Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar Modal
5. Refleksi satu sekuritas mencerminkan sekuritas secara keseluruhan.
6. Sekuritas mencerminkan isi emiten.
Samuel 1981 mengatakan bahwa pasar modal dapat dikatakan efisien bila:
1. Apa yang diharapkan bersifat homogeny, artinya semua investor
mempunyai harapan yang sama dalam memandang pendapatan dan risiko dari suatu surat berharga.
2. Pasar cukup besar sehingga junlah saham yang ditawarkan mencukupi
untuk semua investor, jika mereka berminat maka portofolio seimbang sempurna.
3. Fungsi utility semua investor termasuk dalam kelas yang sama, artinya
investor-investor tersebut mempunyai sikap yang serupa terhadap trade off antara risk dan return.
Jogiyanto 2003 mengatakan pasar efisien dapat terjadi karena hal-hal berikut:
1. Investor adalah penerima harga price takers, yang berarti bahwa sebagai
pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor
yang menentukan demand dan supply. 2.
Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
3. Informasi dihasilkan secara acak random dan tiap-tiap pengumuman
informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara random mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi
kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,
sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.
Sedangkan apabila hal-hal diatas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak efisien dapat terjadi. Menurut Jogiyanto 2003 pasar dapat menjadi tidak efisien apabia
hal-hal berikut ini terjadi: 1.
Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas.
2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam
antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama. Kondisi ini terjadi jika penyebaran informasi tidak
merata sehingga ada sebagian pelaku pasar yang menerima informasi tepat waktu, sebagian informasi terlambat dan tidak menerima informasi sama
sekali. 3.
Informasi yang disebabkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar.
4. Investor adalah individu-individu yang lugas dan tidak canggih. Masih
banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas, karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengartikan dan
menginterprestasikan informasi yang diterima. Karena mereka tidak canggih, maka seringkali mereka melakukan keputusan yang salah yang
akibatnya sekuritas bersangkutan dinilai secara tidak tepat.