―Subjek dari mana data yang diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
atau lisan.‖ Berdasarkan pengertian tersebut, dalam penelitian ini menjadi sumber
data adalah Bapak Nooredyono, S.H.,M.H Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Bapak Sugeng, S.H.,M.H Jaksa Muda Tindak Pidana
Khusus pada Kejaksaan Negeri Semarang, Bapak Supriyonohadi, S.H., M.Si selaku Kasubag Hukum dan Humas pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah, dam Akademisi Prof. Nyoman Serikat Putra Jaya, S.H., M.H.
3.5.2. Data Penelitian
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah::
1. Data Primer
Data primer adalah ―data yang diperoleh langsung melalui wawancara danatau survei di lapangan yang berkaitan dengan perilaku
masyarakat‖ Zaenuddin Ali 2009:23. Dalam penulisan skripsi pada nantinya, data primer berasal dari keterangan hasil wawancara dengan
responden ataupun informan. ―Responden adalah orang yang menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti, untuk tujuan penelitian itu sendiri‖
Ashofa, 2007: 22. Sedangkan informan adalah ―sumber informasi untuk pengumpulan data‖ Ashofa, 2007: 22. Dalam hal ini penulis memperoleh
data wawancara dengan responden adalah Bapak Nooredyono, S.H.,M.H
Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Bapak Sugeng, S.H.,M.H Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Negeri
Semarang, Bapak Supriyonohadi, S.H., M.Si selaku Kasubag Hukum dan Humas pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, dam Akademisi
Prof. Nyoman Serikat Putra Jaya, S.H., M.H. Informan dalam hal ini dari Ibu Suhartati,S.H selaku Penitera Muda pada Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi, Bapak Muhibul selaku Staff SDM pada BPK RI Perwakilan Profinsi Jawa Tengah dan Ibu Teti Magdalena, S.H.,M.H selaku Jaksa pada
Kejaksaan Negeri Semarang.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Dalam penelitian hukum, data sekunder digolongkan menjadi
3 tiga karakteristik kekuatan mengikatnya Zainuddin, 2009:23, yaitu: a.
Bahan hukum primer, adalah bahan-bahan hukum yang mengikat. Dalam penulisan skripsi, bahan hukum primer yang
digunakan adalah peraturan perundangan yang berkaitan dengan masalah pokok yang diangkat dan dokumen resmi negara. Bahan
hukum primer yang digunakan adalah Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 46
Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas
Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,, Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dan aturan peundang- undangan lain mengenai Tindak Pidana Korupsi.
b. Bahan hukum sekunder, adalah bahan hukum yang memberi
penjelasan terhadap bahan hukum primer. Dalam penulisan skripsi ini, bahan hukum sekunder yang digunakan adalah buku,
jurnal, artikel ahli hukum pidana yang ada hubungannya dengan tema permasalahan.
c. Bahan tertier, yaitu bahan penelitian yang terdiri atas buku
kamus. Dalam skripsi ini, bahan yang digunakan adalah kamus hukum, kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa inggris.
3.6. Teknik Pengumpulan Data