Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada PT Bank XXXX di Medan

(1)

1

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA PT.BANK XXXX

DI MEDAN

Oleh :

RAHMAT HIDAYAT 1221022222

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : RAHMAT HIDAYAT

NIM : 122102222

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. BANK XXXX DI MEDAN

Tanggal : 12 Juli 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Rasdianto, S.E., Ak., M.Si NIP. 19550908 198103 1 005

Tanggal : 13 Juli 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi

NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

Tanggal : 30 Juli 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS

NAMA : RAHMAT HIDAYAT

NIM : 122102222

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. BANK XXXX DI MEDAN

MEDAN, 13 Juli 2015

122102222


(4)

4

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat, baik nikmat kesehatan, waktu luang, nikmat iman serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini berjudul “Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada PT Bank XXXX di Medan.”

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menghadapi berbagai kesulitan, namun karena bantuan dan bimbingan dari berbagi pihak penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :.

Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Abdul Kholid dan Ibunda Masnunin atas waktu, pengorbanan, kasih sayang, dukungan moril dan materil dan doa di dalam setiap sujudnya serta kesabaran mereka di dalam membimbing penulis yang tidak akan mungkin terbalaskan.

Selama dalam tahap pertama hingga penyelesian tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan moril, spiritual, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


(5)

5

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

3. Bapak Rasdianto, SE., Ak., Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis dalam penyempurnaan tugas akhir dari awal sampai selesainya tugas akhir ini.

4. Pimpinan dan seluruh staf PT Bank XXXX Medan, khusunya kepada Bapak Adam Situmeang, Bapak Wahyudi dan Bang Dedi yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama proses magang dan juga telah membantu penulis untuk memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun tugas akhir ini.

5. Kepada adikku tersayang Lukman, Linda dan Aisyah yang menjadi motivasi dan penyemangat bagi penulis.

6. Kepada Kakek Syahron dan Nenek Nur Azizah yang telah memberikan banyak perhatian, motivasi, bantuan materi,moril, maupun spiritual kepada penulis.

7. Kepada Bouk Fitri, Kak Imah, uda Imad dan Bang Reza yang juga telah memberikan motivasi dan juga dorongan, baik materi maupun moril kepada penulis.


(6)

6

8. Kepada tobang Masnun dan Uwak Rizal yang turut mencurahkan perhatiannya kepada penulis dan juga memberikan dorongan dan motivasinya kepada penulis baik berupa materi maupun moril.

9. Kepada seluruh kawan-kawan D3 Akuntansi khususnya Andreas Chibi, Cristofel, dan Berto kawan seperjuangan yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan tugas akhir dan juga menemani penulis mondar-mandir ke kampus.

10. Kepada Ustadz-ustadz dan kawan-kawan kos-kosan PELMA yang mewarnai hidup penulis terkhusus untuk bang Siddiq yang turut membantu penulis dan juga Fadli Hasibuan yang hampir setiap hari penulis selau pinjam sepeda motornya dalam proses pengerjaan tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 13 Juli 2015 Penulis

122102222 Rahmat Hidayat


(7)

7

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL……….. vi

BAB I PENDAHULUAN ……….1

A. Latar Belakang Masalah ………1

B. Rumusan Masalah ……….3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….3

D. Rencana Penulisan ………....4

1. Jadwal Survey/ Observasi ………...5

2. Rencana Isi ………...5

BAB II PT BANK XXX MEDAN ……….7

A. Sejarah Ringkas Perusahaan ………..7

B. Struktur Organisasi ………...10

C. Job Description ………11

D. Jaringan Usaha ……….17

E. Kinerja Usaha ………..17

F. Rencana Usaha ……….18


(8)

8

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET

TETAP PADA PT BANK XXX MEDAN ……….20

A. Aset Tetap ……….20

1. Pengertian Aset Tetap ……….20

2. Karakteristik Aset Tetap ……….20

3. Klasifikasi Aset Tetap ……….21

4. Cara-cara Perolehan Aset Tetap ……….25

5. Pengadaan Aset Tetap ………....26

6. Pencatatan/ Pembukuan Aset Tetap ………27

B. Penyusutan ………30

1. Pengertian Penyusutan ………30

2. Metode Penyusutan ……….34

C. Sistem Pengendalian Internal atas asset Tetap ………..34

1. Pengertian Sistem ………34

2. Pengertian Pengendalian Internal ………35

3. Tujuan Sistem Pengendalian Internal ……….40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………43

A. Kesimpulan ………...43

B. Saran ……….44


(9)

9

DAFTAR PUSTAKA ……….45 LAMPIRAN……….46


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan tentunya memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memaksimalkan laba dan menaikkan nilai perusahaan. Untuk mencapai sasaran tersebut perusahaan harus memiliki aset tetap. Tanpa adanya aset tetap perusahaan akan kesulitan di dalam menjalankan operasional rutinnya. Karena aset tetap merupakan salah satu penunjang yang penting di dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Aset tetap merupakan komponen terbesar dibandingkan dengan perkiraan-perkiraan lain dari harta perusahaan secara keseluruhan yang menyebabkan pos aset tetap menjadi suatu komponen yang cukup penting dalam laporan keuangan.Menurut PSAK No.16 (2004:16.2) :“Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Sedangkan Menurut Mulyadi (2001:591) menyebutkan bahwa “Aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali”.


(11)

2

Maju mundurnya perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan dalam penggunaan aset tetap. Dalam perusahaan yang belum berkembang pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri secara langsung kegiatan perusahaan. Perusahaan yang sudah berkembang jika tidak menggunakan prosedur pengendalian aset tetap cenderung terjadi kecurangan dan penyalahgunaan atau pemborosan dari penggunaan aset tetap. Upaya mengantisipasi kecurangan dan penyalahgunaan tersebut, maka perusahaan harus dapat menjalankan struktur prosedur penggunaan dan pengendalian internal secara baik.

Oleh karena itu perlunya ada pengendalian dari internal untuk mengawasi harta milik perusahaan, yaitu dengan memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi mengenai transaksi atau kegiatan yang berhubungan dengan aset tetap sehingga tercipta kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Sehingga secara tidak langsung membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan pimpinanyang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

Dengan pengendalian intern perusahaan d a p a t lebih terarah dalam mencapai tujuannya. Pengendalian intern diterapkan dalam setiap siklus yang ada di perusahaan, salah satunya dalam pertambahan aset tetap dalam mencapai tujuannya. Pengendalian intern diterapkan dalam setiap siklus yang ada di perusahaan, salah satunya dalam pertambahan aset tetap.


(12)

3

Pengendalian intern terhadap pertambahan aset tetap pada perusahaan perlu diterapkan dan dianalisis bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pertambahan aset tetap tidak menimbulkan suatu risiko bagi perusahaan. Analisis pengendalian intern pertambahan aset tetap pada perusahaan, ini terlihat dari adanya transaksi yang diotorisasi, adanya nomor urut tercetak pada dokumen pendukung, adanya pelatihan yang memadai untuk karyawan, adanya prosedur formal yang digunakan untuk melakukan kegiatan dan aktivitas operasional.

