ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI AGROWISATA PETIK JERUK TERHADAP PETANI JERUK (Studi Kasus di Desa Selorejo Kec. Dau Kab. Malang, Jawa Timur)

(1)

ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI AGROWISATA

PETIK JERUK TERHADAP PETANI JERUK

(Studi Kasus di Desa Selorejo Kec. Dau Kab. Malang, Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Agrbisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh : Cahyo Dwi Atmaja

201110210311027

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Cahyo Dwi Atmaja

NIM : 201110210311027

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian Peternakan

Judul :ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI AGROWISATA

PETIK JERUK TERHADAP PETANI JERUK

Diajukan sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agrbisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Dekan, Ketua Jurusan,

(Dr. Ir. Damat, MP) NIP. 19640228 199003 1 003

(Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM) NIP. 105. 9010. 0200


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada kata yang patut terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Dampak Sosial Ekonomi Agrowisata Petik Jeruk Terhadap Petani Jeruk” untuk memenuhi persyaratan kelulusan sarjana.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan pengarahan dan bimbingan, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1.

Bapak Drs. Fauzan, Mpd selaku Rektor Universitas Muhammdiyah Malang.

2.

Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian-Petrnakan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Bapak Ir. Harpowo, MP selaku pembimbing I yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulis.

4.

Ibu Dr. Ir. Istis Baroh, MP Selaku pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi.

5.

Ibu Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM selaku Ketua Jurusan Agibisnis yang selalu memberikan arahan dan dukungan bagi penulis.

6.

Bapak dan Ibu tercinta,yang selalu memberikan motivasi dan tidak pernah lelah memanjatkan Do’a demi kesuksesan bagi penulis.

7.

Teman-teman Jurusan Agribisnis yang selalu memberikan motivasi selalu ada saat senang maupun sedih khususnya angkatan 2011.

8.

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah memberikan motivasi dan masukan-masukan yang bermanfaat selama penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan dan kelemahan penulis. Oleh karena itu, penulis dengan hati terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dan berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang, 27 Maret 2016 Penulis


(4)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PESETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...iii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iv

HALAMAN REVISI ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Istilah ... 5

1.6 Pengukuran Variabel ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Pengertian Pariwisata ... 9

2.2.1 Tinjauan Umum Sosial Ekonomi Petani Jeruk Terhadap Agrowisata Petik Jeruk. ... 11

2.2.2 Pengembangan Pariwisata Berwawasan Sosial Ekonomi ... 12

2.2.3 Agrowisata ... 13

2.2.4 Tujuan Dan Manfaat Pengembangan Agrowisata... 17

2.2.5 Pengaruh Sosial Ekonomi ... 23

2.2.6 Lembaga Perekonomian ... 24

2.3 Kerangka Pemikiran ... 24

2.4 Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ... 26

3.2 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data ... 26

3.2.1 Metode Pengambilan Sampel ... 26

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data... 27

3.3 Metode Analisis Data ... 27

3.3.1 Analisis Deskriptif kualitatif ... 28


(5)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis ... 32

4.2 Sejarah Agrowisata Petik Jeruk di Desa Selorejo, Dau Malang ... 33

4.3 Keadaan Penduduk Brdasarkan Jenis Kelamin ... 34

4.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 34

4.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan... 35

4.6 Jumlah Penduduk Menurut Umur ... 56

4.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 36

4.8 Sarana dan Prasarana... 37

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden ... 39

5.1.1Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 39

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 40

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Utama ... 41

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan ... 41

5.2 Hasil Analisis Faktor Sosial Ekonomi ... 42

5.2.1 Kesehatan ... 43

5.2.2 Ekonomi ... 43

5.2.3 Pendidikan ... 44

5.2.3Sosial ... 44

5.3 Analisis Validitas, Reliabilitas Dan Penjelasan Hasil Analisis ... 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 65

6.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(6)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2015 ... 35

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 35

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Umur ... 36

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 36

Tabel 5. Karakteristik Petani di Agrowisata Petik Jeruk Desa Selorejo, Dau Malang Berdasarkan Kelompok Usia ... 39

Tabel 6. Karakteristik Petani di Agrowisata Petik Jeruk Desa Selorejo, Dau Malang Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 40

Tabel 7. Karakteristik Petani di Agrowisata Petik Jeruk Desa Selorejo, Dau Malang Berdasarkan Pekerjaan Utama ... 41

