RERANGKA KONSEPTUAL Teori Akuntansi 010

Prinsip Akuntansi Standar Akuntansi Praktek yang tiak diatur dalam standar akuntansi Praktek Sehat Prinsip Akuntansi berterima umum PABU Tujuan Pelaporan Keuangan SFAC No 1 dan SFAC No 4 Kriteria Kualitas Informasi SFAC No 2 Pengukuran dan Pengakuan SFAC No 5 dan SFAC No 7 Elemen statemen Keuangan SFAC No 6 Memenuhi kriteria pengakuan Media pelaporan keuangan lainnya Informasi lain- lain Catatan statemen keuangan Informasi pelengkap Statemen keuangan o Ukuran kewajaran meruapakn suatu rerangka pedoman yang cukup komprehensif meliputi aspek teknis dan konseptual. Dalam rerangka konseptual terdapat berbagai definisi yang hampir sama, diantaranya prinsip akuantansi, standar akuntansi dan PABU, agar lebih jelas memahami hubungan ketiganya, maka terdapat dalam bagan dibawah ini . Gambar 3.2 Hubungan Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan PABU diambil dari Suwardjono hal 123 Dari bagan hubungan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi dan PABU diatas, dapat disimpulkan bahwa PABU tidak sama dengan standar akuntansi. Hal tesebut dapat dibedakan berdasarkan pengertian dari masing-masing pengertian pedoman tersebut. a. Prinsip Akuntansi adalah serangkaian konsep dan asumsi yang masih berbentuk gagasan akademik yang belum dipraktekan, namun memiliki potensi yang besar bila diterapkan. b. Standar Akuntansi ditetapkan sebagai rerangka konseptual oleh badan penyusun standar. c. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber lain yang didukung berlakunya secara teoris maupun praktis. Jadi PABU merupakan gabungan dari definisi prinsip akuntansi dan standar akuntansi.

BAB 4 RERANGKA KONSEPTUAL

Sebagai hasil suatu perekayasaan adalah model rerangka konseptual. Model rerangka konseptual yang digunakan sebagai aspek pembelajaran dan pendidikan adalah yang dikembangkan oleh FASB dan diwujudkan dalam SFAC. Gambar 4.1 Rerangka konseptual versi FASB diambil dari Suwarjono hal 116 Berdasarkan gambar diatas, tujuan pelaporan keuangan merupakan proses yang paling menentukan dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan keuangan menentukan konsep dan prinsip yang relevan dalam penyusunan statemen laporan keuangan. Selaian itu tujuan pelaporan keuangan diharapkan mampu memberikan informasi kepada para pemakai dengan berbagai kepentingan, serta mencapai tujuan ekonomik sosial negara. Sehingga, dengan adanya informasi tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan. Informasi tentunya akan dipakai bila terdapat kebermanfaatan keputusan bagi si pemakai. FASB telah merumuskan kualitas mengenai kriteria informasi yang terdiri dari dua unsur utama yaitu keberpautan relevance keterandalan reliability. Kualitas informasi akan jauh lebih bernialai lagi apabila terdapat unsur-unsur 1 keterpahaman, 2keberpautan, 3 nilai prediktif, 4 nilai balikan, 5 ketepatwaktuan, 6 keterandalan, 7 ketepatan penyimbolan, 8 keterujian, 9 kenetralan, 10 keterbandingan, dan 11 materialitas. Elemen statemen keuangan merupakan bahan pembentuk informasi yang dikandung dalam statemen keuangan. Penyajian elemen statemen keuangan tidak cukup hanya memenuhi definisi tetapi harus memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran. Terdapat sepuluh elemen pelaporan keuangan yang didefinisikan dalam rerangka konseptual yaitu aset, kewajiban, ekuitas, investasi, distribusi ke pemilik, laba komprehensif, pendapatan, biaya, untung dan rugi. Pelaporan keuangan dan statemen keuangan meruapakan dua definisi yang memiliki tujuan yang sama, namun memiliki komponen yang berbeda. Pelaporan keuangan financial reporting adalah penyampaian informasi yang wajib dan suka rela. Wajib disini mempunyai implikasi bahwa pelaporan harus mengandung statemen keuangan financial statement yaitu media utama pelaporan keuangan serta suka rela mencakup segala informasi yang yang diberikan oleh manajer agar bermanfaat bagi pemakai pelaporan keuangan. Elemen dalam statemen keuangan tersebut kemudian akan menjadi lingkup pengukuran dan pengakuan. Atribut pengukuran yang harus dilekatkan pada suatu elemen untuk merepresenatsikan secara tepat yang ingin diungkapakan dalam pelaporan keuangan misalnya penggunaan kos historis, kos sekarang, nilai pasar sekarang, nilai terealisasi, nilai diskunan. Sedangkan pengakuan berarti bahwa pencatatan resmi penjurnala suatu entitas jumlah rupiah hasil pengukuran dalam sautu sistem akuntansi, sehingga jumlah rupiah tersebut dapat mempengaruhi statemen keuangan. FASB menetapkan empat criteria pengakuan meliputi definis, keterukuran, keberpautan dan keterandalan.

BAB 5 KONSEP DASAR