Ergonomika atau Human Factors Engineering HFE

Gambar 10 Kantong penampung rumput pada Ride-On Mower. http:www. china-tractors.com Gambar 11 Mesin pemotong rumput tipe rotari merek Qualcast. http:www.qualcast.com

F. Ergonomika atau Human Factors Engineering HFE

Mesin-mesin adalah didesain untuk digunakan oleh manusia, dengan beberapa perkecualian, bahkan robot sekalipun harus diprogram oleh seorang manusia. HFE adalah studi tentang interaksi antara manusia dan alatmesin Kantong Kantong dan didefinisikan sebagai sebuah ilmu terapan yang mengkoordinasikan desain sebuah alat, sistem dan kondisi pekerjaan secara fisik dengan kapasitas dan kenyamanan pekerja. Para pembuat alatmesin harus memperhatikan hal ini dan menciptakan peralatan, lebih kepada agar ‘pas dengan manusia’ atau fit with the man dan bukan agar manusia yang harus beradaptasi supaya ‘pas dengan mesin’. Suatu alatmesin yang didesain dengan tanpa memenuhi kaidah ergonomika dengan baik akan sangat tidak nyaman dan melelahkan pada waktu dioperasikan atau bahkan malah berbahaya. Ergonomika bermula pada waktu Perang Dunia ke-2 berlangsung yaitu untuk mengatasi kegagalan kinerja atau performansi yang disebabkan oleh human error dalam sistem pertahanan berteknologi tinggi yang baru. Kesuksesan penerapan ilmu ini kemudian berlanjut sampai sekarang pada desain dan pengembangan semua sistem militer dan sistem kedirgantaraan. http:www.ieee.org, 2006 Penerapan pada industri meningkat sehubungan dengan munculnya respon akan kebutuhan untuk memperbaiki penggunaan sumber daya manusia yang produktif, memperbaiki kualitas hidup, memperbaiki tingkat kesehatan, dan meningkatkan keselamatan. Ilmu ergonomika diterapkan mulai dari perancangan sikat gigi sampai pada lay out kokpit pesawat terbang. Dari desain kereta bayi sampai kereta belanja. Orang-orang yang bekerja pada suatu tempat kerja yang dirancangdidesain secara ergonomis atau menggunakan produk-produk yang telah dirancangdidesain secara ergonomis, akan tidak mengalami kelelahan dengan cepat, tidak akan bingung oleh tombol-tombol yang bermakna ambigu, tidak akan dikacaukan oleh display- display dan instruksi-instruksi yang membingungkan. Hal ini berarti kecil sekali kemungkinan terjadi error, kecilnya tingkat kecelakaan, sehingga mengurangi waktu untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan menumbuhkan sikap moral yang baik. http:www.ieee.org, 2006 Definisi ergonomika dalam lingkup kerja adalah penerapan sistematis pengetahuan tentang psikologi, fisik, dan sifat-sifat sosial manusia dalam desain atau perancangan dan penggunaan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kondisi kerja seseorang, peralatan-peralatan atau mesin yang digunakan, serta lay out lingkungan kerjanya. HFE adalah tipe informasi yang dibutuhkan untuk suatu permasalahan perancangan mesin berkisar dari dimensi tubuh manusia dan distribusinya diantara populasi berdasarkan umur dan gender, sampai pada kemampuan diri manusia untuk menahan percepatan-percepatan didalam berbagai macam arah pada tubuh, sampai kepada kekuatan-kekuatan tipikal atau khas dan kemampuan menghasilkan gaya pada posisi yang bervariasi. Secara jelasnya, jika mendesainmerancang suatu alatmesin yang akan dikendalikan oleh manusia alat pemotong rumput, misalnya perlu diketahui seberapa besar gaya dari pemakai yang dapat digunakan, dengan sentuhan atau regangan tangan pada berbagai posisi, apa yang dijangkau, dan bagaimana suara yang dapat diterima oleh telinga tanpa merusak. http:www.wordiq.com Ergonomika berfokus pada manusia, meliputi berbagai disiplin ilmu dan berorientasi pada penerapan atau aplikasi. Berbagai disiplin ilmu tersebut antara lain : psikologi, pengetahuan kognitif, fisiologi, biomekanika, antropologi fisik terapan, teknik industri dan rekayasa sistem. Diantara disiplin ilmu tersebut yang menjadi pondasi adalah ilmu biologi terutama anatomi dan fisiologi. Hampir semua mesin beroperasi dalam koordinasi dengan manusia. Sebagai contoh adalah interaksi antara seorang operator dan sebuah unit mesin pemotong rumput bertenaga gas. Pertama-tama ketika operator memutuskan untuk memulai bekerja dengan mesin tersebut pada saat itulah operator telah menempatkan dirinya pada suatu ruang kerja di sekitar mesin tersebut. Kemudian harus membungkuk atau berjongkok untuk meraih mekanisme starting. Lalu pada saat operator meletakkan lengan pada suatu ketinggian tertentu untuk mendorong atau mengemudikan mesin tersebut. Kedua, operator menyediakan sumber tenaga, meskipun untuk sekedar menekan tombol start. Hal ini membutuhkan tenaga otot untuk mengemudikannya, apakah itu berjalan di belakangnya ataupun menaikinya. Ketiga, operator berperan sebagai sebuah sensor, mendengarkan untuk mengetahui apakah ada potongan ranting atau bebatuan yang mengenai pisau atau tidak. Merasakannya dengan tangan melalui stang pendorong atau stir gerakan-gerakan feedback yang dapat memberikan operator informasi tentang bagaimana sebaiknya operator mendorong atau mengemudikan mower. Keempat, berdasarkan informasi-informasi yang diterima oleh input-input sensoris, operator berperan sebagai pengendali atau pengontrol. Operator menentukan seberapa besar tenaga yang diperlukan dan kemana arah mesin bergerak supaya tetap lurus. Itulah empat tipe interaksi manusia dengan alatmesin, yaitu sebagai penentu ruang kerja, sebagai sumber tenaga, sebagai sensor, dan sebagai pengontrol atau pengendali. Hal ini menunjukkan bahwa human factors memainkan peranan penting dalam perancangan suatu alatmesin Ullman, 1992.

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian