EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK.

(1)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TIK

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Kependidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi

Oleh : LEGIYANTO

0808381

KONSENTRASI KEPENDIDIKAN GURU TIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN

E-LEARNING BERBASIS EFRONT

TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TIK

Oleh Legiyanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Legiyanto 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

LEMBAR PENGESAHAN LEGIYANTO

0808381

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TIK

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Dr. Deni Darmawan, M.Si.. NIP. 19711228 199802 1 001

Pembimbing II

Dr. Cepi Riyana, M.Pd. NIP. 19751230 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Ketua Prodi Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19720505 199802 1


(4)

(5)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

ABSTRAK

Legiyanto (08008381). Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK).

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.

Penelitian ini dilatarbelakangi dari data hasil observasi di lapangan yang memperlihatkan bahwa masih banyak sekolah yang terpaku dengan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah yang berpusat pada guru (teacher center), padahal di era teknologi ini banyak alternatif lain agar pembelajaran tidak hanya dilakukan secara konvensional. Salah satunya adalah dengan menggunakan E-learning. Karena E-learning menjadi salah satu alternatif kegiatan pembelajaran, maka berdasarkan hal tersebut peneliti membuat sebuah media E-learning yang berbasis eFront.

Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan penelitian, yaitu “Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)?”. Secara lebih rinci rumusan masalah terdiri dari (1) Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek pengingatan (C1) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata?; (2) Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek pemahaman (C2) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata?; (3) Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek penerapan (C3) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata?.

Penelitian ini menggunakan Metode Kuasi Eksperimen dengan desain Non-equivalent Control Group Design bentuk Pretest-Posttest Control Group Design menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol tanpa penugasan random. Instrumen yang digunakan berupa tes objektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 19 Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakanyaitu Cluster Sampling.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan terhadap hasil belajar domain kognitif (aspek pengingatan, aspek pemahaman, dan aspek penerapan), antara siswa yang menggunakan E-learning berbasis eFront dengan siswa yang menggunakan modul pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).


(6)

Legiyanto, 2013

ABSTRACT

Legiyanto (0808381st). Effectiveness of E-Learning-Based Efront Against Improved Student Learning Outcomes In Subjects ICT (Quasi-Experimental Study On Students Sman 19 Bandung Class X in ICT subjects).

Essay Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Universitas Pendidikan Indonesia, in 2013.

The background of this research data from field observations which show that many schools are stuck with conventional learning method a teacher-centered lecture (teacher center), but in this technological age many alternatives for learning not only done conventionally. One way is to use e-learning. Because E-learning is an alternative learning activities, and based on that research makes a media-based E-learning eFront. This study sought to answer the research problem, namely "Is the use of E-learning-based eFront effectively to improve student learning outcomes in subjects of Information and Communication Technology (ICT)?". Generally more detailed formulation of the problem consists of (1) Is the use of E-learning eFront based more effective than the use of teaching materials modules to improve student learning outcomes in the cognitive domain of remembering aspects (C1) in the teaching of ICT in schools in a word processing application materials?; (2) Is the use of eFront based E-learning is more effective than the use of modules of teaching materials to improve student learning outcomes in the cognitive domain aspect of understanding (C2) in the learning of ICT in schools in a word processing application materials?; (3) Is the use of eFront based E-learning is more effective than the use of teaching materials to improve the E-learning outcomes of the module students on the cognitive aspects of the application domain (C3) in the learning of ICT in schools in a word processing application materials?.

This study uses a quasi-experiment method to the design of non-equivalent control group pretest-posttest design shape control group design using experimental classes and control classes without random assignment. The instrument used in the form of objective tests. The population in this study were all students of class X SMAN 19 Bandung. The sampling technique used is cluster sampling.

Based on the results of this study concluded that there are differences in the learning outcomes of the cognitive domain (aspects of remembering, understanding of aspects, and aspects of the application), among students who use eFront-based E-learning by students using the modules on the subjects of Information Technology and Communication. The difference suggests that the use of E-learning-based eFront more effective than the use of teaching materials to improve the module learning outcomes of students on the subjects of Information and Communication Technology (ICT).


