PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI Teori Akuntansi 010

Ilmua sosial : mempelajari gejala sosial manusia Akuntansi Sains Teknologi Penjelasan ilmiah dengan metode ilmiah induktif atau empiris Teori atau penjelasan ilmiah sebagai generalisasi Rerangka konseptual sebagai justifikasi dan kebijakan Pertimbangan logis dengan pertimbanagn nilai Perekayasaan sikasi atau suatu sistem pelaporan Taksonomi Pengertian akuntansi Pengertian teori akuntansi Hasil konsep pemrosesan data dapat dipisahkan dari proses pelaporan data, maka akuntansi perubahan harga tidak perlu mengganti rerangka akuntansi pokok.

BAB 1 PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Pengertian dari teori akuntansi memiliki berbagai sudut pandang, teori akuntansi dapat dikategorikan sebagai seni, sains maupun teknologi. Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tujuan kejelasan dalam tatanan taksonomi dari teori akuntansi dimaksudakan supaya rerangka teori akuntansi dapat dikenali dengan jelas, baik isi maupun lingkupnya.Maka dari itu, berdasarkan taksonomi terpilih diharapkan mampu membantu dalam mengenali dan menjelaskan apa sebenarnya yang menjadi dasar dalam karakteristik akuntansi. Gambar 1.1 Akuntansi dan Teori akuntansi : Sains atau Teknologi Diambil dari Suwardjono hal 11 Secara taksonomi akuntansi dibedakan sebagai sains dan teknologi. Pengertian akuntansi jika dilihat dari sudut pandang sains, tentu berbeda jika dipandang sebagai teknologi, oleh karena perbedaan tersebut maka dasar teori akuntansi pun akan berbeda pula. Jika dasar teori akuntansi berbeda, maka karakteristik yang melandasi pengetahuan akuntansi pun juga tidak sama. Sehingga, hasil yang berupa pertimbangan logis ataupun penjelasan ilmiah yang melandasi teori akuntansi akan mempunyai implikasi yang tidak sama, jika digunakan sebagai dasar dalam tujuan sosial dan ekonomik. Selain itu, implikasi dari pemilihan akuntansi berdasarkan taksonomi tersebut akan berpengaruh terhadap arah studi dan praktik akuntansi di masa mendatang. Akuntansi Sebagai Seni, Sains dan Teknologi Dalam Suwardjono, jika akuntansi dipandang sebagai seni maka yang dimaksud adalah cara menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat pengetahuan Suwardjono,2006,12. Berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli, akuntansi lebih dari sekedar seni karena pada dasarnya pengertian seni lebih relevan pada kemampuan manusia dalam mebuat sesuatu yang unik, yang lebih menonjolkan kemampuan spesifik dalam menghasilkan sesuatu things agar lebih bernilai. Jika akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi harus memenuhi kriteria dari definisi sains terlebih dahulu, “sains adalah salah satu cabang dari pengetahuan seperangkat pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena dengan menerapkan metode ilmiah”.Suwardjono, 2006, 14 Berdasarkan pengertian diatas, sains lebih berorientasi terhadap bebas nilai dan sains tidak menghasilkan kebijakan kebermanfaatan melainkan sebuah kebenaran. Jika diterapakan dalam sudut pandang akuntansi, maka dalam prakteknya akuntansi akan lebih mengarah terhadap pembahasan mengenai mengapa perlakuan akuntansi seperti itu, bukan bagaimana cara menciptakan perlakuan akuntansi yang lebih baik. Secara umum pertimbangan pokok yang mendasari akuntansi adalah kebermanfaatan, maka dari itu akuntansi tidak dapat bebas nilai, karena selalu terpengaruh oleh faktor lingkungan. Sedangkan pertimbangan pokok yang mendasari akuntansi sebagai sains adalah penerapan metode ilmiah dan bebas nilai. Maka dari itu, jika akuntansi dikategorikan dalam sains kurang tepat, karena tidak memprioritaskan dalam menghasilkan kebijakan dalam mencapai tujuan sosial ekonomik, namun lebih menekankan pada mendapatkan kebenaran tentang suatu fenomena dengan menerapkan metode ilmiah. Masa datang Penalaran Logis Melalui proses Perekayasaan Rerangka konseptual Praktek Akuntansi Praktek Akuntansi berjala n Pengklasifikasian akuntansi sebagai teknologi didukung oleh beberapa ahli. Menurut Gaffikin dalam Suwardjono, menyatakan bahwa