mengetahui Kredibilitas marketing melalui kegiatan personal approach dalam menarik minat pelanggan dan memberikan pengetahuan serta wawasan baru bagi peneliti.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1.4.2.1 Kegunaan bagi Peneliti

Kegunaan penelitian bagi peneliti untuk mendapatkan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama masa perkuliahan dan diharapkan berguna untuk Menarik wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Ilmu komunikasi.


(28)

1.4.2.2 Kegunaan bagi Universitas

Penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan disiplin ilmu dan dapat dijadikan sebagai bahan literatur untuk penelitian dengan kajian penelitian yang sama.

1.4.2.3 Kegunaan bagi Lembaga atau Perusahaan

Penelitian yang dilakukan berguna bagi perusahaan sebagai bahan referensi, serta masukan dalam meningkatkan kualitas Kegiatan personal approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

1. Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat Dalam Meningkatkan Kualitas Berita (Yoga Perdana; NIM 41805078/ Ilmu Komunikasi UNIKOM: 2011).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator dari Kredibilitas Reporter TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita dimana tujuannya untuk mengetahui keahlian Reporter TVRI jabar dan mengolah berita dan untuk mengetahui kepercayaan Reporter TVRI jabar melalui wataknya melalui pandangan pimpinan Reporter dan kepala bidang berita mengenai kredibilitas Reporter TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan yang berjumlah 2 (dua) orang Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan internet searching. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah Pengorganisasian data, kemudian dilakukan penjabaran di dalam unit-unit, pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan tahapan sintesa.


(30)

Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa unsur penunjang Kredibilitas, seperti : Keahlian, yang meliputi kemampuan dalam meningkatkan kualitas berita, teknik dalam meningkatkan kualitas berita, mahir dalam meningkatkan kualitas berita dan Kepercayaan, yang meliputi kujujuran dalam meningkatkan kualitas berita, keyakinan dalam meningkatkan kualitas berita, ketulusan dalam meningkatkan kualitas berita. Peneliti menemukan bahwa Reporter TVRI Jawa Barat memiliki semua yang mencakup sub unsur Kredibilitas diatas

Kesimpulan dari data yang diperoleh melalui wawancara dengan informan menghasilkan bahwa kredibilitas Reporter TVRI Jawa Barat sangat baik dalam mengolah berita untuk siap tayang dan memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pemirsa TVRI jawa barat dan memenuhi kode etik jurnalistik dengan berita-berita yang mendidik dan aktual.

Saran peneliti, Reporter TVRI Jawa Barat harus mampu mempunyai kredibilitas agar berita yang didapat mempunyai kualitas baik. Dan masyarakat mendapatkan informasi yang bermanfaat. TVRI Jawa Barat melalui program Berita harus dapat mengedepankan nilai aktualitas dan mendidik.dan sasaran diniatkan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dengan berita yang baik.


(31)

2. Kredibilitas Reporter TVRI Jawa Barat Dalam Kemudahan

Perolehan Berita Aktual “Jawa Barat” (Wendi Prayudi

Febriyanto; NIM 41805022/ Ilmu Komunikasi UNIKOM: 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator dari Kredibilitas Reporter TVRI Jawa Barat dalam kemudahan perolehan berita Jabar Dalam Berita yang aktual dimana tujuannya untuk mengetahui tingkat keahlian Reporter TVRI Jabar dan untuk mengetahui unsur kepercayaan Reporter TVRI Jabar dan untuk mengetahui dinamisme Reporter TVRI Jabar mengenai kredibilitas TVRI Jabar ditinjau dalam kemudahan perolehan berita Jabar Dalam Berita yang aktual.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif informan yang berjumlah 2 (dua) orang Data diperoleh melalui wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan internet searching. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah Pengorganisasian data, kemudian dilakukan penjabaran di dalam unit-unit, pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan tahapan sintesa.

Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa unsur penunjang Kredibilitas, seperti : Keahlian, yang meliputi kemampuan dalam meningkatkan kualitas berita, teknik dalam meningkatkan kualitas berita, mahir dalam meningkatkan kualitas berita dan Kepercayaan,


(32)

yang meliputi kujujuran dalam meningkatkan kualitas berita, keyakinan dalam meningkatkan kualitas berita, ketulusan dalam meningkatkan kualitas berita. Peneliti menemukan bahwa Reporter TVRI Jawa Barat memiliki semua yang mencakup sub unsur Kredibilitas diatas.

Kesimpulan dari data yang diperoleh melalui wawancara dengan informan menghasilkan bahwa kredibilitas Reporter TVRI Jawa Barat sangat baik dalam Kemudahan Perolehan Berita Aktual untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pemirsa TVRI jawa barat.

Saran peneliti, Reporter TVRI Jawa Barat harus mampu mempunyai kredibilitas agar berita yang didapat mempunyai kualitas baik. Dan masyarakat mendapatkan informasi yang bermanfaat. TVRI Jawa Barat melalui program Berita harus dapat mengedepankan nilai aktualitas dan mendidik.dan sasaran diniatkan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dengan berita yang baik.

3. Strategi Divisi Marketing PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Melalui Program Direct Selling Team Avolution Special Edition

Pack Dalam Meningkatkan Brand Image A Family” Di Kalangan

Konsumennya (Hari Edralim; NIM 41806037/ Ilmu Komunikasi UNIKOM: 2011).


(33)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi divisi marketing PT. Hanjaya Mandala Sampoerna melalui program direct selling team avolution special edition pack dalam meningkatkan brand imagea family” di kalangan konsumennya. Untuk menjawab tujuan, rencana, kegiatan program, pesan yang ingin disampaikan, media yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dokumentasi, studi pustaka dan internet searching.

