menampung lebih banyak potongan rumput dan lebih mudah dilepas atau dipasangkan kembali.
B. Kantong Penampung Rumput
Parameter utama dari kinerja kantong penampung rumput pada SRT-02 adalah kuantitas potongan rumput yang mampu ditampung yang dialirkan
oleh dek. Pada pengujian SRT-01 belum diperoleh data yang jelas mengenai kapasitas material bahan yang dapat dialirkan dek, jumlah potongan rumput
yang tertinggal di dek, tanah, dan yang mampu ditampung oleh kantong. Hasil pengujian pengaliran potongan rumput oleh dek dan yang mampu
ditampung oleh kantong penampung rumput pada SRT-02 dapat dilihat dalam Tabel 5 dan Tabel 6, sedangkan seluruh data dapat dilihat dengan lengkap
pada Lampiran 6 dan 7. Gambar 36 menunjukkan bahwa potongan rumput yang tertampung memenuhi lebih dari 80 dari total volume kantong. Dari
Tabel 5 dapat dilihat bahwa pada pemotongan rumput jenis Tiffway, 99.5 potongan rumput tertampung dalam kantong. Dan pada Gambar 37 dapat
dilihat bahwa potongan rumput banyak tertumpuk pada bagian kantong sebelah pojok kanan, hal ini sangat erat kaitannya dengan desain dek
Kuncoro, 2003 yang pada dasarnya adalah menunjukkan arah aliran potongan rumput yang terjadi dari dek menuju kantong. Sedangkan relief
potongan rumput yang tertumpuk di dalam kantong ditunjukkan pada Gambar 38.
Pengamatan terhadap kinerja kantong dalam menampung potongan rumput pada waktu pengujian dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain:
kecepatan maju dari mesin pemotong rumput SRT-02 hubungannya dengan mobilitas dek, ketinggian pemotongan, serta densitas rumput pada areal
pemotongan. Tabel 7 menunjukkan perbandingan mobilitas dek pada SRT-01 dan SRT-02. Keterbatasan lahan, ketinggian pemotongan yang tidak sama
dan waktu pemotongan yang berbeda menyebabkan berat potongan rumput yang ditampung berbeda pula, namun hasil keseluruhan menunjukkan
persentase potongan rumput yang mampu ditampung oleh kantong pada SRT- 02 sudah tinggi dibandingkan dengan kantong pada SRT-01.
Tabel 5 Berat potongan rumput yang mampu ditampung oleh kantong pada SRT-02
Potongan tertinggal
di dek Potongan
Tertinggal di
tanah Potongan
di kantong Varietas
g g
g
Kadar air
Wakt u
11.4 14 70
86 70
Pagi 0.9
0.5
0 0 311.4 99.5
37.3 Siang Tiffway
1 1
184.6 99
47.7 Sore 11.8
11.4 0 0 92.2
88.6 61.5 Pagi
Gajahan 11.1
5.1 0 0
205 94.9
50 Siang
Tabel 6. Kapasitas material pengaliran potongan rumput
Varietas Densitas
tangkai 100cm
2
Ketinggian awal cm
Ketinggian akhir cm
Waktu dek penuh
tersumbat jam Berat
potongan rumput kg
Kapasitas material
kgjam
Waktu pemotongan
31 3.1-8.2
5.16 2.2-3.9
3.09 0.0975 3.19 32.7 Pagi
116 4-8.9
6.95 2.4-4.3
3.27 0.023 1.7 74 Siang
Tiffway 108
3.2-8.5 5.62
1.8-4.2 3
0.0375 2.52 67.2 Sore 57
2.9-4.5 3.5
1.6-2.4 2.03
0.91 7.65 8.4 Pagi
Gajahan
58 2.8-4.5
3.53 1.6-2.3
1.97 0.92 8.994
9.8 Siang Ket.
: rata-rata tanpa pengarah
1 lintasan dengan pengarah, selanjutnya tanpa pengarah
Gambar 36 Potongan rumput yang mampu ditampung oleh kantong pada SRT-02.
Gambar 37 Kondisi kantong penuh pada lapangan rumput jenis gajahan pemotongan siang hari.
Tutup kantong Tumpukan
potongan rumput
Arah aliran potongan rumput
Gambar 38 Relief potongan rumput yang tertumpuk di dalam kantong SRT-02.
