Keterangan: = akumulasi rata-rata return tidak normal cumulative average abnormal
return pada hari ke-t = akumulasi return tidak normal cumulative abnormal return sekuritas
ke-i pada hari ke-t k = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa
2.10 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan efisiensi pasar bentuk lemah telah beberapa kali dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu adalahsebagai berikut:
a. Prihantoro 2001
Menguji pasar modal bentuk lemah di BEJ pada periode 1998-1999 dan mempergunakan data harga saham mingguan harga saham penutupan
akhir pekan dari 27 perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ-45 selama periode pengamatan. Alat analisis yang digunakan adalah run test
dan tes korelasi seri. Hasil dari penelitian ini adalah pada periode 1998 dan 1999 BEJ efisien dalam bentuk lemah.
b. Astuti 2008
Penelitian terdahulu ini menguji efisiensi pasar modal bentuk lemah di BEJ dengan periode 1999 dengan data yang digunakan adalah data
sekunder yang diambil dari Bursa Efek Jakarta. Sampel yang dipergunakan adalah 11 indeks saham yang ada di Bursa Efek Jakarta.
Alat analisis yang digunakan adalah run test dan uji Kolmogorov Smirnov.
Hasil penelitian adalah bahwa Bursa Efek Jakarta sudah efisien dalam
bentuk lemah, sehingga investor tidak dapat memanfaatkan perubahan harga masa lalu untuk mendapatkan abnormal return pada saat ini dan
dimasa yang akan datang. c.
Nasruldin 2011 Menguji tentang pasar modal bentuk lemah di Bursa Efek Indonesia BEI
pada periode pengamatan 2009-2010. Data yang digunakan adalah data saham harian dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ
45. Dengan sampel 44 perusahaan yang liquid dan terus ada pada periode 2009-2010. Dengan alat analisis yang digunakan adalah tes runtun dan tes
korelasi seri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil uji run test, maka terbukti bahwa perubahan antar harga saham harian pada tahun 2009 dan
tahun 2010 bersifat acak, dengan kata lain mengikuti pola random walk. Sedangkan berdasarkan pada pengujian dengan alat uji tes korelasi seri,
maka terbukti bahwa tidak ada korelasi antar harga saham harian pada periode 2009 dan 2010. Sehingga berdasarkan hasil kedua pengujian
tersebut Bursa Efek Indonesia efisien bentuk lemah pada periode 2010.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Tahun Penelitian
Sampel Alat Uji
Kesimpulan 1.
Prihantoro 2001
Saham-saham perusahaan
dalam indeks LQ 45
-Run test -Kolerasi
Bahwa BEJ efisien dalam bentuk lemah
pada periode 1998- 1999
2. Astuti
2008 11 indeks di
BEJ -Uji
Kolmogorov Smirnov
-Run test Bahwa BEJ efisien
dalam bentuk lemah pada periode 1999