BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pembuatan sampel film plastik dari pati biji nangka dilakukan di Laboratorium Bahan Komposit, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Karakterisasi sampel film plastik dilakukan di Laboratorium Central FMIPA Universitas Negeri Malang, Jalan
Gombong O.6 Malang. Penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi sampel film plastik dari pati biji nangka dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai Mei 2013.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sampel film plastik antara lain pati biji nangka, khitosan, asam asetat, gliserol, dan aquades seperti pada Gambar
3.1 b. Biji nangka untuk pembuatan pati diperoleh dari daerah Kecamatan Pati Kabupaten Pati dapat dilihat pada Gambar 3.1 a. Untuk serbuk khitosan diperoleh
dari Laboratorium Pusat Penelitian Universitas Sumatera Utara yang memiliki nilai derajat deasetilasi 87.4 serta kelarutan 1 volume khitosan pada asam asetat
sebesar 99.4 sedangkan asam asetat, gliserol dan aquades diperoleh di toko kimia. Alat-alat yang digunakan ketika dalam pembuatan pati biji nangka antara lain pisau,
blender, toples, mesh T61, sendok, dan baki. Peralatan yang digunakan ketika 43
pembuatan sampel film plastik di Laboratorium Bahan Komposit Universitas Negeri Semarang meliputi loyang cetakan, oven, gelas ukur, gelas kimia, pengaduk,
termometer, pipet, dan magnetic stirrer seperti pada Gambar 3.2 a dan b. Alat yang digunakan ketika karakterisasi antara lain yaitu thermogravimetric analyzer
TGA dan scanning electron microscope SEM.
a b
Gambar 3.1 a Biji nangka dan b Bahan-bahan pembuatan film plastik
a b
Gambar 3.2 a Alat untuk pembuatan film plastik, b Alat untuk pembuatan pati
3.3 Variabel Penelelitian
Penelitian eksperimen dalam pembuatan film plastik dari pati biji nangka melibatkan beberapa variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Oleh sebab itu, variabel bebas dapat
diubah-ubah oleh peneliti sesuai kebutuhan yang diharapkan terhadap sampel. Variabel terikat dapat diartikan sebagai variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas, sedangkan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti disebut variabel kontrol. Jadi, nilai atau besarnya variabel kontrol tetap atau tidak berubah.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi gliserol yang divariasi sebesar 0,2, 0,4, dan 0,6 dari volume total. Untuk variabel terikatnya adalah
sifat termal film plastik dari pati biji nangka sebagai food packaging, struktur mikro film plastik dan sifat biodegradabilitasnya, sedangkan variabel kontrol yang dibuat
tetap dalam penelitian ini antara lain komposisi pati, konsentrasi larutan khitosan, suhu ketika pemanasan dan pengeringan larutan film plastik.
3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian