Pengurangan Konsumsi CFC Kegiatan Belajar 3 Menguraikan Refrijeran dan Oli Lubrikan untuk Sistem Tata

76 Diskusikan dengan teman sekelompok, masalah apa yang mendorong adanya kebijakan internasional untuk memprakarsai pengurangan konsumsi refriejeran dari keluarga CFC.. Presentasikan hasilnya di kelas. Paparan kalian harus komprehensif, menyingkap berbagai hal yang berkaitan dengan aspek konseptual, faktual dan prosedural.

1. Pengurangan Konsumsi CFC

Kementerian Lingkungan Hidup terus melakukan upaya untuk mengatasi penipisan lapisan ozon. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penegakan hukum kepada para perusahaan yang masih menggunakan Bahan Perusak Ozon BPO dalam bahan bakunya. Untuk mendukung upaya itu, Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup telah menyelenggarakan workshop mengenai Penataan Hukum terhadap Penggunaan dan Perdagangan Bahan Perusak Ozon BPO bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center pada bulan November 2011. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi penghentian penggunaan BPO yang menjadi komitmen Indonesia untuk ikut berperan dalam mengatasi penipisan lapisan ozon. Setiap negara yang telah ikut meratifikasi Protokol Montreal, termasuk Indonesia harus memiliki perangkat kebijakan mengatasi dampak pembekuan dan penghentian pemakaian BPO. Komitmen baru Protokol Montreal yang diadopsi pada tahun 2007 adalah mempercepat penghapusan refrigerant R-22 yang merupakan senyawa hydrochlorofluorocarbon HCFC, dimana HCFC memiliki nilai potensi merusak ozon dan potensi pemanasan global. Dibanding dengan karbon dioksida CO2, HCFC yang paling umum digunakan berpotensi 2.000 kali lebih kuat dalam meningkatkan pemanasan global. Indonesia telah menyusun HCFC Phase Out Management Plan HPMP untuk mencapai target freeze pada tahun 2013 dan 10 reduksi HCFC pada tahun 2015, yang diharapkan juga dapat mendukung target Indonesia secara sukarela untuk menurunkan emisi CO2 sebesar 26 dari kebutuhan normal, yang akan dicapai pada tahun 2020. Saat ini terdapat berbagai peraturan nasional baik berupa undang- undang, peraturan pemerintah, keputusan Menteri yang berkaitan dengan tentang 77 larangan memproduksi dan memperdagangkan bahan perusak lapisan ozon serta memproduksi dan memperdagangkan bahan perusak lapisan ozon BPO. Kementerian Lingkungan Hidup bersama dengan instansi terkait lainnya telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan untuk mengantisipasi pembekuan dan penghentian penggunaan BPO dimaksud sehingga tidak berdampak bagi industri dan pasar Indonesia. Disamping itu penegakan hukum harus dilaksanakan untuk mengatasi terjadinya perdagangan dan peredaran BPO yang dihentikan peredarannya di Indonesia. Sesuai dengan Pasal 69 Jo 107 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa setiap orang yang memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 lima tahun dan paling lama 15 lima belas tahun dan denda paling sedikit Rp5.000.000.000 lima miliar rupiah dan paling banyak Rp15.000.000.000 lima belas miliar rupiah. Jadwal Pengurangan Konsumsi HCFC Termasuk R-22 January 1, 2004: Protokol Montreal meminta Amerika Serikat untuk mengurangi konsumsi HCFC sebesar 35. Dari kapasitas tahun sebelumnya 2003. Produksi HCFC-141b dihentikan. January 1, 2010: Protokol Montreal meminta Amerika Serikat mengurangi konsumsi HCFC sebesar 75 dari kapasitas tahun 2003. Hanya memproduksi HCFC-22 untuk keperluan service unit tata udara yang sudah ada. R-22 tidak lagi digunakan pada unit tata udara baru. January 1, 2015: Protokol Montreal meminta Amerika Serikat untuk mengurangi konsumsi HCFCs sebesar 90 dari kapasitas sebelumnya.. January 1, 2020: 78 Protokol Montreal meminta Amerika Serikat untuk mengurangi konsumsi HCFC sebesar 99.5 dari kapasitas sebelumnya.

2. Refrigerant Ramah lingkungan