Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1.4.1 Mengembangan pemanfaatan kitosan yang lebih luas. 1.4.2 Mendapatkan informasi tentang kemampuan PEM Proton Exchange Membrane kitosan-nanosilika untuk aplikasi DMFC. 1.4.3 Mendapatkan PEM yang lebih murah dan mudah didapat dibandingkan Nafion BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fuel Cell

Sel bahan bakar fuel celladalah perangkatelektrokimiayang mengubahenergi kimiadaribahan bakardanoksidanlangsung menjadienergi listrik. Struktur fisikdasardarisebuah sel tunggalterdiri darilapisanelektrolityang di kedua sisinya terhubungdengananodaberporidan katoda. Dalamfuel cell, bahan bakar gas mengalir menuju anodaelektroda negatif danoksidanmisalnya, oksigendari udara diumpankansecara kontinyuke katodaelektroda positif. Reaksielektrokimiaberlangsungpadaelektrodauntuk menghasilkanarus listrik Giorgi Leccese, 2013:3. Reaksi elektrokimia dalam sel bahan bakar dengan suatu asam elektrolit adalah sebagai berikut. Anoda : H 2  2H + + 2e - E o = 0,00 V 2.1 Katoda : ½ O 2 + 2H + + 2e -  H 2 O E o = 1,23 V 2.2 Reaksi total :H 2 + ½ O 2  H 2 O E o cell =1,23 V 2.3 Li, 2009:6. Di bawah ini merupakan beberapa jenis sel bahan bakar yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

2.1.1 AFC Alkaline fuel cell

AFC menggunakan cairan elektrolit kalium hidroksida KOH karena konduktivitas alkali hidroksida tinggi. AFC beroperasi pada suhu antara 100°C sampai 250°C. Sebagian besar AFC telah dirancang untuk aplikasi transportasi. Salah satu kelemahan utama dari AFC adalah terkait penggunaan cairan elektrolit yang harus sangat murni Vaghari et al., 2013:2.

2.1.2 MCFC Molten carbonate fuel cell

MCFC adalah sel bahan bakar suhu tinggi yang menggunakan elektrolit yang terdiri dari garam campuran karbonat cair garam natrium atau magnesium karbonat yang tersuspensi ke dalam pori yang secara kimia inert terhadap matriks keramik lithium aluminium oksida LiAlO 2 . Elektrolit MCFC beroperasi sampai 650°C. Kelemahan utama MCFC adalah komponen sel bahan bakar yang mudah rusak karena suhu operasi tinggi dan penggunaan elektrolit korosif Vaghari et al., 2013:3.

2.1.3 PAFC Phosphoric acid fuel cell

PAFC menggunakan asam fosfat H 3 PO 4 dengan konsentrasi tinggi 95 sebagai elektrolit dan katalis elektroda karbon berpori yang mengandung platinum dan secara signifikan meningkatkan biaya sel. PAFC biasanya beroperasi pada suhu antara 170°C sampai 210°C. PAFC dapat mentoleransi 7