(7)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Operasional ... 9

BAB II EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK A. Konsep E-learning ... 11

1. Pengertian E-learning ... 11

2. Fungsi E-learning ... 12

3. Keunggulan dan kekurangan E-learning ... 13

B. Efront ... 14

1. Konsep eFront ... 14

2. Learning Management System Berbasis eFront ... 15

C. Belajar ... 19


(8)

Legiyanto, 2013

2. Prinsip-prinsip Belajar ... 21

D. Pembelajaran ... 25

1. Pengertian Pembelajaran ... 25

2. Macam-macam Pembelajaran ... 27

3. Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi ... 27

E. Hasil Belajar ... 28

1. Pengertian Hasil Belajar ... 28

2. Klasifikasi Hasil Belajar ... 29

F. Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi ... 31

1. Hakikat Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 31

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 33

3. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 33

4. Karakteristik Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 33

5. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Sekolah Menengah Atas ... 34

G. Asumsi ... 34

H. Hipotesis ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 38

1. Metode Penelitian ... 38

2. Desain Penelitian ... 40

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 41

1. Lokasi Penelitian ... 41

2. Populasi Penelitian ... 41


(9)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

C. Teknik Pengumpulan Data ... 42

D. Instrumen Penelitian ... 43

E. Teknik Pengembangan Instrumen ... 45

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reliabilitas ... 47

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 48

4. Daya Pembeda ... 49

F. Teknik Analisis Data ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Homogenitas ... 51

3. Uji Hipotesis ... 52

G. Alur Penelitian ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen ... 57

1. Validitas Instrumen ... 57

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 61

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 62

4. Uji Daya Pembeda ... 63

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65

1. Hasil Penelitian Berdasarkan Skor Pretest, Posttest, dan Gain Hasil Belajar ... 66

2. Hasil Penelitian Berdasarkan Permasalahan ... 70

C. Analisis Data ... 75

1. Uji Normalitas ... 75

2. Uji Homogenitas ... 77

3. Uji Hipotesis ... 81

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89


(10)

Legiyanto, 2013

A. Kesimpulan ... 96 B. Rekomendasi ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berjalanya waktu dan seiring berkembangnya teknologi di era globalisasi, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Tuntuan globalisasi cenderung akan mengacu perkembangan teknologi kepada inovasi dan kreatifitas dalam dunia pendidikan untuk melakukan pembaharuan terhadap pendidikan dan pembelajaran. Adanya inovasi yang akan muncul itu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, masih sedikit sekali orang yang membicarakan pemecahan masalah mengenai proses belajar yang sesuai dengan tuntutan global pada saat ini. Namun bila di ditelusuri lebih jauh lagi, salah satu pemecahan masalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pemanfaatan teknologi komputer dan internet dalam dunia pendidikan.

Secara langsung maupun tidak langsung perkembangan dunia pendidikan saat ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maraknya bermunculan berbagai produk teknologi yang dapat dipergunakan dalam dunia pendidikan memberikan peluang kepada para pendidik dan praktisi pendidikan untuk berusaha meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan proses belajar mengajar serta penemuan


(12)

metode yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tuntutan global menyeret dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam meningatkan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dan inovasi dalam dunia pendidikan dari pendidikan yang berbasiskan pendidikan konvensional beralih menjadi pendidikan yang berbasis modern, dari teacher centered menuju student centerd.

Media pendidikan yang saat ini berkembang pesat adalah aplikasi komputer. Dalam dunia pendidikan, komputer awalnya digunakan sangat terbatas, hanya untuk kegiatan administrasi. Akan tetapi sekarang aplikasi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sangat memungkinkan sebagai sarana belajar dengan menggunakan berbagai media yang kita kenal dengan sebutan “multimedia”. Teknologi komputer berbasis multimedia dimana terdapat unsur suara, gambar, interaktivitas dan kemudahan dalam mengaplikasiannya membuatnya semakin diminati untuk dijadikan sarana pembelajaran yang selalu siap digunakan. Seseorang kini bisa saja belajar secara mandiri dengan menggunakan komputer tanpa harus didampingi oleh seorang guru. Teknologi pendidikan diharapkan dapat merubah total peranan guru. Bila sebelumnya peran mereka sebatas sebagai pendidik (educator) dan pengajar (teacher), sekarang berkembang menjadi pelatih, pendamping, dan sekaligus pembelajar. Selain itu dalam perkembangan selanjutnya pemanfaatan teknologi komputer yang akan dikembangkan dalam


(13)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

pembelajaran haruslah tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Tuntutan untuk memperoleh ketidakterbatasan tersebut dapat terpenuhi jika diimplementasikan melalui fasillitas yang kita kenal dengan internet. Internet merupakan jaringan

global dimana setiap orang memungkinkan dapat mengakses informasi tanpa adanya batas ruang dan waktu. Bagi dunia pendidikan, menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi terutama materi belajar untuk proses belajar yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik bagi keberhasilannya dalam belajar.

Hadirnya teknologi internet yang semakin banyak dipakai di segala bidang terutama bidang pendidikan mulai pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi sangat membantu pelaksanaan pendidikan. Namun internet belum dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar mengajar padahal dengan teknologi internet proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun serta dapat diakses secara berulang ulang. Pembelajaran dengan teknologi

internet tersebut sering dikenal dengan sebutan E-Learning.

