HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA PERIODE 1 JANUARI 2007 – 30 SEPTEMBER 2011

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Defisit neurologis adalah kelainan fungsional area tubuh karena penurunan
fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot.

Tanda–tanda defisit

neurologis merupakan proses terjadinya suatu penyakit seperti tumor otak, infark,
meningitis maupun ensefalitis. Manifestasi klinik dari defisit neurologi ditentukan
dari letak anatominya seperti pada lobus frontalis dengan manifestasi klinik
hemiparesis, monoparesis, kejang fokal tipe grandmall bahkan aphasia Broca
sedangkan pada batang otak didapatkan manifestasi klinik berupa tanda – tanda
hilangnya fungsi motorik dan sensori dari traktus dan nucleus saraf kranialis yang
terkena (Bradley, 2008).
Penelitian yang dilakukan di rumah sakit Massachusetts Belanda pada
bulan Oktober 1998 sampai April 2002 dari 63 pasien meningitis terdapat 62
pasien (98 %) mengalami prognosis yang buruk karena memiliki satu atau lebih
faktor resiko yaitu gejala fokal neurologis, kesadaran menurun dan kejang (De
Beek, 2004).
Sedangkan penelitian di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan

Januari 1997 – Desember 2005 menunjukkan hubungan peningkatan angka
mortalitas dengan kejadian penurunan kesadaran dan gejala fokal neurologis
lainnya, dari 273 pasien 41% nya memiliki prognosis yang buruk akibat adanya
defisit neurologis saat masuk rumah sakit (Hendrik dan Jofizal, 2006).
Hasil

studi klinik di Jawa Timur pada tahun 2006 memperlihatkan

insidens dari defisit neurologis meningitis lebih dari 50% kasus pada orang

1

2

dewasa dan lebih dari 30% pada anak-anak. Dari beberapa kasus meningitis di
Jawa Timur terdapat beberapa defisit neurologis seperti gangguan nervus kranialis
II, IV, VI sebanyak 50% dan cerebral palsy sebanyak 20% yang pada umumnya
disebabkan karena terlambatnya penanganan yang dapat memperburuk prognosis.
Terjadinya defisit neurologis pada pasien meningitis biasanya timbul akibat
proses inflamasi dari pembuluh darah cerebral berupa kejang, paresis nervus

kranialis, lesi cerebral fokal, dan hydrasefalus (Iskandar Japardi, 2009).
Meningitis di negara berkembang seperti Indonesia masih menjadi
masalah yang serius. Pada tahun 2005 dari 1000 kelahiran, terdapat 36 kasus
meningitis setiap tahunnya. Di Jawa Timur, meningitis merupakan penyakit
penyebab kematian bayi dan anak tertinggi ke lima sesudah diare. Dari 2000
responden anak dan balita, 1300 responden (65%) terdapat Streptococcus
pneumonia di tenggorokannya selain itu dari 4,6 juta kelahiran hidup hanya 0,6%
yang mendapat vaksin meningitis di Indonesia dan semua itu merupakan faktor
resiko terjangkitnya meningitis pada anak (Hardiono, 2010).
Pada usia dewasa resiko terjadinya meningitis juga disebabkan oleh
penyebaran hematogen namun meningitis pada usia dewasa lebih sering pada
orang yang mengalami kekebalan tubuh yang menurun seperti pada pasien usia
lanjut atau pada pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) (Wahyuningsih, 2010).
Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa defisit neurologis fokal berupa
kejang memiliki prognosis yang lebih buruk seperti juga pada pasien yang
memiliki faktor predisposisi berupa umur terlalu muda atau terlalu tua, takikardi,
Glas Glow Coma Scale (GCS) yang rendah pada saat masuk rumah sakit dan

3


infeksi Streptococcus pneumonia memiliki prognosis yang buruk atau tingkat
mortalitas yang lebih tinggi.(Zoons. Dkk,2008).
Seiring masih tingginya angka mortalitas penyakit meningitis di Jawa
Timur akibat terjadinya defisit neurologis dan RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya
salah satu rumah sakit jejaring Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang sehingga diharapkan dapat sebagai wacana mengenai defisit neurologis
terhadap prognosis pasien meningitis di sana maka dilakukanlah penelitian
mengenai hubungan defisit neurologis terhadap prognosis pasien post terapi
meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara defisit neurologis terhadap prognosis pasien post
terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya pada periode 1
Januari 2007 – 30 September 2011 ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya hubungan
defisit neurologis dan prognosis pasien post terapi meningitis akut di
RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya.

