Tuberculosis TBC LANDASAN TEORI

12

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Tuberculosis TBC

Menurut Misnadiarly 2006: 11, penyakit TBC Tuberkulosa merupakan penyakit kronis menahun yang telah lama dikenal oleh masyarakat luas dan ditakuti karena menular. Pada 1882, Robert Kock secara meyakinkan telah dapat memberikan bukti bahwa TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang diberi nama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut berwarna merah, berbentuk batang, dan tahan asam disebut Basil Tahan Asam BTA. Orang yang pertama kali dapat membuktikan bahwa TBC adalah penyakit yang dapat ditularkan adalah Villemin yang hidup pada tahun 1827-1894. Menurut Robbins, sebagaimana dikutip oleh Misnadiarly 2006: 11, TBC adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, dan biasa terdapat pada paru-paru, tetapi mungkin juga pada organ lain seperti kelenjar getah bening nodus lymphaticus. Bakteri TBC yang masuk ke dalam kelenjar getah bening dapat menimbulkan peradangan pada kelenjar tersebut disertai perubahan struktur jaringan. Gejala-gejala umum dari penyakit Tuberculosis adalah sebagai berikut Muttaqin: 2008. 1. Batuk berdahak Keluhan batuk timbul paling awal dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Jika penyakit TBC sudah cukup parah, maka batuk akan disertai dengan darah. 2. Sesak napas Keluhan ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal lain yang menyertai, seperti efusi pleura adanya cairan di dada, pneumothoraks rongga pleura terisi udara, anemia, dan lain-lain. 3. Nyeri dada Nyeri dada pada TBC termasuk nyeri pleuritik ringan dada terinfeksi bakteri. Gejala ini timbul apabila sistem pernapasan di pleura terkena TBC. 4. Demam pada sore atau malam hari Keluhan yang sering dijumpai dan biasanya timbul pada sore atau malam hari mirip demam influenza, hilang timbul, dan semakin lama semakin panjang serangannya, sedangkan masa bebas serangan semakin pendek. 5. Keluhan lain yang biasa timbul ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan, dan badan lemah malaise. Timbulnya keluhan biasanya bersifat gradual muncul dalam beberapa minggu – bulan. Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal, dan adanya epidemik dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah atau menurun dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

2.2 Jaringan Syaraf Tiruan JST