ANALISA VEGETASI TEGAKAN HUTAN ALAM TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (TNBTS) BLOK IRENG IRENG

ANALISA VEGETASI TEGAKAN HUTAN ALAM TAMAN
NASIONALBROMO TENGGER SEMERU (TNBTS) BLOK IRENGIRENG
Oleh: ALWI KAREPESINA ( 04740005 )
Forestry
Dibuat: 2009-06-24 , dengan 7 file(s).

Keywords: Vegetasi; Tribas; Ireng-ireng
ABSTRAK
Hutan merupakan sumberdaya alam yang merupakan suatu ekosistem di dalam ekosistem ini
terjadi hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan tempat
tumbuh dari tumbuhan merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor saling
berinteraksi dan berpengaruh secara timbal balik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap masyarakat tumbuh-tumbuhan. Semua orgnisme beserta lingkungannya bersifat
dinamis, artinya bahwa di antara mereka selalu terjadi interaksi sehingga menghasilkan
perubahan.
Penelititan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai struktur tegakan dan komposisi vegetasi
kawasan Hutan Alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Blok Ireng-ireng, mengetahui
pola komunitas hutan dan hubungan pola komunitas tersebut dengan faktor lingkungannya dan
mengetahui berbagai tingkat hidup pohon dalam hutan Kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru blok Ireng-ireng. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode tansek/jalur untuk melakukan analisa vegetasi pada kawasan blok Ireng-ireng. Sesuai

dengan hasil penelitian yang ada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru(TNBTS) merupakan
salah satu kawasan konservasi yang perlu di lestarikan dengan upaya pengelolaan yang lebih
baik demi menjaga flasma nutfahnya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan
hidup. Blok Ireng-ireng merupakan kawasan yang berada pada Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru dengan luasan ± 485 ha yang berada pada kabupaten Lumajang dan menjadi kawasan
hutan alam yang mempunyai vegetasi yang bermacam-macam jenis sebanyak 198 dengan jumlah
famili 64, yang cukup banyak tersebar dan beragam pada setiap petak ukur. Untuk penelitian ini
jenis yang mendominasi pada tingkat pohon adalah Bischofia javanica dengan Nilai penting
16,7324 dan kerapatan 7 kemudian menyusul adalah Celtis wightii dengan Nilai penting 11,3913
dan kerapatan 6 sedangkan Ficus virens dengan Nilai penting 11.0923 dengan kerapatan 6, yang
pasti untuk masing-masing tingkatan vegetasi sangat bervariasi seperti terlihat pada tabel
pembahasan 4.4;4.5;4.6 dan penyebarannya dapat dilihat pada Lampiran 2a,2b,2c,2d. Untuk
tingkat tiang yang mendominasi pada kawasan Blok Ireng-ireng adalah Macaranga sp. dengan
Nilai penting 21,9117 dan kerapatan 20 kemudian menyusul Erythrina subumbans, Ficus sp dan
Aglaia sp dengan masing-masing nilai penting adalah 21,9117; 19,7639; 19,0506; 18,1632 dan
kerapatan 20; 16 ;16; 16 sehingga berpengaruh pada penyebarannya cukup banyak menutupi
jenis vegetasi yang lain untuk tingkatan tiang dan menguasai lngkungannya. Pada kawasan
inipun untuk tingkatan sapling yang mendominasi dan menutupi adalah jenis vegetasi Talauma
candollii dengan Nilai Penting 34,5535 dan kerapatannya 156 kemudian menyusul adalah
Quercus elegans dan Antidesma bunius dengan nilai penting untuk Quercus elegans adalah

26,6632 dan kerapatan 56 sedangkan untuk Antidesma bunius memiliki Nilai Penting 20,8588
dan kerapatannya 120. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominasi oleh imperata cylindrical
dengan jumlah 434 tersebar di seluruh petak ukur sehingga menjadi penutup bagi jenis vegetasi
tumbuhan bawah yang lain. Struktur vegetasi pada kawasan blok Ireng-ireng sangat bervariasi

hal ini disebabkan oleh dominasi masing-masing tingkatan vegetasi seperti Bischofia javanica,
Celtis wightii, Ficus virens, Macaranga sp, Erythrina subumbans, Ficus sp, Aglaia sp, Talauma
candollii, Quercus elegans, Antidesma bunius penyebarannya menjadi salah satu faktor utama
selain karena tofografi blok Ireng-ireng yang datar.
ABSTRACT
Forest is a natural resource, an ecosystem in where happened an equal relationship between
species and its environment. Environment where the plant grew is a complex system, where all
factors interacting each other and has equal influence direct or indirect to the plants society. All
organism and its environment has dynamic attitude, which means that among them always
interaction which created changes.
The research aimed to find out about various construction structure and vegetation composition
in Natural Construction Forest vegetation Natural Park of Tengger Semeru Ireng-Ireng Blok,
finding the forest community pattern and the community relation pattern with their environment,
also finding the various level of trees lifetime in the region of Forst vegetation Natural Park of
Tengger Semeru Ireng-Ireng Blok. Method used in the research was line method to do vegetation

analysis in Ireng-Ireng Blok region.
As the existing research, National Park of Bromo Tengger Semeru was one of conservation
region which should be maintained by better processing for its plasm nutfah, so that it could be
benefit for the life line. Ireng-Ireng blok is a region in National Park of Bromo Tengger Semeru
with ± 485 ha region in Lumajang residence and became natural forest which owed various
vegetation 198 amount with 64 famili spreaded and various in every measurement box. For the
research, the dominant kind for trees level was Bischofia javanica with important value 16,7324
and density value 7 and then Celtis wightii with important value 11,3913 and density 6 while
Ficus virens with important value 11.0923 with density 6, which means for each vegetation level
was so various as told in discussion table 4.4;4.5;4.6 and the spreading could be seen in
attachment 2a, 2b, 2c, 2d. For the dominant pole for Ireng-Ireng blok was Macaranga sp. With
important value 21,9117 with density 20 then followed by Erythrina subumbans, Ficus sp dan
Aglaia sp with all important values 21,9117; 19,7639; 19,0506; 18,1632 and density 20; 16 ;16;
16 so that further influence covering the other vegetation for pole level and rule their
environment. In this region, sampling level which dominated was Talauma candollii vegetation
for gift 34,5535 and 156 density the next was Quercus elegans and Antidesma bunius with
important value for Quercus elegans was 26,6632 and density 56 while for Antidesma bunius
owed important value 20,8588 and the density 120. While for down plant dominated by imperata
cylindrical amounted 434 in all over measurement day so that it could be closing in vegetation
kind for another compenssation.sehingga menjadi penutup bagi jenis vegetasi tumbuhan bawah

yang lain. Vegetation structure in the region was various. It was caused by the dominant level of
vegation, and it was caused by the director Vegetation structure in Ireng-Ireng was various. It
caused by each vegetation level dominant in vegetation structure like Bischofia javanica, Celtis
wightii, Ficus virens, Macaranga sp, Erythrina subumbans, Ficus sp, Aglaia sp, Talauma
candollii, Quercus elegans, Antidesma bunius the spread became the major factor outside the flat
Ireng-Ireng blog tophography