Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Hukum Humaniter

adalah memanusiaakan perang. Di samping itu ada beberapa tujuan hukum humaniter yaitu Arlina permanasari dkk, 1999:12 a Memberikan perlindungan terhadap kombatan maupun penduduk sipil dari penderitaan yang tidak perlu; b Menjamin hak asasi manusia yang sangat fundamental bagi mereka yang jatuh ke tangan musuh. Kombatan yang jatuh ke tangan musuh berhak diperlakukan sebagai tawanan perang dan harus dilakukan secara manusiawi; c Mencegah dilakukannya perang secara kejam tanpa mengenal batas. Di sini yang penting adalah asas perikemanusiaan. Jadi tujuan dari hukum humaniter internasional adalah untuk memberikan perlindungan kepada korban perang, menjamin Hak Asasi Manusia HAM dan mencegah dilakukannya perang secara kejam. Hukum humaniter internasional lebih ditujukan untuk kepentingan kemanusiaan, yaitu mengurangi penderitaan setiap individu dalam situasi konflik bersenjata.

B. Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Hukum Humaniter

Adapun dalam materi hukum humaniter ini mencakup beberapa asas-asas dan prinsip- prinsip yang berhubungan dengan hukum humaniter. 1. Asas-Asas Hukum Humaniter Asas hukum atau prinsip hukum merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan Sudikno Mertokusumo, 2003: 34. HHI disusun dengan berdasarkan asas-asas sebagai berikut Arlina dkk, 1999:11. a Asas kepentingan militer Berdasarkan asas ini maka pihak yang bersengketa dibenarkan menggunakan kekerasan untuk menundukkan lawan demi tercapainya tujuan dan keberhasilan perang. b Asas Perikemanusiaan Menurut asas ini pihak yang bersengketa diharuskan untuk memperhatikan perikemanusiaan, di mana mereka dilarang untuk menggunakan kekerasan yang dapat menimbulkan luka yang berlebihan atau penderitaan yang tidak perlu. c Asas kesatriaan Berdasarkan asas ini bahwa di dalam perang, kejujuran harus diutamakan. Penggunaan alat- alat yang tidak terhormat, berbagai tipu muslihat dan cara-cara yang bersifat khianat dilarang. 5 2. Prinsip-prinsip Hukum Humaniter Prinsip yang berlaku pada hukum humaniter internasional antara lain: a Prinsip kepentingan Militer Militery Necessity Yang dimaksud dengan prinsip ini ialah hak pihak yang berperang untuk menentukan kekuatan yang diperlukan untuk menaklukan musuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan biaya yang serendah-rendahnya dan dengan korban yang sekecil-kecilnya. Namun demikian, perlu diingat pula bahwa hak pihak yang berperang untuk memiliki alatsenjata untuk menaklukan musuh adalah tidak tak terbatas. b Prinsip Kemanusiaan Humanity Prinsip ini melarang penggunaan semua macam atau tingkat kekerasan violence yang tidak diperlukan untuk mencapai tujuan perang. Orang-orang yang luka atau sakit, dan juga mereka yang telah menjadi tawanan perang, tidak lagi merupakan ancaman, dan oleh karena itu mereka harus dirawat dan dilindungi. Demikian pula dengan penduduk sipil yang tidak turut serta dalam konflik harus dilindungi dari akibat perang. c Prinsip Kesatriaan Chivalry Prinsip ini tidak membenarkan pemakaian alatsenjata dan cara berperang yang tidak terhormat. d Prinsip pembedaan Prinsip pembedaan distinction principle adalah suatu prinsip atau asas yang membedakan atau membagi penduduk dari suatu negara yang sedang berperang atau sedang terlibat dalam konflik bersenjata ke dalam dua golongan, yaitu kombatan combatan dan penduduk sipil civilian. Kombatan adalah golongan penduduk yang secara aktif turut serta dalam permusuhan hostilities, sedangkan penduduk sipil adalah golongan penduduk yang tidak turut serta dalam permusuhan. Perlunya prinsip pembedaan ini adalah untuk mengetahui mana yang boleh dijadikan sasaran atau obyek kekerasan dan mana yang tidak boleh dijadikan obyek kekerasan. Dalam pelaksanaannya prinsip ini memerlukan penjabaran lebih jauh lagi dalam sebuah asas pelaksanaan principles ofapplication, yaitu : 1 Pihak-pihak yang bersengketa setiap saat harus bisa membedakan antara kombatan dan penduduk sipil untuk menyelamatkan penduduk sipil dan obyek-obyek sipil. 2 Penduduk sipil tidak boleh dijadikan obyek serangan walaupun untuk membalas serangan reprisal. 3 Tindakan maupun ancaman yang bertujuan untuk menyebarkan terror terhadap penduduk sipil dilarang. 6 4 Pihak yang bersengketa harus mengambil langkah pencegahan yang memungkinkan untuk menyelamatkan penduduk sipil atau setidaknya untuk menekan kerugian atau kerusakan yang tidak sengaja menjadi kecil. 5 Hanya angkatan bersenjata yang berhak menyerang dan menahan musuh. 6 Rule of Engagement ROE Tidak semua konflik dapat diberlakukan Hukum Humaniter, sehingga Suatu konflik dapat diberlakukan Hukum Humaniter apabila: 1 Memiliki struktur organisasi. 2 Memiliki kekuatan bersenjata. 3 Memiliki atribut orgnasasi bendera, seragam. 4 Memiliki wilayah kekuasaan.

C. Hubungan Hukum Humaniter dengan HAM