Penelitian Pendahuluan Penelitian lanjutan

46 penelitian lanjutan untuk mengevaluasi mutu udang dan scale-up dari hasil kombinasi suhu dan waktu terbaik pada penelitian sebelumnya.

1. Penelitian Pendahuluan

Pada penelitian pendahuluan ini dilakukan pengujian 5 variasi suhu pada mesin Laitram ® . Pemilihan 5 variasi suhu ini didasarkan pada penelitian tim AI Application and Improvement PT.CPB yang telah melakukan penelitian awal menggunakan kisaran suhu 85-90 °C. dan menghasilkan presentase blackspot yang masih tinggi Proses pemasakan yang baik adalah yang mengikuti kurva parabola, dimana saat kurva mencapai titik puncak diharapkan mikroba indikator keamanan pangan dapat dirusak oleh panas, setelah itu proses pemasakan turun sampai pada proses pendinginan. Oleh karena itu, maka digunakan variasi kenaikan suhu setiap zona. Batas maksimal kenaikan suhu pada mesin Laitram ® sebesar 1 °C. Penelitian ini juga digunakan untuk membandingkan efektifitas antara suhu yang sama setiap zona dengan suhu yang ditetapkan dengan kenaikan 1 °C setiap zonanya. Dari 5 variasi suhu ini, ditetapkan waktu pemasakan terbaik yang menghasilkan udang siap saji berkualitas, aman dan efisien berdasarkan lamanya waktu yang digunakan, cooking loss dan blackspot. Udang disusun pada baki 6 baris dan 12-13 ekor baris. Untuk mengetahui distribusi panas pada mesin, dilakukan pengamatan pada 2 sisi kanan dan kiri pada setiap konveyor. Zona pada mesin dan 5 variasi suhu yang ditetapkan berdasarkan 3 zona pada mesin Laitram ® cooker, secara rinci dapat dilihat pada Skema 1 dan Tabel 4 47 Tabel 4. Lima variasi suhu pada 3 zona

2. Penelitian lanjutan

Waktu pemasakan terbaik yang telah ditetapkan pada penelitian pendahuluan, kemudian dilakukan penelitian lanjutan untuk mengevaluasi mutu dengan melakukan uji kimia yang terdiri dari uji kadar air dan kadar garam, uji mikrobiologi dan uji organoleptik. Uji kimia kadar air dan kadar garam membutuhkan 10 ekor udang 120 gr. Sedangkan untuk pengujian kadar air, membutuhkan 5 gr sampel setiap ulangan dengan menggunakan metode gravimetri. Uji kadar garam menggunakan metode argentometri. Uji kadar garam ini membutuhkan 3 gr udang setiap ulangan. Uji mikrobiologi yang dilakukan meliputi pengujian total mikroba, uji E. coli, uji kualitatif Salmonella dan uji kualitatif Listeria monocytogenes. Uji mikrobiologi dilakukan sebanyak 4 kali ulangan, setiap uji dan setiap ulangan diambil 10 ekor udang 120 gr. Pengujian total mikroba pada air dilakukan dengan mengambil air pendingin yang digunakan untuk merendam udang setelah proses pemasakan sebanyak 50 ml. Secara lebih rinci, pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5. Metode pengambilan sampel Pengaturan Zona 1 Zona 2 Zona 3 A 90 90 90 B 91 91 91 C 90 91 92 D 91 92 93 E 92 93 94 Uji kimia ekor Uji rganoleptik ekor Uji mikrobiologi ekor Air cooling mikrobiologi ml 10 5 x 10 5 x 10 5 x 50 10 5 x 10 5 x 10 5 x 50 10 5 x 10 5 x 10 5 x 50 10 5 x 10 5 x 10 5 x 50 10 5 x 10 5 x 10 5 x 50 48

2. Penelitian Lanjutan