1.3.2

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan antara penurunan status kesadaran
terhadap prognosis pasien post terapi meningitis akut di RSU Haji
Sukolilo Kota Surabaya pada periode 1 Januari 2007 – 30 September
2011.

4

Untuk mengetahui hubungan antara kejang terhadap prognosis pasien
post terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya pada
periode 1 Januari 2007 – 30 September 2011
Untuk mengetahui hubungan antara paresis nervus kranialis terhadap
prognosis pasien post terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota
Surabaya pada periode 1 Januari 2007 – 30 September 2011.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Akademis
Meningkatkan pengetahuan tentang defisit neurologis pada pasien
meningitis.

Menambah pemahaman tentang hubungan defisit neurologis terhadap
prognosis pasien meningitis.
Sebagai dasar pertimbangan lebih lanjut pengendalian defisit neurologis
penderita meningitis untuk mencegah terjadinya prognosis yang buruk.
Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan defisit neurologis terhadap prognosis pasien meningitis.
1.4.2

Manfaat Klinik
Sebagai dasar untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat untuk
memperbaiki prognosis pasien meningitis yang datang dengan defisit
neurologis.
Sebagai dasar untuk melakukan edukasi ke keluarga pasien tentang
hubungan defisit neurologis terhadap prognosis pasien meningitis.

5

1.4.3 Manfaat Masyarakat
Sebagai dasar pengetahuan untuk mengenal gejala meningitis di
lingkungan sekitar agar tidak sampai terjadi defisit neurologis yang

berdampak pada prognosis yang buruk.
Sebagai dasar pengetahuan untuk pencegahan penyakit meningitis di
lingkungan sekitar agar tidak sampai terjadi defisit neurologis yang
berdampak pada prognosis yang buruk.

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS
PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT
DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA
PERIODE 1 JANUARI 2007 – 30 SEPTEMBER 2011

OLEH:
PRIMA HARI NASTITI
08020042

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011


HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS
PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT
DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA
PERIODE 1 JANUARI 2007 – 30 SEPTEMBER 2011

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
PRIMA HARI NASTITI
08020042

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011


ii

LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
11 November 2011

Pembimbing I

dr. Rahayu Gunaryo, Sp.S

Pembimbing II

dr. Irma Suswati, M.Kes.

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran

Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes.

iii

Karya Tulis Akhir oleh Prima Hari Nastiti ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 11 November 2011

Tim Penguji

dr. Rahayu Gunaryo, Sp.S

, Ketua

dr. Irma Suswati, M.Kes

, Anggota


dr. Pertiwi Febriana C, MSc., Sp.A

, Anggota

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir
yang berjudul “Hubungan Defisit Neurologis Terhadap Prognosis Post Terapi
Meningitis Akut di RSU Haji Kota Surabaya”. Latar belakang kami
mengambil judul tersebut adalah masih tingginya angka mortalitas penyakit
meningitis di Jawa Timur akibat terjadinya defisit neurologis dan RSU Haji
Sukolilo Kota Surabaya salah satu rumah sakit jejaring Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang sehingga diharapkan dapat sebagai wacana
mengenai defisit neurologis terhadap prognosis pasien meningitis di sana maka
dilakukanlah penelitian mengenai hubungan defisit neurologis terhadap prognosis
pasien post terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang serta segenap jajaran pembantu dekan I, pembantu
dekan II pembantu dekan III , memberi banyak masukkan serta memberi
dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
2. dr. Rahayu Gunaryo, Sp.S , selaku

Pembimbing I yang telah banyak

membantu, membimbing dan mendukung kami dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini.