Hasil analisis penelitian, strategi Divisi marketing PT. HM Sampoerna memiliki tujuan yang terukur dan terarah dalam program direct selling team avolution special edition pack. Dengan rencana yang terperinci, terorganisir, dan terukur serta terarah otomatis akan membuat program direct selling team avolution special edition pack memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Dengan kegiatan pemasaran, dimana kegiatan marketing avolution special edition pack ini tidak hanya dikhususkan pada direct selling team, akan tetapi melalui event dan pengiklanan pada media. Dengan penyampaian pesan berupa informasi tentang avolution special edition pack yang persuasif pada konsumen. Dengan menggunakan media sebagai alat bantu komunikasi.


(34)

Kesimpulan penelitian memperlihatkan bahwa strategi divisi marketing PT. Hanjaya Mandala Sampoerna melalui program direct selling team avolution special edition pack dalam meningkatkan

brand image “a family” di kalangan konsumennya, agar meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan brand image perusahaan dan brand a family.

Saran Peneliti kepada Divisi Marketing PT. HM Sampoerna agar bisa meningkatkan lagi kinerja dan kerjasama antara Direct Selling Team dengan divisi marketing PT. HM Sampoerna yang akan dilaksanakan dikemudian hari dan dapat menampung aspirasi dari Direct Selling Team untuk memberikan feedback yang cepat dan tanggap dalam melayani apa yang dibutuhkan oleh konsumen dab Direct Selling Team di lapangan.

4. Strategi Marketing Communication Dalam Menyosialisasikan Program Tabungan “FAEDAH” Untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah (Studi Kasus pada PT BRISyariah Kantor Cabang Induk Surabaya). (Andini Choirunnisa; NIM 41806126/ Ilmu Komunikasi UNIKOM: 2011).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Marketing Communication PT BRISyariah KCI Surabaya Dalam


(35)

Meningkatkan Jumlah Nasabah. Untuk menjawab penelitian ini peneliti menggunakan enam kategori yang dijadikan alat ukur sebagai identifikasi masalah yaitu perencanaan / review program, persiapan dan pengembangan media promosi, eksekusi media dan kegiatan, monitoring dan analisis situasi, respon, dan strategi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan adalah Pimpinan Cabang dan Marketing Communication PT BRISyariah KCI Surabaya, serta 4 orang nasabah yang dipilih dengan menggunakan teknik snowball sampling. Menggunakan teknik analisa data dengan tahapan reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, evaluasi, dan triangulasi. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, studi literatur, dokumentasi, penelusuran data online, dan observasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi

program tabungan “FAEDAH” ini menggunakan pendekatan teori

komunikasi pemasaran dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Media yang digunakan adalah media cetak, media elektronik, dan media outdoor. Strategi Marketing Communication PT BRISyariah KCI Surabaya sangatlah penting dalam

menyosialisasikan program tabungan “FAEDAH”.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa strategi Marketing Communication PT BRISyariah KCI Surabaya dalam


(36)

menyosialisasikan program tabungan “FAEDAH” dengan

menggunakan media cetak, elektronik, dan outdoor dapat dikatakan telah berjalan dengan baik dan berhasil.

Saran dari penelitian ini adalah agar Marketing Communication PT BRISyariah KCI Surabaya dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah dengan cara lebih meningkatkan

kegiatan sosialisasi program tabungan “FAEDAH” agar masyarakat

menjadi tahu dan paham, sehingga mereka tertarik menjadi nasabah di BRISyariah KCI Surabaya.

2.2 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal – jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan asumsi – asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjawab masalah yang diajukan peneliti.

2.2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.2.1.1 Pengertian Komunikasi

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi segala macam kebutuhan dalam hidupanya. Untuk itu diperlukan Komunikasi yang menjadi sarana yang sangat penting untuk bisa mencapai itu. Selain itu juga komunikasi berguna untuk membangun konsep diri kita, untuk kelangsungan hidup, untuk


(37)

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, dan berhubungan dengan orang lain. Dengan komunikasi, kita bisa membangun suatu kerja sama dengan orang lain, mulai dari keluarga sampai dengan masyarakat luas.

Ilmu Komunikasi merupakan ilmu yang tidak bersifat absolut atau berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman, hal tersebut dikarenakan objek materi dari Ilmu Komunikasi adalah perbuatan, perilaku atau tingkah laku manusia yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan.

Menurut para ahli, Ilmu Komunikasi dianggap bagian dari ilmu sosial dan merupakan ilmu terapan (applied science), dan karena termasuk ke dalam ilmu sosial dan ilmu terapan, maka Ilmu Komunikasi sifatnya interdisipliner atau multidisipliner. Hal itu disebabkan oleh objek materialnya sama dengan ilmu-ilmu lainnya, terutama yang termasuk ke dalam ilmu social / ilmu kemasyarakatan.

Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana, makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab. Karena, cara-cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain, yang pada intinya adalah komunikasi. Jadi Secara sedarhana dapat disimpulkan bahwa, tanpa komunikasi seorang manusia tidak akan dapat hidup di dunia ini.


(38)

“Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa latin Communico yang artinya membagi.” (Dewi, 2007:2).

Everett M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, membuat definisi, “Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling

pengertian”. (Rogers dan Kincaid dalam Dewi, 2007:3)

Sementara Raymond S Ross, melihat komunikasi yang berawal dari proses penyampaian suatu lambang:

A transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar to that intended by the source.”

(Proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber.) (Rakhmat, 2007:3).

Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi yaitu: “Proses

pernyataan antara manusia yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.” (Effendy, 1993 :28)

Sedangkan menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964 : 527) dalam Wiryanto (2004 :7) mendefinisikan komunikasi,


(39)

ideas, emotions, skills, etc. by the uses symbol …” (Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi).