akuntansi merupakan rekayasa informasi yang dimanfaatkan dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomik, oleh karenanya akuntansi berfungsi sebagai teknologi. Pengertian akuntansi sebagai teknologi sejalan dengan pengertian teknologi yaitu “seperangkat pengetahun untuk menghasilkan sesuatu goods yang bermanfaat dan pengertian teknologi tidak terbatas pada teknologi fisis hard technology tetapi juga teknologi lunak soft technology. Suwarjono, 2006, 15 Perekayasaan Pelaporan Keuangan dan Penalaran Logis Berdasarkan berbagai definisi sebelumnya, maka pengertian teori akuntansi yang paling sesuai adalah teori akuntansi sebagai teknologi. Karena akuntansi sebagai teknologi, maka dalam prosesnya membutuhkan suatu penalaran logis yang dapat menjelaskan dan memberikan alasan tentang perlakuan suatu praktek akuntansi tertentu, baik yang sudah berjalan atau memberi landasan konseptual dalam penetuan standar atau praktik yang baru. Maka proses penalaran logis tersebut dinamakan dengan perekayasaan. Konsep ini relevan dengan pengertian teori akuntansi menurut Patton dan Littleton dalam Suwarjono 2006:22, menyatakan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah menyediakan gagasan yang fundamental yang menjadi dasar dalam proses perekayasaan pelaporan keuangan. Gambar 1.2 Hubungan Penalaran Logis dan Pratik Akuntansi diambil dari Suwardjono hal 24 Pada gambar diatas dijelaskan bahwa teori akuntansi merupakan proses penalaran logis. Proses penalaran logis diwujudkan dalam bentuk perekayasaan pelapoan keuangan. Perekayasaan pelaporan keuangan tersebut menghasilkan suatu rerangka konseptual. Sedangkan, fungsi dari rerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi, membenarkan atau mempengaruhi praktek akuntansi sekarang maupun masa akan datang. Aspek Sasaran Teori Sasaran akuntansi bila dipandang dari sudut pandang sains dan teknologi menghasilkan teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif. Klasifikasi ini merupakan konsekuenasi logis dari pendefinisian akuntansi sebagai sains dan teknologi. Teori akuntansi positif berisi pernyataan tentang suatu kejadian atas dasar pengamatan empiris, sedangkan teori akuntansi normatif berisi tentang pernyataan atau penalaran yang dilandasi oleh pertimbangan nilai. untuk menilai apa yang sebaiknya dilakukan atau diputuskan untuk tujuan sosial dan ekonomik. Bila dikaitkan dengan dikotomo sains-teknologi, maka teori akuntansi positif erat kaitannya dengan akuntansi sebagai sains, sedangkan teori akuntansi normatif lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai teknologi. Aspek Tataran Semiotika Aspek ini merupakan kajian dalam penyediaan dan penyampain informasi bisnis kepada penggguna atau user yang berkepentingan. Tujuannya adalah tidak terjadi miss communications antara komunikan dan komunikator, sehingga tidak ada perbedaan antara informasi yang diterima dengan informasi yang dimaksud. Teori penyimbolan ini membahas 3 tataran penting yaitu aspek sintaktika, semantika, dan pragmatika. a. Sintaktika menelaah hubungan logis antara tanda dan simbol bahasa. b. Semantika menelaah mengenai isi dari hubungan yang disimbolkan atau menelaah makna yang yang terkandung dalam penyimbolan.

c. Pragmatika menelaah efek dari komunikasi tersebut sehingga dapat diketahui

apakah mempengaruhi perilaku penerima. Aspek Pendekatan Penalaran Menurut Suwardjono 2006:34, penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan atau belief terhadap suatu pernyataan atau penjelasan. Penalaran mempunyai peranan penting dalam rangka menerima atau menolak suatu kebenaran teori. Olek karena itu, dibutuhkan suatu proses penyimpulan yang menghasilkan pernyataan atau penjelasan yang bersifat deduktif maupun induktif. Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari satu pernyataan umum yang disepakati ke pernyataan khusus sebagai simpulan konklusi. Sedangkan penalaran induktif adalah penalaran yang berawal dari satu pernyataan khusus dan berakhir dengan pernyataan umum, yang merupakan generalisasi dari keadaan umum tersebut.

BAB 2 PENALARAN