Tabel8. Karakteristik Petani di Agrowisata Petik Jeruk Desa Selorejo, Dau Malang Berdasarkan Tanggungan Keluarga ... 42

Tabel 9. Nilai Aspek Kesejahteraan ... 43

Tabel 10. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 1 ... 46

Tabel 11. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 2 ... 47

Tabel 12. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 3 ... 47

Tabel 13. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 4 ... 48

Tabel 14. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 5 ... 49

Tabel 15. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 6 ... 50

Tabel 16. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 7 ... 51

Tabel 17. Interpretasi Buti Pertanyaan Nomor 8... 52

Tabel 18. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 9 ... 53

Tabel 19. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 10 ... 53

Tabel 20. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 11 ... 54

Tabel 21. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 12 ... 55

Tabel 22. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 14 ... 56

Tabel 23. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 14 ... 57

Tabel 24. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 15 ... 57

Tabel 25. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 16 ... 58

Tabel 26. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 17 ... 59

Tabel 27. Interpretasi Butir Pertanyaan Nomor 18 ... 60

Tabel 28. Interpretasi butir pertanyaan nomor 19 ... 61

Tabel 29. Interpretasi butir pertanyaan nomor 19. ... 62


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Alur Pemikiran ... 25 Gambar 2. Peta Wilayah Desa Selorejo ... 33


(8)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Analisis Dampak Sosial Ekonomi Agrowisata Petik Jeruk terhadap Petani Jeruk Desa Selorejo, Kecamatan Dau Malang ... 69 Lampiran 2. Karakteristik Responden 1 Sampai 25 ... 74 Lampiran 3. Karakteristik Responden Nomor 26 Sampai 41 ... 75 Lampiran 4. Analisis Data Excel Aspek Kesehatan sampai Sosial Responden 1

Sampai 41 ... 76 Lampiran 5. Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 77 Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian ... 78


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Aryanto, Rudy. 2003. Environmental Marketing Pada Ekowisata Pesisir : Menggerakan Ekonomi Rakyat Daerah Otonomi. P062024264 / S3 / PSL / IPB

Budiasa, 2011.”Pengembangan Agrowisata di Perkotaan, Proseding Simposisum dan Seminar Nasional Hortikultura Indonesia. Cooper, C. et al. 1993. Tourism Principle and practise. Edinburgh Gate Harlow Essex CM20 2JE.England. Addison Wesley Longman Limited.

Departemen Pertanian 2005. “Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani” .http://database.deptan.go.id

Fandeli, Chafid dan Mukhlison, 2000. Pengusahaan Ekowisata, Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada bekerjasama dengan Unit Konservasi Sumber Daya Alam DIY, dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Ghozali, Imam, 2005. Structural Equation Modeling: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handari, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif . Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Kusmayadi dan Sugiarto, Endar. 2000, Metode Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan, Jakarta: PT Gramedia PusatakaUtama.

Lobo, 2009. “Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata”, Deskripsi Fisik, Jakarta. Marpaung, Happy, 2002. Pengetahuan Kepariwisataan, Penerbit Alfabet,

Bandung.

Rai Utama, I Gusti Bagus. 2007. Agrotourism as an Alternative form tourism in Bali. CHN Leeuwarden-MA in International Leisure and Tourism Studies, The Netherlands, Thesis.

Rahman, 2010. Pengaruh Pembangunan Peternakan Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Pedesaan.http://www.scribd*com/doc/28202585 /Pengaruh-

Pembangunan-Pertanian-Terhadap-Perubahan-Sosial-Masyarakat-Pedesaan. Diakses tanggal 14Desember2015.

Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sabil, Q. 2008. Kajian Kelembagaan. Agroindustri Pangan Olahan di Kawasan – Kawasan Agropolitan Kota Batu Propinsi Jawa Timur. Thesis. IPB. Bogor. 130p


(10)

ix

Soekadijo. R. G. 2000, Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai Sistematic Linkage, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Siladana, 2009. “Perencanaan Pembangunan Kepariwisataan” di Indonesia PJP I-PJP II, Bunga Rampai Perencanaan Pembangunan di Indonesia, Penyunting Budhy Tjah jati, dkk, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia-Grasindo, Jakarta.

Sutjipta, I Nyoman. 2001. Agrowisata. Magister Manajemen Agribisnis: Universitas Udayana.

