Baghdad Sebagai Pusat Kekuasaan

2. Khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah a. Periode pertama Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode pertama adalah sebagai berikut : 1. Abu Abbas As-Saffah 132 – 136H = 750-754M 2. Abu Ja’far Al-Mansur 136 – 158H = 754-775M 3. Muhammad Al-Mahdi 158-169H = 775-785M 4. Muhammad Al-Hadi 169 – 170H = 785 – 786M 5. Harun Ar-Rasyid 170 – 193H = 786-809M 6. Abdullah Al-Amin 193 – 198H = 809-813M 7. Al Ma’mun 198 – 218 = 813 – 833 M 8. Al Mu’tashim Billah 218 – 227H = 833-842M 9. Abu Ja’far Al-Watsiq 227 – 232H = 842-847M. b. Periode Kedua Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode kedua adalah sebagai berikut : 1. Al-Mutawakil 232 – 247H = 847-861M 2. Al-Muntshir 247 – 248H = 861-862M 3. Al-Mu’tain 248 – 252H = 862-866M 4. Al-Mu’taz 252 – 255H = 866-869M 5. Al-Muhtadi 255 – 256H = 869-870M 6. Al-Mu’tamid 256 – 279H = 870-892M 7. Al-Mu’tadhid 279 – 289H = 892-902M 8. Al-Muktafi 289 – 295H = 902-908M 9. Al-Muqtadi 295 320H = 908-932M 10. Al-Qohir 320 – 322H = 932-934M 11. Ar-Rodhi 322 – 329H = 934-941M 12. Al-Muttaqi 329 – 333H = 941-945M 13. Al-Mustaqfi 333 – 334H = 945-946M. c. Periode ketiga Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode ketiga adalah sebagai berikut : 1. Al-Muti 334 – 363H = 946-974M 2. At-Tho’I 363 – 381H = 974–991M 3. Al-Qodir 381 – 422H = 991-1031M d. Periode keempat Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah sebagai berikut : 1. Al-Qoyyim 422 – 467H = 1031-1075M 2. Al-Muqtadi 467 – 487H = 1075-1094M 3. Al-Mustazhir 487 – 512H = 1094-1118M 4. Al-Musytarsid 512 – 529H = 1118-1135M 5. Al-Rasyid 529 – 530H = 1135-1136M 6. Al-Muktafi 530 – 555H = 1136-1160M 7. Al-Mustanjid 555 – 566H = 1160-1171M 8. Al-Mustadi 566 – 575H = 1171-1180M 9. An-Nashir 575 – 622H = 1180-1125M e. Periode kelima Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode kelima adalah sebagai berikut : 1. Az-Zahir 622 – 623H = 1225-1226M 2. Al-Mustanshir 623 – 640H = 1226-1242M 3. Al-Musta’shim 640 – 656H = 1242-1258M Dari ke-37 khalifah ini setidaknya terdapat tiga khalifah yang menonjol yaitu Abu Ja’far Al Mansur, Harun Ar Rasyid dan Abdulloh Al Ma’mun. Dari ketiga khalifah yang menonjol ini khalifah yang terkenal dari Dinasti Abbasiyah adalah Harun Ar Rasyid.

