Prosedur Pengumpulan Data PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGUASAAN TANAH PT.KAI OLEH MASYARAKAT KELURAHAN GUNUNG SARI KOTA BANDAR LAMPUNG

3 Penyusunan data yaitu data disusun menurut aturan yang sistematis sebagai hasil penelitian yang telah disesuaikan dengan jawaban permasalahan yang diajukan dengan maksud memudahkan dalam menganalisa data tersebut.

3.5. Analisis Data

Untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ada maka data tersebut perlu dianalisis. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengangkat fakta keadaan, variable, dan fenomena-fenomena yang terjadi selama penelitian dan menyajikan apa adanya. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian yang bersifat sosial adalah analisis secara deskriptif kualitatif, yaitu proses pengorganisasian dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, dan satu uraian dasar sehingga dapat dirumuskan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain analisis deskriptif kualitatif, yaitu tata cara penelitian yang menghasilkan data dalam bentuk uraian kalimat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1 Perwujudan perlindungan hukum bagi warga yang melakukan penguasaan tanah adalah hukum itu sendiri karna berupa peraturan perundang-undangan khususnya undang-undang yang mengatur tentang agraria karna hukum berfungsi sebagai perlindungan hukum untuk kepentingan manusia. Bentuk perlindungan hukum itu sendiri yaitu : a. Hak menguasai tanah oleh negara Secara konstitusional Negara memiliki legitimasi yang kuat untuk menguasai tanah sebagai bagian dari bumi, namun penguasaan tersebut harus dalam kerangka untuk kemakmuran rakyat termasuk warga Gunung sari b. Fungsi Sosial Hak Atas Tanah , Pasal 6 UUPA : “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Seseorang tidak dibenarkan mempergunakan atau tidak mempergunakan hak miliknya atas tanah semata hanya untuk kepentingan pribadinya, apalagi jika hal itu dapat merugikan kepentingan