Sejalan dengan hal itu Henderson (Renggani, 2008) mengemukakan bahwa

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di

tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas”. Rosenberg (Rusman, 2010:369) menekankan bahwa “E-Learning

merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan”. Hal ini senada dengan Cambell, Kamarga (Rusman, 2010:367) yang intinya menekankan


(14)

“penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat E-Learning”. Bahkan

Onno W. Purbo (Rusman, 2010:369) menjelaskan bahwa “istilah e atau singkatan

dari elektronik dalam E-Learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet”.

Penelitian tentang E-Learning di Universitas Terbuka oleh Ngadiyo (2008) menunjukan E-Learning dirasakan manfaatnya oleh 99% mahasiswa. Manfaat tersebut mereka rasakan terutama dalam membantu mempersiapkan Ujian Akhir Semester sebesar 64%, memahami materi modul sebesar 52%, menambah pengetahuan sebesar 39% dan mengerjakan tugas mandiri sebesar 13%. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizkal Rachman Sofyan di SMA 6 Cimahi terhadap efektivitas penggunaan E-Learning dalam pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyimpulkan bahwa penggunaan program pembelajaran berbasis E-Learning memberikan hasil yang signifikan bila dibandingkan dengan pembelajaran yang berbasiskan modul.

Bagi dunia pendidikan, E-Learning merupakan suatu potensi dan solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, akan tetapi proses pembuatan

E-Learning itu sendiri memiliki tingkat kesulitan yang tinggi diantaranya yaitu harus

mengetahui bahasa pemograman seperti php, html, java, dan lainnya serta proses pembuatannya yang memerlukan waktu yang lama. Namun dengan teknologi

website yang semakin canggih, ada cara yang lebih praktis dan instan dalam

pembuatan E-Learning, yaitu dengan aplikasi eFront. Dengan aplikasi eFront, membuat program E-Learning menjadi lebih mudah karena tidak diperlukan


(15)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

pengetahuan bahasa pemograman. Pengerjaannyapun memerlukan waktu yang relatif lebih singkat. eFront sendiri merupakan paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website.

Program E-Learning berbasis eFront menawarkan konsep yang dinamis yang diasumsikan akan lebih baik dibandingkan dengan hanya mengandalkan keberadaan guru di ruang kelas. Dalam hal ini siswa dapat mempelajari materi pelajaran dimanapun dan kapanpun serta berulang-ulang dengan mengakses

internet. Dengan demikian siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran

dan hal tersebut sangat menguntungkan siswa, sebab selama ini keberadaan guru di kelas kebanyakan menyamaratakan kemampuan siswa di mana siswa merupakan kesatuan yang dapat menerima bahan pelajaran dengan kecepatan yang sama, padahal sesuai kesepakatan para ahli bahwa setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal motivasi, bakat maupun intelegensinya.

Sebagai contoh, para guru mata pelajaran TIK SMA Negeri 19 Bandung masih banyak yang cenderung menggunakan media bahan cetak yaitu buku paket atau modul dengan metode konvensional yang artinya kegiatan belajar mengajar hanya terpusat pada satu pihak yaitu guru. Padahal, guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. Berdasarkan data yang ada di SMA Negeri 19 Bandung mengenai hasil belajar mata pelajaran TIK kelas 10 semester 1 (satu) dan 2 (dua) tahun pelajaran 2011/2012 (dibulatkan 2 angka dibelakang koma) adalah 71,29 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA Negeri 19 Bandung untuk mata pelajaran TIK sendiri adalah 70,00


(16)

sehingga apabila melihat dari nilai rata-rata keseluruhan untuk mata pelajaran TIK sendiri sudah di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis eFront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK)” dengan harapan bisa meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 19 Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka secara umum masalah pokok penelitian ini adalah “Apakah penggunaan

E-learning berbasis eFront efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)?”

Secara terperinci permasalahan penelitian tersebut dirumuskan ke dalam sub-sub pokok masalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek mengingat (C1) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata?

2. Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek memahami (C2) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata?


(17)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

3. Apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek menerapkan (C3) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan E-learning berbasis eFront efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Tujuan yang lebih khusus dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek mengingat (C1) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

2) Untuk mengetahui apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek memahami (C2) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

3) Untuk mengtahui apakah penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek menerapkan


(18)

(C3) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, di antaranya:

1. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi program Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan disiplin ilmu dan kualitas lulusannya.

2. Bagi Praktisi Pendidikan (Guru)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam hal ini penyajian materi pelajaran dengan menggunakan media, serta memberikan motivasi dalam mengembangkan kreativitas guru untuk menyusun dan merancang media pembelajaran, khususnya memanfaatkan teknologi internet, sehingga dapat menjadi motivasi bagi keberhasilan kegiatan belajar siswa.

3. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai efektivitas penggunaan E-Learning berbasis eFront terhadap hasil belajar siswa dan sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam


(19)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

mengembangkan pola pikir yang ilmiah dan sistematis, serta sebagai bentuk kepedulian dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda tentang istilah–istilah yang digunakan dan juga memudahkan peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat bekerja lebih terarah, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara operasional.

Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Efektivitas

Efektivitas disini adalah keberhasilan yang ditunjikan dengan adanya peningktan hasil belajar siswa dengan menggunakan E-learning berbasis eFront.

2. eFront

eFront merupakan perangkat lunak yang berupa Content Management System

(CMS) yang khusus ditujukan untuk membuat pembelajaran berbasis online atau biasa disebut Learning Management System (LMS). EFront sendiri adalah perangkat lunak yang bersifat open source yang berarti dapat di unduh secara gratis pada web site resminya serta pengguna bisa merubah atau memodifikasi isi konten tanpa harus ada batasan atau membayar lisensi terlebih dahulu.


(20)

Bahan ajar modul yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk modul yang dikemas dalam bentuk konvensional yang dicetak dalam bentuk fisik. Dimana merupakan suatu unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas yang berbentuk cetak.

4. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terdapatnya perbedaan skor pre-test dan post-test (hasil belajar) pada ranah kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.

5. Mata Pelajaran TIK

Mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran yang menerapkan teknologi (komputer) sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Dalam penelitian ini pembahasan difokuskan pada pokok bahasan menjelaskan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata pada mata pelajaran TIK kelas X SMA Negeri 19 Bandung.


(21)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan jika proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dengan sitematika tertentu. Untuk itu, perlu adanya metode tertentu yang dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam proses penelitan ini.

Metode penelitian merupakan pedoman yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Nana Syaodih (2008:52) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, karena sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dimana tidak melakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group) dalam hal ini kelas-kelas biasa, alasannya apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilangnya suasana alamiah suatu kelas tersebut.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan mengingat karakteristik variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi terhadap suatu bahan ajar yang diterapkan, yaitu bagaimana efektivitas penggunaan


(22)

E-learning berbasis eFront untuk mengetahui hasil belajar siswa mata pelajaran

TIK.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2008:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan E-learning berbasis eFront.Sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1: Hubungan Antar Variabel

Y

X

Hasil Belajar Ranah Kognitif

Penggunaan Elearning berbasis eFront(X)

X1Y1 Kemampuan Aspek Mengingat (Y1) X1Y2 Kemampuan Aspek Memahami (Y2) X1Y3 Kemampuan Aspek Menerapkan (Y3)


(23)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group

Design bentuk pretest-posttestcontrol group design. Desain ini digunakan untuk

membedakan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan, sehingga tingkat kesetaraan kelompok dapat turut diperhitungkan. Pretest dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score).

Jika digambarkan desain penelitiannya sebagai berikut :

Tabel 3.2: Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1I Y O2I

Keterangan:

O1 = tes awal pada kelompok eksperimen

O1I= tes awal pada kelompok kontrol

O2 = tes akhir pada kelompok eksperimen

O2I = tes akhir pada kelompok kontrol

X = Perlakuan menggunakan E-learning berbasis eFront Y = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul


(24)

Hal pertama yang peneliti lakukan adalah menentukan kelas mana sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol.Kelas eksperimen ini adalah kelas yang menggunakan E-learning berbasis eFront.Sedangkan kelompok yang menggunakan modul adalah kelas kontrol.

Sebelum diadakannya perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan E-learning berbasis eFront dan kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar modul.

Kemudian kedua kelas tersebut diberikan posttest, hasilnya lalu dibandingkan dengan skor pretest sehingga diperoleh gain, yaitu selisih (gain) antara skor pretestdan posttest.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Bandung jalan Jl. Ir. H. Djuanda (Dago Pojok).

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan objek yang dijadikan sumber penelitian, mempunyai karakteristik tertentu sebagai objek, atau sasaran penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Syaodih (2008:250) : “populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian”. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka yang menjadi populasi sasaran dalam


(25)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 19 Bandung yang berjumlah 854 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sampel yang diambil dari populasi harus betul– betul representatif artinya sampel yang ditetapkan harus mewakili populasi.Tujuan dari pengambilan sampel adalah menggunakan sebagian objek penelitian untuk memperoleh informasi tentang populasi.