Suyitman, S.H Sutjahjo. C Herison, dan Muladno. 2009. Status Keberlanjutan Wilayah Berbasis Peternakan di Kabupaten Situbondo untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan Jurnal Agro Ekonomi Vol. 27 (2), Oktober 2009: 165-191. Pusat Analisis Sosek dan Kebijakan Pertanian .Bogor.

Sugiyono, 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta Cv, Bandung.

Sujatmiko E, 2014 Kamus IPS,: Aksara Sinergi Media Cetakan I, Surakarta halaman 169.

Suwantoro, Gamal, 2001. Dasar-dasar Pariwisata, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Thamrin, S. H. Sutjahjo, C. Herison, dan S. Biham, 2007. Analisis Keberlanjutan

Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat – Malaysia Untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan: Studi kasus Kecamatan Bengkayang Dekat Perbatasan Kabupaten Bengkayang). Jurnal Agro Ekonomi.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia terletak di negara beriklim tropis, memiliki tanah yang cukup subur, dan mendapat julukan sebagai “Negara Agraris’’ membuat beberapa wilayah di Indonesia cukup potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Agrowisata merupakan salah satu produk turunan dari sektor pariwisata dan termasuk dalam kategori objek wisata alam yang saat ini mulai menarik perhatian para pelaku bisnis. Hal tersebut dikarenakan sektor agrowisata memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan.

Daerah yang memiliki tanah subur, panorama indah, mengembangkan agrowisata akan mempunyai manfaat ganda apabila dibandingkan hanya mengembangkan pariwisata dengan obyek, daya tarik keindahan alam dan potensi wisata. Manfaat lain yang dapat dipetik dari mengembangkan agrowisata, yaitu disamping dapat menjual jasa dari obyek dan daya tarik keindahan alam, sekaligus akan menuai hasil dari penjualan budidaya tanaman agro, sehingga disamping akan memperoleh pendapatan dari sektor jasa sekaligus akan memperoleh pendapatan dari penjualan komoditas pertanian.

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, pendapatan petani dapat meningkat bersamaan dengan upaya melestarikan


(12)

2

sumberdaya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telahsesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.

Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan pada daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain.

Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis masing-masing lahan, akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumberdaya lahan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya, memberikan pengetahuan petani akan arti pentingnya pelestarian sumberdaya lahan pertanian. Pemanfaatan sumberdaya lahan dengan baik mempunyai dampak positif terhadap pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saatini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumberdaya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata.

Kabupaten dan Kota Malang sejak zaman kolonial Belanda dikenal sebagai tempat tujuan wisata bangsa Eropa terutama Belanda. Geografis, Malang Jatim terletak pada ketinggian antara 112,06- 112,07 BT dan 7,06-8,02 LS Kabupaten serta Kota Malang terkenal dengan hawanya yang sejuk. Kondisi tersebut


(13)

3

membuat tumbuhan serta aneka buah dapat tumbuh subur. Karena iklim yang mendukung ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pariwisata berupa agrowisata.

Agrowisata yang telah berkembang di malang salah satunya agrowisata petik jeruk yang terletak di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Agrowisata ini merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar daerah. Selain sebagai tempat wisata, tempat ini biasanya digunakan untuk tempat perkemahan serta penelitian dan lain-lain bernuansa positif sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Objek agrowisata perkebunan tersebut pada umumnya berupa hamparan suatu area usaha pertanian milik masyarakat yang dikelola secara modern, dengan orientasi objek keindahan alam dan belum menonjolkan atraksi keunikan atau spesifikasi dari aktivitas masyarakat lokal.

Memperhatikan kekayaan alam Kota Malang dengan panoramanya yang indah, beriklim tropis, udara yang sejuk, curah hujan yang cukup tinggi, serta banyak dijumpai tanah pertanian, pengembangan pariwisata ke arah agro sangat tepat dengan dukungan atraksi-atraksi alam seperti panorama indah, adanya prasasti, lokasi Perjanjian Malang serta atraksi-atraksi buatan lainnya akan memiliki daya tarik spesifikbagi wisatawan.

Mengembangkan sektor kepariwisataan di Malang dengan berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan berwawasan sosial ekonomi, disamping akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat juga akan menjadi andalan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.