Tabel 7. Perbandingan mobilitas dek pada SRT-01 dan SRT-02
Varietas Densitas
rumput rumput
25 cm
2
Ketinggian awal rata-
rata cm Ketinggian
setelah dipotong
cm Lebar
pemotongan rata-rata
m Kecepatan
maju rata-rata
mdetik
Waktu pemotongan
5.5-11 6.4 0.399 0.166 Pagi Tiffway
SRT-01 74-88
6.4 4.2 0.377 0.163 Pagi
31 3.1-8.2 3.09 0.345 0.26 Pagi
116 4-8.9 3.27 0.32 0.16 Siang Tiffway
SRT-02 108 3.2-8.5
3 0.31
0.3 Sore
57 2.8-4.9 2.03 0.39
0.3 Pagi
Gajahan SRT-02
58 2.9-4.5 1.97 0.385 0.28 Siang Ket.:
tangkai100cm
2
Potongan rumput
Kadar air pada kapasitas tampung maksimal kantong berpengaruh cukup signifikan. Pada pemotongan pagi hari dengan kadar air tercatat 70,
menyebabkan potongan rumput yang berhasil dialirkan dek ke dalam kantong pun lebih sedikit dibandingkan dengan waktu pemotongan siang dan sore
hari, dari sebesar 86 kali total volume kantong pada pagi hari lalu naik menjadi 99.5 pada siang hari dan 99 pada sore hari.
Secara visual pada Gambar 39 ditunjukkan bahwa konfigurasi kantong tidak mengganggu operator. Jarak antara bagian belakang kantong dengan
ujung kaki operator sudah memenuhi target teknik yaitu sebaiknya ≥ 10 cm.
Gambar 39 Jarak minimum antara bagian belakang kantong dengan kaki operator.
Kemiringan kantong dari permukaan tanah adalah 10° yaitu mengikuti sudut
kemiringan saluran dek seperti ditunjukkan pada Gambar 41. Dan dengan besar kemiringan 10° tersebut ternyata pada saat bermanuver atau pada saat
mesin dibelokkan, bagian belakang kantong masih menyentuh tanah atau permukaan rumput sehingga mengurangi mobilitas atau kecepatan maju SRT-
02. Pada posisi normal diukur dari permukaan datar ketinggian bagian bawah kantong dari permukaan tanah adalah paling rendah yaitu pada bagian
depan yang menempel ke dek = 4 cm dan pada bagian paling ujung = 10 cm. Perbandingan waktu yang dibutuhkan untuk melepas dan memasang kembali
kantong dan stang antara SRT-01 dengan SRT-02 dapat dilihat pada Tabel 8. ≥ 10 cm
Gambar 40 Kondisi lapangan rumput jenis tiffway di Leuwikopo setelah pemotongan.
Gambar 41 Sudut kemiringan saluran keluaran dek pada SRT-02. Tabel 6 Perbandingan waktu
Pembanding SRT-01
SRT-02
Waktu yang dibutuhkan untuk memasang stang detik
Waktu yang dibutuhkan untuk melepas stang detik
149.67 134.67
101.6 89.6
Waktu yang dibutuhkan untuk memasang kantong detik
Waktu yang dibutuhkan untuk melepas kantong detik
98.3 13.67
12.4 7.2
10
Dek mulai mengalami kemiringan
Sumber : Kuncoro, 2003
Tahapan pembuatan kantong penampung rumput, pertama-tama adalah dibuat kerangka besi Gambar 42. Kemudian kain dipotong-potong sesuai
dengan ukuran frame lalu dijahit dan dipasangkan ke frame Gambar 43 i ii iii. Bagian bawah dilapisi triplek supaya nantinya tidak melengkung
ketika menahan beban dari berat potongan rumput yang ditampung Gambar 43 iii. Kantong memiliki ‘pintu’ Gambar 44 yang bisa dibuka dan ditutup
untuk membuang potongan rumput jika kantong sudah penuh atau saat dek mulai tersumbat. Pada samping kiri dan kanan sebelah belakang atas diberi
semacam ‘jendela’ berpori yang berguna mengalirkan keluar arus udara dari dalam kantong. Hak ini cukup penting untuk diperhatikan karena
penampungan potongan rumput yang bagus adalah bergantung pada pengaliran udara melalui kantong yang bagus pula. Lalu pada bagian atas
kantong terdapat pita berperekat Gambar 45 ii untuk mengaitkan kantong pada stang. Kantong memiliki gagang di depan dan pegangan belakang untuk
memudahkan operator mengangkat pada saat kantong penuh. Bahan kain untuk kantong yang dipilih adalah kain parasut yaitu seperti bahan kain untuk
pembuatan tas. Pemilihan bahan ini penting untuk diperhatikan karena kantong berfungsi untuk menampung material apa saja yang dihisap dan
dialirkan oleh dek yaitu bukan hanya potongan rumput saja melainkan juga daun-daun kering, sampah bahkan kerikil atau batu.
Gambar 42 Kerangka kantong pada SRT-02.
Gambar 43 i ii iii Pembuatan kantong penampung rumput untuk SRT-02.
Gambar 44 Kantong penampung rumput pada SRT-02 tampak belakang. i ii
Triplek iii
Gambar 45 i ii Kantong penampung rumput pada SRT-02.
Gambar 46 Bentuk kantong pada mesin pemotong rumput tipe rotari merek BOSCH.
http: www.tooled-up.com
C. Stang Pendorong