C. Baghdad Sebagai Pusat Kekuasaan

 Kota-kota yang pernah dijadikan Ibu Kota Abbasiyah adalah Kuffah, Hirah, Anbar Hasyimiah dan Baghdad. Perpindahan ibu kota dari Kuffah ke Hirah disebabkan karena penduduk kota Kuffah mayoritas pendukung Ali dan dianggap tidak setia kepada golongan Abbas, sedangkan kota Hirah hanya pilihan yang bersifat sementara, selanjutnya ibu kota pindah ke kota Anbar Hasyimiah.  Dengan adanya pemberontakan itu, khalifah Al-Mansyur memandang bahwa kota Anbar tidak cocok lagi sebagai pusat pemerintahan. Kemudian beliau memindahkan pusat pemerintahannya ke kota Bagdad. Latar belakang dipilihnya kota Bagdad adalah : 1. Adanya pemberontakan Rowandiyah terhadap kholifah Abu Ja’far Al-Mansyur. 2. Wilayah Bahgdad cukup luas dan tanahnya subur. 3. Letak Bagdad sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai wilayah KOTA BAGHDAD  Pendiri kota Baghdad adalah kholifah Abu Ja’far Al-Mansyur dan arsitek yang membangun kota itu adalah Hajjaj Bin Arthah dan Amran Bin Wahdhah Para pekerjanya yang berpengalaman dari Syam, Kuffah, Basrah, Manshul, Dailami dan lain-lain. Jumlah tenaga kerjanya kurang lebih 100.000 orang. Kota Bagdad bentuknya bundar dengan gaya bangunan seni Islami. Di tengah kota dibangun istana “Qashruzzahab” atau istana keemasan dengan luas 160.000 hasta persegi dan mesjid agung seluas 40.000 hasta persegi. Di luar kota dibangun kota-kota satelit yang ditata rapi dan indah, serta dibangun istana “Qashrulkhuldi” Istana Abadi.  Sebab runtuhnya Bani Umayyah 1. Figur khalifah yang lemah 2. Hak Istimewa bangsa Arab Suriah 3. Pemerintahan yang tidak demokratis dan korup 4. Persaingan antar suku  Kelompok yang muncul saat melemahnya Bani Umayyah 1. Kelompok muslim non-Arab mawali 2. Kelompok Khawarij dan Syi’ah 3. Kelompok muslim Arab di Mekah, Madinah dan Irak 4. Kelompok muslim yang saleh, baik Arab maupun non-Arab  Mengambil ibrah dan meneladani peristiwa Sejarah Dinasti Abbasiyah.  Setelah kita membaca sejarah berdirinya Bani Abbasiyah, maka kita dapat mengambil hikmah dan suri tauladan antara lain sebagai berikut : 1. Bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita tanpa pantang menyerah walaupun banyak hambatan, rintangan bahkan penuh pengorbanan baik berupa waktu, materi, tenaga bahkan nyawa demi tercapai cita-cita yang diinginkan. 2. Bekerja sama dan saling menolong sesama umat Islam segala usaha. 3. Selalu mengutamakan kepentingan agama. 4. Hidup yang optimis, dinamis, inovatif dan siap menerima kritik konstruktif. 5. Punya pandangan hidup yang lebih baik yang berdasarkan pada norma susila, norma budaya, norma hukum dan norma agama. 6. Berani berjuang demi nusa, bangsa, dan negara.  EVALUASI Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan benar 1. Sebutkan empat tokoh pendiri Bani Abbasiyah 2. Sebutkan kelompok-kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan Dinasti Umayyah 3. Mengapa kelompok-kelompok tersebut tidak menyenangi kepimimpinan Dinasti Umayyah? 4. Jelaskan usaha-usaha yang dilakukan oleh Abu Muslim Al Khurasani dalam usahanya membangun Dinasti Abbasiyah 5. Sebutkan latar belakang dipilihnya Bagdad sebagai ibukota Daulat Bani Abbasiyah  PENUGASAN a. Tugas individu Catatlah perilaku tokoh-tokoh pendiri Bani Abbasiyah b. Tugas kelompok 1. Ajaklah temanmu merangkum peristiwa yang melatarbelakangi berdirinya Bani Abbasiyah 2. Ajaklah temanmu mendiskusikan peristiwa proses berdirinya Bani Abbasiyah PELAJARAN 2 PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH Standar Kompetensi Memahami perkembangan Islam pada Masa