(14)

4

Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan membangun agrowisata di Malang, disamping akan menggali potensi budidaya agro dan obyek kepariwisataan, serta juga banyak memberikan manfaat lainnya seperti meningkatkan segi ekonomi, sosial, lingkungan hidup, nilai pergaulan, ilmu pengetahuan, peluang dan kesempatan kerja. Berdasarkan latar belakang maka perlu dilakukan penelitian “Analisis Dampak Sosial Ekonomi Agrowisata Petik Jeruk Terhadap Petani Jeruk”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dijabarkan pada inti permasalahan yang diteliti, yaitu:

1. Apakah kesejahteraan petani jeruk meningkat dengan adanya penerapan agrowisata?

2. Bagaimana sikap petani jeruk terhadap penerapan agrowisata ? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengkaji penerapan wisata petik jeruk dari segi perubahan sosial ekonomi petani jeruk di Desa Selorejo Kabupaten Malang.

2. Mengetahui sikap petani terhadap penerapan Agrowisata petik jeruk. 1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil dari penelitian maka manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran informasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Malang pada umumnya pemerintah kecamatan di Kabupaten Malang pada khususnya dalam mengambil keputusan untuk pengembangan pariwisata berbasis pertanian dan pengembangan wilayah.


(15)

5

2. Sebagai pertimbangan bagi pengelola agrowisata untuk mengembangkan potensi daya tarik wisata.

3. Dapat dijadikan acuan sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Batasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :

1. Agrowisata merupakan salah satu bagian dari objek pariwisata yang berkaitan dengan pertanian secara luas.

2. Daya tarik objek wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu objek wisata yang dapat dijadikan peluang untuk menarik minat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara sehingga dapat menguntungkan pemilik agrowisata petik jeruk.

3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dalam bidang tersebut (UU RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan).

4. Potensi objek wisata adalah kekuatan yang dimiliki oleh pemilik agrowisata sebagai peluang atau kekuatan untuk menarik wisatawan. 5. Petani merupakan seseorang atau kelompok yang memanfaatkan lahannya

sebagai agrowisata petik jeruk yang dapat merubah sosial ekonomi petani dalam meraup untung.

6. Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan.


(16)

6

1.6 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi empat macam skala, yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk melakukan identifikasi variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis skala pengukuran Skala Rasio dan Skala Nominal. Kemudian teknik pengukuran skala yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel sosial dan psikologis, peneliti menggunakan Skala Likert.

Skala nominal adalah suatu bentuk pengukuran yang melambangkan sesuatu. Dalam skala ini, objek penelitian hanya dapat dikelompokkan menurut ciri-ciri yang sama, yang berbeda dengan ciri-ciri yang ada pada kelompok lain. Pada dasarnya skala ini tidak digunakan untuk mengukur, namun hanya untuk membedakan secara kategori dan jika terdapat nomor atau angka, maka hal tersebut hanya berfungsi sebagai label untuk mengidentifikasi atau mengelompokkan objek.

Skala rasio mempunyai ciri dari skala nominal, ordinal dan interval dan juga memiliki nilai absolut. Dalam skala rasio, kita dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan objek serta membandingkan interval atau perbedaan. Angka yang tertera atau dicatat dalam skala rasio biasanya digunakan untuk menilai subjek yang nampak, nyata dan faktual. Setiap objek yang besarannya dapat dihitung, maka dapat menggunakan skala rasio, seperti tingkat output, produktivitas kerja, jumlah pembelian, profitabilitas dan sebagainya.

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan, dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden


(17)

7

menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti, Sangat tidak setuju, Tidak setuju, Ragu-ragu, Setuju, Sangat setuju.

Sikap petani jeruk terhadap penerapan Agriwisata Petik Jeruk di ukur menggunakan analisis validitas dan reliabilitas dalam kuesioner berbentuk skala likert. Jawaban terdiri dari 5 (empat) jawaban yang terdiri dari

1. Sangat setuju, memiliki skor 5. 2. Setuju, memiliki skor 4. 3. Ragu-ragu, memiliki skor 3. 4. Tidak setuju, memiliki skor 2. 5. Sangat tidak setuju, memiliki skor 1.