v

2. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu,
membimbing dan mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
3. dr. Pertiwi Febriana C, MSc., Sp.A selaku Penguji I yang telah membantu kami
dalam mengevaluasi Tugas Akhir ini.
4. Prof. Soebektiningsih, Sp.Par.K yang telah membantu mengevaulasi abstrak
pada penelitian ini dalam bahasa Inggris.
4. Segenap staff RSU Haji Kota Surabaya yang telah memberikan izin penelitian
serta saran dalam proses penelitian.
5. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha (TU) yang telah banyak membantu dan
memberi banyak kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Orang tuaku tercinta, Ganef Hari Sulistiono dan Endarti yang telah memberi
banyak dukungan dan doa yang tiada henti. Semua saudara saudaraku,
terutama kakakku Gandy Hari Sarasnanda serta suamiku Arif Rahman yang
telah membantu dalam proses penulisan dan telah memberi support dan
hiburan kepada kami.
8. Teman-teman satu perjuangan di FK’08 yang telah memberi support dan telah
banyak bertukar pikiran mengenai Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari awal hingga akhir
penulisan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
membuka diri atas segala saran, kritik membangun dari segala pihak. Semoga
Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Malang, 19 Oktober 2011

Penulis

vi

ABSTRAK
Prima, Hari Nastiti. 2011. Hubungan Defisit Neurologis Terhadap Prognosis
Pasien Post Terapi Meningitis Akut Di RSU Haji Sukolilo Surabaya Periode
1 Januari 2007 – 30 September 2011. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing: (1) Rahayu Gunaryo, (2)
Irma Suswati.
Latar Belakang: Meningitis di negara berkembang seperti Indonesia masih
menjadi masalah yang serius. Hasil studi klinik di Jawa Timur pada tahun 2006
memperlihatkan insidens dari defisit neurologis meningitis lebih dari 50% kasus
pada orang dewasa dan lebih dari 30% pada anak-anak. Penelitian sebelumnya
menunjukan bahwa defisit neurologis fokal berupa kejang memiliki prognosis
yang lebih buruk seperti juga pada pasien yang memiliki faktor predisposisi
berupa umur terlalu muda atau terlalu tua, takikardi, Glas Glow Coma Scale
(GCS) yang rendah pada saat masuk rumah sakit, hal ini dipengaruhi oleh luasnya
iskemia otak akibat proses inflamasi.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara defisit neurologis dan prognosis pasien
post terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya.
Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan
sampel dengan teknik total sampling. Dianalisa dengan uji Spearmann.
Hasil Penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara status kesadaran
(0,000 < 0,05) dan defisit neurologis kejang dengan prognosis pasien post terapi
meningitis akut juga memiliki hubungan yang signifikan (0,015 < 0,05). Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara defisit neurologis paresis nervus
kranialis dengan prognosis pasien post terapi meningitis akut (0,996 > 0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara defisit neurologis dan prognosis pasien
post terapi meningitis akut di RSU Haji Surabaya.
Kata Kunci : Meningitis, Defisit Neurologis, Prognosis.

vii

ABSTRACT
Prima, Hari Nastiti. 2011. The Correlation between Neurologic Deficit and
Prognosis of Acute Meningitis Post Therapy Patient in General Hospital
Haji Sukolilo Surabaya during January 1st-September 31st Period. Final
assignment. Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang,
Adviser: (1) Rahayu Gunaryo, (2) Irma Suswati
Background: In developing country such as Indonesia, meningitis is a serious
problem. In the year 2006, in East Java showed the incidence of neurologic deficit
was more than 50% cases in adults and more than 30% in children. Previous
research showed that focal neurologic deficits as seizure should a worse prognosis
as well as in patient whose predisposing factor a younger and elderly patient,
tachycardia, low Glasgow Coma Scale (GCS), this is caused broad ischemia of the
brain resulted from inflammation process.
Objective: To know the correlation of neurologic deficit to the prognosis of acute
meningitis post therapy patient in General Hospital of Haji Sukolilo Surabaya
Method: Analytic observation with cross sectional approach. Sample were total
sampling technique. Analyzed with Spearman test.
Result: In General Hospital Haji Sukolilo Surabaya, there was a significant
correlation between consciousness (0,000 < 0,05) and seizure neurologic deficit
with prognosis of acute meningitis post therapy patient also had a significant
correlation (0,015 < 0,05), while cranial nerve palsy neurologic deficit had no
significant correlation to prognosis of acute meningitis post therapy patient in
General Hospital of Haji Sukolilo Surabaya (0,996 > 0,05).
Conclusion: There was a correlation between neurologic deficit and prognosis of
acute meningitis post therapy patient in General Hospital of Haji Surabaya.
Keyword: Meningitis, Neurologic deficits, Prognosis

viii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................

