Hak Atas Tanah Menurut UUPA Undang-Undang Pokok Agraria

bersistem kekerabatan unilateral sistem gabungan antara sistem matrilinial dengan sistem patrilinial Alting, 2011: 49.

1. Hak Atas Tanah Menurut UUPA Undang-Undang Pokok Agraria

Setelah berlakunya UUPA dikenal beberapa macam hak atas tanah yaitu sebagai mana ditentukan dalam Pasal 16 UUPA. Dalam Pasal 16 UUPA dinyatakan bahwa Hak-hak atas tanah sebagai dimaksud Pasal 4 ayat 1 terdiri dari Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Sewa, Hak Pengelolaan, Hak Gadai Tanah, Hak Usaha Bagi Hasil, Hak Sewa Tanah Pertanian, Hak Menumpang Suardi, 2005 dalam Bayu Sugara, 2009:. a. Hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan Pasal 6. Pada penjelasan UUPA, jika dibandingkan dengan hakhak lain, maka hak milik merupakan hak yang “ter” artinya paling, yaitu paling kuat dan paling penuh yang dapat dipunyai orang. b. Hak Guna Usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai oleh negara dalam jangka waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 UUPA. c. Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah milik orang lain yang bukan miliknya sendiri tanah negara atau tanah orang lain dengan jangka waktu tertentu. d. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan danatau memungut hasil tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang atau dalam perjanjian dengan pemilik tanah yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, asal segala sesuatu tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-undang ini. e. Hak Sewa adalah hak yang memberi wewenang untuk menggunakan tanah milik orang lain denga membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewanya. f. Hak Pengelolaan adalah hak atas tanah yang memberi wewenang kepada pemegangnya untuk merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan, menggunakan tanah yang bersangkutan untuk keperluan pelaksanaan usaha, menerima uang pemasukanganti kerugian dan uang wajib tahunan. g. Hak Gadai Tanah adalah penyerahan tanah dengan pembayaran sejumlah uang dengan ketentuan bahwa orang yang menyerahkan berhak atas pengembalian tanahnya dengan memberikan uang tebusan. h. Hak Usaha Bagi Hasil adalah hak seseorang atau badan hukum untuk menggarap diatas tanah pertanian milik orang lain dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi antara kedua belah pihak menurut imbangan yang telah disetujui sebelumnya. i. Hak Sewa Tanah Pertanian adalah penyerahan tanah pertanian kepada orang lain yang memberi sejumlah uang kepada pemiliknya dengan perjanjian bahwa setelah penyewa itu menguasai tanah selama waktu tertentu, tanahnya akan kembali kepada pemiliknya. j. Hak Menumpang adalah hak yang memberi wewenang kepada seseorang untuk mendirikan dan menempati rumah diatas perkarangan orang lain.

2. Hak Atas Tanah Menurut Hukum Adat