Aplikasi biofungisida T. harzianum pada tanaman talas jepang

memanfaatkan nutrisi secara maksimum untuk pertumbuhannya. Umur optimum inokulum T. harzianum yaitu pada saat inokulum berumur enam hari atau 144 jam. Setelah melewati jam ke-144, jumlah biomassa mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan berkurangnya nutrisi dalam medium dan dihasilkannya metabolit sekunder idiofase yang bersifat toksik yang dapat meracuni tubuhnya sendiri sehingga T. harzianum mengalami autolisis dan akan menuju ke fase kematian Schlegel 1994.

3. Aplikasi biofungisida T. harzianum pada tanaman talas jepang

Respon panjang akar dan tinggi tanaman akibat pemberian biofungisida T. harzianum dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Panjang akar dan tinggi tanaman umur 30 hari akibat pemberian jamur T. harzianum No Perlakuan Rerata Panjang Akar cm Tinggi Tanaman cm 1 Kontrol 7,5 19,67 2 5 gr 17,9 22,00 3 10 gr 19,0 22,17 4 15 gr 20,3 23,33 5 20 gr 24,1 33,83 Hasil analisis varians ANAVA satu arah panjang akar dan tinggi tanaman akibat pemberian biofungisida T. harzianum dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9. Tabel 8. Ringkasan hasil uji ANAVA satu jalan panjang akar akibat pemberian T. harzianum Sumber varians Db JK KT F hit F tab 5 F tab 1 Perlakuan 4 401,23 100,31 110,69 3,48 Galat 10 9,06 0,91 5,99 Total 14 410,29 101,21 Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Sangat signifikan Tabel 9. Ringkasan hasil uji ANAVA satu jalan tinggi tanaman talas jepang akibat pemberian T. harzianum Sumber varians Db JK KT F hit F tab 5 F tab 1 Perlakuan 4 369,23 92,31 7,29 3,48 Galat 10 126,67 12,67 5,99 Total 14 495,90 104,98 Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Sangat signifikan Hasil perhitungan ANAVA satu arah menunjukkan bahwa F hit lebih besar daripada F tab artinya T. harzianum berpengaruh terhadap panjang akar talas jepang dan tinggi tanaman Tabel 8 dan Tabel 9. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh T. harzianum dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf signifikansi 1 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil uji lanjut BNT panjang akar dan tinggi tanaman umur 30 hari akibat pemberian T. harzianum No Perlakuan gr Rerata Panjang Akar cm Tinggi Tanaman cm 1 Kontrol 7,5a 19,67a 2 5 17,9b 22,00a 3 10 19,0b 22,17a 4 15 20,3b 23,33a 5 20 24,1c 33,83b Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 6. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berarti berbeda nyata pada taraf signifikansi 1 Pemberian T. harzianum berpengaruh terhadap pemanjangan akar, hal ini terlihat dari dosis 5, 10, 15 gr berbeda nyata dengan kontrol dengan ketiga dosis tersebut mempunyai pengaruh yang sama satu sama lain. Dosis 20 gr merupakan dosis yang paling efektif terhadap pemanjangan akar. Selain pemanjangan akar, T. harzianum cenderung merangsang jumlah akar lebih banyak dibandingkan jumlah akar pada kontrol Gambar 12. Gambar 12. Pertumbuhan akar pada tanaman talas jepang dengan perlakuan dosis T. harzianum 0 gr a, 5 gr b, 10 gr c, 15 gr d, dan 20 gr e skala 1:5. Pada Tabel 10 terlihat bahwa tinggi tanaman pada pemberian T. harzianum dosis 5 gr, 10 gr, 15 tidak berbeda nyata dengan kontrol, hal ini menunjukkan T. harzianum pada dosis tersebut tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, sedangkan dosis 20 gr merupakan dosis yang tepat karena mengakibatkan tanaman lebih tinggi dibanding kontrol Tabel 10 Gambar 13. Gambar 13. Tinggi tanaman akibat pemberian biofungisida T. harzianum pada tanaman talas jepang skala 1:10. Keterangan : a : dosis biofungisida T. harzianum 0 gr b : dosis biofungisida T. harzianum 5 gr c : dosis biofungisida T. harzianum 10 gr d : dosis biofungisida T. harzianum 15 gr e : dosis biofungisida T. harzianum 20 gr a b c e d a b c e d Respon berat kering tanaman dan luas daun akibat pemberian jamur T. harzianum dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Berat kering tanaman dan luas daun umur 30 hari akibat pemberian jamur T. harzianum No Perlakuan Rerata gr Berat kering gr Luas daun mgcm 1 Kontrol 2,56 111,67 2 5 6,50 213,33 3 10 6,15 247,33 4 15 9,74 279,67 5 20 10,19 314,33 Hasil analisis varians ANAVA satu arah terhadap respon berat kering tanaman dan luas daun akibat pemberian jamur T. harzianum dapat dilihat pada Tabel 12 dan Tabel 13. Tabel 12. Ringkasan hasil uji ANAVA satu jalan berat kering tanaman talas jepang akibat pemberian T. harzianum Sumber varians db JK KT F hit F tab 5 F tab 1 Perlakuan 4 115,14 28,78 250,86 3,48 Galat 10 1,15 0,11 5,99 Total 14 116,29 28,90 Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Sangat signifikan Tabel 13. Ringkasan hasil uji ANAVA satu jalan luas daun akibat pemberian T. harzianum Sumber varians db JK KT F hit F tab 5 F tab 1 Perlakuan 4 401,23 100,31 110,69 3,48 Galat 10 9,06 0,91 5,99 Total 14 410,29 101,21 Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. Sangat signifikan Dari Tabel 12 13 T. harzianum berpengaruh terhadap berat kering dan luas daun tanaman talas jepang, untuk mengetahui perbedaan dosis T. harzianum antar perlakuan yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf signifikansi 1 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil uji lanjut BNT berat kering tanaman dan luas daun akibat pemberian T. harzianum No Perlakuan rerata Berat kering gr Luas daun mgcm 1 Kontrol 2,56a 111,67a 2 5 gr 6,50b 213,33b 3 10 gr 6,15b 247,33c 4 15 gr 9,74c 279,67d 5 20 gr 10,19c 314,33e Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berarti berbeda nyata pada taraf signifikansi 1 Tabel 14 menunjukkan jika pada perlakuan T. harzianum pada dosis 15-20 gr menunjukkan berat kering paling besar dan pada dosis perlakuan T. harzianum 20 gr menunjukkan luas daun paling besar dibanding perlakuan dosis yang lainnya.

