b. Spektator, yaitu orang yang setidak-tidaknya pernah ikut memilih dalam
pemilihan umum. Orang yang pernah golput, termasuk dalam kelompok ini.
c. Gladiator, yaitu mereka yang secara aktif terlibat dalam proses politik,
seperti pemegang jabatan publik atau pejabat partai, menjadi aktivis partai, pekerja kampanye, dan aktivis masyarakat.
d. Pengkritik, berupa partisipasi yang tidak konvensional. Kelompok ini
berada di luar pemerintahan, yang perannya memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang berkuasa.
E. Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi lahir atas kesadaran bersama bahwa untuk mencapai suatu tujuan perlunya pengelolaan yang baik agar mencapai tujuan yang baik pula.
Adapun definisi organisasi menurut Winardi 2011:15 adalah sebagai berikut: …sebuah organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari aneka
macam elemen atau subsistem, di antara mana subsistem manusia mungkin merupakan subsistem terpenting, dan di mana terlihat bahwa masing-
masing subsistem saling berinteraksi dalam upaya mencapai sasaran- sasaran atau tujuan-tujuan organisasi ynag bersangkutan.
Organisasi termasuk dalam formal group. Manurut Soekanto 2006:123 formal group merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Organisasi memerlukan pencapaian tujuan dan itu mencakup berbagai
kepentingan. Liliweri 1996:2 mendefinisikan organisasi sebagai suatu wadah tampat manusia mengasah kemampuannya untuk bekerjasama.
Setiap organisasi memiliki budaya masing-masing sesuai dengan visi misi dari organisasi tersebut. Ndraha 2005:74 mendifinisikan budaya organisasi
sebagai produk interaksi antara manusia dengan jaringan organisasi terkait. Pembentukan budaya organisasi berlangsung sejak organisasi tersebut
didirikan. Pembentukan budaya organisasi bermula pada pelembagaan nilai dan sejak itu terjadi tatkala anggota organisasi belajar menghadapi masalah,
baik masalah yang menyangkut perubahan-perubahan eksternal, maupun masalah internalyang berkaitan dengan persatuan dan keutuhan organisasi.
Pembentukan budaya organisasi tidak dalam sekejap, tapi memerlukan berbagai strategi, cara dan instrumen: komunikasi, sosialisasi, internalisasi,
implementasi, gerakan dan kontrol. Dalam pembentukan organisasi, seorang founder harus mempunyai visi gagasan dan misinya terlebih dahulu. Visi dan
misi organisasi mengandung sistem nilai dasar, yaitu anggapan dasar dan keyakinan dasar.
Salah satu bentuk organisasi adalah organisasi kemahasiswaan. Mengingat peran mahasiswa sangat vital dalam masyarakat dan negara, organisasi dan
budaya organisasi seperti yang diugkapkan di atas merupakan hal yang penting bagi mahasiswa. Diharapkan dengan adanya suatu pengorganisasian,
mahasiswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya. Namun yang paling penting, perlunya organisasi ini lebih pada pelatihan bagi mahasiswa agar
mampu menjalankan perannya dalam masyarakat serta posisinya sebagai jembatan perantara antara rakyat dengan pemerintahnya.
Fungsi organisasi kemahasiswaan menurut UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi antara lain:
1. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan
potensi mahasiswa. 2.
Mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa kebangsaan,
3. Memenuhi kepentingan dan kesejahteraan mahasiswa.
4. Mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Secara umum, organisasi kemahasiswaan terbagi menjadi dua yaitu
organisasi kemahasiswaan intrakampus dan organisasi kemahasiswaan ekstrakampus. Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 155U1998 disebutkan organisasi intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Sedangkan organisasi
kemahasiswaan ekstrakampus adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi
dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan. Adapun organisasi ekstrakampus diantaranya adalah Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMM, Himpunan Mahasiswa Islam HMI, Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia GMNI, dan lain sebagainya.
F. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia