Fungsi : Batik tari kretek sebagai pakaian sehari-hari dan bisa dipakai oleh semua kalangan
Bagian motif gambar besar : penari sedang memperagakan pembuatan rokok kretek
Bagian motif isian : tembakau dan alat pelinting rokok Bagian motif pinggiran : bergambar motif terang bulan
Warna : hitam, biru, warna bisa divariasi
2.4 Kerangka Berpikir
Penjelasan alur kerangka pikir penelitian ini adalah bahwa kegiatan diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong perkembangan sosial, ekonomi masyarakat,
pelestarian budaya, dan adat istiadat. Undang-Undang Otonomi Daerah UU. No. 2299 diberlakukan mulai tahun 2000. Terbentuknya pengrajin batik Kudusakan mendatangkan
berbagai perubahan pada masyarakatnyaKudus itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut mambawa dampak tersendiri bagi kehidupan
sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Hal ini terlihat dari beberapa perubahan yang terjadi di daerah lingkungan masyarakat pengrajin batik, berawal dari sebuah home
industri yang serba terbatas namun kemudian berubah menjadi pengusaaha yang dikelola secara apik dan disinyalir membawa dampak baik positif maupun negatif yang
tentunya akan berpengaruh secara langsung dalam tata kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi, seni dan budaya.
Dalam hal melestarikanbatik Kudus bukan hanya pengrajin batik, pemerintah ataupun masyarakat yang harus bekerja akan tetapi kerja sama dari semuanya antara
produsen dan konsumenpengrajin dengan masyarakat serta pemerintah dalam hal melindungi warisan budaya setempat.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
Peranan Pengrajin dalam Pelestarian Batik Kudus
Peranan Pengrajin
1. Sumber Daya Manusia 2. Bahan baku
3. Produksi 4. Pemasaran
Pelestarian Batik Kudus
72
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Bentuk desain penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah degan menggunakan metode survey explanatory. Menurut Ker Linger dalam Sugiyono 2007:
7 yang dimaksud dengan metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar mapun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variable sosiologis maupun psikologis.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengambil
lokasi di Kabupaten Kudus, yang terdiri dari 9 kecamatan.
3.3 Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, penelitian ini mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang peranan pengrajin dalam pelestarianbatik Kudusdi
Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif persentase. Jenis penelitian
ini mampu
mengangkat berbagai
informasi secara
lengkap dan
mendalam untuk menjelaskan mengenai proses mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.