Keabsahan Data Analisis Data

bentuk ketentuan formal maupun data melalui naskah resmi yang ada. Studi kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan menelusuri materi-materi yang terkait baik yang berada di dalam buku, peraturan perundang-undangan, jurnal, hasil penelitian, kamus, maupun penelusuran materi dari internet.

3.7. Keabsahan Data

Keabsahan data sangat mendukung dalam penentuan hasil akhir suatu penelitian, oleh karena itu diperlukan suatu teknik pemeriksaan data. Teknik pemeriksaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. ―Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu‖ Moleong, 2007: 330. Menurut Lincoln dan Guba dikutip dari buku berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif Moleong, 2000: 75, untuk ―memeriksa keabsahan data pada penelitian kualitatif antara lain digunakan taraf kepercayaan data credibility. Teknik yang digunakan untuk melacak credibility dalam penelitian ini adalah teknik tringulasi triangulation ‖. Dalam penelitian ini, teknik triangulasi dengan sumber dicapai dengan jalan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

3.8. Analisis Data

Proses analisis data merupakan pekerjaan untuk menemukan tema-tema dan merumuskan hipotesis-hipotesis. Meskipun sebenarnya tidak ada format yang pasti dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Hanya saja pada analisis data, tema dan hipotesis lebih diperkaya dan diperdalam dengan cara menggabungkan dengan sumber-sumber data yang telah ada. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga mudah dibaca dan dipahami. Dari data yang diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan menggunakan penalaran dari penulis dengan bahasa yang mudah dimengerti. Sifat dari analisis deskriptif adalah adanya keinginan dari peneliti untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subyek dan obyek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang telah didapatkan Fajar dan Achmad 2010:183. Dalam penulisan skripsi ini, analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan mengenai pengaruuh keterangan ahli terhadap keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan perkara tindak pidana korupsi kepada pelaku Tindak Pidana Korupsi. 87

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Fakta yang terungkap ketika keterangan ahli disampaikan

dalam sidang perkara tindak pidana korupsi. Proses peradilan dalam acara biasa memiliki beberapa tahapan atau agenda sidang, yang salah satunya adalah agenda sidang pembuktian. Agenda sidang pembuktian adalah agenda sidang yang menentukan akan penyelesaian perkara, karena alat bukti yang mengungkapkan fakta sebuah perkara. Harahap 1988:793 menyatakan bahwa ―Pembuktian merupakan masalah yang memegang peranan dalam proses pemeriksaan sidang pengadilan karena dalam pembuktian inilah akan ditentukan nasib terdakwa‖ Dari pendapat tersebut diperoleh bahwa hakikat dari pembuktian adalah untuk menemukan kebenaran materiil. Bapak Nooredyono, S.H.,M.H hasil wawancara Hari Kamis Tanggal 21 Februari 2013 menyatakan sebagai berikut: ―Sebenarnya dalam pembuktian untuk perkara korupsi dibebankan pada kedua pihak yang berkepentingan. Penuntut Umum membuktikan dari dakwaannya dan penasihat hukum membuktikan kliennya tidak bersalah, tujuannya untuk hakim memutus dari pembuktian itu‖ Dari wawancara tersebut dapat diperoleh bahwa pada tahapan pembuktian, beban pemmbuktiannya ada pada penuntut umum atau penasihat hukum. Pembuktian dalam proses peradilan mengacu pada aturan umum dan aturan khusus, dalam Pasal 184