Latar Belakang Tinjauan Hukum Mengenai Penjualan Hewan Yang Dilindungi Melalui Media Internet Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya JUNCTO Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan dewasa ini yang berkelanjutan harus didukung oleh semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta menjaga ketertiban dunia dapat tercapai. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat dihadapkan dengan berbagai tantangan yang berat dalam menjalani kehidupannya dan dengan situasi dan kondisi negara Indonesia pada saat ini membuat beban masyarakat semakin bertambah, oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat dan mengarahkan pembangunan nasional yang berkelanjutan untuk memasuki era globalisasi. Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi sangat pesat dewasa ini telah mempengaruhi kehidupan perekonomian secara global khususnya di Indonesia dan secara tidak langsung telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa masyarakat Indonesia ke arah hidup yang bersifat modern. 2 Dewasa ini seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, manusia disajikan berbagai macam kemudahan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam melakukan kegiatan ekonomi. Perkembangan teknologi dan informasi apabila dimanfaatkan dengan tepat maka akan meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam berbagai bidang dan hal tersebut tentu akan berdampak pada tingkat perekonomian suatu negara. Perkembangan teknologi dapat pula membawa dampak positif dan negatif terhadap kehidupan manusia termasuk sumber daya alam hayati dan ekosistim khususnya marga satwa yang dilindungi oleh pemerintah. Satwa liar dikelompokan dalam dua golongan yaitu satwa dilindungi dan tidak dilindungi. Satwa yang dilindungi tidak boleh diperjualbelikan dan dipelihara tanpa ijin berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.19Menhut-RI2010 Tentang Penggolongan dan Tata Cara Penetapan Jumlah Satwa Buru, diantaranya yaitu jenis satwa Owa, Kukang, Nuri Kepala Hitam, Orang Utan, Siamang, Kakatua, Beruang, Harimau, Jalak Bali,Bayan,Penyu Hijau, Penyu dan Sisik. Satwa-satwa tersebut dilindungi karena keberadaannya di alam telah langka, sehingga jika tetap diburu untuk diperjualbelikan dikhawatirkan satwa tersebut akan punah dari alam. Menurut Pasal 21 ayat 2 dan Pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, pelaku perdagangan atau pemeliharaan satwa yang dilindungi tanpa ijin dapat dijerat hukuman penjara maksimal 5 lima tahun penjara dan dikenakan denda Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah. Undang-Undang yang mengatur 3 tentang larangan perdagangan satwa yang dilindungi, dewasa ini dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pemerintah melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam menemukan pelanggaran penjualan penyu hijau melalui media internet yang memanfaatkan server gratis seperti di multiply.com Keberadaan website yang melakukan perdagangan illegal. Website tersebut dapat membahayakan kelestarian satwa langka seperti penyu hijau yang dengan sengaja dicuri dan diperjualbelikan secara illegal. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, perdagangan hewan yang dilindungi tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Satwa dan Tumbuhan. Perdagangan hewan yang dilindungi yang dilakukan melalui media internet seharusnya dapat dikenakan pula hukuman menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang tersebut transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, danatau media elektronik lainnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisa mengenai : TINJAUAN HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN 4 EKOSISTEMNYA JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Mengenai Alih Fungsi Bangunan Bersejarah Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya JUNCTO Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

1 18 86

Tinjauan hukum Mengenai Penggunaan Alat Pendeteksi Kebohongan (LIe Detector) Pada Proses Pengadilan Pidana Dihubungkan Dengan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Tr

0 4 1

Penegakan Hukum Atas Perburuan Liar Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan Satwa

0 2 1

Tinjauan Hukum Mengenai Praktik Prostitusi yang Dilakukan Melalui Media Internet Dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 2 1

Tinjauan Hukum Mengenai Informasi Lowongan Kerja Pada Internet Dihubungkan Dengan Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

0 7 91

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERDAGANGAN SATWA LIAR YANG DILINDUNGI OLEH BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PROVINSI JAWA TENGAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA.

0 0 13

Efektivitas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Dalam Upaya Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Ilegal Satwa Liar Dilindungi Non-Endemik di Indonesia.

0 0 9

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DALAM UPAYA PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ILEGAL SATWA LIAR DILINDUNGI NON-ENDEMIK DI INDONESIA.

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Peran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bangka Belitung terhadap perlindungan hukum satwa liar yang dilindungi ditinjau dari undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya - Repos

0 0 17

PEMANFAATAN ZONA KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA - Repository UNRAM

0 0 21