Definisi – definisi sebagaimana dikemukakan di atas, tentu belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun, paling tidak kita telah memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud komunikasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja, dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Dari beberapa pengertian mengenai komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan atau informasi antara dua orang atau lebih, untuk memperoleh kesamaan arti atau makna diantara mereka.

2.2.1.2 Proses Komunikasi

1. Proses Komunikasi Primer

"Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam


(40)

situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan dapat berupa gesture yakni gerak anggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya.” (Effendy, 2003:33) 2. Proses Komunikasi Sekunder

“Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.” (Effendy, 2006:16) Media yang digunakan adalah surat, telepon, surat kabar, radio atau televisi.

3. Proses Komunikasi Linear

“Dalam konteks komunikasi proses secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Proses komunikasi secara linear umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali komunikasi melalui telepon.” (Effendy, 2003:38-39) 4. Proses Komunikasi Sirkular

“Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan dengan proses secara sirkular itu adalah terjadinya umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator.” (Effendy, 2003:40)


(41)

2.2.1.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi secara menyeluruh dapat dirinci kembali sebagai berikut :

1. Informasi, yakni kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan,opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya.

2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.

3. Motivasi, yakni mendorong seseorang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat dan dengar melalui media massa.

4. Bahan diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.

5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal maupun informal.


(42)

6. Memajukan kebudayaan, media massa menyebarkan hasil-hasil kebudayaan melalui aneka program siaran atau penerbitan buku.

7. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang dari semua golongan usia dengan difungsikannya media komunikasi sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.

8. Integrasi, menjembatani perbedaan antarsuku bangsa maupun antarbangsa dalam upaya memperkokoh hubungan dan pemerataan informasi.

2.2.1.4 Tipe Komunikasi

Tipe komunikasi diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang dan pengalaman dari masing-masing pakar. Memperhatikan pendapat para pakar maka dibawah ini akan diuraikan lima tipe atau tingkatan komunikasi beserta fungsinya masing-masing.

1. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communication)

Komunikasi dengan diri sendiri adalah suatu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu atau komunikasi dengan diri sendiri. Proses komunikasi terjadi karena seseorang seringkali terbawa dalam


(43)

pikirannya sendiri akibat objek yang diamati terbertik dalam pikirannya.

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

Komunikasi Antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih.

3. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)

Komunikasi Kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara tiga atau lebih secara bertatap muka atau menggunakan sebuah alat bantu. Kelompoknya pun dapat dibagi menjadi dua yakni kelompok besar atau kelompok kecil disini termasuk kelompok dalam suatu organisasi.

4. Komunikasi Massa (Mass Communication)

Dalam komunikasi massa, pesan dikirim dari sumber lembaga kepada khalayak yang bersifat massa melalui alat-alat mekanis, seperti televisi, radio, surat kabar, atau film.

5. Komunikasi Publik (Public Communication)

Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, kolektif, retorika, public speaking, atau audiens communication.


(44)

2.2.1.5 Tujuan Komunikasi

Setiap komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan, tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, 1997:10, adalah :

1. Perubahan sikap (Attitude change). 2. Perubahan pendapat (Opinion change). 3. Perubahan Perilaku (Behavior change). 4. Perubahan sosial (Sosial change).

Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut itu, maka sebelumnya harus diteliti apa yang seharusnya menjadi tujuan dilakukannya komunikasi itu. Tujuan komunikasi menurut A.W Widjaja adalah :

1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain. Ini dimaksudkan apakah kita menginginkan orang lain mengerti dan memahami apa yang kita maksud.

2. Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini ternyata cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja. 3. Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu


(45)

2.2.1.6 Konteks Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini berarti semua faktor diluar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :

1. Aspek bersifat fisik ; seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan.

2. Aspek psikologis; seperti sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi.

3. Aspek sosial; seperti norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.

4. Aspek waktu; yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam).

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenallah komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.


(46)

2.2.1.7 Komponen Komunikasi

Menurut Kotler yang dikutip oleh Sendjaja dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi, menyebutkan bahwa komunikasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, yaitu :

1. Pengirim (Sender), yaitu pihak yang mengirim pesan. 2. Pesan (Message), merupakan gagasan atau ide yang

disampaikan pengirim kepada penerima untuk tujuan tertentu.

3. Penerima (Receiver), yaitu pihak yang menerima pesan. 4. Media (Media), yaitu sarana bagi komunikator untuk

menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju.

5. Pengkodean (Encoding), yaitu proses untuk menjabarkan pesan ke dalam simbol. Simbol dapat berupa kata lisan meupun tulisan, isyarat dan lainnya ke dalam media. 6. Penerjemah (Decoding), yaitu proses yang dilakukan

oleh penerima pesan untuk menerjamahkan arti simbol yang dikirim sender.

7. Tanggapan (Response), yaitu reaksi penerima setelah menerima pesan.

8. Umpan balik (Feedback), yaitu bagian dari reaksi yang dikomunikasikan kembali kepada pengirim pesan. 9. Gangguan (Noises), yaitu gangguan yang tak terduga


(47)

penerima pesan memperoleh pesan yang berbeda dari yang dikirimkan.

2.2.2. Tinjauan Tentang Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi merupakan dasar dari konteks atau level komunikasi lain, demikian dasar–dasar peran dan kredibilitas komunikator dalam komunikasi antarpribadi yang ditunjukkan dalam suatu percakapan dapat dijadikan dasar bagi perlakuan terhadap peranan dan kredibilitas komunikator dalam konteks komunikasi lainnya.

“Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang–orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non-verbal. Dan bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua orang, seperti suami– istri, dua sahabat dekat, guru–murid, dan lain sebagainya.” (Deddy Mulyana, 2002 : 73).