Penentuan sampel berdasarkan kelas disebut Cluster Sampling.Cluster

Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas atau

kelompok-kelompok yang sudah ada. Menurut Bungin (2010:113) “Cluster Sampling tidak memilih individu-individu sebagai anggota unit sampel, tetapi

memilih rumpun-rumpun populasi sebagai anggota unit populasi.” Dari sepuluh kelas yang ada, peneliti telah memilih dua kelas yakni kelas X-C sebagai kelas eksperimen dan kelas X-J sebagai kelas kontrol.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Mengenai hal ini Sugiyono (2008:308) menyatakan “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data”.


(26)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan tes hasil belajar berupa bentuk tes objektif pilihan berganda karena tes objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan ajar yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek memahami dan menerapkan. Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi – kisi instrumen. Instrumen tes ini dibatasi hanya pada aspek mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3) siswa.

D. Instrumen Penelitian

Dalam upaya mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang dijaki dalam penelitian ini, maka dibuat seperangkat instrumen yaitu instrumen berbentuk tes. Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam sebuah penelitian. Seluruh instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif penelitian. Menurut Arikunto (2002: 126) “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode”. Keberhasilan suatu penelitian banyak bergantung dari instrumen yang digunakan sebab data yang diperlukan untuk menjawab masalah dalam penelitian diperoleh melalui instrumen. Adapun instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes objektif bentuk multiple choice.


(27)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

Tes objektif adalah tes yang penilaiannya objektif. Dalam Arifin (2012: 135) disebutkan “Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0”. Tes objektif terdiri atas beberapa bentuk, dalam penelitian ini jenis tes objektif yang digunakan adalah jenis pilihan ganda (multiple choice).

Tujuan dari penggunaan instrumen berbentuk tes objektif berbentuk pilihan ganda ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa domain kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan. Menurut Arifin (2012: 138) “soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek mengingat, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi”.

Tes bentuk pilihan ganda yang dibuat memiliki lima alternatif jawaban (a, b, c,d dan e). Item-item soal yang digunakan dalam pengumpulan data hasil belajar ini diambil dari materi pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pokok bahasan menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata (Microsoft

Word). Menilik dari desain penelitian yang digunakan, tes bentuk pilihan ganda

ini diberikan pada saat pretest dan posttest untuk masing-masing kelas ekperimen dan kelas kontrol. Tujuannya adalah untuk membandingkan pengaruh dari masing-masing perlakuan (treatment) yang diberikan terhadap hasil belajar siswa.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes hasil belajar yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(28)

a. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian.

b. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran TIK kelas X SMA.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas X SMA.

d. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel. f. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.

g. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen.

E. Teknik Pengembangan Intrumen

1. Uji Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang tinggi.

Menurut Zaenal Arifin (2009: 247):

Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut.Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum.Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.


(29)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas alat ukur dan butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

rxy =

N∑XY−(∑X)(∑Y)

{N∑X2−(N∑X2)}{N∑Y2−(N∑Y2)}

(Zaenal Arifin,2009:254) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang di cari

∑XY : Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden ∑Y : Skor responden

∑X : Skor item tes

(∑X2) : Kuadrat skor item tes (∑Y2) : Kuadrat responden

Menurut Zaenal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 sangat tinggi

0.61 – 0.80 tinggi


(30)

0.21 – 0.40 rendah

00.00 – 0.20 sangat rendah

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan rumus:

(Sugiyono, 2008:215)

Keterangan : t : Nilai t hitung r : Koefisien korelasi n : Jumlah banyak subjek

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung> ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan / berarti.

Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal.Arikunto (2002:75), menyatakan bahwa “Disamping mencari validitas soal perlu juga dicari validitas butir soal”.


(31)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur.Reliabilitas menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Zaenal Arifin, 2009: 258). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown sebagai berikut:

r11=

2 x r1 2 1 2

(1+r1 2 1 2

)

( Arikunto, 2002:180) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

r1

2 1 2 = r

xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

3. Tingkat kesukaran soal

Tingkat kesukaran soal menunjukan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah baik.Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal.Dikatakan dalam Zaenal Arifin (2009:266) jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.Sejalan dengan itu Arikunto (2002:207) menyatakan


(32)

bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.Soal yangg terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus:

(Zaenal Arifin, 2009:266) Keterangan:

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :

1)Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. 2)Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang.

3)Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

(Zaenal Arifin, 2009:270) 4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen.Menurut Zaenal Arifin (2009:273) perhitungan daya


(33)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

n WH WL =

DP

(Zaenal Arifin, 2009:273) Keterangan:

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas

n = 27% X n

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria:

Tabel 3.4: Kriteria koefisien daya pembeda

Index of discrimniation Item evaluation 0.40 and up Very good items


(34)

improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being subject to improvement

Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by revision

(Zaenal Arifin,2009:274)

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu caramemeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan

software Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 20.Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai.

Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal.(Santoso, 2005:168).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dengan uji


(35)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

Levene Test. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent).Penelitian

ini terdiri dari variabel X (independent variabel) adalah penggunaan elearning berbasis eFrontsedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah hasil belajar aspek mengingat, memahami dan menerapkan. Uji Levene Testakan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. (Santoso, 2005:168).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test independent). Rumus uji t independent adalah sebagai berikut:

t= x̄ 1− ̄x2

S1 2

n1

S2 2

n2

(Sugiyono,2008 :138) Keterangan :

̄

x1 = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen

̄

x2 = Rata-rata skor gain kelompok kontrol

S12 = Varians skor kelompok eksperimen S22 = Varians skor kelompok kontrol n1 dan n2 = Jumlah Siswa


(36)

Jika n1 ≠ n2, varians homogen (σΌ² = σ΍²) dapat digunakan uji t dengan

polled varians, rumusnya sebagai berikut:

(Sugiyono,2008 :138) Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek (aspek mengingat, aspek memahami dan aspek menerapkan).

G. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah–langkah atau tahapan–tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah.

Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Pada tahap ini, peneliti mengindentifikasi hal-hal apa saja yang akan diteliti yang nantinya akan dipecahkan permasalahannya, seperti variabel apa yang akan diukur dalam penelitian? Apakah ada alat-alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut?.


(37)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

2. Studi pendahuluan.

Peneliti mencari sumber bacaan yang dapat menunjang penelitiannya kemudian berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mengobservasi tempat yang akan dilakukan penelitian.

3. Perumusan Masalah.

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi dan berkonsultasi dengan dosen dan guru mata pelajaran tersebut, peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang akan dijawab, melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian, menetapkan asumsi dasar dan hipotesis.

4. Rancangan Penelitian.

Peneliti membuat rancangan penelitian dan menentukan dan menyusun instrumen tes yang dilakukan dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun langkah – langkah dalam penyusunan instrumen sebagai berikut:

a. Melakukan observasi, yaitu dengan cara wawancara guru mata pelajaran TIK untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan penelitian yang sesuai.

b. Membuat prosedur pelaksanaan eksperimen berdasarkan KTSP. c. Menelaah silabus mata pelajaran TIK.


(38)

e. Membuat prosedur pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

f. Pembuatan elearning berbasis eFront untuk kelompok kelas eksperimen, serta bahan ajar modul (cetak) untuk kelompok kelas kontrol yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian.

g. Melakukan expertjudgement pengguanan elearning berbasis eFront dan modul kepada dosen ahli dan guru TIK SMAN 19.

h. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan 40 objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e).

i. Melakukan expertjudgement instrumen penelitian. j. Melakukan ujicoba instrumen yang bukan sampel.

k. Mengolah data ujicoba instrumen dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, sehingga di dapat soal-soal yang layak untuk diujikan pada sampel penelitian.

5. Pengumpulan Data.

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan.Diawali dengan penentukan kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakukan terhadap E-learningberbasis eFront sebagai bahan ajar, sedangkan kelompok kelas kontrol diberikan perlakuan modul (cetak) sebagai bahan ajar. Sebelum perlakuan, terlebih dahulu siswa diberi pretest pada masing-masing kelas (kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol).Kemudian diberikan perlakuan kepada kedua kelas tersebut dan terakhir diberikan posttest.


(39)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

6. Pengolahan Data.

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Pengolahan data kelompok kelas eksperimen maupun kelompok kelas kontrol.

b. Membuat kesimpulan data yang di dapat berdasarkan pretest dan posttest kedua kelas tersebut.

7. Pembuatan Laporan Penelitian.

Tahapan-tahapan yang telah dilakukan dari nomor satu sampai nomor enam dituangkan dalam suatu laporan penelitian.Laporan penelitian yang dibuat dilakukan berdasarkan data-data yang di dapat melalui prosedur penelitian.


(40)

(41)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan perolehan data dari penelitian hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan pengenalan menu dan ikon pada aplikasi pengolah kata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan E-learning berbasis eFront efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini ditunjukan dengan gain post-test siswa yang menggunakan E-learning berbasis eFront mengalami peningkatan yang signifikan.