PT. Bank XXXX Medan yang bergerak dibidang jasa yang memiliki bermacam-macam aset tetap. Aset tetap tersebut berupa tanah, gedung kantor, rumah, bangunan, komputer, kendaraan, dan peralatan lainnya yang harganya relatif tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting pada PT Bank XXXX Medan untuk memberikan pelayanan, sehingga diperlukan adanya sistem pengendalian internal terhadap aset tetap yang tepat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana penerapan Sistem Pengendalian Internal Atas Aset tetap pada PT. Bank XXXX Medan ?


(13)

4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada PT Bank XXXX Medan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien?

2. Manfaat Penelitian a. Bagi instansi

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada PT Bank XXXX Medan dalam meningkatkan Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap.

b.Bagi peneliti

Peneliti dapat belajar secara langsung pada PT Bank XXXX Medan dalam menjalankan fungsi pengendalian internal atas aset tetap, dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti dibidang Aset tetap baik dalam penggunaannya maupun Pengendalian nnnya.

c. Bagi pembaca

Penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan junior dalam membuat paper atau penelitian di tahun-tahun mendatang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi


(14)

5 Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Mei 2015 Juni 2015

I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan Dosen

Pembimbing 5 Pungumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

1. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir yang akan mempermudah penulis tugas akhir, maka penulis membaginya menjadi 4 (empat) bab, yakni:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian awal tugas akhir yang penulis ajukan. Terdiri dari :, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Rencana Penulisan.


(15)

6

BAB II : PT. BANK XXXX (PERSERO) KANTOR

WILAYAH MEDAN

Pada bab ini penulis memaparkan bentuk laporan tugas akhir seperti pembentukan awal perusahaan maupun perkembangan perusahaan. Bab ini terdiri dari : Sejarah Ringkas Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, Jariangan Usaha, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Usaha.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA PT.BANK XXXX DI MEDAN

Pada bab ini berisi tentang isi tugas akhir penulis yaitu “Sistem Pengendalian internal atas Aset tetap pada PT .Bank XXXX , isi bab ini antara lain : Pengertian Aset Tetap, Klasifikasi Aset Tetap, Penyusutan Aset Tetap, Pengertian Sistem,Pengetian Pengendalian internal Atas Aset Tetap, Tujuan Sistem Pengendalian internal.

BAB 1V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis telah menutup topik pembahasan atau disebut dengan akhir bab tugas akhir ini. Berisi tentang kesimpulan dan saran.


(16)

7

BAB II

PT BANK XXXX (Persero) Tbk

Kantor Wilayah Medan

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Bank XXXX didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh RM Margono Djojohadikoesomo, Kantor pertama Bank XXXX yang kini menjadi Kantor Bank Indonesia, Terletak di Jalan Senopati 4 Yogyakarta, DI Yogyakarta.Bank XXXX dipersiapkan menjadi bank sirkulasi atau bank sentral, dan mengedarkan alat pembayaran resmi pertama Oeang Republik Indonesia (ORI).Peresmian Bank XXXX dilakukan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1946 di gedung De Javasche Bank, Yogyakarta dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :

Tabel 1.2

Susunan Kepengurusan Bank XXXX Pertama Kali

Nama Jabatan

RM.Margono Djojohadikoesomo Presiden Direktur

TRB Sabaroedin Direktur I

MR. Suekasno Direktur II

Mr. A.Karim Direktur III

Dengan ditetapkannya De Javasche Bank sebagai Bank Sentral, peran Bank XXXX beralih menjadi Bank Pembangunan dan kemudian hak untuk bertindak sebagai bank devisa.Sejalan dengan penambahan modal pada tahun


(17)

8

1955, status Bank XXXX beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat No.2 tahun 1955.Di tahun yang sama, Bank XXXX membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Singapura.Tahun 1960-an, Bank XXXX mencanangkan beberapa langkah kebijakan menggalang dana masyarakat melalui Bank Terapung (Floating Bank), Bank Terbang, Bank Keliling, Bank Bocah, Bank Wanita, dan Bank Buruh.Setelah sempat mengalami penggabungan dengan beberapa bank umum lainnya dalam wadah Bank Tunggal, tahun 1968 fungsi dan nama perbankan dikembalikan seperti semula.Status Bank XXXX beralih menjadi bank komersial milik pemerintah.Nama resminya diubah menjadi ‘Bank XXX 1946’.Bank XXXX 1946 melakukan restrukturisasi operasional dengan menyusun ‘performance improvement plan’ (PIP) agar lebih dinamis dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah. Program ini mencakup berbagai macam aspek, termasuk pembenahan visi dan misi perusahaan, penyempurnaan rencana strategis, serta pengembangan teknologi dan SDM.

Sebagai dampak positif terhadap kebijaksanaan yang telah dilaksanakan oleh Bank XXXX terlihat posisi Bank XXXX selalu menjadi Leader dibandingkan bank – bank pesaingnya, karena posisi Aset terus meningkat dan posisi keuntungan yang diperoleh lebih besar dari para bank pesaing.Menandai tekad Bank XXXX 1946 untuk tampil dengan sikap dan citra baru, sesuai dengan cita-citanya yang ingin mendunia dan menjawab tantangan globalisasi, Bank mengganti lambang identitas perusahaan dengan logo ‘Bahtera Berlayar’ serta memperkenalkan nama panggilan singkat


(18)

9

‘Bank XXXX’. Dikeluarkan UU no.7 th 1992 membuka peluang bagi bank-bank pemerintah untuk berubah menjadi perusahaan perseroan. Dengan perubahan status hukum ini nama Bank XXXX berganti menjadi ‘PT Bank XXXX (Persero)’.Keputusan Bank XXXX untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana kepada masyarakat melalui pasar modal.Bank XXXX merupakan bank pemerintah pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES.Nama Bank XXXX mendapat tambahan menjadi ‘PT Bank XXXX (Persero) Tbk’, yang menandakan statusnya sebagai perusahaan publik/terbuka.

Bank XXXX memperoleh tambahan modal sebesar 61,2 triliun melalui program rekapitulasi perbankan yang dicanangkan pemerintah pasca krisis ekonomi.Pasca program rekapitalisasi, Bank XXXX melakukan program restrukturisasi operasional secara menyeluruh.Bank XXXX mulai menerapkan praktik perbankan penuh kehati-hatian (prudent banking) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporategovernance/GCG).Bank XXXX terus melakukan pembenahan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memperbaiki kinerjanya.Perubahan ditandai dengan dibuatnya cetak biru restrukturisasi Bank XXXX yang dikenal dengan Peta Navigasi.Bank XXXX juga tampil dengan logo baru, sedangkan sebutan ‘Bank XXXX’ disingkat menjadi ‘XXXX’.XXXX berhasil menyelesaikan dua tahap restrukturisasi dn memasuki fase terakhir yaitu fase transformasi, yang akan dilakukan selama 15 tahun.Kerangka waktu ini sejalan dengan konsep BI mengenai Arsitek Perbankan Indonesia (API) di masa mendatang.


(19)

10 Visi PT XXXX (Persero) Tbk

Menjadi bank yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan dan kinerja

Misi PT XXXX (Persero) Tbk

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the bank of choice). 2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial. 5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik.

B. Struktur Organisasi

Organisasi dalam pengertian sebagai suatu unit yang berasal dari kata “organization”. “ORGANISASI” sebagai unit menurut Hax & Majluf (1991) adalah sebagai berikut: “Organization are groups of people seeking the

achievement of a common purpose via division of labor, integrated through formal analytical-administrative systems and power-behavioral managerial approaches congruent with its organizational culture continuously through time”.An organization is a consciously coordinated social entity, with a relatively identifiable boundary that functions as a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goals.


(20)

11

Dengan demikian suatu organisasi mengandung unsur-unsur: Adanya manajemen

Terdiri dari sekumpulan orang-orang yang saling berhubungan satu sama lain.

Terdapat batasan-batasan yang jelas yang membedakan dengan yang bukan anggota.

Adanya tujuan yang ingin dicapai bersama.

Didirikan untuk jangka waktu lama (continuing bond).

Struktur organisasi yang baik hendaknya disusun sedemikian rupa oleh perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit perusahaan.Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan setiap unit berjalan sesuai wewenang dan tangggung jawabnya.Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka semua pekerjaan akan terorganisir dengan baik dan teratur serta menunjukan hubungan tugas dan wewenang antra pejabat administratif secara horizontal maupun vertikal.

PT Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah yang merupakan objek penulisan Tugas Akhir ini dipimpin oleh CEO Wilayah untuk lebih jelasnya berikut ini gambaran mengenai struktur organisasi di PT XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan :

C. Uraian Tugas (Job Description)

Adapun Job Description dari CEO dan Head PT XXXX Kantor Wilayah Medan adalah sebagai berikut :


(21)

12 1. CEO Region ( Pimpinan Wilayah )

Bertanggung jawab untuk mengembangkan visi dam misi kantor wilayah sejalan visi dan misi XXXX, Memimpin koordinasi bisnis yang mempunyai keterkaitan bisnis di kantor wilayah, menetapkan rencana pengembangan kepegawaian pada unit-unit kerja dibawahnya dalam rangka pencapaian target bisnis dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan untuk memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.

Rincian Tugas Pokok :

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan. b. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pencapaian target bisnis

seperti DPK, Kredit, Fee Based Income.

c. Memonitor dan memberikan keputusan terkait aktivitas pengadaan. 2. Head of Business Support Group

Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan dan menyelia fungsi dan aktivitas Hukum, Anggaran, Logistik dan Properti, teknologi serta fungsi dan aktivitas umum kantor wilayah, untuk mendukung fungsi dan aktivitas penunjang di wilayah.


(22)

13 Rincian Tugas Pokok :

a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaan visi dan misi kantor wilayah.

b. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas hukum. c. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas

pengelolaan anggaran.

d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas pengelolaan teknologi.

e. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas pengelolaan umum.

f. Mengelola penyusunan dan pencapaian business plan dan anggaran. g. Memonitor dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan audit baik internal

maupun eksternal.

h. Membina dan mengembangkan kepegawaian dalam upaya meningkatkan prestasi dan mutu kerja pegawai dalam unit :

1. MGR Budgeting, Logistic & Property 2. MGR Legal

3. MGR Human Capital 4. MGR Technology 5. MGR ATM

3. Head of Business Consumer & Retail Banking

Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan :


(23)

14

• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi misi bni secara keseluruhan.

D. Penyeliaan terhadap fungsi dan aktivitas bisnis segmen Consumer dan Ritel.

Rincian Tugas Pokok :

a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaan visi dan misi kantor wilayah.

b. Melaksanakan strategi bisnis konsumer dan ritel serta bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bisnis konsumer dan ritel di wilayah. c. Menyelia seluruh aktivitas yang terkait fungsi :

1. CRM (Customer Relationship Manager) dalam pengelolaan bisnis nasabah segmen Emerald di wilayah.

2. RSM (Regional Sales Manager) dalam aktivitas bisnis konsumer dan ritel (dana, kredit dan fee based).

3. Card & Merchant Business, dalam aktivitas bisnis produk kartu kredit dan EDC di wilayah.

d. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja operasional unit di bawah supervisinya.

e. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.


(24)

15 4. Head of Network & Service

Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan :

• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi dan misi Bank XXXX secara keseluruhan.

• Penyelia dan pembina terhap fungsi dan aktivitas pengelolaan layanan dan operasional di jaringan kantor cabang, Sentralisasi Back Office serta pengelolaan ATM di wilayah kerjanya.

Rincian Tugas Pokok :

a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaa visi dan misi kantor wilayah.

b. Melaksanakan strategi pengelolaan jaringan dan layanan dan operasional di jaringan kantor cabang, Sentralisasi Back Office serta pengelolaan ATM di wilayah kerjanya.

c. Menyusun dan menetapkan strategi yang tepat dalam pengembangan dan atau perubahan outlet termasuk jaringan electronik channel ATM dan produk turunannya.

d. Menyusun strategi untuk mencapai sasaran unit di bawah supervisinya dan menunjang sasaran unit secara keseluruhan.

e. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja operasional unit supervisinya ke CEO Region.

f. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan


(25)

16

audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.

Head of Network & Service (HNS) dibagi 2 dimana setiap HNS membawahi 9 Kantor Cabang.

5. Head of Business Banking

Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan :

• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi dan misi Bank XXXX secara keseluruhan.

• Penyeliaan terhadap fungsi dan aktivitas bisnis banking wilayah yang dikelola dan dilaksanakan oleh fungsi dan jabatan dibawahnya untuk optimalisasi pencapaian target bisnis segmen bisnis banking.

Rincian Tugas Pokok :

a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaa visi dan misi kantor wilayah.

b. Melaksanakan strategi bisnis banking serta bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bisnis banking di wilayah.

c. Memimpin seluuh aktivitas unit kerja dalam rangka peningkatan kualitas bisnis banking di wilayah agar dapat memberikan kontribusi laba yang uptimal bagi perusahaan.

d. Melaporkan dan bertanggung jawab penuh atas segala aktivitas yang terkait bisnis banking kepada CEO Region.


(26)

17

e. Menyelia seluruh aktivitas yang terkait fungsi dan jabatan dalam sentra bisnis segmen bisnis banking untuk melaksanakan fungsi pemasaran dan peningkatan portopel bisnis komersial dan usaha kecil. f. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang

berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.

D. Jaringan Usaha

PT Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan adalah perwakilan PT Bank XXXX (Persero) Tbk di Medan yang bergerak dalam industri perbankan membawahi beberapa cabang dan sentra kredit. Adapun jumlah cabang dan sentra kredit yang dibawahi PT Bank XXXX Kanwil Medan berjumlah 18 Cabang Utama, dan 5 Sentra kredit, salah satu cabang dan sentra kredit yang dibawahi oleh PT Bank XXXX (Persero) Kanwil Medan yang merupakan cabang Medan terletak di Jln.Pemuda No. 12 Medan. cabang – cabang yang lain terletak di Banda Aceh, Bireun, Lhoksumave, Meulaboh, Sigli, Langsa, Kuala Tanjung, Kabanjahe, USU, Pematang Siantar, Balige, Tebing Tinggi, Gunung Sitoli, Padang Sidempuan, Rantau Prapat, Tanjung Balai Asahan dan Sibolga.Sedangkan sentra kredit yang dibawahi oleh PT Bank XXXX (Persero) Kantor Wilayah Medan terletak di Polonia, P. Siantar, dan Medan.