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book”. ( Devito, 1989 : 4 ), sebagai:

“Proses pengiriman dan penerimaan pesan–pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang–orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. (Devito, dalam Effendy, 2003 : 59).

Effendy (1986) mengemukakan bahwa, pada hakikatnya komunikasi antarpribadi untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. Sifat dialogis ini ditunjukkan melalui komunikasi lisan dalam percakapan yang menampilkan umpan balik secara


(48)

langsung. Seorang komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga, komunikator mengetahui dengan pasti apakah pesan–pesan yang dia kirimkan itu diterima atau ditolak, berdampak positif ataukah negatif.

2.2.2.1 Ciri – ciri Komunikasi Antarpribadi

Bersadarkan beberapa pengertian komunikasi antarpribadi ada beberapa ciri khas komunikasi antarpribadi yang membedakannya dengan komunikasi massa dan komunikasi kelompok. Menurut Barnlund (1968) ada beberapa ciri komunikasi antarpribadi, yaitu komunikasi interpersonal selalu;

1. Terjadi secara spontan.

2. Tidak mempunyai struktur yang teratur dan diatur. 3. Terjadi secara kebetulan.

4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu.

5. Dilakukan oleh orang–orang yang identitas keanggotaan yang terkadang kurang jelas.

6. Dapat terjadi hanya sambil lalu.

Kumar dalam Wiryanto (2004: 36) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mengandung lima ciri efektivitas sebagai berikut :


(49)

1. Keterbukaan atau openness. Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan pribadi.

2. Empati (empathy). Merasakan apa yang dirasakan orang lain.

3. Dukungan (suportiveness). Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.

4. Perasaan positif (positivness). Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (equality). Pengakuan secara diam – diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Selain itu, Evert M. Rogers dalam Wiryanto (2004: 35) menyebutkan beberapa ciri komunikasi antarpribadi, yaitu :

1. Arus pesan cenderung dua arah.

2. Konteks komunikasinya dua arah atau tatap muka. 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi.

4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas sangat tinggi.

5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang benar relatif lambat.


(50)

6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.

2.2.3 Tinjauan Tentang Kredibilitas

Jika kita kaji lebih jauh, sesungguhnya dimensi kredibilitas itu sangatlah luas. Maka agar lebih terfokus dan mengerucut, kita akan mengkaji kredibilitas dalam ruang lingkup komunikasi interpersonal. Pada umumnya kredibiltas itu adalah kepercayaan. Namun jika kita kaitkan dengan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal maka definisi kredibilitas menjadi seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal:

1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate.

2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas. Karena kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubah bergantung pada pelaku persepsi (komunikate), topik yang dibahas, dan situasi.

“Hal-hal yang mempengaruhi persepsi komunikikate tentang komunikator sebelum ia berlakukan komunikasinya disebut prior ethos” (Andersen, 1972 : 82). Sumber komunikasi memperoleh prior ethos karena berbagai hal. Kita membentuk gambaran tentang diri komunikator dengan pengalaman langsung dengan komunikator itu atau dari pengalaman wakilan (vicarious experiences); misalnya, karena sudah lama bergaul dengan


(51)

seseorang dan sudah mengenal integritas kepribadiannya atau karena kita sudah sering melihatnya atau mendengarnya dalam media massa.

Boleh jadi kita membentuk prior ethos komunikator dengan menghubungkannya pada kelompok rujukan orang itu, kita meletakkannya dalam kategori pada skema kognitif kita. Selain itu mungkin juga prior ethos terbentuk karena sponsor atau pihak-pihak yang mendukung komunikator, dan boleh jadi prior ethos juga timbul oleh petunjuk-petunjuk nonverbal yang ada pada diri komunikator.

Ada juga perubahan yang disebabkan oleh apa yang disebut Kenneth E. Andersen sebagai intrinsic ethos. Hal ini dibentuk oleh topik yang dipilih, cara penyampaian, teknik-teknik pengembangan pokok bahasan, dan bahasa yang digunakan, serta organisasi pesan atau sistematika yang dipakai.

“Perubahan ethos dalam jalannya komunikasi telah diteliti oleh Brooks dan Scheidel (1986), ketika mereka meneliti persepsi subjek pada citra” (Rakhmat, 2003 : 259).

Selain pelaku persepsi dan topik yang dibahas, faktor situasi juga mempengaruhi kredibilitas. Belum banyak penelitian dilakukan tentang pengaruh situasi pada persepsi komunikate tentang komunikator. Tetapi dapat kita duga bahwa pada akhirnya kredibilitas dipengaruhi oleh interaksi di antara berbagai faktor (Rakhmat, 2003 : 260).

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi mengatakan ada dua komponen paling penting dalam kredibilitas yaitu keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate


(52)

tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih.

“Tentu sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Kesan bahwa komunikator dinilai jujur, tulus, adil, sopan dan etis dimana kesemuanya itu merupakan objektifitas dalam berpikir” (Rakhmat, 2003 : 260).

2.2.4 Tinjauan tentang Marketing

Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan

sebagai “seni menjual produk”. Akan tetapi sebenarnya bagian terpenting dari

pemasaran adalah bukan penjualan. Tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan tetapi yang utama dan terutama adalah untuk mengetahui dan memahami sedemikian rupa sehingga produk dan jasa itu cocok dengan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri (Kotler, 1993: 9).

Berdasarkan pemahaman di atas, dalam arti luas pemasaran juga mencakup penentuan segmentasi pasar, menentukan target pasar dan menetapkan positioning dengan tepat. Penyeleksian segmen-segmen tersebut


(53)

dapat dipenuhi organisasi dengan cara yang unggul. Pemasaran juga mencakup pelaksanaan rencana, evaluasi hasil dan melakukan perbaikan lebih lanjut.

