Hasil perhitungan rancangan hidrolik jaringan perpipaan

5. Kebutuhan Kebutuhan tenaga penggerak merupakan besarnya energi yang harus berikan sumber tenaga terhadap pompa untuk total head dinamik yang dibutuhkan Total head dinamik yang dibutuhkan TDH meliputi nilai maksimum total kebutuhan head Ht dan head pompa Hs. Input tenaga pemompaan air memperliitungkan pompa Ep dan debit pemompaan Qp. perhitungan kebutuhan tenaga penggerak untuk setiap stasiun dapat dilihat pada 9. Berdasarkan 9, nampak bahwa kebutuhan tenaga penggerak untuk I sebesar 6.6 pompa 4.4 dan pompa 8.4 Dengan demikian, rancangan jaringan sub unit ini dapat dipenuhi dengan tenaga penggerak yang terpasang. 6. Lama Pompa Lama operasi merupakan parameter untuk biaya irigasi dan dinyatakan satuan Penentuan operasi didasarkan satuan kebutuhan air pada tiap petak. Berdasarkan jadwal pola cabai, diasumsikan bahwa musim berlangsung sejak dimulainya penanaman petak 1 sampai pada saat berakhirnya kegiatan budidaya di petak 11. Ini berarti satu musim berlangsung selama 16 bulan. Namun perlu diperhatikan bahwa pada musim kedua, petak nomor 10 dan petak nomor 1 1 tidak ditanami lagi. itu, musim kedua dimulai ketika musim pertama baru berlangsung 10 bulan. karena itu, dalam perhitungan selanjutnya, satu musim dianggap selama 15 bulan, dengan kata lain 1 tahun setara dengan 1.25 Dari rekapitulasi hasil perhitungan operasi pompa per-musim pada setiap stasiun pompa bahwa total operasi stasiun I : 752.1 stasiun pompa : 2256.2 stasiun pompa : 1504.1

7. Biaya Irigasi

Penentuan biaya irigasi irigasi tetes meliputi dua unsur, yaitu biaya total untuk jaringan yang telah dan biaya total untuk jaringan subunit hasil rancangan. dilakukan dengan asumsi bahwa nilai akhir S yang sebesar . P, umur semua sebesar 8 dan suku bunga yang berlaku sebesar 30 per tahun. Rekapitulasi hasil perhitungan biaya irigasi disajikan pada 10. Dari di terlihat bahwa SP I membutuhkan biaya total yang terbesar, sedangkan SP membutuhkan biaya total yang terendah. kapasitas k rata-rata yang 0.0039 maka biaya pokok irigasi untuk SP menjadi yang termahal, yakni sebesar Rp 4 089 e. CHA 80 berkisar antara 3.0 - pada SP 153.4 dan CHE dengan kapasitas pompa rata-rata berkisar antara - 71.8 rnencapai 0.0084 mska SKA yang akan menjadi acuan biaya pokok irigasi menjadi lebih dalam perancangan jaringan yaitu hanya Rp 2 547 600 berkisar antara 3.4 - 5.1 Dari jaringan irigasi didapatkan :

10. Rekapitulasi

Hasil rancangan perhitungan biaya irigasi rupiah adalah berikut : KESIMPULAN Hasil terhadap parameter rancangan adalah sebagai berikut : a. Tekstur liat berdebu clay. b. Rata-rata air tersedia sebesar 8.81 volume. c. Laju infiltrasi rata-rata sebesar 3.56 d. berkisar antara 3.8 - 5.4 dan berkisar antara - 5.1 air irigasi yang dapat diberikan setiap petak yakni 18.3 9 Interval irigasi pada masa penggunaan untuk setiap petak berkisar antara 4 - 5 hari 9 interval irigasi aktual berkisar antara 3 - 5 hari. subunit yang dapat dilayani oleh kapasitas sumur pompa secara adalah 3 buah pada SP. I dan serta 2 buah pada SP. Lama penyiraman setiap petak per irigasi bervariasi dari 5.8 - 7.4 3 subunit yang dapat per hari pada masa penggunaan puncak maksimal sebanyak 9 untuk SP I dan SP serta 4 buah untuk SP 2. Hasil rancangan tata dan hidrolika penetes adalah sebagai berikut : Tipe penetes adalah point source dengan debit rata-rata 4 liter Eksponen debit penetes sebesar 0.13 dan koefisien debit sebesar 2.75.