14
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA
CV MAS PUTIH PRODUCTION
A. Aktiva Tetap
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data- data yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang
diperoleh dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba membahas objek penelitian yang dititik beratkan pada penerapan Standar
Akuntansi Keuangan. Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam memperoleh aktiva tetap dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Begitu juga halnya dengan yang dilakukan oleh CV Mas Putih Production.
Untuk memahami pengertian aktiva tetap perlu dikemukakan beberapa defenisi mengenai aktiva tetap tersebut yang dikeluarkan oleh beberapa
ahli dibidang akuntansi, antara lain : Menurut Akbar dalam buku Akuntansi Pengantar 2004 : 237 “ aktiva
tetap merupakan jenis aktiva yang digunakan untuk jangka panjang dan relative permanen dalam operasi bisnis normal. Aktiva ini dikuasai oleh
perusahaan dan tidak untuk dijual dalam operasi normal perusahaan, aktiva yang dikategorikan sebagai aktiva tetap harus memberikan manfaat
lebih dari satu tahun ”. Menurut Suharli 2006; 259 menyatakan aktiva tetap disebut juga
plant asset atau fixed asset dan mendefisikannya sebagai berikut : “ Harta
Universitas Sumatera Utara
15 berwujud tangible asset yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih
dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan ”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam buku Standar Akunansi Keuangan 2012 : 16.1 “ aktiva tetap adalah asset berwujud
yang 1 dimiliki untuk disediakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan yang
administrative : dan b diperkirakan untuk digunakan lebih dari satu periode ”.
Menurut Firdaus dalam buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi 2010 : 177 “ aktiva tetap adalah asset yang diperoleh untuk digunakan
dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material “.
Dari pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa aktiva tetap mempunyai tiga sifat utama, yaitu :
1. mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang
mempunyai kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aktiva lainnya untuk menyumbangkan aliran kas masuk di masa yang akan
datang baik langsung maupun tidak langsung, 2.
suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengendali manfaat tersebut,
Universitas Sumatera Utara
16 3.
transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengendalikan manfaat tersebut.
Suatu aktiva yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi milik perusahaan dinamakan aktiva berwujud misalnya tanah,
gedung, mesin-mesin, peralatan kantor, kendaraan, dan lainnya. Aktiva tetap mempunyai kriteria antara lain berwujud, dimiliki oleh perusahaan,
masa operasinya lebih dari satu tahun atau jangka waktu relatif lama, nilainya besar, dan tidak untuk dijual.
B. Jenis-jenis Aktiva Tetap