Lingkup pemasaran akhir-akhir ini telah berkembang semakin luas. Philip Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa :

“sesungguhnya orang-orang pemasaran melakukan pemasaran dari 10 jenis wujud yang berbeda yaitu: barang, jasa, pengayaan pengalaman, peristiwa

(event), orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan gagasan” (Kotler,

1993).

Dalam kondisi tidak ada permintaan, tugas pemasaran adalah mencari cara-cara untuk menghubungkan manfaat produk dan atau jasa dengan kebutuhan dasar dan minat orang. Disamping itu, pada prakteknya banyak konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang tidak dapat dipuaskan produk yang sudah ada. Dalam kondisi seperti ini, tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan barang dan jasa yang memuaskan permintaan tersebut secara efektif. Setiap organisasi atau perusahaan, cepat atau lambat akan menghadapi merosotnya permintaan atas satu atau lebih produk/jasa, melakukan repositioning atau dengan komunikasi pemasaran yang efektif. (Widyastuti, 2003:16).

2.2.5 Tinjauan Personal Approach

Dalam sebuah bisnis terdapat unsur yang terdapat faktor pendukung yaitu pemasaran atau penawaran suatu produk atau jasa. Sedangkan di dalam


(54)

pemasaran, Personal Approach merupakan salah satu dari faktor pendukung. Personal Approach dalam hal ini, pelaku bisnis menggunakan segi pendekatan secara pribadi dalam melakukan pemasaran, untuk mendukung dan memudahkan pemasaran bisnis yang dijalankan. Untuk melakukan pemasaran dapat dimulai dari segi Personal Approach, seperti :

1. Saudara yang dimiliki.

2. Teman – teman (sekolah, kuliah, bermain dan sebagainya). 3. Orang lain yang memiliki hubungan baik dengan pelaku bisnis. 4. Sebuah perkumpulan atau group tertentu yang diikuti oleh pelaku

bisnis.

5. Orang lain dari hasil proses pendekatan oleh pelaku bisnis.

Dalam memasarkan menggunakan Personal Approach akan memudahkan pelaku bisnis. Hal itu juga dapat menjadi titik awal untuk menyebarkan bisnis yang dimiliki kepada umum.

Personal Approach yaitu komunikasi langsung (tatap muka) dengan cara pendekatan pribadi antara marketing dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk atau jasa sehingga mereka kemudian akan mencoba dan menjadi pelanggan.


(55)

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3.1 Kerangka Teoritis

Sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan, peneliti memerlukan kerangka pemikiran yang berupa definisi serta teori yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu pendapat para ahli mengenai hal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat – sifat komunikator (Rakhmat, 2003 : 257). Dalam definisi ini terkandung dua hal :

1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate; jadi tidak inhern dalam diri komunikator.

2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat – sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen – komponen kredibilitas.

Kredibilitas memiliki beberapa aspek (Johnson,1981) dalam (Supratiknya, 1995 : 35) yaitu :

1. Sifat bisa dipercaya si pengirim sebagai sumber informasi sebagai pribadi menunjukan sifat – sifat bisa diandalkan, bisa diharapkan, konsisten.

2. Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim. 3. Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim.


(56)

4. Predikat atau cap yang telah diberikan masyarakat kepada pengirim menyangkut sifatnya yang bisa dipercaya.

5. Apakah pengirim memiliki keahlian menyangkut pokok pembicaraan yang akan disampaikannya.

6. Sifak dinamis (proaktif, agresif, empatik) pengirim.

Hal-hal tersebut diatas merupakan aspek – aspek kredibilitas. Selanjutnya menurut Jalalludin Rakhmat komponen – komponen kredibilitas adalah

1. Keahlian, kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang tinggi pada keahliannya dianggap cerdas, mampu, ahli, berpengalaman, dan terlatih.

Kepercayaan, kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya (Jujur atau tidak jujur, tulus, sopan, etis, adil dan

sebagainya) Aristoteles dalam ethos, pathos dan logos menyebutkan “good moral character, sedang Quintilianus menyebutkan “a good man speaks well”.

Hal tersebut diatas adalah beberapa uraian tentang Kredibilitas. Dalam

penelitian ini peneliti berusaha menjelaskan tentang “Kredibilitas Marketing Lainuba Tour Organizer melalui kegiatan Personal Approach Dalam Menarik Minat Pelanggan Untuk Menggunakan Jasa Lainuba Tour di Bandung” yang merupakan konsep dalam penelitian ini.


(57)

Personal Approach yaitu komunikasi langsung (tatap muka) dengan cara pendekatan pribadi antara marketing dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk atau jasa sehingga mereka kemudian akan mencoba dan menjadi pelanggan.

Apapun kegiatan yang dilakukan Marketing Lainuba Tour Organizer yaitu personal approach memiliki keterkaitan dengan bidang komunikasi antarpribadi.

Pentingnya komunikasi menurut Drs. A. Supratiknya dalam bukunya

“Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi” adalah :

1. Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan social kita.

2. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.

3. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan – kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan – kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama.

4. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih – lebih orang – orang yang merupakan tokoh – tokoh signifikan dalam hidup kita.

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang–orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non-verbal. (Deddy Mulyana, 2002 : 73).


(58)

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam

bukunya “The Interpersonal Communication Book”. ( Devito, 1989 : 4 ), sebagai:

“Proses pengiriman dan penerimaan pesan–pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang–orang, dengan beberapa efek dan beberapa

umpan balik seketika”. (Devito, dalam Effendy, 2003 : 59).

Pendapat yang dikemukakan oleh Drs. A. Supratiknya dalam buku

“Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi” yaitu :

Keefektifan hubungan antarpribadi adalah taraf seberapa jauh akibat – akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan yang kita harapkan. Keefaktifan kita dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita. (Supratiknya, 1995 : 24).

