Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penegasan Istilah

dakwah dipersiapkan secara rutin dan berkesinambungan dalam program tarbiyah siyasiyyah pendidikan politik. Pendidikan politik tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk, diantaranya daurah marhalah pelatihan kepemimpinan, madrasah KAMMI, dan sekolah politik, Berdasarkan hal tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Kajian Tentang KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Tahun 2013 Sebagai Sarana Pendidikan Politik Mahasiswa ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Program apa saja yang dilaksanakan KAMMI sebagai sarana pendidikan politik mahasiswa? 2. Bagaimana hambatan yang dihadapi KAMMI dalam pelaksanaan pendidikan politik bagi mahasiswa? 3. Bagaimana tindak lanjut follow up dari proses pendidikan politik bagi anggota KAMMI yang telah lulus sarjana?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui program-program yang dilaksanakan KAMMI sebagai sarana pendidikan politik mahasiswa. 2. Mengetahui hambatan–hambatan yang dihadapi KAMMI dalam pelaksanaan pendidikan politik bagi mahasiswa. 3. Mengetahui tindak lanjut follow up dari proses pendidikan politik bagi anggota KAMMI yang telah lulus sarjana.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan bidang ilmu politik, khususnya mengenai pendidikan politik bagi mahasiswa serta sebagai salah satu sumber referensi guna melakukan penelitian lebih lanjut tentang KAMMI sebagai sarana pendidikan politik mahasiswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan pendidikan politik yang dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan, serta mengetahui manfaat pendidikan politik bagi mahasiswa. b. Bagi KAMMI Penelitian ini diharapkan dapat memberikan salah satu masukan dan tambahan informasi serta bahan pertimbangan guna perbaikan dalam pelaksaan pendidikan politik bagi mahasiswa. c. Bagi mahasiswa umum Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai cara pelaksanaan pendidikan politik organisasi kemahasiswaan secara baik dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam berorganisasi di kampus.

E. Penegasan Istilah

Beberapa istilah penting dalam judul ini perlu diberi penjelasan agar tidak terjadi perbedaan tafsir dan untuk memberikan kepastian kepada pembaca tentang arah dan tujuan yang akan dicapai. Beberapa istilah penting tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI KAMMI merupakan organisasi ekstrakampus menjadi salah satu sarana pendidikan politik bagi mahasiswa. Dalam penelitian ini, KAMMI yang dimaksud adalah KAMMI komisariat Unnes dan KAMMI komisariat Sholahudin Al Ayyubi UNS. 2. Pendidikan Politik Kartono 1989:14 menjelaskan bahwa pendidikan politik merupakan bagian dari pendidikan orang dewasa. Pendidikan politik dilakukan secara sengaja dan sistematis untuk membentuk individu agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab secara etismoril dalam mencapai tujuan- tujuan politik. Gatara 2009:198 mendefinisikan pendidikan politik sebagai proses penyadaran dan pendewasaan politik para anggota masyarakat yang diharapkan sesantiasa “melek politik”. Sama halnya dengan Gatara, Surbakti 1999:17 mengartikan pendidikan politik sebagai suatu proses dialogik antara pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya. Adapun bentuk pelaksanaan dari pendidikan politik dilakukan melalui kursus, pelatihan kepemimpinan, diskusi, dan keikutsertaan dalam berbagai forum pertemuan. 3. Mahasiswa Menurut UU No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang perguruan tinggi. Mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, danatau profesional. Dalam penelitian ini, mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa muslim yang berada di lingkungan tempat penelitian dilakukan, yaitu mahasiswa Universitas Negeri Semarang dan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA