1.2 Perumusan masalah
Cetacea sudah menjadi hewan buruan untuk dijadikan bahan konsumsi dan lain seperti daging paus. Pemburuan Cetacea secara terus menerus dapat
mengakibatkan berkurangnya populasi Cetacea di alam, meskipun dilakukan secara tradisional Faizah et al. 2006. Untuk mengetahui keberadaan populasi
lumba-lumba diperlukan suatu informasi awal yang akan berguna sebagai referensi untuk manajemen sumberdaya laut dan meningkatkan pemahaman
mengenai ekologi Cetacea di habitat yang sebenarnya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengetahui jumlah, distribusi dan tingkah laku dari Cetacea
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak pengambil kebijakan untuk mengadakan suatu kawasan perlindungan laut bagi lumba-
lumba. Lumba-lumba mengandalkan sistem sonar yang disebut echolocation
sebagai sensor utama mereka, karena akustik merupakan sarana yang paling efektif dan efisien untuk berkomunikasi pada lingkungan perairan. Lumba-lumba
mentransmisikan sinyal akustik dari nasal cavity pada bagian kepala dan menerima pantulannya dari rahang bawah. Pantulan tersebut memungkinkan
lumba-lumba untuk mengetahui bentuk, ukuran, tekstur dan jarak dari obyek. Hal ini sangat berguna sebagai alat navigasi, untuk mencari mangsa dan menghindar
dari predator. Suara dengan durasi, panjang gelombang, amplitudo, frekuensi, interval dan pola suara yang berbeda ditransmisikan untuk tujuan yang berbeda
pula. Karakter dari suara yang dihasilkan lumba-lumba dapat digunakna sebagai teknik untuk terapi bagi anak-anak yang memiliki masalah psikis maupun
keterbelakangan mental atau autisme dan untuk penderita stroke.
1.3 Kerangka pikir
Keberadaan dan kelimpahan lumba-lumba di suatu perairan didukung juga oleh faktor mencari makanan dan kondisi oseanografi di perairan tersebut.
Faktor oseanografi antara lain, suhu, salinitas, arus dan pasang surut. Silva et al. 2007 menyatakan bahwa Spinner dolphin berperan penting dalam rantai
makanan di perairan Fernando de Noronha. Lumba-lumba memangsa ikan kecil, cumi, dan udang, Lumba-lumba dimangsa oleh ikan hiu kecil dan ikan hiu kecil
dimangsa oleh ikan hiu yang besar. Hasil tracking Baird et al. 2001 memperlihatkan bahwa Spotted dolphin di Eastern Tropical Pasific ETP
mencari makanan pada malam hari dan memangsa spesies epipelagis sedangkan pada pagi hari memangsa spesies mesopelagis.
Shane 1990 dalam Leatherwood and Reeves 1990 menyatakan bahwa Bottlenose dolphin memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi
lingkungannya, sehingga mengakibatkan variasi pada tingkah laku lumba-lumba. Jenis Tursiops merupakan salah satu jenis lumba-lumba yang memiliki
intelegensia yang tinggi sehingga memungkinkan untuk dilatih berbagai trik oleh manusia. Di Indonesia, Bottlenose dolphin dikenal oleh masyarakat melalui
media hiburan untuk melakukan atraksi-atraksi yang menghibur. Disamping itu untuk kepentingan komersil, pelatihan lumba-lumba berguna untuk menjaga
kondisi fisik dan psikologis lumba-lumba The Dolphin Research Centre 2004. Lumba-lumba memiliki sifat yang unik seperti banyak melakukan tingkah
laku dalam pergerakannya di permukaan air sambil mengeluarkan suara yang bertujuan untuk komunikasi antar sesama lumba-lumba. Lammers 2004
menyatakan ciri khusus dari Spinner dolphin adalah memiliki distribusi yang panjang dan sering melakukan gerakan akrobatik di permukaan air. Pada saat
istirahat, Spinner dolphin mengeluarkan suara echolocation untuk mendeteksi lingkungan disekitarnya. Melalui karakteristik lumba-lumba dalam pola
pemunculan dan pergerakan dapat diketahui pola distribusi yang dilakukan oleh lumba-lumba.
Lumba-lumba berkomunikasi dengan sesama jenisnya atau dengan spesies lain dengan berbagai cara, terutama dalam bentuk sinyal akustik.
Simmonds et al 2004, mengatakan bahwa echolocation menghasilkan informasi secara detail dan akurat mengenai lingkungan sekitar lumba-lumba dan
memungkinkan lumba-lumba untuk mendeteksi benda dengan jarak beberapa sentimeter sampai puluhan meter. Echolocation biasanya dihasilkan pada
frekuensi tinggi. Untuk mengetahui jenis suara yang dihasilkan oleh lumba- lumba, dilakukan perekaman suara lumba-lumba kemudian dianalisis untuk
mendapatkan frekuensi optimum dan panjang gelombang suara Gambar 1.
1.4 Tujuan penelitian