Hal itu menyebabkan perusahaan jasa penyelenggaraan wisata memang harus benar – benar membuat program untuk mendapatkan pelanggan karena persaingan pada bisnis tour organizer untuk saat ini dinilai kuat satu sama lainnya, perusahaan berlomba – lomba menanamkan nama perusahaan di benak calon pelanggannya agar suatu saat nanti ketika para calon pelanggan membutuhkan tour organizer langsung memilih perusahaan tersebut. Maka dari itu, setiap perusahaan harus lebih kreatif dalam memasarkan produk atau jasa untuk bisa menarik minat pelanggan.

2.3.2 Kerangka Konseptual

Berdasarkan komponen – komponen diatas, maka menurut pandangan peneliti, pada pembahasan Jalalluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi


(59)

Komunikasi, peneliti dapat mengaplikasikan komponen kredibilitas di atas ke dalam kerangka konseptual seperti berikut :

1. Keahlian, dapat dijabarkan bahwa seorang marketing LAINUBA Tour organizer Bandung akan dianggap kredibel bilamana memiliki keahlian dalam proses kegiatan Personal Approach untuk menarik minat pelanggan sehingga menggunakan jasa LAINUBA Tour, yaitu seperti kecerdasan, kemampuan, pengalaman, ahli dan terlatih dalam kegiatan Personal Approach marketing yang baik. 2. Kepercayaan, dapat dijabarkan bahwa seorang marketing

LAINUBA Tour organizer Bandung akan dianggap kredibel bilamana memiliki kepercayaan, yaitu seperti kejujuran dan ketulusan setiap melakukan kegiatan Personal Approach marketing yang baik.

Bila seorang marketing bisa melakukan itu, maka akan dianggap marketing itu mempunyai kredibilitas yang baik oleh komunikan.

Dengan demikian seorang marketing akan lebih mudah menarik minat pelanggan dengan menunjukan kredibilitasnya. Namun semua itu tergantung dari persepsi dari diri komunikan tersebut, dan komunikanlah yang dapat menilai apakah marketing tersebut mempunyai kredibilitas baik atau tidak.

Alur Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian maka peneliti membuat alur kerangka pemikiran. Alur ini


(60)

menjelaskan bagaimana kredibilitas marketing LAINUBA Tour Organizer Bandung melalui kegiatan Personal Approach dalam menarik minat pelanggan untuk menggunakan jasa LAINUBA Tour di Bandung. Dalam hal ini untuk mengetahui keahlian dan kepercayaan agar kredibilitas marketing melalui kegiatan Personal Approach dalam menarik minat pelanggan berjalan dengan baik. Berikut gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1

Alur Kerangka Pemikiran

Arsip: Peneliti, 2013

Kredibilitas

Marketing Public

Relations

Keahlian

Kepercayaan

Personal

Approach

Menarik Minat

Pelanggan


(61)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA) Tour Organizer merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyelenggaraan kegiatan wisata, study Tour, study Ekskursi, study comparative, Educational Tour, Dometic Tour (Jawa – Bali - Lombok), dan penyedia layanan transportasi bus pariwisata di kota Bandung.

Sejarah terbentuknya CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA) Tour Organizer Berawal dari sebuah proyek wisata hemat Bandung - Bali yang diselenggarakan bulan Januari 2009, dengan segmentasi pelajar dan mahasiswa yang berjalan dengan sukses, dimana saat itu penyelenggaranya adalah sebuah biro perjalanan yang berkantor pusat di Jogjakarta, serta melihat pangsa pasar di Bandung yang sangat prospektif, tercetuslah jalinan kerjasama pendirian Representative Office Bandung, yang memegang lisensi pemasaran area Jawa Barat dengan sistem sharing profit.

Berbagai cara promosi dilakukan untuk mengenalkan dan menanamkan eksistensi di Bandung, salah satunya mengadakan kerjasama dengan para mahasiswa (freelance) untuk kegiatan wisata hemat


(62)

Bali dalam beberapa periode. Kegiatan flyering serta mengandalkan Personal Approach, publikasi / promo kegiatan melalui media Facebook, YM, dan Email, spreading sales ke kampus-kampus menjadi salah satu aktivitas rutin yang dilakukan.

Awal tahun 2010, adalah momentum dimana nama perusahaan sudah dikenal dan dalam semester pertama menampakkan hasil yang sungguh signifikan. Beberapa tender besar berhasil diraih. Jaringan dan relasi diperluas, hasil dari market pun selalu dimaksimalkan hingga sebagian besar pengguna jasa merasa puas. Dalam perkembangannya, dinamika pergantian Tim turut mewarnai perjalanan perusahaan di Bandung. Terpilihnya perusahaan sebagai 20 besar travel agen di Bandung dengan kontribusi terbaik pada salah satu P.O Bus Pariwisata di tahun tersebut, merupakan sebuah prestasi tersendiri yang berhasil ditorehkan.

Tanggal 15 Oktober 2010 bertempat di Jatinangor, merupakan waktu yang sangat bersejarah, dimana terjadi peninjauan ulang atas kesepakatan kerjasama yang pernah terbina,dan bertepatan pula dengan habisnya masa kontrak untuk pemegang lisensi, yang menghasilkan kesepakatan baru yaitu berakhirnya jalinan kerjasama bisnis dengan Owner perusahaan sebelumnya.

Didukung oleh Tim handal, jaringan vendor yang luas, pemahaman service pada jasa pariwisata, di bawah bendera CV. LAksana INdah Untuk BersamA, berdirilah LAINUBA Tour Organizer.

CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA) Tour Organizer yang berlokasi di Dago Pojok 43C ini sudah mulai dikenal oleh kalangan


(63)

mahasiswa yang berencana melaksanakan kegiatan wisata ataupun company visit khususnya di kota Bandung.

3.1.2 Visi dan Misi CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Selayaknya sebuah perusahaan professional, CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA) juga memiliki Visi dan Misi dalam menjalani usaha jasa penyelenggaraan wisatanya.

3.1.2.1 Visi CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Menjadi organizer terkemuka dalam penyelenggara kegiatan wisata.

3.1.2.1 Misi CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Menjadi pilihan utama dalam penyelenggaraan kegiatan wisata dengan memberikan pelayanan terbaik, melalui jalinan kerjasama yang saling menguntungkan dengan para pengusaha, restoran, hotel, transportasi pengelola objek wisata, pemerintah dan pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk menghasilkan nilah tambah bagi konsumen investor dan karyawan.


(64)

3.1.3 Struktur Organisasi CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Gambar 3.1

Struktur Organisasi LAINUBA

Sumber : Lainuba Tour Organizer, 2013 Head Dept.

Soni Arisondiat, S.iKom

Marketing Dept. 1. Yani Suryani

2. Dodi Koswara 3. Baktiar Widiana

Tour Dept. 1. Ary Setyabudi, Spt 2. Aryo

3. Lucky Administrasi & Customer

Relations Dept. Dewi Maya S.G,Amd

Service Quality Dept.


(65)

3.1.4 Logo CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Gambar 3.2

Logo Lainuba Tour Organizer

Sumber : Lainuba Tour Organizer, 2013

Gambar 3.3

Badge Lainuba Tour Organizer


(66)

Gambar 3.4

Banner Lainuba Tour Organizer

Sumber : Lainuba Tour Organizer, 2013

3.1.4.1 Arti Logo, Badge, dan Banner Lainuba Tour Organizer

Arti pada tulisan “Laksana Indah Untuk Bersama”

mempunyai dasar warna kuning yang artinya Spirit untuk selalu ceria (menyenangkan orang yang dilayani) dan warna coklat artinya lebih membumi alias down to earth. Dan ada kesan penguat antara huruf

“N” dan huruf “U” yang disatukan, yang diibaratkan simpul tali yang

mengikat erat artinya landasan kekeluargaan dan jalinan yang erat baik intern tim maupun dengan pelanggan atau vendor.

Tulisan Lainuba warna putih artinya layanan yang tulus, suci, bersih dan ikhlas, sedangkan tulisan Tour Organizer menegaskan apa yang menjadi inti bisnis di Lainuba.

Badge atau lencana adalah lambang atau logo yang khusus ditempel pada seragam karyawannya. Badge tersebut mengandung arti yang filosofi yang tertera pada satu bintang, yaitu menjadi yang


(67)

terbaik dan teratas. Dan ada juga logo Lainuba dengan warna dasar hitam putih yang menandakan keseriusan dalam bekerja dan melayani pelanggan.

Warna - warni dalam banner Lainuba mempunyai arti tersendiri pada masing – masing warnanya.

1. Orange artinya Keramahan 2. Kuning artinya Keceriaan

3. Merah Marun artinya Keberanian 4. Hijau artinya Keabadian

5. Ungu artinya Keagungan 6. Biru artinya Ketenangan

7. Pink artinya sesuai segmen Lainuba, yaitu anak muda

3.1.5 Sarana dan Prasarana CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

3.1.5.1 Sarana CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Berikut ini sarana yang dimiliki Lainuba Tour Organizer untuk menunjang pekerjaan karyawan – karyawan Lainuba Tour Organizer untuk lebih optimal dalam melaksanakan tugasnya.


(68)

Tabel 3.1

Sarana Lainuba Tour Organizer

NO SARANA JUMLAH KETERANGAN

1 Komputer 2 Baik

2 Laptop 1 Baik

3 Printer 1 Baik

4 Telepon 1 Baik

5 Fax 1 Baik

6 Meja 3 Baik

7 Sofa 1 Baik

8 Kursi 6 Baik

9 White Board 2 Baik


(69)

3.1.5.2 Prasarana CV. Laksana Indah Untuk Bersama (LAINUBA)

Untuk mendukung aktifitas dari sebuah kantor jasa penyelenggaraan wisata, prasarana di Lainuba Tour Organizer juga harus tersedia untuk karyawannya.

Tabel 3.2

Prasarana Lainuba Tour Organizer

NO PRASARANA

1 Ruang Kerja

2 Ruang Tamu

3 Dapur

4 Kamar Mandi

Sumber : Lainuba Tour Organizer, 2013

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek


(70)

penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi Mendefinisikan deskripsi analisis sebagai berikut :

“…… Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan,

menafsirkan dan menulikan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta mengambil kesimpulan dari masalah yang di bahas. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi.” (Rakhmat, 1997 : 14).

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data – data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau prilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.

“Penelitian kualitatif juga, bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara utuh dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.” (Lexy J.

Moleong, 2006:6)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif (descriptive research), dapat diartikan pula sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat, dimana


(71)

dalam penelitian ini lebih spesifik dengan memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antara berbagai variabel. Deskriptif menurut Jalalluddin Rakhmat (1984 : 24) yaitu

“Metode yang bersifat memaparkan situasi senyatanya, tidak

memberikan penjelasan mengenai hubungan ataupun menguji sebuah hipotesis. Dalam penulisan laporan ini, pengguna data disampaikan secara verbal dan klasifikasinya bersifat teoritis, data yang diambil tidak boleh diolah melalui perhitungan sistematis maupun dengan

rumus statistic”

Penelitian deskripsif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Peneliti tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis, atau membuat prediksi, menurut Jalalluddin Rakhmat (2004 : 25) peneliti deskriptif bertujuan untuk :

1. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala – gejala yang ada.

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek

– praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dihadapi orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ada teknik yang dapat menunjang data atau informasi yang dibutuhkan seorang peneliti yaitu teknik pengumpulan data. Sugiyono dalam bukunya berpendapat bahwa teknik pengumpulan data


(1)

Gambar 4.9

Foto Kegiatan Presentasi (2)

Sumber : Dokumentasi Peneliti 2013 Gambar 4.10

Foto Kegiatan Presentasi (3)


(2)

Setelah tahap presentasi selesai, yang terakhir adalah kontrak kerjasama antara calon pelanggan dengan Lainuba. Dengan kata lain sudah deal untuk menggunakan jasa Lainuba tour.

Gambar 4.11 Foto Perjanjian Kerjasama

Sumber : Dokumentasi Peneliti 2013

Semua itu adalah proses atau tahapan kegiatan Personal Approach atau Personal Selling yang dilakukan marketing Lainuba dalam menarik minat pelanggannya untuk menggunaka jasa Lainuba tour. Dengan demikian seorang Marketing Lainuba TourOrganizer dituntut untuk memenuhi komponen keahlian dan komponen kepercayaan agar tercipta kredibilitas yang baik, untuk menarik minat calon pelanggannya menggunakan jasa. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan pelanggan baru maupun pelanggan yang sudah menggunakan jasa Lainuba untuk menggunakan kembali jasa Lainuba Tour dikemudian hari.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan dianalisa pada bab IV, maka peneliti menarik simpulan sebagai berikut :

1. Keahlian Marketing Lainuba Tour Organizer dalam unsur mampu, unsur pengalaman dan unsur terlatih pada kegiatan personal approach dinilai memiliki tingkat kemampuan yang sesuai walaupun ada beberapa hal yang kurang sesuai dari salah satu marketing Lainuba, agar menjadi marketing yang baik dalam berkomunikasi, berpenampilan baik, penyampaian product knowlodge yang baik, dan mempersuasi pelanggannya dengan baik pula. Maka marketing Lainuba sudah memiliki pengalaman yang cukup baik sebagai seorang marketing yang berpengalaman; dan Marketing Lainuba juga sudah terlatih dalam melakukan kegiatan marketing sehingga dinilai memiliki tingkat kecerdasan yang baik dalam menarik minat pelanggannya melalui kegiatan personal approach agar menggunakan jasa Lainuba Tour. Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung memiliki Kredibilitas yang baik dalam unsur mampu, pengalaman, dan terlatih.


(4)

2. Kepercayaan Marketing Lainuba Tour Organizer dalam unsur kesopanan, unsur ketulusan, dan unsur kejujuran. Marketing Lainuba Tour Organizer dinilai mempunyai sikap kesopanan yang baik, sifat ketulusan yang baik, dan rasa kejujuran yang sesuai sebagai seorang marketing yang baik. Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung memiliki Kredibilitas yang diharapkan sesuai dengan wataknya, seperti kesopanan, ketulusan, dan kejujuran yang baik di setiap melaksanakan tugasnya menarik minat pelanggan untuk menggunakan jasa Lainuba Tour. 3. Kredibilitas mempunyai dua komponen penunjang yaitu Keahlian dan

Kepercayaan. Marketing Lainuba Tour Organizer memiliki dua komponen tersebut, sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa Marketing Lainuba Tour Organizer Bandung memiliki Kredibilitas yang sesuai untuk tugasnya sebagai seorang Marketing .

5.2 Saran

Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus mampu memberikan sesuatu yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga serta berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun saran-saran yang peneliti berikan adalah sebagai berikut :


(5)

5.2.1 Saran Untuk Marketing Lainuba Bandung

1. Sebaiknya sebagai seorang marketing dalam penampilan harusnya seragam dalam berpakaian karena dengan seperti itu akan lebih mudah dikenal, dengan kata lain mempunyai ciri khas (seragam Lainuba) dan juga selalu memakai ID card atau tanda pengenal saat melakukan kegiatan marketing.

2. Menambah media saat melakukan kegiatan marketing juga perlu untuk menunjang pekerjaannya terhadap calon pelanggan agar pelanggan merasa tertarik dan menjadi minat untuk menggunakan jasanya, contoh memberikan brosur kepada pelanggan pada saat marketing.

3. Dalam proses kegiatan marketing yaitu personal approach ini harus benar-benar memberikan feedback yang cepat dan tanggap dalam melayani calon pelanggannya, agar kegiatan ini berjalan lancar dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap Lainuba.

4. Diharapkan Marketing Lainuba Tour Organizer bisa meningkatkan lagi kinerjanya dan selalu menjaga hubungan baik sebagai teman atau sahabat dengan calon pelanggan maupun pelanggan yang sudah menggunakan jasa Lainuba.


(6)

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

1. Jika nanti ada penelitian yang sama akan dilakukan sebaiknya peneliti mengikuti semua proses dari awal hingga akhir, sehingga informasi yang didapat akan lebih jelas dan mengerti, tidak lupa selalu adakan pengecekan ulang data atau informasi yang didapat.

2. Studi literatur amat penting untuk menemukan dan mengungkapkan hal atau fenomena yang terkait dengan ilmu komunikasi. Dapat dilakukan melalui buku-buku dan dari skripsi-skripsi yang telah ada.

3. Memanfaatkan waktu penelitian sebaik mungkin, karena penelitian akan memakan waktu yang cukup lama karena kondisi penelitian yang kadang bisa berubah.

4. Berdiskusi atau sharing dengan pihak-pihak terkait seperti dosen, teman seperjuangan serta orang yang ahli dibidang yang peneliti kaji akan memudahkan peneliti mengetahui lebih dalam tentang permasalahan yang sedang diteliti.