DAFTAR
Doorenbos, J.
W. Pruitt.
1 977. Guidelines to Predicting
Crop Water Requirement.
Irrigation and Drainage Paper 24. UN. Rome. Italy.
1
980. Design
Operation of Farm Irrigation Systems. ASAE
St Joseph.
Michigan. USA. D.; G. Peri dan M. Todes.
1
985. Irrigation System
:
Design Operation.
Oxford University Press, Cape Town.
South Africa. Keller,
J . dan
R.
D. 1990.
Sprinkle Trickle Irrigation.
AVI Publishing Westport.
Connecticut. USA. Raes, D.; Herman
L.;
Paul V. A.;
V.
B. Martin S.
987. Irrigation IRSIS
.
Chatolieke Universiteit Leuven. Belgium.
Schwab,
G. R. K.
Frcvert; T. W .
K. K.
Barnes. 1981.
Soil Water
Coservation Engineering. Edition. John
Sons, Inc. Canada.
Pramudya, N. dan N. Dewi.
1992.
Proyek Pertanian
Indonesia.
Daftar Simbol
A
:
Luas lahan yang akan diirigasi ha b
:
eksponen aliran
1.75
BD
:
density BP
:
input brake power
Bp
:
biaya pokok irigasi C
:
faktor penyesuaian, tergantung pada kelembaban udara dan kecepatan
D
:
diameter dalam mm
Dg Kebutuhan kotor air irigasi selama satu
Dn
:
Kebutuhan bersih air irigasi selama satu
mm dn
:
Kedalaman bersih air yang
diberikan per irigasi untuk kebutuhan konsumtif
mm dx
:
kedalanian bersih maksimum air per irigasi mm
:
Konduktivitas elektrik air irigasi atau
:
efisiensi pompa Es
:
Efisiensi irigasi tetes
:
evapotranspirasi mmlhari
:
evapotranspirasi acuan mmlhari EU
:
penyebaran air F
:
infiltrasi f
:
peluang fa
:
Frekuensi irigasi aktual hari
FC :
kadar air pada kapasitas volume
:
kehilangan akibat sambungan emiter fp
:
infiltrasi fx
:
Interval irigasi niaksimum hari
:
Volume kotor air irigasi yang diberikan per
per operasi H
:
Head tekanan operasi m
:
kehilangan head akibat gesekan m
:
kehilangan minor m I,
:
laju pemberian air irigasi
J
:
gradien kehilangan head m
J
:
gradien kehilangan head ekivalen
dari lateral beremiter 00 m
K
:
konstanta 8.26 K
:
konstanta 7.89 x
k
:
kapasitas pompa rata-rata Kc
:
koefisien Kd
:
Koefisien debit
:
koefisien sambungan
L
:
m
:
kebutuhan air untuk pencucian m
:
nomor urut data dari data terbesar ke data terkecil
:
Konduktivitas elektrik ekstrasi
jenuh oleh tertentu
atau N
:
Lama penyinaran matahari aktual n
:
jumlah data N
:
jumlah
outlet
sepanjang Ns
:
Jumlah stasiun dioperasikan Np
:
Jumlah emiter per
:
Persentase areal terbasahi Np
:
Jumlah penetes tiap
:
Persentase areal terbasahi Pd
:
Persentase area ternaungi kanopi pada masa penggunaan puncak
:
Tekanan rata-rata pada emiter m Pend
:
Tekanan pada ujung lateral m Pin
:
Tekanan pada
inlet
lateral m
:
debit emiter rata-rata
:
debit keluaran penetes Qs
:
Kapasitas sistem yang dibutuhkan q
:
debit keluaran penetes
:
Debit penetes pada tekanan
operasi m
:
Debit penetes pada tekanan
operasi m
Qp
:
Debit sumur pompa Ra
:
Radiasi ekstrateresterial Re
:
hujan efektif mmlbulan Rs
:
radiasi surya setara dengan evaporasi
:
kedalaman perakaran efektif mm
Se
:
Jarak penetes sepanjang lateral m Se
:
Jarak optimal penetes m
:
Jarak lateral m
Sp Sr
:
Jarak m
x m t
:
waktu Ta
:
Lama selama masa
penggunaan puncak TAW
:
air tersedia mm
Td
:
Transpirasi harian rata-rata pada perioda penggunaan puncak mmlhari
Tr
:
Rasio transpirasi puncak Ud
:
Penggunaan konsumtif harian mmlhari
Vs
:
Volume kotor kebutuhan air irigasi selama satu musim mm
w
:
Diameter pembasahan m W
:
faktor penyesuaian yang besarnya tergantung
pada suhu
udara dan
ketinggian dari
atau altitude Wa
:
Kapasitas air
WP
:
output tenaga WP
:
kadar air pada titik layu x
:
eksponen debit X
:
hujan bulanan rata-rata Z
:
Kedalaman perakaran m
Ze
:
Elevasi pada lokasi emiter
:
Elevasi pada
inlet
lateral m
:
pada ujung lateral
head
yang diijinkan pada lateral m
AP,
:
kehilangan
head
yang diijinkan pada sub unit m
AQ
:
Perbedaan debit emiter sepanjang lateral
AZ lateral
:
beda elevasi sepanjang lateral
AH,,
:
kehilangan
head
yang diijinkan pada manifold m
AZ manifold
:
beda elevasi
.
sepanjang manifold m