Pendefinisian Input Penetapan Target

4.1.2 Pendefinisian Input dan Target

Data gejala-gejala yang dialami oleh pasien selanjutnya akan diolah oleh jaringan. Agar data dapat dikenali oleh jaringan, maka data harus direpresentasikan ke dalam bentuk numerik antara 0 sampai dengan 1, baik variabel maupun isinya yang merupakan masukan gejala penyakit TBC beserta kategori dan keluaran yang merupakan prediksi penyakit TBC. Hal ini dikarenakan jaringan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid biner logsig yang rangenya dari 0 sampai 1. Nilai-nilai yang digunakan diperoleh berdasarkan kategori dari masing-masing variabel selain juga untuk memudahkan mengingat dalam pendefinisiannya.

4.1.2.1 Pendefinisian Input

Gejala-gejala penyakit TBC diubah ke dalam variabel sedangkan kategori dari masing-masing gejala tersebut diubah ke bentuk numerik, yaitu: a. Batuk 1 dengan kategori: Tidak batuk = 0 Batuk biasa = 0,25 Batuk berdahak = 0,5 Batuk lama = 0,75 Batuk berdarah = 1 b. Sesak napas 2 dengan kategori: Tidak sesak = 0 Sedang = 0,5 Berat dan Berulang = 1 c. Nyeri dada 3 dengan kategori: Tidak nyeri = 0 Jarang = 0,5 Sering = 1 d. Demam pada sore atau malam hari 4 dengan kategori: Tidak = 0 Kadang-kadang demam = 0,5 Demam agak panas = 0,75 Panas sekali = 1 e. Penurunan nafsu makan 5 dengan kategori: Tidak turun = 0 Turun = 1 f. Badan lemah malaise 6 dengan kategori: Tidak lemah = 0 Lemah = 1

4.1.2.2 Penetapan Target

Hasil yang ingin diperoleh pada tahap ini, yaitu terdeteksinya suatu nilai untuk memprediksi seseorang suspek TBC atau tidak. Hasil yang maksud adalah sebagai berikut. a. Jika output bernilai 0 berarti pasien tidak suspek TBC. b. Jika output bernilai 1 berarti pasien suspek TBC. Tabel 4.1 Data Pelatihan Pasien ke- Variabel gejala penyakit TBC Target 1 2 3 4 5 6 1 1 0,5 0,5 1 1 1 2 0,5 0,5 3 0,5 0,5 4 0,5 5 0,5 1 6 1 0,5 0,5 0,5 1 1 7 1 0,5 0,5 0,75 1 1 8 0,5 0,5 1 0,75 1 1 9 0,25 1 10 0,5 0,5 1 11 0,5 0,5 0,75 1 12 0,5 0,5 0,5 0,5 13 0,75 14 0,5 0,5 15 0,5 1 16 0,25 0,5 17 0,25 0,5 18 0,5 0,5 0,5 0,75 1 1 19 1 0,5 0,5 1 20 0,5 0,5 0,75 1 1 1 21 1 0,5 0,5 1 1 22 0,5 0,5 0,5 1 1 23 1 0,5 0,5 1 1 1 24 1 0,5 0,5 1 1 1 1 25 1 1 0,5 0,5 1 26 0,5 1 1 0,5 1 1 1 27 0,5 0,5 0,5 1 1 1 28 0,5 1 0,75 1 1 29 0,75 0,5 1 0,5 1 1 30 1 0,5 0,5 0,5 1 1 1 31 0,75 1 0,5 0,5 1 32 0,75 1 1 0,5 1 1 33 0,5 0,5 0,5 0,75 1 1 1 34 0,5 1 0,5 0,75 1 1 1 35 0,5 1 1 1 1 36 0,5 1 0,5 0,75 1 1 37 0,75 0,5 0,5 1 1 1 Pasien ke- Variabel gejala penyakit TBC Target 1 2 3 4 5 6 38 0,5 0,5 0,5 0,75 1 1 1 39 0,5 1 1 0,75 1 1 40 1 0,5 0,5 0,5 1 1 1 41 1 0,5 0,5 0,75 1 1 42 1 0,5 1 1 1 43 0,75 1 0,5 1 1 44 0,5 0,5 1 0,75 1 1 45 1 0,5 0,5 0,75 1 1 46 0,75 0,5 1 0,5 1 1 1 47 0,5 0,5 1 1 1 1 48 0,5 0,5 1 0,75 1 1 49 1 0,5 1 1 1 50 0,75 0,5 1 1 1 51 1 0,5 0,5 0,5 1 1 52 0,75 1 0,5 0,5 1 1 53 0,75 0,5 0,5 0,75 1 1 1 54 1 0,5 1 0,75 1 1 1 55 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 56 0,5 1 1 1 1 1 1 57 1 0,5 1 0,75 1 1 58 0,75 1 1 0,75 1 1 1 59 1 0,5 0,5 0,5 1 1 60 0,5 1 0,5 0,75 1 61 0,5 1 0,5 0,75 1 1 62 1 1 0,5 0,75 1 1 1 63 1 1 1 0,75 1 1 64 0,5 1 0,5 0,75 1 1 65 1 1 1 0,75 1 66 1 0,5 0,5 0,5 1 1 1 67 1 1 1 0,75 1 1 68 0,5 1 1 1 1 1 69 0,5 1 1 0,75 1 1 1 70 1 0,5 0,5 0,75 1 1 71 1 1 72 0,25 0,5 73 0,25 0,75 74 0,75 1 75 1 Pasien ke- Variabel gejala penyakit TBC Target 1 2 3 4 5 6 76 1 0,5 77 1 1 78 0,5 0,5 79 0,25 0,5 80 0,5 0,5 Tabel 4.2 Data Pengujian Pasien ke- Variabel gejala penyakit TBC Target 1 2 3 4 5 6 1 0,5 1 1 0,75 1 1 2 1 0,5 0,5 0,75 1 1 1 3 1 0,5 0,5 0,75 1 1 4 0,75 0,5 1 0,5 1 1 5 1 1 1 0,75 1 1 6 0,5 1 1 0,75 1 1 1 7 0,5 1 0,5 0,75 1 1 1 8 0,75 1 1 0,5 1 9 1 1 1 1 1 1 10 1 1 0,5 0,75 1 1 11 1 0,5 0,5 0,75 1 1 1 12 1 1 0,5 0,75 1 1 1 13 1 0,5 0,5 0,75 1 1 1 14 1 1 15 0,5 0,5 16 0,25 0,5 17 0,5 0,5 18 0,25 0,5 19 1 20 0,5 1

4.1.3 Tahap Pengolahan Data