Kerto, Kecamatan
Karangrayung Kabupaten
Grobogan
berkasnya belum lengkap”.
6. SWARDI
Hasil Wawancara Tanggal
27 Agustus 2012 Jam
16.30 WIB
di desa Kerto,
Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan
“Saya belum memiliki sertipikat mas karena saya malas harus mengurus surat-suratnya kan banyak
syarat-syaratnya dan buatnya bisa berbulan-bulan
kata tetangga”
Berdasarkan pernyataan dari beberapa informan tersebut di ketahui bahwa proses pembuatan sertipikat terlalu lama sehingga membuat
masyarakat sudah tidak mau lagi mengurus sertipikat. Lamanya proses pembuatan sertipikat bagi masyarakat Desa Ketro
berakibat pada beberapa orang tidak mau lagi untuk mengurusnya. Tindakan tersebut dikarenakan mayoritas tingkat pendidikan masyarakat relatif rendah,
sehingga kurang mengetahui dan menyadari akan arti penting dan manfaat dengan mensertipikatkan tanahnya.
4.2.2 Upaya Membangkitkan Kesadaran Hukum Kritis Untuk Perolehan
Sertipikat Tanah Bagi Masyarakat Desa Ketro, Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan
Sebagai upaya membangkitkan kesadaran kritis masyarakat maka dilakukan beberapa pendekatan-pendekatan kepada masyarakat desa Ketro
untuk memberikan pencerahan dalam arti menyadarkan masyarakat
tentang
faktor-faktor yang membelenggu pola pikir mereka, serta mereka harus berupaya untuk membebaskan diri dari faktor tersebut. Jadi senantiasa
diperlukan dialog antara pihak kantor pertanahan dengan masyarakat dalam rangka pencerahan dan penentuan arah tindakan yang diharapkan dapat
mengubah pola pikir mereka sendiri. Peran Kantor Pertanahan kabupaten Grobogan dengan mengadakan
pendekatan kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi seperti dalam wawancara kepada Sudarjo selaku pegawai Kantor Pertanahan kabupaten
Grobogan yang mengatakan bahwa: “Untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya untuk
membuat sertipikat terhadap tanah yang mereka miliki biasanya kita ada program-program pemberian penyuluhan dan sosialisasi tentang
hukum-hukum pertanahan yang harus diketahui masyarakat. Kami akan bekerjasama dengan Camat dan pejabat pembuat akte tanah,
kami menghimbau agar penyadaran tentang pentingnya sertipikat lebih digencarkan mengingat di beberapa kecamatan masih banyak
masyarakat yang belum punya sertipikat
” Hasil wawancara tanggal 3 September 2012 Jam 10.30 WIB
Berdasarkan keterangan dalam wawancara di atas, maka dapat dilihat adanya upaya dari pihak Kantor Pertanahan kabupaten Grobogan
untuk menyadarkan masyarakat desa Ketro melalui kegiatan sosialisasi hukum pertanahan dan pentingnya sertipikat tanah sebagai bukti kepemilikan
tanah secara sah secara hukum. Kantor Pertanahan memiliki program- program khusus untuk mempercepat proses pensertipikatan tanah misalnya
melalui pendaftaran tanah secara sistematis dan program kerjasama dengan pengurus desa serta PPAT Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Upaya-upaya untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya sertipikat tanah adalah dengan koordinasi antara PPAT Pejabat Pembuat
Akta Tanah dengan Camat dan Kepala Desa. Karena Camat dan Kepala
Desa sebagai pemimpin masyarakat yang tentu mempunyai kedekatan dengan masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendaftaran
pensertipikatan tanah dibuat dengan akta PPAT yang berwenang dan didaftarkan ke Kantor Pertanahan agar tercipta kepastian hukum bagi
masyarakat. Hal yang sama di ungkapkan oleh Purnomo sebagai salah satu
pengurus Desa Ketro yaitu: “Biasanya kami dibantu oleh pejabat pembuat akta tanah
dalam memberikan penjelasan dan bimbingan ketika ada masyarakat yang ingin mendaftarkan tanahnya untuk memperoleh
sertipikat. PPAT mempunyai peranan penting dalam mengarahkan masyarakat terutama masyarakat Desa Ketro yang umumnya
memiliki pendidikan
rendah.” Hasil wawancara tanggal 25 Agustus 2012 jam 09.30 WIB
Peran Camat sebagai kepala wilayah banyak membantu dengan mengadakan program sosialisasi di wilayah Kecamatannya, sedangkan PPAT
hanya melakukan bimbingan, nasehat dan bantuan kepada masyarakat yang menghadap kepadanya untuk kepentingan pembuatan akta tanahnya serta
mendaftarkan akta tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Para aparat pemerintah yang terkait dengan pendaftaran tanah melakukan kerjasama untuk menerapkan hukum pertanahan sesuai dengan
undang-undang. Hal ini di lakukan supaya masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya untuk mengikuti dan mematuhi hukum yang berlaku
karena semua itu demi kebaikan masyarakat sendiri. Seperti yang
diungkapkan oleh Sudarjo selaku Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan yaitu:
“Kami bekerjasama dengan PPAT, aparat desa agar pelaksanaan hukum pertanahan itu bisa berjalan lancar. Pokoknya
kami ingin menerapkan hukum yang berlaku yaitu setiap warga yang memiliki tanah wajib memiliki sertipikat. Disana kami
menyampaikan kemasyarakat akibat dari tidak mematuhinya hukum
tersebut”. Hasil wawancara tanggal 3 September 2012. Berdasarkan beberapa wawancara di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa sebagai upaya membangkitkan kesadaran hukum kritis bagi masyarakat adalah dengan mengubah budaya dalam masyarakat desa
Ketro yang menganggap sertipikat kurang penting dan adanya kerjasama untuk menerapkan hukum pertanahan oleh aparat pemerintah.
4.3. Pembahasan