I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Di luar negeri, seperti di Amerika Serikat atau di negara-negara di Eropa, hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas berkebun dan pertamanan, dewasa ini
sudah menjadi sebuah industri yang bernilai multi milyar dolar. Fenomena Green Industry
yang antara lain meliputi desain taman dan kolam, pembibitan tanaman dan rumput, instalasi irigasi dan drainase, penyediaan pupuk dan
pestisida, sampai pada produksi perlengkapan dan peralatan pemeliharan tanaman dan halaman atau lapangan rumput, berkembang cukup pesat.
Menilik ke dalam negeri, di Indonesia, untuk memiliki satu unit produk pemeliharaan taman saja, misalnya, mesin pemotong rumput, bisa dikatakan
mahal, sehingga baik pada instansi-instansi, pemerintahan ataupun swasta sampai pada skala rumah tangga, akan jarang atau sulit dijumpai. Hal ini
disebabkan karena sembilan puluh sembilan persen mesin pemotong rumput termasuk suku cadangnya yang dijual di Indonesia sampai saat ini merupakan
produk impor. Menurut Clift 2001, sembilan puluh delapan persen dari mesin pemotong
rumput yang dijual di seluruh dunia saat ini adalah mesin pemotong rumput tipe rotari. Di negara-negara yang memiliki empat musim, untuk melakukan
pemotongan rumput pada awal musim semi demi mendapatkan hasil yang terbaik adalah dengan menggunakan mesin pemotong rumput tipe rotari yaitu
dengan menset pisau pada posisi tinggi untuk menghindari rumput tercabut bersama akar- akarnya, dan kerusakan yang lebih parah dapat terjadi jika
dipilih digunakan mesin pemotong rumput tipe reel. Di dalam Suharyatun 2002, dinyatakan bahwa hasil pemotongan mesin pemotong rumput tipe
rotari memang tidak sebaik mesin pemotong rumput tipe reel. Namun mesin pemotong rumput tipe rotari memiliki keunggulan-keunggulan lain
diantaranya: mesin pemotong rumput tipe rotari dapat menghasilkan potongan yang dapat diterima pada hampir semua jenis kondisi area
pemotongan, dapat diperlakukan sedikit kasar, perawatannya mudah, lebih ekonomis, serta penyesuaian tinggi pemotongan pada mesin pemotong
rumput tipe rotari tidak serumit seperti pada pemotong rumput tipe reel.
Kegiatan memotong rumput seharusnya menyenangkan dan menyehatkan, agar seseorang tidak harus repot-repot menyapu, apalagi jika halaman rumput
yang dipotong cukup luas, memilih mesin pemotong rumput yang dilengkapi dengan kantong penampung rumput sekarang ini bukan lagi sebagai satu
alternatif tetapi lebih kepada kebutuhan, disamping itu memilih mesin pemotong rumput yang memiliki desain konstruksi stang pendorong yang
ergonomis, yaitu yang tidak menyebabkan cepat lelah pada pergelangan tangan, yang tidak membahayakan atau bisa melukai tangan operator, yang
ketinggiannya dapat disesuaikan dengan tinggi badan operator, adalah juga merupakan satu pertimbangan yang penting.
Berangkat dari keinginan untuk menjadi pelopor dalam mengupayakan pengadaan mesin pemotong rumput di dalam negeri dengan biaya yang murah
dan dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk-produk buatan luar negeri, maka serangkaian penelitian tentang mesin pemotong rumput mulai
dari menemukan model pisau yang paling bagus, mempelajari torsi pemotongan dan efek hembusan pisau, sampai pada pembuatan prototipe
mesin pemotong rumput tipe rotari yaitu model SRT-01 telah dilakukan. Prototipe mesin pemotong rumput tipe rotari SRT-01 adalah sebuah mesin
pemotong rumput tipe rotari yang telah berhasil dirancang dan dibuat oleh tim peneliti dari Lab. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian yang mendapatkan
hibah dana penelitian dari Due-Like Project IPB, tahun anggaran 2002, yang diketuai oleh Dr. Ir. I Nengah Suastawa, M.Sc. Prototipe ini telah mampu
memotong rumput dengan baik dan dengan ketinggian pemotongan yang dapat diatur serta mampu menampung rumput dengan baik, meski demikian,
pada prototipe mesin pemotong rumput tipe rotari SRT-01 masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya pada fitur kantong penampung rumput dan
stang pendorongnya, yaitu: a bagian berpori untuk menghembuskan udara keluar pada kantong mengarah ke operator, b pengikat antara kantong
dengan dek tidak ringkas, sulit untuk dilepas dan dipasangkan kembali, c bentuk kantong kurang menarik, d potongan rumput yang mampu ditampung
sedikit, e sudut kemiringan stang pendorong terlalu besar sehingga ketinggian stang kurang sesuai dengan tinggi rata-rata operator orang
Indonesia, f mekanisme ‘menempel’nya stang pada dek menjadikan tampilan dek tidak menarik.
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Melakukan modifikasi stang pendorong pada SRT-01 2.
Melakukan modifikasi kantong penampung rumput pada SRT-01 sehingga mampu menampung lebih banyak potongan rumput, mudah dilepas dan
dipasangkan kembali, serta tidak mengganggu mobilitas mesin pemotong rumput ketika harus bermanuver atau berbelok.
3. Melakukan uji kinerja stang pendorong dan kantong penampung rumput
hasil modifikasi tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian MerancangMendesain dan Memodifikasi