1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan dewasa ini yang berkelanjutan harus didukung oleh semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara agar tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta menjaga ketertiban dunia
dapat tercapai. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat dihadapkan dengan berbagai tantangan yang berat dalam menjalani kehidupannya dan
dengan situasi dan kondisi negara Indonesia pada saat ini membuat beban masyarakat semakin bertambah, oleh karena itu, pemerintah harus bekerja
keras untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat dan mengarahkan pembangunan nasional yang berkelanjutan untuk memasuki era globalisasi.
Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi sangat pesat dewasa ini telah mempengaruhi kehidupan perekonomian secara global
khususnya di Indonesia dan secara tidak langsung telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada
khususnya. Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa masyarakat Indonesia ke arah hidup yang bersifat modern.
2 Dewasa ini seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, manusia
disajikan berbagai macam kemudahan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam melakukan kegiatan ekonomi. Perkembangan teknologi dan
informasi apabila dimanfaatkan dengan tepat maka akan meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam berbagai bidang dan hal tersebut tentu akan
berdampak pada tingkat perekonomian suatu negara. Perkembangan teknologi dapat pula membawa dampak positif dan
negatif terhadap kehidupan manusia termasuk sumber daya alam hayati dan ekosistim khususnya marga satwa yang dilindungi oleh pemerintah. Satwa
liar dikelompokan dalam dua golongan yaitu satwa dilindungi dan tidak dilindungi. Satwa yang dilindungi tidak boleh diperjualbelikan dan dipelihara
tanpa ijin berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.19Menhut-RI2010 Tentang Penggolongan
dan Tata Cara Penetapan Jumlah Satwa Buru, diantaranya yaitu jenis satwa Owa, Kukang,
Nuri Kepala Hitam, Orang Utan, Siamang, Kakatua, Beruang, Harimau, Jalak Bali,Bayan,Penyu Hijau, Penyu dan Sisik. Satwa-satwa tersebut dilindungi
karena keberadaannya di alam telah langka, sehingga jika tetap diburu untuk diperjualbelikan dikhawatirkan satwa tersebut akan punah dari alam. Menurut
Pasal 21 ayat 2 dan Pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, pelaku
perdagangan atau pemeliharaan satwa yang dilindungi tanpa ijin dapat dijerat hukuman penjara maksimal 5 lima tahun penjara dan dikenakan denda
Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah. Undang-Undang yang mengatur
3 tentang larangan perdagangan satwa yang dilindungi, dewasa ini dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, pemerintah melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam menemukan pelanggaran penjualan penyu
hijau melalui media internet yang memanfaatkan server gratis seperti di multiply.com Keberadaan website yang melakukan perdagangan illegal.
Website tersebut dapat membahayakan kelestarian satwa langka seperti penyu hijau yang dengan sengaja dicuri dan diperjualbelikan secara illegal. Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, perdagangan hewan yang dilindungi tersebut
bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Satwa dan Tumbuhan. Perdagangan hewan yang dilindungi
yang dilakukan melalui media internet seharusnya dapat dikenakan pula hukuman menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik. Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang tersebut transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer, danatau media elektronik lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisa mengenai :
TINJAUAN HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI
SUMBER DAYA
ALAM HAYATI
DAN
4
EKOSISTEMNYA JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.
B. Identifikasi Masalah