Secara khusus, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan

dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek mengingat (C1) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

2. Penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek memahami (C2) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

3. Penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar


(42)

siswa pada domain kognitif aspek menerapkan (C3) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

B.Rekomendasi

Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan dan pihak lainnya yang terkait. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

a. Penggunaan E-learning berbasis eFront diharapkan mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada pihak sekolah agar mampu memaksimalkan sumber daya fasilitas yang ada di sekolah, sehingga menciptakan variasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa khususnya dalam proses belajar mengajar.

b. Penggunaan E-learning berbasis eFront dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terutama ketika digunakan dalam proses belajar mandiri baik di rumah maupun di sekolah. Hal tersebut sangat cocok karena E-learning berbasis eFront dapat berjalan dengan memanfaatkan akses internet sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran


(43)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

khususnya di bidang pembelajaran jaraj jauh (E-learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti Selajutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang

E-learning berbasis eFront. Selain itu dapat dijadikan referensi dalam

penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan Penggunaan E-learning berbasis

eFront. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih dalam meneliti

tentang efektivitas pengunaan E-learning berbasis eFront ini tidak hanya dalam segi kognitif siswa saja, tapi lebih dalam lagi dalam hal psikologis siswa yaitu dengan cara menyebarkan angket tingkat kepuasaan penggunaan


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Ajie. (2008). TIK sebagai Media Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://ajie.web.id/index.php?Itemid=33&id=42&option=com_content &task=view [4 September 2012]

Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga

University Press.

Crisswel, Eleanor L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Macmillan Publishing Company.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Pers

Ellis. (2009). Learning Management System [Online]. Tersedia : riyadi.wordpress.com/2010/04/25/lms-learning-management-system Hamalik, Oemar. (1989). Komputerisasi Pendidikan Nasional. Bandung: Mandar

Maju.

Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.

Heinich, et.al. (1985). Instructional Media & New Technology of Instruction. New York: MacMillan Publishing.

Kamriantiramli. (2011). Domain Afektif [Online]. Tersedia : http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/mengukur-ranah-afektif/ Maryanto. (2011). Tutorial Learning Management System Sma Muhammadiyah 1

Yogyakarta Untuk Pengajar [Online]. Tersedia :

http://lms.smumuhi-yog.sch.id. [04 September 2012]

Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1993). Strategi Belajar Mengajar, jakarta: Depdikbud.

Munawar, Indra. (2009). Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi) [Online]. Tersedia : http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [3 September 2012]


(45)

Legiyanto, 2013

Efektivitas Penggunaan E-Learning Berbasis Efront Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMAN 19 Bandung Kelas X Dalam Mata Pelajaran TIK)

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi . Bandung: Alfabeta.

Ngadiyo. (2008). Pembelajaran E-Learning Dalam meningkatkan Mutu

Pendidikan

[Online].Tersedia:http://www.ngadiyo.files.wordpress.com/2008/03/1 87_30203614_ngadiyo2.pdf [04 September 2012]

Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Diknas.

Rahul. (2011). Efront [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/internet-an technologies/software/2216829-efront/ [04 September 2012]

Renggani. (2008). Model inovasi E-learning [Online]. Tersedia : http://renggani.blogspot.com/feeds/posts/default [04 September 2012] Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul Sebagai Bahan Ajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi Sarjana pada FIP UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Riyadi. (2010). LMS (Learning Management System [Online]. Tersedia :

http://riyadi2405.wordpress.com/2010/04/25/lms-learning-management system/ [30 Oktober 2012]

Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011).Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Pers

Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusman. (2010). Model – Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Pers.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta

Sagala, S. (2005). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sagala, S. (2010) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya,Wina.(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Santoso, Hari. (2008). E-Learning belajar dimana saja dan kapan saja. Bandung: TEDC

Santoso, Singgih. (2005). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: SPSS Statistik

NonParametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Siahaan. (2010). Fungsi E-learning [Online]. Tersedia : www.depdiknas.go.id/internet/html [04 September 2012]


(46)

Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset Bandung.

Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar

mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. (2007). Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Surya, Mohammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Edisi revisi.

Bandung. Penerbit Yayasan Bhakti Winaya.

Susilana, Rudi. dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Syaodih, Nana (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. Uno, Hamzah B.(2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Vembriarto, St. (1985). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.

Wikipedia. (2012). Belajar. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar. [2 September 2012]

Wikipedia. (2012). Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran. [2 September 2012]

Wikipedia. (2012). Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia: http://www.wikipedia.id.org. [2 September 2012]


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan perolehan data dari penelitian hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan pengenalan menu dan ikon pada aplikasi pengolah kata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan E-learning berbasis eFront efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini ditunjukan dengan gain post-test siswa yang menggunakan E-learning berbasis eFront mengalami peningkatan yang signifikan.

Secara khusus, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan

dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek mengingat (C1) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

2. Penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada domain kognitif aspek memahami (C2) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

3. Penggunaan E-learning berbasis eFront lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul untuk meningkatkan hasil belajar


(2)

siswa pada domain kognitif aspek menerapkan (C3) dalam pembelajaran TIK di sekolah pada materi aplikasi pengolah kata.