Bani Abbasiyah Kompetensi Dasar Mendiskripsikan perkembangan kebudayaanperadaban Islam pada masa Bani Abbasiyah Indikator 6.2.1. Menjelaskan perkembangan kebudayaanperadaban Islam pada masa Bani Abbasiyah 6.2.2. Menunjukkan sebab perkembangan kebudayaanperadaban Islam pada masa Bani Abbasiyah 6.2.3. Mengidentifikasi munculnya tokoh dari perkembangan kebudayaanperadaban Islam pada Bani Abbasiyah A. PerkembanganKebudayaanPeradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah  Kondisi sosial Muslim non Arab merasa diangkat derajatnya hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa periode masyarakat muslim non Arab memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan dan tidak ada pembedaan kelas antara penduduk Arab dan non Arab. Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.  Kemajuan kebudayaan perkembangan kebudayaan berjalan seiring dengan penyebaran islam. Pada masa Bani Abbasiyah wilayah pemerintahan islam meluas sampai ke Spanyol di barat dan India di timur. Pada masa itu Bagdad dan Andalusia menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan. Bangsa-bangsa non Arab yang telah masuk dalam wilayah islam memakai bahasa Arab dan adat istiadat Arab dalam kehidupan sehari-hari.  Kemajuan politik dan militer Perkembangan politik dan militer Bani Abbasiyah terbagi ke dalam lima periode. Dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, sistem pemerintahan dan kebijaksanaan militer. Periode pertama mulai tahun 132 – 232H750-847 M. Periode kedua mulai tahun 232-334 H 847-946 M, peride ketiga mulai tahun 334- 464 H 946- 1075 M, periode ke empat mulai tahun 464 – 623 H 1075 – 1225 M, dan periode ke lima mulai tahun 623 – 656 H1225–1258 M. Kondisi Sosial Menyebarnya Islam sampai ke luar jazirah Arab membuat bangsa arab berinteraksi dengan bangsa non Arab,sehingga muncullah kelas dalam masyarakat Arab : 1. Kaum muslim Arab 2. Kaum muslim non Arab mawali 3. Kaum non muslim zimmi Akan tetapi karena runtuhnya Dinast Umayyah karena adanya perbedaan perlakuan terhadap masyarakat maka kemudian Dinasti Abbasiyah berusaha menghapus kelas-kelas sosial tersebut. Mereka menyamakan antara orang arab maupun non arab. Setiap masyarakat punya hak yang sama dalam hal berpendapat dan berkarya. Sehingga pada masa ini pengaruh dari orang non arab pun sangat besar, termasuk dalam hal pemerintahan. Beberapa Keluarga yang berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah: 1. Keluarga Barmak Dipimpin oleh Khalid bin Barmak. Ia punya peran besar dalam gerakan dakwah dan proses berdirinya dinasti Abbasiyah. Jasa besar Khalid bin Barmak adalah menumpas pemberontakan di Mesopotamia. Kemudian dia jadi Gubernur disana. Dia diangkat sebagai Wazir yang pertama kali, kemudian diganti anaknya Yahya bin Khalid,kemudian Ja’far bin Yahya. Selain itu saudaranya Fadl bin Yahya jadi Gubernur Persia Barat dan Khurasan 2. Dinasti Buwaihiyah Mereka berasal dari golongan Syi’ah, punya peran penting selama satu abad. Ia adalah putra-putra Buwaih yang berasal dari Dailami yang tinggal di pegunungan barat daya Laut Kaspia. Mereka terdiri Ali bin Buwaih berkuasa di Isfahan, Hasan bin Buwaih berkuasa di Ray dan Jabal dan Ahmad bin Buwaih yang berkuasa di Al Ahwaz dan Khuzistan. Mereka diakui sebagai Sultan oleh khalifah Abbasiyah, sebaliknya mereka mengakui kekhalifahan Dinasti Abbasiyah 3. Dinasti Seljuk Kedudukannya hampir sama dengan dinasti Buwaihiyah. Mereka jadi penguasa yang sesungguhnya sementara khalifah hanya sebagai simbol saja.

B. Perkembangan Kebudayaan pada masa Bani Abbasiyah