iii

LEMBAR PENGUJIAN ...........................................................................

iv

KATA PENGANTAR ..............................................................................

v

ABSTRAK ................................................................................................

vii

ABSTRACT ..............................................................................................

viii

DAFTAR ISI ............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xiv

DAFTAR SINGKATAN .........................................................................

xv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................

3

1.3.1 Tujuan Umum ..............................................................

3

1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................

3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................

4

1.4.1 Manfaat Akademis ......................................................

4

1.4.2 Manfaat Klinik .............................................................

4

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat ............................................

5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defisit Neurologis .................................................................

6

2.1.1 Definisi ......................................................................

6

2.1.2 Epidemiologi ................................................................

6

2.1.3 Etiologi ......................................................................

7

2.1.4 Patogenesis ..................................................................

7

2.1.5 Gejala Klinik ................................................................

11

2.2 Meningitis .............................................................................

17

ix

2.2.1 Definisi .......................................................................

17

2.2.2 Epidemiologi ................................................................

17

2.2.3 Etiologi ........................................................................

18

2.2.4 Patogenesis ..................................................................

20

2.2.5 Gejala Klinik ................................................................

21

2.2.6 Diagnosis .....................................................................

25

2.2.7 Terapi ...........................................................................

26

2.2.8 Prognosis ......................................................................

32

2.2.9 Pencegahan ..................................................................

33

2.3 Hubungan Defisit Neurologis dan Prognosis Meningitis.......

33

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...........................................

37

3.2 Hipotesis ................................................................................

38

BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian .............................................................

39

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................

39

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ...............................

39

4.3.1 Populasi ........................................................................

39

4.3.2 Sampel .........................................................................

39

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ........................................

39

4.3.4 Teknik Sampling ...........................................................

40

4.3.5 Variabel Penelitian .......................................................

40

4.3.5.1 Variabel Bebas .................................................

40

4.3.5.2 Variabel Tergantung ........................................

40

4.3.6 Definisi Operasional ....................................................

40

4.4 Alat dan Bahan Penelitian .....................................................

42

4.5 Prosedur Penelitian ................................................................

43

4.5.1 Kerangka Operasional .................................................

43

4.5.2 Prosedur Pengumpulan Data ........................................

43

4.6 Analisa Data ..........................................................................

43

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Karakteristik Pasien Meningitis .............................................

x

45

5.1.1 Karakteristik Responden ..............................................

45

5.2 Hasil Penelitian dan Uji Hipotesis .........................................

46

5.2.1 Tabulasi Silang ............................................................

46

5.2.2 Hasil Analisa Data dengan Menggunakan
Uji Spearman ................................................................

49

BAB 6 PEMBAHASAN ...........................................................................

51

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

57

7.1 Kesimpulan ............................................................................

57

7.2 Saran .......................................................................................

57

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

59

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi kejang ....................................................................

14

Tabel 2.2 Tingkat kesadaran .....................................................................

16

Tabel 2.3 Karakteristik gejala dan tanda meningitis .................................

21

Tabel 2.4 Antibiotik empiris pada pasien meningitis .............................

28

Tabel 2.5 Antibiotik rekomendasi menurut hasil kultur .........................

28

Tabel 4.1 Definisi Operasional GCS Pada Pasien Meningitis ..................

41

Tabel 4.2 Definisi Operasional Kejang Pada Pasien Meningitis ..............

41

Tabel 4.3 Definisi Operasional Paresis Nervus Kranialis Pada Pasien
Meningitis .................................................................................

42

Tabel 4.4 Definisi Operasional Prognosis Pada Pasien Meningitis ..........

42

Tabel 5.1 Karakteristik Data Dasar Pasien Meningitis .............................

45

Tabel 5.2 Tabulasi Silang Defisit Neurologis Gabungan Antara Status
Kesadaran dan Kejang dengan Prognosis .................................