B.Rekomendasi

Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan dan pihak lainnya yang terkait. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

a. Penggunaan E-learning berbasis eFront diharapkan mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada pihak sekolah agar mampu memaksimalkan sumber daya fasilitas yang ada di sekolah, sehingga menciptakan variasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa khususnya dalam proses belajar mengajar.

b. Penggunaan E-learning berbasis eFront dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terutama ketika digunakan dalam proses belajar mandiri baik di rumah maupun di sekolah. Hal tersebut sangat cocok karena E-learning berbasis eFront dapat berjalan dengan memanfaatkan akses internet sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran


(3)

98

khususnya di bidang pembelajaran jaraj jauh (E-learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti Selajutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang E-learning berbasis eFront. Selain itu dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan Penggunaan E-learning berbasis eFront. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih dalam meneliti tentang efektivitas pengunaan E-learning berbasis eFront ini tidak hanya dalam segi kognitif siswa saja, tapi lebih dalam lagi dalam hal psikologis siswa yaitu dengan cara menyebarkan angket tingkat kepuasaan penggunaan E-learning berbasis eFront.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ajie. (2008). TIK sebagai Media Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://ajie.web.id/index.php?Itemid=33&id=42&option=com_content &task=view [4 September 2012]

Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga

University Press.

Crisswel, Eleanor L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Macmillan Publishing Company.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Pers

Ellis. (2009). Learning Management System [Online]. Tersedia : riyadi.wordpress.com/2010/04/25/lms-learning-management-system Hamalik, Oemar. (1989). Komputerisasi Pendidikan Nasional. Bandung: Mandar

Maju.

Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.

Heinich, et.al. (1985). Instructional Media & New Technology of Instruction. New York: MacMillan Publishing.

Kamriantiramli. (2011). Domain Afektif [Online]. Tersedia : http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/mengukur-ranah-afektif/ Maryanto. (2011). Tutorial Learning Management System Sma Muhammadiyah 1

Yogyakarta Untuk Pengajar [Online]. Tersedia : http://lms.smumuhi-yog.sch.id. [04 September 2012]

Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1993). Strategi Belajar Mengajar, jakarta: Depdikbud.

Munawar, Indra. (2009). Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi) [Online]. Tersedia : http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [3 September 2012]


(5)

100

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi . Bandung: Alfabeta.

Ngadiyo. (2008). Pembelajaran E-Learning Dalam meningkatkan Mutu Pendidikan

[Online].Tersedia:http://www.ngadiyo.files.wordpress.com/2008/03/1 87_30203614_ngadiyo2.pdf [04 September 2012]

Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Diknas.

Rahul. (2011). Efront [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/internet-an technologies/software/2216829-efront/ [04 September 2012]

Renggani. (2008). Model inovasi E-learning [Online]. Tersedia : http://renggani.blogspot.com/feeds/posts/default [04 September 2012] Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul Sebagai Bahan Ajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Riyadi. (2010). LMS (Learning Management System [Online]. Tersedia :

http://riyadi2405.wordpress.com/2010/04/25/lms-learning-management system/ [30 Oktober 2012]

Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011).Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Pers

Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusman. (2010). Model – Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Pers. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer:

Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta Sagala, S. (2005). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sagala, S. (2010) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya,Wina.(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Santoso, Hari. (2008). E-Learning belajar dimana saja dan kapan saja. Bandung: TEDC

Santoso, Singgih. (2005). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: SPSS Statistik NonParametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Siahaan. (2010). Fungsi E-learning [Online]. Tersedia : www.depdiknas.go.id/internet/html [04 September 2012]


(6)

Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset Bandung.

Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. (2007). Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Surya, Mohammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Edisi revisi.

Bandung. Penerbit Yayasan Bhakti Winaya.

Susilana, Rudi. dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Syaodih, Nana (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. Uno, Hamzah B.(2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Vembriarto, St. (1985). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.

Wikipedia. (2012). Belajar. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar. [2 September 2012]

Wikipedia. (2012). Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran. [2 September 2012]

Wikipedia. (2012). Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia: http://www.wikipedia.id.org. [2 September 2012]


Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-MAGAZINE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA: Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Fotografi di SMKN 11 Bandung.

0 4 24

PENGARUH PENGUNAAN E-MAGAZINE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) : Kuasi Eksperimen di SMAN 4 Bandung.

0 1 40

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-COMIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 50

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM: Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SD Negeri Gegerkalong KPAD Bandung.

0 0 50

PENGARUH MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI, Bandung.

0 0 40

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK: Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

1 1 39

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA STELLARIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI :Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi di MA Insan Mandiri Bandung.

2 5 42

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR MODUL DIGITAL BERBASIS E-LEARNING XHTML EDITOR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI:Kuasi Ekperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandung.

0 1 40