(27)

18

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2014 PT Bank XXXX (Persero) Tbk Kantor Wilayah Medan membukukan laba bersih dengan kenaikan sebesar 9,65% terhadap laba bersih yanun 2013. Pendapatan bunga bersih Bank XXXX Wilayah Medan Pada Tahun 2014 tumbuh 7,8% dari tahun 2013, dimana hal ini ditunjang oleh strategi Bank XXXX yang berfokus pada perhimpunan dana murah atau CASA ( Current Account Saving Account) sehingga di tahun 2014 DPK Bank XXXX Wilayah Medan tumbuh sebesar 11,11% . Dari total DPK tersebut komposisinya didominasi oleh Dana murah (CASA) sebesar 75%. Pertumbuhan DPK tersebut juga mendorong pertumbuhan transaksi lainnya sehingga Pendapatan Non Bunga Bank XXXX Wilayah Medan di Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,5%. Tahun 2014 DPK Bank XXXX Wilayah Medan tumbuh sebesar 11,14% sedangkan pinjaman tumbuh 12,84%.

F. Rencana Usaha

Rencana Usaha kerja PT Bank XXXX (Persero) Tbk :

PT Bank XXXX (Persero) Tbk Tengah mengkaji Rencana perubahan sasaran Bisnis menyusul pertumbuhan kredit Yang Terus melambat Hingga April 2015. Dalam perubahan rencana bisnis bank (RBB) Yang disampaikan XXXX pada awal tahun, pertumbuhan kredit XXXX ditargetkan di Kisaran 15% -17%. Namun, XXXX mengkaji untuk Menurunkan Target pertumbuhan tingkat ke 13% -14%. Per Maret 2015, pertumbuhan kredit XXXX mencapai 9,1% dengan outstanding Rp269,5 triliun. Di sisi lain,


(28)

19

Penurunan target pertumbuhan kredit juga akan memangkas target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sedangkan rencana pertumbuhan DPK dipatok 1% lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Dengan kata lain, Target pertumbuhan DPK juga akan turun di Kisaran 14% -15%.

Adapun rencana usaha PT Bank XXXX (Persero ) Kantor Wilayah Medan adalah :

Mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 11% - 15% dan pertumbuhan DPK di kisaran 10% - 13% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5% - 5,5 %.


(29)

20

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

ASET TETAP PADA PT BANK XXXX

DI MEDAN

A. Aset Tetap

1. Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Aset tetap Menurut Mamduh M.Hanafi (2003:24) adalah: “ sumber

daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomidimasa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan.”. Sedangkan menurut Munawir (2002:139 yang dimaksud dengan aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai umur relative permanen kepada perusahaan selama bertahun- tahun) yang dimiliki dan digunakan untuk operasi sehari-hari dalam rangka kegiatan normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali (bukan barang dagangan) serta nilainya relative material.

2 . Karakteristik Aset Tetap

Menurut Hendriksen yang diterjemahkan oleh Widjadjanto (2002 : 339), karakteristik dari Aset tetap adalah :


(30)

21

a. Aset tetap merupakan barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar atau mempermudah produksi barang-barang lain dalam kegiatan normal perusahaan. Semua aset tetap mempunyai umur terbatas dan pada akhir umurnya harus dibuangatau diganti. Umur ini dapat merupakan estimasi jumlah tahun yang didasarkan pada pemakaian dan keausan yang ditimbulkan oleh unsur-unsurnya atau dapat bersifat variabel tergantung pada jumlah penggunaan dan pemeliharaannya.

b. Nilai Aset tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak lain dalam mendapatkan hak-hak yang sah atas penggunaannya dan bukan dari pemaksaan suatu kontrak. Aset tetap seluruhnya bersifat non moneter, manfaatnya diterima dari penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.

c. Pada umumnya jasa yang diterima dari Aset tetap ini meliputi suatu periode yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.

3. Klasifikasi Aset Tetap

Menurut Sofyan Syafri Harahap membagi jenis Aset tetap dari berbagai sudut yaitu (2002:22-24):

• Sudut Subtansi, Aset Tetap dapat dibagi :

a. Tangible Aset atau Aset berwujud seperti lahan, mesin,gedung, dan peralatan.


(31)

22

b. Intangible Aset atau Aset yang tidak berwujud seperti

goodwill- patents, copyright, hakcipta franchise dan lain-lain.

• Sudut disusutkan atau tidak :

a. Depreciated Plant Aset yaitu Aset tetap yang disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan dan lain-lain. b. Undepreciated Plant Aset yaitu Aset tetap yang tidak disusutkan

seperti tanah.

• Aset tetap berdasarkan jenis, dapat dibagi sebagai berikut : a. Lahan adalah sebidang tanah terhampar baik yang merupakan

tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri. Khusus bangunan yang dianggap sebagai bagian dari lahan tersebut atau yang dapat meningkatkan nilai gunanya seperti roil, jalan dan lain-lain maka dapat digabungkan.

b. Gedung adalah bangunan yang terdiri atas bumi ini baik diatas lahan/air. Pencatatannya harus dipisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu.

Mesin termasuk peralatan –peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.

c. Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truck, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan roda dua dan lain-lain.


(32)

23

d. Perabot dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.

e. Inventaris/peralatan. Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris gudangdan lain-lain.

f. Prasarana Merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus seperti, jalan, jembatan, pagar,dan lain-lain.

Menurut Narafin (2004 : 371) Aset tetap dapat dikelompokkan dalam:

Aset berwujud ( tangible Aset )

Aset berwujud merupakan harta berwujud yang bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi perusahaan seperti tanah, gedung, mesin, dan lain-lain.

Aset tidak berwujud ( intangible Aset )

Aset ini tidak dapat diobservasi atau dilihat secara langsung, didalamnya berbentuk persetujuan, kontrak atau paten, tetapi harta itu sendiri tidak memiliki eksistensi fisik seperti hak cipta, hakpaten, franchise, dan lain-lain.

PT Bank XXXX memiliki Aset Tetap yang bermacam-macam jenisnya. Adapun daftar Aset tetap yang dimiliki oleh PT Bank XXXX Medan adalah sebagai berikut:

I.Tanah


(33)

24

III. Aset Tetap Kelompok I,yangterdiri dari :

a.Alat transportasi roda dua seperti ; sepeda motor dan sepeda

b.Hardware seperti; personal komputer, mesin ATM, notebook, harddisk, printer, UPS, modemeksternal, passbook, scanner, finger scan, multifanction, server database, infocus dan hardware lainnya.

c.Software seperti; aplikasi signature verification, software MS-Office, software card printing management, software ACL, perangkat lunak switching ATM, softwareOS Database dan perangkat lunak lainnya.

d .Perabot kantor/rumahtangga yang bahan dasarnya sebagian besar terbuat dari kayu/fiberglass/melamine atau rotan seperti; workstation (meja kerja), meja rapat, meja bulat, meja makan,meja counter/receptionist, buffet/gredenza, bangku, sofa, lemari buku/arsip, glass board dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan.

e. Peralatan kantor seperti; mesintik, mesin hitung uang, mesin hitung elektronik, mesin pembakar arsip, kalkulator, mesin encoder, mesin fotocopy, mesin pembukuan/akunting, mesin penghancur kertas, proyektor infocus, screen, CCTV, alarm system, detector uang palsu, stabilizer dan sejenisnya.

f. Perlengkapan rumah tangga seperti; televisi, kamera, lemari es, dispenser, dan alat elektronik sejenisnya.