Mengukur dampak sosial ekonomi dalam penelitian ini ada 4 indikator, setiap indikatornya terdiri dari beberapa pertanyaan, berikut penjelasannya :

1. Kesehatan terdiri dari 3 pertanyaan yaitu akses terhadap air bersih untuk minum, kecukupan pangan, akses pelayanan kesehatan diukur menggunakan pilihan jawaban dengan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 memiliki nilai paling tinggi untuk penilaian jawaban dipilih responden, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.`

2. Pendidikan terdiri dari 3 pertanyaan yaitu tingkat pendidikan tertinggi anggota rumah tangga dewasa, persentase jumlah anggota rumah tangga yang mengenyam pendidikan, apakah ada anggota keluarga memiliki keterampilan atau pengetahuan diluar bidang pertanian serta tidak


(18)

8

didapatkan melalui sekolah seperti membuat kerajinan, sopir, dll. Tiga pertanyaan tersebut diukur menggunakan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 adalah nilai tertinggi, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.

3. Sosial terdiri dari 3 (tiga) pertanyaan terdiri dari tingkat tolong-menolong antar masyarakat, rasa saling percaya antar orang dalam masyarakat, sering tidaknya terjadi permasalahan antar orang atau keluarga. Tiga (3) pertanyaan tersebut diukur dengan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 memiliki nilai paling tinggi untuk penilaian jawaban dipilih responden, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.

4. Ekonomi terdiri dari 5 (lima) pertanyaan yaitu jumlah pendapatan, jumlah jenis pendapatan, sifat pendapatan tetap atau tidak tetap, persediaan beras kebutuhan pokok, kemampuan membeli kebutuhan pokok. Lima (5) pertanyaan tersebut diukur dengan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 memiliki nilai paling tinggi untuk penilaian jawaban dipilih responden, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.


(1)

membuat tumbuhan serta aneka buah dapat tumbuh subur. Karena iklim yang mendukung ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pariwisata berupa agrowisata.

Agrowisata yang telah berkembang di malang salah satunya agrowisata petik jeruk yang terletak di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Agrowisata ini merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar daerah. Selain sebagai tempat wisata, tempat ini biasanya digunakan untuk tempat perkemahan serta penelitian dan lain-lain bernuansa positif sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Objek agrowisata perkebunan tersebut pada umumnya berupa hamparan suatu area usaha pertanian milik masyarakat yang dikelola secara modern, dengan orientasi objek keindahan alam dan belum menonjolkan atraksi keunikan atau spesifikasi dari aktivitas masyarakat lokal.

Memperhatikan kekayaan alam Kota Malang dengan panoramanya yang indah, beriklim tropis, udara yang sejuk, curah hujan yang cukup tinggi, serta banyak dijumpai tanah pertanian, pengembangan pariwisata ke arah agro sangat tepat dengan dukungan atraksi-atraksi alam seperti panorama indah, adanya prasasti, lokasi Perjanjian Malang serta atraksi-atraksi buatan lainnya akan memiliki daya tarik spesifikbagi wisatawan.

Mengembangkan sektor kepariwisataan di Malang dengan berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan berwawasan sosial ekonomi, disamping akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat juga akan menjadi andalan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.


(2)

Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan membangun agrowisata di Malang, disamping akan menggali potensi budidaya agro dan obyek kepariwisataan, serta juga banyak memberikan manfaat lainnya seperti meningkatkan segi ekonomi, sosial, lingkungan hidup, nilai pergaulan, ilmu pengetahuan, peluang dan kesempatan kerja. Berdasarkan latar belakang maka perlu dilakukan penelitian “Analisis Dampak Sosial Ekonomi Agrowisata Petik Jeruk Terhadap Petani Jeruk”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dijabarkan pada inti permasalahan yang diteliti, yaitu:

1. Apakah kesejahteraan petani jeruk meningkat dengan adanya penerapan agrowisata?

2. Bagaimana sikap petani jeruk terhadap penerapan agrowisata ? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengkaji penerapan wisata petik jeruk dari segi perubahan sosial ekonomi petani jeruk di Desa Selorejo Kabupaten Malang.

2. Mengetahui sikap petani terhadap penerapan Agrowisata petik jeruk. 1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil dari penelitian maka manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran informasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Malang pada umumnya pemerintah kecamatan di Kabupaten Malang pada khususnya dalam mengambil keputusan untuk pengembangan pariwisata berbasis pertanian dan pengembangan wilayah.


(3)

2. Sebagai pertimbangan bagi pengelola agrowisata untuk mengembangkan potensi daya tarik wisata.

3. Dapat dijadikan acuan sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Batasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :

1. Agrowisata merupakan salah satu bagian dari objek pariwisata yang berkaitan dengan pertanian secara luas.

2. Daya tarik objek wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu objek wisata yang dapat dijadikan peluang untuk menarik minat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara sehingga dapat menguntungkan pemilik agrowisata petik jeruk.

