Inkubasi contoh tanah gambut dan Pengambilan contoh gas CH

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2007 dan bertempat di Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Balingtan, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan adalah contoh tanah gambut yang diambil dari lahan gambut yang ada di Kalimantan Selatan, air destilata dan gas N 2 murni. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah inkubator, tabung inkubasi berupa gelas piala 100 ml, karet penutup, magnetic stirrer, Eh meter, pH meter, injeksi polypropyrena, seperangkat kromatografi gas Shimadzu GC-8A dilengkapi 2 FID Flame Ionization Detector, seperangkat kromatografi gas Shimadzu GC-14A dilengkapi 1 TCD Thermal Conductivity Detector dan integrator shimadzu 6A. Metode Penelitian a. Deskripsi daerah dan Pengambilan contoh tanah gambut 1 Deskripsi daerah pengambilan contoh tanah gambut. Deskripsi 4 daerah pengambilan contoh tanah gambut pada Lampiran 2. 2 Pengambilan contoh tanah gambut Contoh tanah gambut diambil sebanyak 3- 5 kg dari masing-masing daerah yang ada di Kalimantan Selatan, yaitu Tegal Arum dan Pematang Panjang merupakan gambut transisi, Dwipa dan Simpang Jaya merupakan gambut pantai. Setelah itu dibungkus dengan plastik hitam untuk menghindari terjadinya oksidasi. Contoh tanah kemudian dianalisis sifat fisik dan kimianya. Analisis tanah meliputi tekstur, C-organik, kation-kation basa Ca, Mg, K dan Na, kapasitas tukar kation KTK, kejenuhan basa KB, N, P, K, Fe dan S total, asam humat dan asam fulvat. Metode analisis tanah sesuai standar yang digunakan oleh Balai Penelitian Tanah Balittan Bogor. b. Rancangan percobaan dan Perlakuan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Terdapat 4 jenis tanah gambut yang digunakan pembatas, yaitu gambut sedang dengan kedalaman 2 m Tegal Arum, gambut dangkal dengan kedalaman 2 m Pematang Panjang, gambut tipis dengan kedalaman 0-10 cm Dwipa, dan gambut tipis dengan kedalaman 0-40 cm Simpang Jaya. Gambar ini adalah susunan tabung inkubasi yang berisi contoh tanah gambut dan ditempatkan di dalam inkubator yang diatur pada suhu 30°C. Gambar 1 Tabung inkubasi yang berada di dalam inkubator dengan suhu 30°C.

c. Inkubasi contoh tanah gambut dan Pengambilan contoh gas CH

4 dan CO 2 1 Proses inkubasi Sebelum inkubasi, contoh tanah gambut terlebih dahulu dianalisis kadar air untuk menentukan berat tanah kering mutlak. Setelah itu contoh tanah gambut tersebut ditimbang dan dimasukkan ke dalam tabung inkubasi, bersama air destilata sesuai dengan volume yang tertera pada tabung inkubasi tidak boleh lebih dari 60 ml. Rumus untuk menentukan berat tanah kering mutlak sebagai berikut : BTKM = KL xBS + 100 100 Keterangan: BTKM : berat tanah kering mutlak g BS : berat segar g KL : kadar air Air destilata yang dimasukkan ke dalam tabung inkubasi sesuai dengan perbandingan volume tabung inkubasi, yaitu 2:1 2 untuk air destilata dan 1 untuk contoh tanah gambut untuk menggenangi contoh tanah tersebut. Tahapan selanjutnya, tabung inkubasi ditutup dengan karet penutup. Karet penutup yang digunakan, dilengkapi dengan inlet dan outlet gas N 2 , lubang untuk mengambil contoh gas CH 4 dan CO 2 , serta untuk pengukuran pH dan Eh. Ilustrasi tabung inkubasi dapat dilihat pada Lampiran 8. Setelah itu, tabung inkubasi dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 30°C. 2 Pengambilan contoh gas CH 4 dan CO 2 Pengambilan contoh gas CH 4 dan CO 2 dilakukan 2 kali, yaitu pada saat T waktu di mana pengambilan contoh gas CH 4 dan CO 2 dilakukan sebelum contoh tanah gambut diinkubasi dan T 24 waktu di mana pengambilan contoh gas CH 4 dilakukan setelah contoh tanah gambut diinkubasi selama 24 jam. Langkah-langkah dalam pengambilan contoh gas CH 4 dan CO 2 pada saat T , antara lain: gas N 2 dialirkan dengan kecepatan 250 ml per menit ke dalam tabung inkubasi dan dilakukan pengocokan dengan menggunakan magnetic stirrer selama 2 menit. Setelah itu, aliran gas N 2 dihentikan, inlet dan outlet ditutup, kemudian contoh gas CH 4 dan CO 2 diambil dengan menggunakan jarum suntik. Dua puluh empat jam kemudian T 24 , dilakukan kembali pengambilan contoh gas sebagai berikut: tabung inkubasi dikocok selama 2 menit, kemudian contoh gas CH 4 diambil dengan menggunakan jarum suntik. Pada hari tanpa pengukuran, tabung inkubasi diletakkan di dalam inkubator dalam keadaan tertutup agar tetap dalam keadaan anaerob. 3 Pengukuran dan perhitungan data produksi CH 4 dan CO 2 Contoh gas CH 4 diukur setiap 5 hari dan CO 2 diukur setiap 10 hari selama 91 hari. Gambar 2 adalah mekanisme pengukuran contoh gas CH 4 dengan menggunakan kromatografi gas Shimadzu model GC-8A yang dilengkapi dengan 2 FID, dan contoh gas CO 2 dengan menggunakan kromatografi gas Shimadzu model GC-14A yang dilengkapi dengan 1 TCD, antara lain:contoh gas disuntikkan ke dalam septum, kemudian contoh gas tersebut dialirkan dan masuk ke dalam sampling valve. Setelah itu, contoh gas difiltrasi dan dibawa oleh gas N 2 dan H 2 , lalu masuk ke dalam kromatografi gas dan di deteksi oleh FID atau TCD. Data analisis yang dihasilkan dari kromatografi gas berupa peak dan diinterpretasikan dalam bentuk area. Bentuk area dikonversi menjadi konsentrasi CH 4 dan CO 2 dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Rumus untuk menentukan konsentrasi CH 4 C = 10.1 ppm x As Ac Keterangan: C : Konsentrasi CH 4 pada T atau T 24 As : Area standar CH 4 Ac : Area CH 4 pada T atau T 24 10.1 ppm : Konsentrasi CH 4 standar 2. Rumus untuk menentukan konsentrasi CO 2 C = 10600 ppm x As Ac Keterangan: C : Konsentrasi CO 2 pada T atauT 24 As : Area standar CO 2 Ac : Area CO 2 pada T atau T 24 10600 ppm : Konsentrasi CO 2 standar Untuk menghitung produksi gas CH 4 dan CO 2 digunakan rumus Latin 1995: E pot =C 24 –C x tan W Vh x VM BM x T + 2 . 273 2 . 273 Keterangan: E pot :Produksi CH 4 atau CO 2 mgkghari C 24 :Konsentrasi CH 4 atau CO 2 setelah 24 jam inkubasi ppm C :Konsentrasi CH 4 atau CO 2 saat 0 jam inkubasi ppm Vh :Volume headspace pada tabung inkubasi ml Wtan :Berat tanah yang digunakan dalam inkubasi g BM :Berat molekul CH 4 atau CO 2 g VM :Volume molekul pada kondisi stp 22.41 l T :Suhu di dalam inkubator °C stp : standard temperature and pressure tabung inkubasi ditutup oleh penutup karet analisis kadar air contoh tanah gambut ditim bang dan digenanggi T T 24 gas N 2 dialirkan dan dikocok selama 2 m enit dikocok selama 2 m enit contoh gas C H 4 dan CO 2 diam bil dengan m enggunakan jarum suntik contoh gas disuntikkan ke dalam septum contoh gas masuk ke dalam sampling valve contoh gas masuk ke dalam kromatografi gas data analisis berupa peak dan diinterpretasikan dalam bentuk area tabung inkubasi dimasukkan ke dalam inkubator Gambar 2 Skema alur proses inkubasi contoh tanah gambut dan pengambilan contoh gas CH 4 dan CO 2 . analisis kadar air contoh tanah gambut ditim bang dan digenanggi T T 24 gas N 2 dialirkan dan dikocok selama 2 m enit dikocok selama 2 m enit contoh gas C H 4 dan CO 2 diam bil dengan m enggunakan jarum suntik contoh gas disuntikkan ke dalam septum contoh gas masuk ke dalam sampling valve contoh gas masuk ke dalam kromatografi gas tabung inkubasi dimasukkan ke dalam inkubator p data analisis berupa eak dan diinterpretasikan dalam bentuk area

d. Pengukuran pH dan Potensial Redoks Eh tanah