Ilmua sosial : mempelajari gejala
sosial manusia
Akuntansi
Sains
Teknologi
Penjelasan ilmiah dengan metode ilmiah
induktif atau empiris Teori atau penjelasan
ilmiah sebagai generalisasi
Rerangka konseptual sebagai justifikasi dan
kebijakan Pertimbangan logis
dengan pertimbanagn nilai
Perekayasaan sikasi atau suatu sistem pelaporan
Taksonomi
Pengertian akuntansi
Pengertian teori akuntansi
Hasil
konsep pemrosesan data dapat dipisahkan dari proses pelaporan data, maka akuntansi perubahan harga tidak perlu mengganti rerangka akuntansi pokok.
BAB 1 PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI
Pengertian dari teori akuntansi memiliki berbagai sudut pandang, teori akuntansi dapat dikategorikan sebagai seni, sains maupun teknologi. Pengertian teori
akuntansi sangat bergantung pada pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, tujuan kejelasan dalam tatanan taksonomi dari teori
akuntansi dimaksudakan supaya rerangka teori akuntansi dapat dikenali dengan jelas, baik isi maupun lingkupnya.Maka dari itu, berdasarkan taksonomi terpilih diharapkan
mampu membantu dalam mengenali dan menjelaskan apa sebenarnya yang menjadi dasar dalam karakteristik akuntansi.
Gambar 1.1 Akuntansi dan Teori akuntansi : Sains atau Teknologi
Diambil dari Suwardjono hal 11
Secara taksonomi akuntansi dibedakan sebagai sains dan teknologi. Pengertian akuntansi jika dilihat dari sudut pandang sains, tentu berbeda jika dipandang sebagai
teknologi, oleh karena perbedaan tersebut maka dasar teori akuntansi pun akan berbeda pula. Jika dasar teori akuntansi berbeda, maka karakteristik yang melandasi
pengetahuan akuntansi pun juga tidak sama. Sehingga, hasil yang berupa pertimbangan logis ataupun penjelasan ilmiah yang melandasi teori akuntansi
akan mempunyai implikasi yang tidak sama, jika digunakan sebagai dasar
dalam tujuan sosial dan ekonomik. Selain itu, implikasi dari pemilihan akuntansi
berdasarkan taksonomi tersebut akan berpengaruh terhadap arah studi dan praktik akuntansi di masa mendatang.
Akuntansi Sebagai Seni, Sains dan Teknologi
Dalam Suwardjono, jika akuntansi dipandang sebagai seni maka yang dimaksud adalah cara menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat pengetahuan
Suwardjono,2006,12. Berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli, akuntansi lebih dari sekedar seni karena pada dasarnya pengertian seni lebih
relevan pada kemampuan manusia dalam mebuat sesuatu yang unik, yang lebih menonjolkan kemampuan spesifik dalam menghasilkan sesuatu things agar lebih
bernilai. Jika akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi harus memenuhi kriteria dari definisi sains terlebih dahulu,
“sains adalah salah satu cabang dari pengetahuan seperangkat pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu
fenomena dengan menerapkan metode ilmiah”.Suwardjono, 2006, 14
Berdasarkan pengertian diatas, sains lebih berorientasi terhadap bebas nilai dan sains tidak menghasilkan kebijakan kebermanfaatan melainkan sebuah
kebenaran. Jika diterapakan dalam sudut pandang akuntansi, maka dalam prakteknya
akuntansi akan lebih mengarah terhadap pembahasan mengenai mengapa perlakuan akuntansi seperti itu, bukan bagaimana cara menciptakan perlakuan akuntansi yang
lebih baik. Secara umum pertimbangan pokok yang mendasari akuntansi adalah
kebermanfaatan, maka dari itu akuntansi tidak dapat bebas nilai, karena selalu terpengaruh oleh faktor lingkungan. Sedangkan pertimbangan pokok yang mendasari
akuntansi sebagai sains adalah penerapan metode ilmiah dan bebas nilai. Maka dari
itu, jika akuntansi dikategorikan dalam sains kurang tepat, karena tidak memprioritaskan dalam menghasilkan kebijakan dalam mencapai tujuan sosial
ekonomik, namun lebih menekankan pada mendapatkan kebenaran tentang suatu
fenomena dengan menerapkan metode ilmiah.
Masa datang
Penalaran Logis Melalui proses Perekayasaan
Rerangka konseptual
Praktek Akuntansi
Praktek Akuntansi
berjala n
Pengklasifikasian akuntansi sebagai teknologi didukung oleh beberapa ahli. Menurut Gaffikin dalam Suwardjono, menyatakan bahwa akuntansi merupakan
rekayasa informasi yang dimanfaatkan dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomik, oleh karenanya akuntansi berfungsi sebagai teknologi. Pengertian
akuntansi sebagai teknologi sejalan dengan pengertian teknologi yaitu “seperangkat pengetahun untuk menghasilkan sesuatu goods yang bermanfaat
dan pengertian teknologi tidak terbatas pada teknologi fisis hard technology tetapi juga teknologi lunak soft technology. Suwarjono, 2006, 15
Perekayasaan Pelaporan Keuangan dan Penalaran Logis
Berdasarkan berbagai definisi sebelumnya, maka pengertian teori akuntansi yang paling sesuai adalah teori akuntansi sebagai teknologi. Karena akuntansi sebagai
teknologi, maka dalam prosesnya membutuhkan suatu penalaran logis yang dapat
menjelaskan dan memberikan alasan tentang perlakuan suatu praktek akuntansi tertentu, baik yang sudah berjalan atau memberi landasan konseptual dalam penetuan standar atau
praktik yang baru. Maka proses penalaran logis tersebut dinamakan dengan perekayasaan. Konsep ini relevan dengan pengertian teori akuntansi menurut Patton dan
Littleton dalam Suwarjono 2006:22, menyatakan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah menyediakan gagasan yang fundamental yang menjadi dasar dalam proses
perekayasaan pelaporan keuangan.
Gambar 1.2 Hubungan Penalaran Logis dan Pratik Akuntansi
diambil dari Suwardjono hal 24
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa teori akuntansi merupakan proses penalaran logis. Proses penalaran logis diwujudkan dalam bentuk perekayasaan pelapoan
keuangan. Perekayasaan pelaporan keuangan tersebut menghasilkan suatu rerangka konseptual. Sedangkan, fungsi dari rerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi,
membenarkan atau mempengaruhi praktek akuntansi sekarang maupun masa akan datang.
Aspek Sasaran Teori
Sasaran akuntansi bila dipandang dari sudut pandang sains dan teknologi menghasilkan teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif. Klasifikasi ini
merupakan konsekuenasi logis dari pendefinisian akuntansi sebagai sains dan
teknologi. Teori akuntansi positif berisi pernyataan tentang suatu kejadian atas dasar pengamatan empiris, sedangkan teori akuntansi normatif berisi tentang pernyataan
atau penalaran yang dilandasi oleh pertimbangan nilai. untuk menilai apa yang sebaiknya dilakukan atau diputuskan untuk tujuan sosial dan ekonomik. Bila
dikaitkan dengan dikotomo sains-teknologi, maka teori akuntansi positif erat kaitannya dengan akuntansi sebagai sains, sedangkan teori akuntansi normatif lebih
erat kaitannya dengan akuntansi sebagai teknologi.
Aspek Tataran Semiotika
Aspek ini merupakan kajian dalam penyediaan dan penyampain informasi bisnis kepada penggguna atau user yang berkepentingan. Tujuannya adalah tidak terjadi
miss communications antara komunikan dan komunikator, sehingga tidak ada
perbedaan antara informasi yang diterima dengan informasi yang dimaksud. Teori penyimbolan ini membahas 3 tataran penting yaitu aspek sintaktika, semantika,
dan pragmatika.
a. Sintaktika menelaah hubungan logis antara tanda dan simbol bahasa. b. Semantika menelaah mengenai isi dari hubungan yang disimbolkan atau
menelaah makna yang yang terkandung dalam penyimbolan.
c. Pragmatika menelaah efek dari komunikasi tersebut sehingga dapat diketahui
apakah mempengaruhi perilaku penerima.
Aspek Pendekatan Penalaran
Menurut Suwardjono 2006:34, penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan atau belief terhadap
suatu pernyataan atau penjelasan. Penalaran mempunyai peranan penting dalam rangka menerima atau menolak suatu kebenaran teori. Olek karena itu, dibutuhkan
suatu proses penyimpulan yang menghasilkan pernyataan atau penjelasan yang bersifat deduktif maupun induktif.
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari satu
pernyataan umum yang disepakati ke pernyataan khusus sebagai simpulan konklusi.
Sedangkan penalaran induktif adalah penalaran yang berawal dari satu pernyataan
khusus dan berakhir dengan pernyataan umum, yang merupakan generalisasi dari keadaan umum tersebut.
BAB 2 PENALARAN