Nanosilika SINTESIS DAN KARAKTERISASI PROTON EXCHANGEMEMBRANE KITOSAN NANOSILIKA
filler dalam membran nanokomposit dan nanosilika sangat menarik perhatian peneliti karena aplikasinya yang menjanjikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi Su et al., 2013:1. Neburchilov et al. 2007 melaporkan bahwa adisi nanosilika pada membran nafion nafionSiO
2
untuk DMFC dapat meningkatkan konduktivitas proton dengan rasio 0,33-0,38 dibandingakan membran nafion.
Nanopartikel silika dapat diproduksi melalui dekomposisi temperatur tinggi dengan prekursor logam organik. Proses ini juga disebut sebagai chemical
vapor condensation CVC. Dalam CVC, silika nanopartikel diproduksi dengan mereaksikan silikon tetraklorida. Kesulitan dalam metode ini adalah mengontrol
reaksi SiCl
4
dengan hidrogen dan oksigen, ukuran partikel, morfologi, dan fase komposisi adalah kerugian utama dalam sintesis ini. Meskipun demikian, metode
ini menonjol dan telah digunakan untuk menghasilkan nanopartikel silika secara komersial dalam bentuk serbuk Rahman Padavettan, 2012:2.
Proses sol-gel menjadi penelitian yang menarik yang sedang dipelajari untuk sintesis silika nanopartikel. Metode Stober pertama kali diperkenalkan
menggunakan katalis amonia pada hidrolisis dan kondensasi ethoxysilanes dengan alkohol sebagai pelarut untuk menghasilkan partikel silika yang seragam.
Jafrezadeh et al., 2009:328. TEOS merupakan prekursor silika yang umum digunakan karena mudah dimurnikan dan kecepatan reaksinya lambat dan
terkontrol Pandey et al., 2011:75. Gambar 2.5 merupakan rumus struktur TEOS Tetraethylorthosilicate.
C
2
H
5
O Si
OC
2
H
5
OC
2
H
5
OC
2
H
5
Gambar 2.5 Rumus struktur Tetraethylorthosilicate TEOS Bogush dan Zukoski sebagaimana dikutip oleh Jafarzadeh et al 2009
telah berhasil menghasilkan partikel silika monodispersi dengan kisaran ukuran 40 nm dan beberapa mikrometer dengan modifikasi metode Stöber. Bogush dan
Zukoski percaya bahwa konsentrasi TEOS, konsentrasi amonia, konsentrasi air, serta jenis pelarut alkohol, dan suhu reaksi merupakan parameter utama yang
mengatur ukuran dan distribusi partikelnya. Selain itu, proses sol-gel telah menjadi penelitian yang menarik yang sedang dipelajari untuk sintesis silika
nanopartikel Jafarzadeh et al., 2009:328. Prosessol-gel dapat dilihat dari dua langkah proses pembentukan. Langkah
pertama adalah hidrolisis logam alkoksida dan yang kedua adalah reaksi polikondensasi.Reaksi sol-gel dari alkoxysilane dapat digambarkan sebagai
berikut: Hidrolisis: sumber: Zou et al. 2008:3902
H+ atau OH-
Si-OR + H
2
O
Si-OH +
ROH 2.7
Polikondensasi :
H+ atau OH-
Si-OH + HO-Si
Si-O-Si +
H
2
O 2.8
Dan atau Si-OH +
RO-Si Si-O-Si
+ ROH
2.9 Jika rekasi sol-gel selesai silika yang diperoleh memadat, proses ini dapat
diringkas menurut persamaan berikut:
H+ atau OH-
SiOR
4
+ 2H
2
O SiO
2
+ 4ROH
2.10 Prekursor yang paling umum digunakan adalah TEOS karena mudah dimurnikan
dan memiliki laju reaksi relatif lambat dan terkontrol Zou et al. 2008:3902.