(34)

25

g .Alat komunikasi seperti; pesawat telepon, PABX, faksimile,telepon selular, telex kit ( teleconference ), headset telpon.

IV. Aset Tetap Kelompok II, yangterdiri dari :

1 .Alat transportasi roda empat seperti mobil sedan, minibus, ambulance, mobil pick up, bus, BNI layanan gerak.

2 .Perabot kantor yang bahan dasarnya sebagian besar terbuat dari logam/besi seperti kursi kerja, kursi rapat, kursi tunggu nasabah, brankas,filling cabinet, lemari arsip , rak arsip besi, cash box, savedeposit box dan sejenisnya.

3 .Perlengkapan kantor seperti; c c t v , g e d u n g , tabung racun api, hydrant kebakaran, ACsentral/split, cooling tower, kipas angin, mesin genset/panel AMF/ATS, mesin pompaair, Lift (elevator) dan sejenisnya.

4. Cara-cara Perolehan Aset Tetap

Menurut Hartanto (2002:323) untuk memperoleh suatu Aset Tetap dapat menempuh beberapa cara, antara lain:

a. Perolehan dengan pembeliantunai (acquisition bypurchasefor

cash)

b. Perolehan dengan pembelian angsuran (acquisitionbypurchaseonlong term contract)


(35)

26

d.Perolehan dengan surat berharga (acquisition byissued for

securities)

e.Perolehan dengan membangun sendiri (acquisition byself

contruction)

f. Perolehan Aset dari hadiah/donasi/sumbangan(acquisition

bydonation)

g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (acquisition byleasing) 5. Pengadaan Aset Tetap

1. Kantor Pusat

a.Divisi/Satuan/Unit yang membutuhkan barang mengajukan permintaan barang rutin kepada unit yang memiliki kewenangan pengadaan.

2. Kantor Wilayah

a.Cabang/Unit yang membutuhkan barang mengajukan permintaan barang kepada unit di kantor Wilayah yang memiliki kewenangan.

b.Kebutuhan barang-barang inventaris yang pengadaannya dilakukan oleh kantor besar yang memiliki kewenangan.

c.Kantor Wilayah dapat meminta bantuan kepada unit yang memilliki kewenangan pengadaan di kantor besar untuk pengadaan barang-barang kebutuhan wilayah/cabang yang menjadi wewenangnya apabila barang tersebut sulit diperoleh di pasar setempat.


(36)

27 3. Kantor Cabang

a. Unit yang membutuhkan barang mengajukan permintaan barang kepada unit yang memiliki kewenangan.

b. Kebutuhan barang-barang inventaris yang pengadaannya dilakukan oleh kantor besar, permintaannya diajukan oleh kantor cabang atau melalui kantor wilayahnya kepada divisi/Satuan/Unit di kantor besar yang memiliki kewenangan.

c. Kantor cabang dapat meminta bantuan kepada unit yang memiliki kewenangan pengadaan di Kantor Wilayah atau Kantor Besar untuk pengadaan barang-barang kebutuhan wilayah/cabang yang menjadi wewenangnya apabila barang-barang tersebut sulit di peroleh di pasar setempat.

4. Seluruh permintaan barang yang diterima oleh unit yang berwenang melakukan pengadaan harus diteliti terlebih dahulu antara lain mengenai anggaran, kewenangan pengadaan dan sifat kebutuhannya.

6. Pencatatan/pembukuan Aset Tetap A. Pencatatan/dibukukan sebagai BIAYA

Pembelian / pengadaan Aset Tetap oleh kantor Pusat atau kantor Cabang dicatat/dibukukan langsung sebagai biaya, terdiri dari :

1. Barang-barang kecil seperti; pocket calculator dan pocket camera 2. Alat-alat dapur seperti; kompor, piring, gelas, panci, sendok ,


(37)

28

3. Hiasan ruangan seperti; lukisan, bunga, dan sebagainya. 4. Buku / literatur untuk keperluan kantor dan perpustakaan.

5. Barang-barang yang dibeli oleh karena adanya suatu kegiatan tertentu dengan izun khusus dari Direksi. Misalnya: pembelian alat olahraga pada peringatan hari ulang tahun, alat-alat keperluan RUPS, Porseni, Pameran PRSU, Manasik Haji, dan sebagainya.

6. Barang-barang lainnya dengan harga perolehan/harga beli : -kurang dari Rp 100.000,- per unit

-lebih dari Rp 100.000,- sampai dengan Rp 500.000,- per unit dengan masa manfaat kurang dari satu tahun.

B. Pencatatan/pembukuan sebagai Aset

Selain dari barang-barang sebagaimana dimaksud pada butir III A, setiap pengadaan/pembeliannya baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat sebagai aset tetap.

Pencatatan Nilai Aset Tetap adalah sebesar nilai perolehannya, tidak termasuk biaya pengangkutan, atau dinyatakan lain secara tersendiri. Contoh : Kantor Cabang Binjai mendapat tambahan inventaris berupa lemari yang pengadaannya dilaksanakan oleh Kantor Pusat.

Harga Lemari... Rp xxxx

PPN... Rp xxxxx Transport... Rp xxxx


(38)

29

Untuk Aset Tetap yang pengadaan/pembeliannya dilakukan di Kantor Cabang, pembayaran dilakukan dengan menggunakan Kas Bon Debet (kas 43) dengan pos pembukuan

Aset Tetap... Rp xxxx

Kas... Rp xxxx

Untuk perhitungan ke Kantor Pusat dan Cabang Utama, dibuat Nota Debet 5 lembar (pbk 47) dengan Pos Pembukuan di Kantor Cabang :

Cabang Utama Medan... Rp xxxx

RKS-KP (AT)... Rp xxxx C. Administrasi Aset Tetap di Kantor Pusat

Seluruh Aset Tetap baik yang pengadaannya dilakukan oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat dan ditata-usahakan oleh Divisi Umum sebagai “alat Pengendalian ” (dual control) Aset Tetap.

Untuk keperluan pencatatan ini maka setiap unit yang mendapatkan tambahan Aset Tetap dan mengembalikan Aset Tetap melaporkan

perubahan Aset Tetap di unitnya dan mengirimkan Advice atau fotocopy dari Nota Penghitungan ke Kantor Pusat cq. Divisi Umum.


(39)

30 B. Penyusutan

1. Pengertian Penyusutan

Penyusutan menurut Subroto (1991 : 129) adalah “alokasi dari harga perolehan kepada periode-periode yang menikmati dan tidak ada hubungannya dengan suatu usaha untuk pemupukan dana dalam rangka mengganti Aset apabila Aset tersebut rusak atau tidak dipakai lagi”. Sedangkan Penyusutan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 17.1) adalah “alokasi jumlah suatu Aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.

