33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode penelitian
Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan hasil belajar siswa, yakni menitik beratkan pada sejauh mana efektivitas penggunaan
E- Learning dalam proses pembelajaran ipa mata pelajaran fisika di SMK dalam meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.
Dilihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk bagian dari metode penelitian quasi experimental yang merupakan pengembangan dari metode
true experimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan treatment tertentu terhadap subjek penelitian
yang bersangkutan dengan menggunakan desain eksperimen The Matching only Pretest-Posttest Control Group Design. Kelompok eksperimen diberikan
perlakuan penggunaan media pembelajaran E-Learning dan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan menggunakan media pembelajran
E-learning. Rancangan penentuan sampel ini menggunakan teknik purposive Sampling, dimana terdapat 15 kelas X SMK Negeri 11 Semarang.
Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok kelas diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada
masing-masing kelas. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas, selanjutnya dilakukan posttest untuk mendapatkan nilai hasil belajar akhir
yang kemudian akan dapat memperlihatkan efektivitas media E-Learning dan konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
34
X2
Keterangan X1
: Pembelajaran FISIKA model ELEARNING berbasis WEB
X2 :
Pembelajaran FISIKA model konvensional Grup A
: Kelas uji coba perangkat
O
1
: Pemahaman konsep Pretes
Grup B :
Kelas kontrol O
2
: Pemahaman konsep posttest
3.2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah The Matching Only Pretest-Posttest control group design Fraenkel wallen, 1993: 243 yang di
ilustrasikan oleh gambar berikut :
Keterangan : O
: Pengukuran awal pretest dan pengukuran akhir posttest M
: Matching subject untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen XA
: perlakuan pembelajaran di kelas eksperimen XB
: perlakuan pembelajaran di kelas kontrol Menurut Fraenkel wallen 1933: 243 the matching subject adalah
subjek penelitian tidak ditetapkan secara acak tetapi dengan cara mencocokan subjek yang berada dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada
variabel penelitian. Pencocokan ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa kedua X1
O
1
O
1
Grup B Grup A
O
2
O
2
Treatment group O
M XA
O Control Group
O M
XB O
35
kelompok ekuivalen dan homogen dalam variabel tersebut. Anggota dari masing- masing pasangan yang dicocokan kemudian ditetapkan menjadi kelompok
eksperimen dan kontrol secara mekanis. Dengan kata lain kelompok eksperimen dan kontrol diperbolehkan setelah siswa diberi pretest yang berhubungan dengan
variabel dependen penelitian.
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian