Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian terhadap efektivitas hukum. Tipe penelitian terhadap efektivitas hukum merupakan penelitian yang membahas bagaimana hukum beroperasi dalam masyarakat. Dalam tipe penelitian ini, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana hukum itu berfungsi dalam suatu masyarakat.

3.2. Metode Pendekatan

Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penulisan skripsi ini adalah pedekatan kualitatif. Menurut Fajar dan Achmad 2010:192 pendekatan kualitatif dalam suatu penelitian hukum sosiologis merupakan suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data diskriptif analitis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, serta tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, seorang peneliti lebih mementingkan kualitas data, artinya peneliti melakukan analisis terhadap data atau bahan hukum yang berkulaitas.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan atau tempat dimana seseorang melakukan penelitian. Tujuan ditetapkannya lokasi penelitian agar diketahui dengan jelas objek penelitian. Adapun lokasi penelitian yang akan dijadikan obyek penelitian adalah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Kejaksaan Negeri Semarang, BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dan Akademisi Prof. Nyoman Serikat Putra Jaya, S.H., M.H Penulis memilih lokasi penelitian pada objek penelitian diatas karena: b. Alasan ilmiah: Dala hal ini penulis memilih hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang adalah hakim yang telah memeriksa perkara tipikor dengan pengadilan yang terbentuk berdasarkan undang-undang dan pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang terdapat hakim karier tindak pidana korupsi sehingga penulis tertarik akan letak keyakinan hakim dari pemeriksaan yang dilakukan hakim tersebut. Pada data kedua penulis melakukan penelitian di Kejaksaan Negeri Semarang sebagai lembaga penuntutan adalah lembaga yang memiliki tugas salah satunya dalam pembuktikan, Penulis tertarik untuk mengetahui alasan dan persepsi jaksa pidana khusus terhadap alat bukti keterangan ahli yang dihadirkannya dalam persidangan tindak pidana korupsi. Dalam hal ini sebagai ahli penulis mengambil data ketiga dari BPK RI Perwakilan Profinsi Jawa Tengah karena ahli pada tindak pidana korupsi adalah BPK karena salah satu tugas BPK melakukan pemeriksaan tentang kerugian keuangan negara, berdasarkan fungsinya ahli BPK sering di hadirkan untuk memberikan keterangan di sidang pengadilan. Penulis tertarik untuk mengetahui kiteria, kualitas dan persyaratan sebagai ahli dari BPK Perwakilan Provinsi Jawa tengah yang dihadapkan di sidang perkara tindak korupsi. Penulis dalam hal ini melibatkan unsur akademisi yakni Prof. Nyoman Serikat Putra Jaya, S.H., M.H adalah seorang seorang yang berkompeten dalam bidang hukum pidana khusus dan hukum acara pidana yang memiliki idealisme seorang akademisi dalam hukum acara dan sebagai perancang Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, penulis tertarik akan pemahaman dan keilmuan beliau mengenai hukum acara pidana dan tindak pidana korupsi. c. Alasan non ilmiah: Pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Kejaksaan Negeri Semarang, BPK RI Provinsi jawa Tengah dan Akademisi Prof. Nyoman Serikat Putra Jaya, S.H.,M.H penulis pilih dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan domisili penulis. Sehingga akan memudahkan jangkauan penulis dalam hal mendapatkan data penelitian

3.4. Fokus Penelitian