2. Metode Penyusutan

Berikut ini merupakan beberapa metode penyusutan yang umumnya digunakan oleh suatu instansi adalah :

a. Metode penyusutan garis lurus yang dipakai dalam perpajakan, hanya metode ini digunakan terhadap Aset golongan bangunan

Rumusnya adalah : Penyusutan tiap tahun =

Umur Ekonomis

Nilai Perolehan– Nilai Residu

b. Metode Jumlah Angka Tahun. Metode ini adalah salah satu metode penyusutan yang dipercepat. Metode penyusutan ini tidak diperkenankan dalam perhitungan penghasilan kena pajak.


(40)

31

c. Metode Saldo Menurun Ganda. Metode ini termasuk metode penyusutan yang dipercepat dan dapat dipakai dalam perpajakan . Tarif pajak dalam metode ini ditentukan terlebih dahulu dan besarnya sama setiap tahun. Penyusutan dihitung dangan mengalikan tarif dengan nilai buku yang sama kecil.

d. Metode Satuan Produksi. Penyusutan terhadap beberapa jenis Aset seperti mesin, kendaraan lebih sesuai apabila metode satuan produksi yang digunakan.

penyusutan per unit = Nilai Perolehan – Nilai Residu

Taksiran Jumlah Produksi Penyusutan setahun = Jumlah produksi setahun x Penyusutan per unit.

e. Penyusutan grup dan Gabungan Untuk menghindari pekerjaan administrasi yang kecil-kecil, biasanya perusahaan memilih penyusutan dengan mengelompokkan Aset ke dalam beberapa kelompok (grup). Dalam perpajakan kelompok ini disebut golongan harta. Perhitungan Biaya Penyusutan Pada PT Bank XXXX Medan dilaksanakan sesuai tarif sebagai berikut


(41)

32 .

Kelompok Gedung dan Bangunan

Contoh : Gedung Kantor senilai Rp 24.000.000,- Penyusutan setiap tahun : Rp 24.000.000,- x 5 % = Rp 1.200.000,- Pembebanan setiap bulan : Rp 1.200.000,- : 12 = Rp 100.000,- Perhitungan penyusutan dilakukan secara bulanan dan besar penyusutan setahun berdasarkan lama bulan penyusutan pada tahun berjalan.

Misalnya gedung dibeli/dipergunakan dengan pembayaran lunas pada tanggal 15 juli 2008.

Penyusutan selama tahun 2008 adalah : 6 x Rp 100.000,- = Rp 600.000

Apabila dalam tahun berjalan diadakan pelunasan gedung yang dibukukan pada pos Gedung dan Rumah, maka jumlah penyusutan setiap bulan akan berubah sejak dibukukan pos pertambahan tersebut. Terhadap Gedung Kantor yang dibeli tahun 2004 sebesar Rp 102.000.000 diadakan perlunasan tahun 2008 sebesar Rp 26.000.000 dan dibukukan pada tanggal 23 Juli 2008.

Besarnya Penyusutan dihitung sebagai berikut : N

o

Jenis Tarif Masa Manfaat

Dasar Penyusutan

Metode

1 Tanah Tidak Disusutkan

2 Gedung dan Rumah 1. Permanen 2. Tidak Permanen

5% 10% 20 tahun 10 tahun Harga perolehan Harga Perolehan Garis Lurus Garis Lurus 3 Aset Tetap Kelompok I 50% 4 Tahun Nilai Buku Saldo Menurun 4 Aset Tetap Kelompok

II


(42)

33

a. Penyusutan sebelum dibukukan biaya perluasan : 5% x Rp 102.000.000 = Rp 5.100.000

Biaya penyusutan per bulan sejak Januari sampai dengan Juni 2008 : (5.100.000 / 12) x Rp 1 = Rp 425.000

b. Penyusutan setelah dibukukan biaya perluasan :

5% x (Rp 102.000.000 + Rp 26.000.000) = Rp 6.400.000 Biaya penyusutan perbulan sejak Juni 2008 : (6.400.000 / 12) X Rp 1 = Rp 533.333

Demikian seterusnya apabila ada tambahan Harga Gedung dan Rumah.

2. Aset Tetap Kelompok I

Contoh : Lemari SehargaRp 20.000.000,- Dibeli pada bulan Agustus 2009. Penyusutan :

Tahun ke1: 50%xRp 20.000.000 =Rp 10.000.000,- Tahun ke2: 50%xRp 10.000.000 =Rp 5.000.000,- Tahun ke3: 50%xRp 5.000.000 =Rp 2.500.000,- Tahun ke4: Rp 2.500.000 – Rp 1 =Rp 2.499.999,-

Perhitungan Penyusutan dibukukan secara bulanan dengan rumus :Penyusutan 1 tahun

3. Aset Tetap kelompok II

Contoh : Mesin Genset Seharga Rp 20.000.000,- Dibeli pada bulan Januari.


(43)

34 Penyusutan :

Tahun ke 1: 25%xRp 20.000.000 =Rp 5.000.000,- Tahun ke 2: 25%xRp 15.000.000 =Rp 3.750.000,- Tahun ke 3: 25%xRp 11.250.000 =Rp 2.812.500,- Tahun ke 4: 25%xRp 8.437.500 =Rp 2.109.375,- Tahun ke 5: 25%xRp 6.328.125 =Rp 1.582.031,- Tahun ke 6: 25%xRp 4.746.094 =Rp 1.186.523,- Tahun ke 7: 25%xRp 3.559.571 =Rp 889.893,- Tahun ke 8: Rp 2.669.6 68 – Rp 1 =Rp 2.669.667,-

Penghitungan penyusutan bulanan sama seperti yang telah dijelaskan pada butir (2)

4. Daftar Penyusutan Aset Tetap untuk masing-masing Aset disampaikan ke Kantor Pusat Divisi umum setiap bulan.

5. Pos Jurnal Biaya Penyusutan

Atas biaya penyusutan dibukukan setiap tanggal penutupan akhir bulan dengan pos :

By peny.akt Tetap dan Inventaris... Rp xxxx

Akum PenyAkt Tetap dan Inventaris... Rp xxxx

C. Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap 1. Pengertian Sistem

Sistem menurut Mulyadi(2001 : 5)adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk


(44)

35

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” .Sistem menurut Baridwan (2000:3) adalah “suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau Fungsi utama dari perusahaan”. Sedangkan sistem menurut Bordnardan Hopwood (2001:1) adalah“ kumpulan dari sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa system adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

2. Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2002;180) mengatakan bahwa pengertian pengendalian internal adalah sebagai berikut: “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan:

a. Laporan Kuangan yang dapat diandalkan

b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku c. Efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.


(45)

36

Dasarnya adalah sama. Salah satu alasan mengapa pengendalian internal penting untuk dilakukan adalah lingkup dan ukuran bisnis entitas yang telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis. Selain itu, pengujian dan penelaahan yang melekat pada pengendalian internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi terjadinya kekeliruan dan kesalahan.

Pengendalian internal meliputi dua hal:

1. Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik yang meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja antara fungs ioperasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengendalian fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai.

2. Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi.