47

Tabel 5.3 Tabulasi Silang Defisit Neurologis Gabungan Antara Status
Kesadaran dan Paresis Nervus Kranialis dengan Prognosis .....

48

Tabel 5.4 Analisis Korelasi Spearman......................................................

50

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Patofisiologi Defisit Neurologis Pada Meningitis ......................

8

Gambar 2.2 Patofisiologi penurunan kesadaran .....................................

10

Gambar 2.3 Gejala klinik menurut anatomi otak ...................................

11

Gambar 2.4 Penyebab kejang ................................................................

13

Gambar 2.5 Patogenesis meningitis ........................................................

20

Gambar 2.6 Karakteristik Cairan SerebroSpinal ....................................

26

Gambar 2.7 Luas Iskemia dan Gambaran Manifestasi Klinik
Meningitis ............................................................................

35

Gambar 5.1 Tabulasi silang antara Status Kesadaran dan Kejang
dengan Prognosis di Rumah Sakit Haji Kota Surabaya .......

48

Gambar 5.2 Tabulasi silang antara Status Kesadaran dan Paresis
Nervus Kranialis dengan Prognosis di Rumah Sakit Haji
Kota Surabaya ......................................................................

xiii

49

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pasien Meningitis 1 Januari 2008-31 September 2011
RS Haji Surabaya ...................................................................

61

Lampiran 2 Hasil Olah Data SPSS............................................................

63

Lampiran 3 Kartu Konsultasi Tugas Akhir ...............................................

68

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AIDS

: Acquired Immunodeficiency Syndrome

ARAS

: Activating Reticular Ascending System

CDC

: Center for Disease Control and Prevention

CT – SCAN

: Computed Tomography Scan

EBV

: Epstein barr Virus

EEG

: Electro Enchephalography

ELISA

: Enzyme Linked Immunosorbent Assay

GABA

: Gamma Amino Butirat Acid

GCS

: Glas Glow Coma Scale

HiB

: Haemophillus influenza type B

HIV

: Human Immunodeficiency Virus

HSV – 1

: Herpes Simplex Virus – 1

HSV – 2

: Herpes Simplex Virus – 2

ILAE

: International League Against Epilepsy of Epileptic Seizure

KLB

: Kejadian Luar Biasa

LCMV

: Lymphocytic Chorio Meningitis Virus

MRI

: Magnetic Resonance Imaging

PCR

: Polymerase Chaine Reaction

xv

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Victors, 2005, Principles of Neurology, United States of America,
Mc.Graw Hill.
Anna, Tjandrajani, 2009, Meningitis Bakteri Akut pada Anak dan Dewasa,
Medical Jurnal Indonesia, Vol.9 viewed 11 Oktober 2011,<
http://www.bacmeningitis.html>
Benvie, 2009, Kejang dalam Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta, Buku Kedokteran
EGC.
Bradley WG, Daroff RB, Fenichel GM, Jankovic J, 2008, Diagnosis of
neurological disease. In: Bradley WG, Daroff RB, Fenichel GM, Jankovic
J, eds. Bradley: Neurology in Clinical Practice. 5th ed. Philadelphia, Pa:
Butterworth-Heinemann Elsevier; 2008:chap 1.
Casadevall A, Steenbergen JN, Nosanchuk JD, 2003. ‘Ready made’ virulence and
‘dual use’ virlence factors in pathogenic environmental fungi-the
Crytococcus neoformans paradigm, Curr Opin Microbiol, 327 – 337.
Corwin, Elizabeth, 2009, Handbook of Pathophisiology, Jakarta, Buku
Kedokteran EGC.
De Beek, 2004, Seizure and Other Deficits Neurology of Bacterial Meningitis in
Adult,
viewed
09
September
2011,
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199012133232402
Ellenby, Miles, 2006, Typical Cerebrospinal Fluid Findings in Various Type of
Meningitis, Philadelphia, Pa: Butterworth-Heinemann Elsevier; 2008:chap
17.
Ganiem, 2009, HIV-1 Associated CNS Conditions-Meningitis, viewed 12 January
2011,
Gillroy, 2000, Basic of Neurology Third Edition, United States of America, Mc.
Graw Hill.
Hardiono, 2010, Meningitis pada Anak, IDAI, Jakarta.
Harsono, 2003, Kapita Selekta Neurologi, Edisi Kedua. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Jannis Jofizal, 2006, Meningitis Mortality in Neurology Ward of Dr. Cipto
Mangunkusumo Hospital Jakarta, Med J Indonesia 2006; 15:236-41.
Japardi, Iskandar, 2002, Meningitis Meningococcus, FK UNHAS.