3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dalam bidang tersebut (UU RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan).

4. Potensi objek wisata adalah kekuatan yang dimiliki oleh pemilik agrowisata sebagai peluang atau kekuatan untuk menarik wisatawan. 5. Petani merupakan seseorang atau kelompok yang memanfaatkan lahannya

sebagai agrowisata petik jeruk yang dapat merubah sosial ekonomi petani dalam meraup untung.

6. Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan.


(4)

1.6 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi empat macam skala, yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk melakukan identifikasi variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis skala pengukuran Skala Rasio dan Skala Nominal. Kemudian teknik pengukuran skala yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel sosial dan psikologis, peneliti menggunakan Skala Likert.

Skala nominal adalah suatu bentuk pengukuran yang melambangkan sesuatu. Dalam skala ini, objek penelitian hanya dapat dikelompokkan menurut ciri-ciri yang sama, yang berbeda dengan ciri-ciri yang ada pada kelompok lain. Pada dasarnya skala ini tidak digunakan untuk mengukur, namun hanya untuk membedakan secara kategori dan jika terdapat nomor atau angka, maka hal tersebut hanya berfungsi sebagai label untuk mengidentifikasi atau mengelompokkan objek.

Skala rasio mempunyai ciri dari skala nominal, ordinal dan interval dan juga memiliki nilai absolut. Dalam skala rasio, kita dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan objek serta membandingkan interval atau perbedaan. Angka yang tertera atau dicatat dalam skala rasio biasanya digunakan untuk menilai subjek yang nampak, nyata dan faktual. Setiap objek yang besarannya dapat dihitung, maka dapat menggunakan skala rasio, seperti tingkat output, produktivitas kerja, jumlah pembelian, profitabilitas dan sebagainya.

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan, dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden


(5)

menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti, Sangat tidak setuju, Tidak setuju, Ragu-ragu, Setuju, Sangat setuju.

Sikap petani jeruk terhadap penerapan Agriwisata Petik Jeruk di ukur menggunakan analisis validitas dan reliabilitas dalam kuesioner berbentuk skala likert. Jawaban terdiri dari 5 (empat) jawaban yang terdiri dari

1. Sangat setuju, memiliki skor 5. 2. Setuju, memiliki skor 4. 3. Ragu-ragu, memiliki skor 3. 4. Tidak setuju, memiliki skor 2. 5. Sangat tidak setuju, memiliki skor 1.

Mengukur dampak sosial ekonomi dalam penelitian ini ada 4 indikator, setiap indikatornya terdiri dari beberapa pertanyaan, berikut penjelasannya :

1. Kesehatan terdiri dari 3 pertanyaan yaitu akses terhadap air bersih untuk minum, kecukupan pangan, akses pelayanan kesehatan diukur menggunakan pilihan jawaban dengan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 memiliki nilai paling tinggi untuk penilaian jawaban dipilih responden, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.`

2. Pendidikan terdiri dari 3 pertanyaan yaitu tingkat pendidikan tertinggi anggota rumah tangga dewasa, persentase jumlah anggota rumah tangga yang mengenyam pendidikan, apakah ada anggota keluarga memiliki keterampilan atau pengetahuan diluar bidang pertanian serta tidak


(6)

didapatkan melalui sekolah seperti membuat kerajinan, sopir, dll. Tiga pertanyaan tersebut diukur menggunakan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 adalah nilai tertinggi, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.

3. Sosial terdiri dari 3 (tiga) pertanyaan terdiri dari tingkat tolong-menolong antar masyarakat, rasa saling percaya antar orang dalam masyarakat, sering tidaknya terjadi permasalahan antar orang atau keluarga. Tiga (3) pertanyaan tersebut diukur dengan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 memiliki nilai paling tinggi untuk penilaian jawaban dipilih responden, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.

4. Ekonomi terdiri dari 5 (lima) pertanyaan yaitu jumlah pendapatan, jumlah jenis pendapatan, sifat pendapatan tetap atau tidak tetap, persediaan beras kebutuhan pokok, kemampuan membeli kebutuhan pokok. Lima (5) pertanyaan tersebut diukur dengan skor 1, 2 dan 3. Skor 3 memiliki nilai paling tinggi untuk penilaian jawaban dipilih responden, skor 2 memiliki nilai sedang dan skor 1 memiliki nilai rendah.