B. Pembahasan 1. Jamur patogen pada umbi talas jepang

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus tereus, dan Trichoderma harzianum untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bruguiera gymnorrhiza

1 48 56

Pengaruh Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus terreus dan Trichoderma harzianum Terhadap Pertumbuhan Bibit Avicennia officinalis

1 78 45

Pemanfaatan Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus terreus dan Trichoderma harzianum untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Rhizophora mucronata Lamk

0 46 57

Pemanfaatan Fungi Aspergillus Flavus, Aspergillus Tereus Dan Trichoderma Harzianum Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Rhizophora Apiculata Di Desa Pulau Sembilan Kabupaten Langkat

0 42 51

Uji Efektifitas Trichoderma harzianum dengan Formulasi Granular Ragi untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih {Rigidoporus microporus(Swartz:fr.)van Ov} pada Tanaman Karet di Pembibitan

3 50 87

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma harzianum Rifai Dan Kompos Dalam Menekan Penyakit Layu Fusarium oxysporum f.sp. passiflora Pada Pembibitan Markisa

5 50 125

EFEKTIVITAS FORMULASI TEPUNG BIOFUNGISIDA BERBAHAN AKTIF Trichoderma harzianum

1 14 4

EFEKTIVITAS PRODUK FORMULASI BIOFUNGISIDA BERBAHAN AKTIF Trichoderma harzianum TERHADAP SERANGAN PATOGEN TULAR TANAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEMBAKAU DI LAPANG

2 13 44

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI ENZIM SELULASE JAMUR Trichoderma harzianum Rifai PADA SUBSTRAT SERBUK GERGAJI.

0 2 6

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS Trichoderma harzianum Rifai SEBAGAI BIOFUNGISIDA TERHADAP JAMUR PATOGEN PADA UMBI TALAS JEPANG.

0 0 2