Ada tiga jenis pengendalian internal atas aset tetap yang dapat dilakukan dalam suatu entitas usaha (Mulyadi, 2002),yaitu: 1.Pengendalian Administrasi


(46)

37

Pengendalian ini meliputi pengendalian sistem dan prosedur penyelenggaraan inventaris serta yang berhubungan dengan masalah teknik dan materi inventarisasi.

2. Pengendalian Fisik

Pengendalian ini meliputi penyesuaian keadaan fisik Aset Tetap di lapangan dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun dalam administrasi inventarisasinya.

3. Pengendalian Penggunaan

Pengendalian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Aset Tetap yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan sesuai dengan fungsinya dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya.

Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap pada PT. Bank XXXX di Medan.

A. Pengendalian Administrasi 1. Pencatatan

a. Seluruh barang harus harus dilakukan pencatatan yang meliputi pengadaan baru, pemindahan/mutasi, penghapusan harus dicatat.

b. Pencatatan dilakukan oleh masing-masing unit yang mengelola barang-barang tersebut.


(47)

38 2. Dokumentasi

a. Untuk menjaga tertib administrasi setiap dokumen yang mendukung keabsahan kepemilikan barang inventaris disimpan dan diamankan dari resiko hilang, kebakaran dan sebagainya.

b.Tata cara penyimpan dokumen mengacu pada PP kearsipan. 3. Asuransi

a. Barang inventaris milik XXXX harus dilindungi dari resiko kebakaran, banjir, huru hara dengan pertanggungan asuransi, selektif disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

B. Pemeliharaan Aset

1. Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan umur teknis, umur ekonomis dan memperhatikan efisiensi serta kemampuan anggaran.

2. Pelaksanaan pemeliharaan hendaknya memperhatikan kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan kerja, estetika, keamanan serta keberhasilan data.

3. Pemeliharaan barang inventaris dilaksanakan oleh unit yang mengelola barang inventaris tersebut, khusus jenis barang otomasi dilaksanakan oleh unit yang berkompeten.


(48)

39

a. Perawatan yang meliputi kegiatan inspeksi, pemeriksaan rutin atau servis berkala dalam rangka tindakan pencegahan ( preventive maintenance ).

b. Perbaikan yang meliputi perbaikan atas komponen barang inventaris yang mengalami kerusakan dan perbaikan menyeluruh ( overhaul ).

c. Penggantian yang meliputi kegiatan mengganti komponen atau suku cadang yang rusak dengan barang yang sama atau sejenis berdasarkan pemeriksaan umur teknis, umur ekonomis dan kondisi barang inventaris.

4. Unit yang mengelola atau unit yang berkompeten melakukan pemeriksaan secara menyeluruh yang mencakup

a. Kondisi fisik barang inventaris.

b. Data-data administrasi barang inventaris tersebut antara lain tahun perolehan, pemeliharaan terakhir.

5. Sesuai hasil pemeriksaan selanjutnya melakukan perencanaan pemeliharaannya dan perhitungan estimasi biaya.

6. Biaya pemeliharaan yang mendekati atau melebihi harga beli baru, perlu dipertimbangkan untuk mengganti dengan barang baru dan mengusulkan barang yang rusak untuk dilepas.


(49)

40

7. Pelaksanaan pemeliharaan mengacu pada ketentuan pengadaan barang dan jasa dengan memperhatikan kesesuain spesifikasi teknis suku cadang yang mendekati. C. Pengelolaan Aset

1. Metode dan Prinsip Penyimpanan

a. Mendapatkan informasi kondisi barang inventaris lebih cepat dan akurat.

b. Memudahkan pelaksanaan monitoring terhadap pemanfaatan barang inventaris dalam rangka optimalisasi.

2. Prinsip pengelolaan Administrasi

a. Pengelolaan administrasi dilakukakan terhadap seluruh barang inventaris yang di miliki atau di kuasai XXXX.

b. Pengelolaan administrasi barang inventaris dilakukan oleh unit yang menggunakan/mengelola dan terintegrasi sistem informasi asset.

c. Untuk kelengkapan administrasi. Barang-barang inventaris harus diberikan tabel dan dibuat pencatatan dan diadministrasikan dengan baik

3. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut Mustofa (1995:73) tujuan pengendalian internal suatu organisasi adalah sebagai berikut :


(50)

41

Dalam pengertian yang sempit berarti usaha-usaha penyelewengan yang disengaja. Sekarang pengertian diperluas termasuk mencegah kesalahan- kesalahan administrasi yang tidak disengaja ,misalnya salah penjumlahan dan semacamnya. Demikian juga usaha-usaha mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan manajemen. 2. Memperoleh data yang dipercaya

Data dipercaya karena dapat dipakai untuk keperluan intern perusahaan maupun pihak ekstern.

Data bisa dipakai untuk menentukan tindak lanjut tentang produksi, penjualan pengukuran efisiensi dan lain-lain.

3. Melancarkan Operasi dan Efisien

Agar operasi organisasi tetap lancer pada kapasitas yang maksimal, kemajuan-kemajuan dalam penjualan selalu diimbangi kemajuan- kemajuan dalam pelayanan. Setiap periodik selalu dievaluasi kelemahan- kelemahannya dan memberikan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Organisasi selain berfungsi melancarkan operasional juga berfungsi sebagai pengendalian efisiensi. Dengan ditetapkannya bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi sebagai pusat-pusat pertanggung jawaban, maka para kepala bagian memperoleh tugas pengendalian efisiensi.


(51)

42

4. Mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen.

Tujuan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang akan mudah dicapai apabila kebijakan-kebijakan manajemen yang ditetapkan telah dipatuhi atau dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang ada pada organisasi tersebut.

Berdasarkan pada uraian diatas, tujuan Sistem Pengawasan Internal pada PT Bank XXXX di Medan adalah :

a. Menekankan bahwa Aset Tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan,

c. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk biaya aset.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan Aset Tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaan, dan

e. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu Aset Tetap.


(52)

xliii BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank XXXX Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Pengendalian internal terhadap Aset yang dilakukan PT Bank XXXX Medan sudah bisa dikatakan efektif dan efesien karena sampai saat ini PT Bank XXXX Medan telah dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari Aset tetap yang ada. Hal ini dibuktikan dari PT Bank XXXX Medan menghitung setiap tahun seluruh Aset yang ada serta menghitung jumlah penyusutan yang dihasilkan dari setiap Aset .

2. PT Bank XXXX Medan memperoleh Aset tetapnya dengan cara membeli secara tunai, membeli dengan cara kredit, serta membangun sendiri Aset tersebut.

3. Dalam pengadaan barang (Aset Tetap) PT Bank XXXX Medan sangat ketat sekali Pengendalian nya hal ini dapat dilihat dari setiap seluruh Aset Tetap baik yang pengadaannya dilakukan oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat dan ditata-usahakan oleh Divisi Umum sebagai “alat Pengendalian ” (dual control) Aset Tetap.

4. Setiap Penggunaan Aset tetap pada PT Bank XXXX Medan disesuaikan berdasarkan pada kebutuhan Aset tetap yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang menggunakan Aset tersebut. Hal


(53)

xliv

ini membuktikan bahwa Pengendalian yang dilakukan PT Bank XXX Medan benar-benar dilakukan secara efektif dan efesien.

