Instrumen Penelitian Uji Keabsahan Data

40 diberi perlakuan dan yang lainnya tidak. Soal tes yang diberikan pada posttest setara dengan soal pretest.

3.8. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dikembangkan dengan memodifikasi instrumen penelitian yang ada disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.Instrumen-instrumen ini dikembangkan terlebih dahulu dan dikembangkan pada saat uji coba.Data tentang respon pesrta didik, wawancara, soal test , dan hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk merevisi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah disusun. 3.8.3 Tahap Persiapan Tahap persiapan Dalam penelitian ini adalah menyiapkan soal pretest, mengecek kesiapan guru, mengecek kesiapan elearning. 3.8.4 Tahap Pelaksanaan Uji coba dilakukan dua kali, tes pertama adalah tes awal pretest yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tes yang kedua adalah tes akhir posttest yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil setelah mendapatkan perlakuan treatment dari masing-masing kelompok yang berupa nilai hasil tes. Soal pretest dan posttest adalah setara, sehingga uji coba cukup dilakukan sekali untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen tes. 3.8.5 Tahap Analisis Setelah dilakukan uji coba, kemudian hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui instrumen soal yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat 41 pengambilan data. Dalam penelitian ini instrumen yang telah diuji cobakan di kelas uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda.

3.9. Uji Keabsahan Data

1 Validitas Validitas butir soal dihitung untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara jawaban suatu butir soal dengan skor total yang telah ditetapkan. Suatu soal dikatakan memiliki validitas tinggi jika skor pada soal tersebut mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas soal dapat digunakan rumus Kolerasi Product Moment. Rumus Kolerasi Product Moment yang digunakan adalah sebagai berikut Arikunto, 2012: 87.                    2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Dengan keterangan sebagai berikut. X : skor butir soal Y: skor total xy r : koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total N : banyak siswa yang mengikuti tes Penafsiran harga koefisien korelasi dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r Products momen dengan tingkat signifikansi 5 sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut.Jika harga r xy r tabel , maka korelasi tersebut tidak signifikan dan sebaliknya Arikunto, 2012: 89. Berdasarkan hasil perhitungan dari 25 soal diperoleh hasil bahwa 20 soal valid dan 5 soal tidak 42 valid.Soal yang tidak valid adalah nomor 8, 12, 18, 21,dan 25. Berikut adalah hasil perhitungan uji validitas butir soal pretest. Tabel 3.4 Hasil perhitungan uji validitas butir soal. 2 Reliabilitas Reliabilitas instrumen tes menunjukkan ketetapan hasil yang diperoleh jika tes dilakukan berulangkali meskipun pada waktu dan situasi yang berbeda.Untuk menghitung reliabilitas tes ini digunakan rumus yang sesuai untuk tes bentuk uraian.Uji reliabilitas tes dilakukan menggunakan rumus Alpha Arikunto, 2012: 122 sebagai berikut. No rxy rtabel Kriteria 1 0.478 0.361 Valid 2 0.541 0.361 Valid 3 0.399 0.361 Valid 4 0.464 0.361 Valid 5 0.441 0.361 Valid 6 0.502 0.361 Valid 7 0.415 0.361 Valid 8 0.181 0.361 TIDAK 9 0.598 0.361 Valid 10 0.552 0.361 Valid 11 0.474 0.361 Valid 12 0.039 0.361 TIDAK 13 0.439 0.361 Valid 14 0.425 0.361 Valid 15 0.545 0.361 Valid 16 0.427 0.361 Valid 17 0.696 0.361 Valid 18 0.015 0.361 TIDAK 19 0.452 0.361 Valid 20 0.462 0.361 Valid 21 0.270 0.361 TIDAK 22 0.563 0.361 Valid 23 0.453 0.361 Valid 24 0.492 0.361 Valid 25 0.247 0.361 TIDAK 43 ∑ di mana: reliabilitas yang dicari ∑ jumlah varians skor tiap-tiap item varians total Rumus varians yaitu: ∑ ∑ Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh, maka nilai dikonsultasikan pada tabel r product moment dengan tingkat signifikansi 5.Apabila maka soal dikatakan reliabel. Berdasarkan uji coba reliabilitas 20 butir soal diperoleh hasil r hitung = 0,811, jadi dapat disimpulkan soal pemahaman konsep statistik mahasiswa reliabel. 3.8.1 Analisis Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam pemecahannya.Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk memecahkannya. Tingkat kesukaran soal ditentukan dengan rumus: keterangan: P : Indeks kesukaran 44 B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh peserta tes Suharsimi, 2006: 210 Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah: 0,00P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah Tabel 3.5. Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 1 soal dikaterogrikan sukar, 23 soal dikategorikan sedang dan 1 soal dikategorikan mudah. 3.8.2 Analisis Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. No IK Kriteria 1 0.567 Sedang 2 0.733 Mudah 3 0.533 Sedang 4 0.533 Sedang 5 0.467 Sedang 6 0.533 Sedang 7 0.467 Sedang 8 0.500 Sedang 9 0.400 Sedang 10 0.667 Sedang 11 0.333 Sedang 12 0.500 Sedang 13 0.500 Sedang 14 0.533 Sedang 15 0.400 Sedang 16 0.400 Sedang 17 0.500 Sedang 18 0.467 Sedang 19 0.567 Sedang 20 0.300 Sukar 21 0.533 Sedang 22 0.433 Sedang 23 0.400 Sedang 24 0.400 Sedang 25 0.467 Sedang 45 Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: dengan keterangan: D : daya beda soal indeks diskriminasi. P A : proposi siswa kelompok atas yang menjawab benar. P B : proposi siswa kelompok bawah yang menjawab benar. J A : banyaknya peserta kelompok atas. J B : banyaknya peserta kelompok bawah. B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. Kriteria soal-soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 D ≤ 0,20 maka daya pembedanya jelek. 0,20 D ≤ 0,40 maka daya pembedanya cukup. 0,40 D ≤ 0,70 maka daya pembedanya baik. 0,70 D ≤ 1,00 maka daya pembedanya baik sekali. Bila D negatif berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknnya dibuang saja Arikunto 2006:218. Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda pada uji coba instrumen dapat dilihat dalam Tabel 3. 6. 46 No D Kriteria 1 0.333 C 2 0.400 C 3 0.267 C 4 0.267 C 5 0.267 C 6 0.533 B 7 0.400 C 8 0.200 J 9 0.533 B 10 0.400 C 11 0.400 C 12 0.067 J 13 0.333 C 14 0.533 B 15 0.400 C 16 0.267 C 17 0.600 B 18 0.000 J 19 0.467 B 20 0.333 C 21 0.400 C 22 0.333 C 23 0.267 C 24 0.400 C 25 0.267 C Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Dari tabel diatas diperoleh keterangan 5 soal memiliki daya pembeda dengan kategori baik, 17 soal memilki kategori cukup dan 3 soal memiliki kategori jelek.

3.10. Teknik Analisis Data Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMPROGRAMAN WEB KELAS X MULTIMEDIASMK NEGERI 11 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 27 157

RANCANG BANGUN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN PRODUKTIF KELAS X TEKNOLOGI Rancang Bangun E-Learning Berbasis Web Pada Pelajaran Produktif Kelas X Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (Studi Kasus Di SMK Negeri 1 Mojosongo Boyolali).

0 1 21

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

PEMBUATAN E-LEARNING FISIKA SMA KELAS X BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS UPLOAD UNTUK PENAMBAHAN MATA PELAJARAN.

0 1 5

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK.

0 1 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING EDMODO PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 200

“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERSIAPAN PENGOLAHAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA".

0 0 130

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS MEDIA PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X DI SMK NEGERI 3 SEMARANG -

0 1 73