Identifikasi Cetacea Pengamatan tingkah laku lumba-lumba

4.3.1 Identifikasi Cetacea

Menurut Carwadine 1995, terdapat 12 dua belas point dalam identifikasi Cetacea antara lain : 1 Ukuran tubuh ; 2 Tanda-tanda yang biasa pada tubuh Cetacea ; 3 Bentuk, warna, posisi dan tinggi sirip dorsal dorsal fin ; 4 Bentuk tubuh dan bentuk kepala ; 5 Warna dan tanda pada tubuh ; 6 Bentuk semburan khusus pada spesies besar ; 7 Bentuk dan tanda pada ekor fluk ; 8 Tingkah laku di permukaan air ; 9 Breaching dan tingkah laku lainnya ; 10 Jumlah hewan yang diamati ; 11 Habitat Cetacea ; 12 Geografis lokasi.

4.3.2 Pengamatan tingkah laku lumba-lumba

Tingkah laku lumba-lumba yang diamati adalah tingkah laku di permukaan air yang teramati secara visual dari kapal Tabel 7. Dalam pengamatan tingkah laku lumba-lumba di permukaan adalah berapapun jumlah individu yang melakukan tingkah laku di dalam satu pertemuan maka yang dicatatkan di lembar pengamatan adalah hanya satu kali per satu pertemuan. Tabel 7 Deskripsi tingkah laku lumba-lumba. No. Tingkah Laku Deskripsi 1. Bow riding Gerakan lumba-lumba berenang mengikuti gerakan kapal 2. Aerials Gerakan lumba-lumba melompat sangat tinggi, salto, berbalik dan berputar di udara 3. Stationary Lumba-lumba diam, tidak melakukan pergerakan 4. Travelling Gerakan lumba-lumba membentuk kelompok dalam kegiatan mencari mangsa dan pergerakan untuk migrasi 5. Lobtailing Gerakan mengangkat fluks ke luar permukaan air dan memukul-mukulkan ke permukaan air 6. Feeding Kegiatan yang dilakukan ketika sedang mencari makan, biasanya ditandai adanya schooling ikan di dekat lumba-lumba 7. Avoidance Gerakan lumba-lumba yang menghindar dari kapal Penentuan jumlah mamalia laut dengan tepat sangatlah sulit, karena hewan tersebut menghabiskan lebih banyak waktunya hidup di dalam air. Diperlukan metode estimasi yang tepat untuk melakukan perhitungan jumlah mamalia laut tersebut Hammond et al. 2002. Pengamatan terhadap jenis dan jumlah lumba-lumba yang melintas di Pantai Lovina dan Teluk Kiluan dilakukan secara langsung visual sensus on dolphin dari atas kapal nelayan. Metode yang dipakai adalah pengambilan contoh jarak jauh distance sampling dengan line transect zig-zag dan menggunakan pengamatan oleh satu kelompok pengamat single observerplatform. Metode line transect zig-zag bertujuan untuk memperoleh estimasi kepadatan jenis Cetacea dan untuk menghindari glare cahaya yang menyilaukan dari sinar matahari. Asumsi yang digunakan untuk pendugaan kelimpahan pada line transect survey adalah bahwa seluruh binatang yang ada pada jalur survei dilihat oleh pengamat Hammond et al. 2002. Metode pengamatan yang digunakan terdiri atas 3 orang, mengamati penampakan lumba-lumba pada satu dek platform. Posisi ketiga pengamat Gambar 16 adalah pengamat pertama berada di depan menggunakan teropong binokuler untuk mengamati daerah depan atau di haluan dengan batas pandangan 180 ; pengamat kedua berada di daerah buritan menggunakan teropong binokuler dengan cakupan pandangan 90 ke kiri dan kanan ; dan pengamat ketiga berada di antara pengamat pertama dan kedua, untuk mencatat data dari pengamat pertama dan kedua sehingga akan mengetahui bila ada pengamatan yang sama. Ketiga pengamat akan berganti posisi setiap satu jam. Batas pandangan Batas pandangan Haluan Buritan Ruang kemudi 2 1 3 Gambar 16 Posisi pengamat pada metode single observer. Koordinat geografis pengamatan berasal dari koordinat kapal. Koordinat sesungguhnya dari sasaran diketahui dengan cara mengkonversi dari derajat lintang bujur kapal dengan sudut sasaran terhadap haluan dan perkiraan jarak langsung dari pengamat ke sasaran. Dengan mengetahui jarak tegak lurus dari kapal ke sasaran, maka diperoleh titik perkiraan dimana sasaran pertama dilihat Gambar 17. Gambar 17 Perhitungan jarak tegak lurus perpendicular distance. Pada saat pengamatan data yang diambil adalah nama spesies, jumlah, tanggal dan waktu pengamatan, posisi pengamatan, sudut obyek dari kapal dan arah renang Cetacea, keberadaan anak beserta jumlah, keadaan laut saat pengamatan Tabel 8. Tabel 8 Kisaran skala kondisi permukaan laut skala beaufort. Skala Keterangan Deskripsi 1 Bagus Seperti cermin, sedikit riak di permukaan 2 Lumayan Terdapat ombak kecil dengan skala tertentu, tidak terbentuk buih, abgin bertiup sepoi-sepoi 3 Agak Berombak Berombak, kecil tapi tidak bersuara. Puncak kelihatan seperti kaca namun lebih pecah 4 Berombak Mulai berombak besar, puncaknya mulai pecah. Buih kelihatan 5 Berombak besar Ombak yang kecil mulai memanjang, dan sudah mulai tinggi.Beberapa terkadang menyemprot ke kapal Sumber : Khan 2001 r y kapal Sasaran Pengamat Pengamat Arah transek dan haluan kapal σ Ket : y = r sin σ Jarak tegak lurus r = perkiraan jarak dari pengamat ke sasaran σ = perkiraan sudut antara haluan kapal dengan sasaran

4.3.3 Pengambilan sampel suara lumba-lumba