BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dan telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1
Perwujudan perlindungan hukum bagi warga yang melakukan penguasaan tanah adalah hukum itu sendiri karna berupa peraturan perundang-undangan khususnya
undang-undang yang mengatur tentang agraria karna hukum berfungsi sebagai perlindungan hukum untuk kepentingan manusia. Bentuk perlindungan hukum itu
sendiri yaitu : a.
Hak menguasai tanah oleh negara Secara konstitusional Negara memiliki
legitimasi yang kuat untuk menguasai tanah sebagai bagian dari bumi, namun penguasaan tersebut harus dalam kerangka untuk kemakmuran rakyat
termasuk warga Gunung sari b.
Fungsi Sosial Hak Atas Tanah , Pasal 6 UUPA : “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Seseorang tidak dibenarkan mempergunakan atau
tidak mempergunakan hak miliknya atas tanah semata hanya untuk kepentingan pribadinya, apalagi jika hal itu dapat merugikan kepentingan
masyarakat karena sesuai dengan asas fungsi social ini hak milik dapat hapus jika kepentingan umum menghendakinya.
c. Berdasarkan pada Pasal 13,14, dan 15 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 69 Tahun 1998 Tentang Prasarana dan Sarana Kereta Api dan juga pada pasal 42, dan 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Perkeretaapian terdapat pasal yang mengatur tentang batas lebar tanah meliputi jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api. Tentang
jalur kereta api, terbagi dalam tiga ruang, yakni ruang manfaat, ruang milik, dan ruang pengawasan. Jika ditarik garis terluar, maka total batas paling tepi
ialah 15 meter dari tempat rel kereta. merupakan kawasan steril dan menjadi milik PT KAI, sedangkan tanah yang berada dikelurahan gunung sari
berkisar antara 75 sampai 100 meter dari jalur aktif kereta api. 2
penyelesaian masalah penguasaan terhadap tanah PT.KAI yang dikuasai masyarakat di Kelurahan Gunung Sari Kota Bandar lampung adalah seharusnya
pihak-pihak yang berkaitan dalam sengketa ini yaitu warga kelurahan gunung sari, PT.KAI, dan PEMDA melakukan dialog dan bermusyawarah agar mendapat
jalan tengah dari permasalahan tersebut, hal ini dimaksudkan agar antara pihak- pihak yang bersangkutan yaitu warga ataupun PT.KAI sama-sama mendapatkan
keadilan, dan mendapatkan kepastian serta perlindungan hukum hak atas tanah tersebut.