B. Saran

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pengendalian internal atas Aset tetap pada PT Bank XXXX Medan

sebaiknya terus ditingkatkan supaya tercapainya Pengendalian internal yang lebih baik lagi. Selain itu membantu untuk mencegah terjadinya penyelewengan atas Aset tetap, hal ini akan membantu meningkatkan operasional perusahaan sehingga Aset tetap PT Bank XXXX Medan tetap efektif dan efisien.

2. Pada PT Bank XXXX Medan harus memberlakukan kebijakan manajemen menyangkut penggunaan Aset tetap agar tidak terjadi pemborosan dalam penggunaan Aset tetap.

3. Penyajian catatan dan pembukuan Aset tetap harus lebih transparan, sehingga Pengendalian internal Aset tetap dapat dilakukan lebih baik lagi.


(54)

xlv

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan.BPFE- Yogyakarta.

Daft.Richard.L. 2006. Manajemen. Edisi keenam. Salemba Empat. Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aset Tetap. Akuntansi Pajak.

Revaluasi Leasing. Bumi Aksara.Jakarta.

Hartanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. Salemba Empat. Yogyakarta.

M.Guy, Dan. 2003. Auditing. Buku dua.Erlangga. Jakarta

Veithzal, Rivai. 2003. Bank and Finance Institutions Management. Erlangga. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004.Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi, 2002.Auditing.Buku Dua. Edisi Keenam. SalembaEmpat. Jakarta. Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Cetakan Edisi

Pertama. BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta.

Simamora, Henry.2000 .Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid II. Salemba Empat.Jakarta.


(1)

40

7. Pelaksanaan pemeliharaan mengacu pada ketentuan pengadaan barang dan jasa dengan memperhatikan kesesuain spesifikasi teknis suku cadang yang mendekati. C. Pengelolaan Aset

1. Metode dan Prinsip Penyimpanan

a. Mendapatkan informasi kondisi barang inventaris lebih cepat dan akurat.

b. Memudahkan pelaksanaan monitoring terhadap pemanfaatan barang inventaris dalam rangka optimalisasi.

2. Prinsip pengelolaan Administrasi

a. Pengelolaan administrasi dilakukakan terhadap seluruh barang inventaris yang di miliki atau di kuasai XXXX.

b. Pengelolaan administrasi barang inventaris dilakukan oleh unit yang menggunakan/mengelola dan terintegrasi sistem informasi asset.

c. Untuk kelengkapan administrasi. Barang-barang inventaris harus diberikan tabel dan dibuat pencatatan dan diadministrasikan dengan baik

3. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut Mustofa (1995:73) tujuan pengendalian internal suatu organisasi adalah sebagai berikut :


(2)

41

Dalam pengertian yang sempit berarti usaha-usaha penyelewengan yang disengaja. Sekarang pengertian diperluas termasuk mencegah kesalahan- kesalahan administrasi yang tidak disengaja ,misalnya salah penjumlahan dan semacamnya. Demikian juga usaha-usaha mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan manajemen. 2. Memperoleh data yang dipercaya

Data dipercaya karena dapat dipakai untuk keperluan intern perusahaan maupun pihak ekstern.

Data bisa dipakai untuk menentukan tindak lanjut tentang produksi, penjualan pengukuran efisiensi dan lain-lain.

3. Melancarkan Operasi dan Efisien

Agar operasi organisasi tetap lancer pada kapasitas yang maksimal, kemajuan-kemajuan dalam penjualan selalu diimbangi kemajuan- kemajuan dalam pelayanan. Setiap periodik selalu dievaluasi kelemahan- kelemahannya dan memberikan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Organisasi selain berfungsi melancarkan operasional juga berfungsi sebagai pengendalian efisiensi. Dengan ditetapkannya bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi sebagai pusat-pusat pertanggung jawaban, maka para kepala bagian memperoleh tugas pengendalian efisiensi.


(3)

42

4. Mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen.

Tujuan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang akan mudah dicapai apabila kebijakan-kebijakan manajemen yang ditetapkan telah dipatuhi atau dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang ada pada organisasi tersebut.

Berdasarkan pada uraian diatas, tujuan Sistem Pengawasan Internal pada PT Bank XXXX di Medan adalah :

a. Menekankan bahwa Aset Tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan,

c. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk biaya aset.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan Aset Tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaan, dan

e. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu Aset Tetap.


(4)

xliii

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank XXXX Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Pengendalian internal terhadap Aset yang dilakukan PT Bank XXXX Medan sudah bisa dikatakan efektif dan efesien karena sampai saat ini PT Bank XXXX Medan telah dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari Aset tetap yang ada. Hal ini dibuktikan dari PT Bank XXXX Medan menghitung setiap tahun seluruh Aset yang ada serta menghitung jumlah penyusutan yang dihasilkan dari setiap Aset .

2. PT Bank XXXX Medan memperoleh Aset tetapnya dengan cara membeli secara tunai, membeli dengan cara kredit, serta membangun sendiri Aset tersebut.

3. Dalam pengadaan barang (Aset Tetap) PT Bank XXXX Medan sangat ketat sekali Pengendalian nya hal ini dapat dilihat dari setiap seluruh Aset Tetap baik yang pengadaannya dilakukan oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat dan ditata-usahakan oleh Divisi Umum sebagai “alat Pengendalian ” (dual control) Aset Tetap.

4. Setiap Penggunaan Aset tetap pada PT Bank XXXX Medan disesuaikan berdasarkan pada kebutuhan Aset tetap yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang menggunakan Aset tersebut. Hal


(5)

xliv

ini membuktikan bahwa Pengendalian yang dilakukan PT Bank XXX Medan benar-benar dilakukan secara efektif dan efesien.

B. Saran

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pengendalian internal atas Aset tetap pada PT Bank XXXX Medan

sebaiknya terus ditingkatkan supaya tercapainya Pengendalian internal yang lebih baik lagi. Selain itu membantu untuk mencegah terjadinya penyelewengan atas Aset tetap, hal ini akan membantu meningkatkan operasional perusahaan sehingga Aset tetap PT Bank XXXX Medan tetap efektif dan efisien.

2. Pada PT Bank XXXX Medan harus memberlakukan kebijakan manajemen menyangkut penggunaan Aset tetap agar tidak terjadi pemborosan dalam penggunaan Aset tetap.

3. Penyajian catatan dan pembukuan Aset tetap harus lebih transparan, sehingga Pengendalian internal Aset tetap dapat dilakukan lebih baik lagi.


(6)

xlv

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan.BPFE- Yogyakarta.

Daft.Richard.L. 2006. Manajemen. Edisi keenam. Salemba Empat. Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aset Tetap. Akuntansi Pajak.

Revaluasi Leasing. Bumi Aksara.Jakarta.

Hartanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. Salemba Empat. Yogyakarta.

M.Guy, Dan. 2003. Auditing. Buku dua.Erlangga. Jakarta

Veithzal, Rivai. 2003. Bank and Finance Institutions Management. Erlangga. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004.Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi, 2002.Auditing.Buku Dua. Edisi Keenam. SalembaEmpat. Jakarta. Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Cetakan Edisi

Pertama. BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta.

Simamora, Henry.2000 .Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid II. Salemba Empat.Jakarta.