xvi

Mochammad, Bahrudin, 2008, Dasar – Dasar Neurologi, Malang, UMM Press,
263 – 286 .
Moses, Scott, 2010, Family Practice Notebook, viewed 14 Oktober 2010,

Nelson, 1994, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Vol.2, EGC, Jakarta, pp. 136 –
156.
Nia, Kania, 2007, Kejang pada Anak, FK UNAIR.
Rajesh, 2010, CSF – Adenosine Deaminase (ADA) Activity in Various Type in
Meningitis,
viewed
28
Aprl
2011
http://medind.nic.in
/jac/t01/i4/jact01i4p285.pdf.
Razonable, 2010, Epidemiology of Meningitis, American Academy of Neurology,
115 – 116.
Shah, 2009, Meningitis and Prognosis, Dalam : Pediatric Practice Infectious
Disease, Mc. Graw Hill, Philadelphia, pp, 8 – 10.
Sharpless, 2010, Neurological Effect of Meningitis, Symposium Meningitis
2010,viewed 28 April 2011, .
Silbernagl, 2007, Patofisiologi Kesadaran, Dalam : Teks dan Atlas Berwarna
Patofisiologi, EGC, Jakarta, pp, 324 – 343.
Susilo, 1984, Infeksi Intrakranial, .
Solomon, 2003, West Nile Enchephalitis, BMJ 326 : 865.
Triant, 2003, Meningitis Virus, < http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10 >.
Tureen, Jay, 2006, Meningitis, Dalam :Abraham M.Rudholph, Buku Ajar Pediatri
Rudolph, Vol.1, edisi 20, EGC, Jakarta, pp, 610 – 614.
Wahyuningsih, 2010, Meningitis pada Pasien Immunocompromised viewed 12
January 2011,
Zoons, 2008, Seizure in Adult Bacterial Meningitis, American Academy of
Neurology 70, 2109 – 2115.

xvii

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN DENGAN ANGKA KEMATIAN PADA PENDERITA MENINGITIS BAKTERI AKUT DI RSU HAJI SURABAYA PERIODE JANUARI 2006 ­DESEMBER 2009

0 15 1

PROFIL PENDERITA MENINGITIS BAKTERI AKUT PADA ANAK DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA PERIODE 1 JANUARI 2007­-31 DESEMBER 2008

0 17 2

PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSU HAJI SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 – DESEMBER 2011

0 6 20

HUBUNGAN KADAR HDL DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS SELAMA PERAWATAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Kadar HDL dengan Defisit Neurologis Selama Perawatan pada Pasien Stroke Iskemik.

0 5 13

HUBUNGAN KADAR HDL DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS SELAMA PERAWATAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Kadar HDL dengan Defisit Neurologis Selama Perawatan pada Pasien Stroke Iskemik.

0 4 14

HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DEFISIT FUNGSIONAL NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Jumlah Leukosit Dengan Defisit Fungsional Neurologis Pada Pasien Stroke Iskemik.

0 3 14

HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DEFISIT FUNGSIONAL NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Jumlah Leukosit Dengan Defisit Fungsional Neurologis Pada Pasien Stroke Iskemik.

0 3 14

HUBUNGAN KENAIKAN SUHU TUBUH DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Kenaikan Suhu Tubuh dengan Defisit Neurologis Pada Pasien Stroke Iskemik.

0 3 13

HUBUNGAN KENAIKAN SUHU TUBUH DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Kenaikan Suhu Tubuh dengan Defisit Neurologis Pada Pasien Stroke Iskemik.

0 5 13

GAMBARAN DEFISIT NEUROLOGIS PASIEN SINDROM KORONER AKUT PASCA TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION

0 0 5