ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI JERUK PADA TINGKAT PETANI JERUK (STUDI KASUS PADA USAHA PERTANIAN JERUK KABUPATEN KARO).

(1)

Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jeruk Pada Tingkat Petani Jeruk

(Studi Kasus Pada Usaha Pertanian Jeruk di Kabupaten Karo)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

MUSA ANGGIAT HENDRI BUKIT NIM 7123220043

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

MUSA ANGGIAT HENDRI BUKIT, 712320043. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jeruk Pada Tingkat Petani Jeruk (Studi Kasus Pada Usaha Pertanian Jeruk Kabupaten Karo) Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana penentuan harga pokok produksi jeruk yang benar. Apakah penentuan harga pokok petani selama ini sudah tepat sesuai dengan akuntansi yang benar. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Serta 5 orang informan sebagai sumber informasi untuk menggali informasi harga pokok produksi. Harga pokok produksi menjadi modal penting bagi petani dalam mengembangkan bisnisnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan maksud menggambarkan penentuan harga pokok produksi. Penelitian ini menggunakan alat analisis akuntansi biaya untuk perhitungan biaya investasi dan biaya produksi tahunan dan tata kelola pertanian jeruk.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, Petani tidak melakukan pencatatan mengenai besar biaya yang digunakan selama proses produksi. Namun petani tetap memperhitungkan biaya yang sudah dikeluarkan berdasarkan perkiraan. Kedua, harga pokok produksi di setiap petani tidak sama karena perbedaan teknis perawatan yang membutuhkan biaya yang tidak sama. Sementara itu petani melakukan penjualan berdasarkan harga pokok taksiran tanpa melakukan perhitungan akuntansi sehingga seringkali harga pokok yang ditaksirkan oleh petani tidak sesuai dengan perhitungan akuntansinya. Seharusnya para petani melakukan pencatatan secara akuntansi sehingga harga pokok produksi yang digunakan oleh petani sebagai keputusan untuk menjual atau menahan jeruk pada masa panen dapat menggurangi resiko kerugian di tingkat petani.

Kesimpulan dari Penelitian ini bahwa: petani belum melakukan perhitungan terhadap harga pokok produksi sesuai dengan akuntansi yang ada. Harga pokok produksi di setiap petani jeruk juga berbeda tergantung teknis perawatan yang dilakukan oleh petani.


(6)

ABSTRACT

Musa Anggiat Hendri Bukit, 712320043. Determination Analysis of Cost Production Oranges in Orange Farmer (Farming Case Study In Orange Karo) Thesis, Department of Accounting , Faculty of Economics , University of Medan , 2016 .

The problems discussed in this study is how to determine the cost of production of citrus correct. Do determining the cost of farmers over the years has been precisely in accordance with the correct accounting. This study uses a case study approach. 5 informants as well as the resources to dig up the cost of production information. Cost of production become an important capital for farmers in developing its business.

This study used a qualitative descriptive approach with a view illustrates the determination of the cost of production. This study uses analysis tools cost accounting for the calculation of investment costs and annual costs and governance orange farm. The results of this study show that: First, the farmer did not record the costs used during the production process. However, farmers still account for costs already incurred based on estimates. Second, the cost of production in each of the farmers are not the same because of technical differences treatment need not cost the same. Meanwhile farmers make sales based on cost estimates without accounting calculations that often cost forecasted by farmers are not in accordance with the accounting calculations. Supposedly farmers keep records of accounting so that the cost of production is used by farmers as a decision to sell or hold oranges at harvest time can reduce risk of losses at the farm level.

The conclusion from this research is that: the farmer has not calculated the cost of production in accordance with existing accounting. Cost of production in every citrus growers are also different depending on the technical care done by the farmers.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jeruk Pada Tingkat Petani Jeruk (Studi Kasus Pada Usaha Pertanian Jeruk di Kabupaten Karo)”. Penulisan skrisi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari tidak dapat menyelesaikan penulisan ini tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua mendiang orang tua saya Bapak terkasih Mandur Bukit dan Mamak tersayang Rosmina Sihombing yang sudah banyak mengajarkan saya tentang hidup, terima kasih banyak untuk 23 tahun menjadi orang tua yang selalu ada mendukungku, serta Kakaku Linceria Delvina Bukit, Hotma Bukit, Ita Marlina Bukit dan keponakanku Shiena Neguita atas segala doa, kasih sayang, motivasi, waktu serta dukungan baik moril maupun materil yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis, sejak masa perkuliahan sampai penulis bisa tiba dimasa penyelesaian penulisan skripsi ini.

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas


(8)

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan dan dosen pembimbing akademik penulis yang telah banyak memberikan arahan, nasehat serta motivasi selama penulis berada dimasa perkuliahan.

5. Bapak Dr. Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan sekaligus pembimbing skripsi saya. Terima kasih untuk kritik dan saran yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Khairunnisa Harahap, S.E, M.Si sebagai dosen penguji yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Dr. Arfan Ikhsan SE,Msi. Sebagai dosen penguji yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Azizul Kholis, SE, Msi. Sebagai dosen penguji yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bang Riky Adrian, sebagai staff administrasi jurusan Akuntansi yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi.

10.Untuk teman-teman terdekat penulis, Sepni Maria, Paskah Wani, Josua dan Denny. Terimakasih untuk kasih sayang, semangat kebersamaan dan dukungannya selama ini.


(9)

11.Teman-teman terdekat penulis dimasa perkuliahan Asri Sianturi, Chandni Kaur, Deci Purba, Dodi Situmorang, Fitrin Nasution, Novita Sihombing dan Yulia Ginting, Terimakasih untuk dukungan dan semangatnya selama ini.

12.Untuk sahabat saya Cimo, Haci dan Belo terimakasih untuk kebersamaan, emotional bonds dan dukungannya selama ini.

13.Untuk seluruh teman-teman stambuk 2012 kelas A yang sudah bantu penulis terkhusus tim event organizer Deci, Rosa, melita. Terimakasih untuk kebersamaan,kebahagiaan dan keluhkesah selama perkuliahan ini. Sukses untuk kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Maret 2016 Penulis

Musa A.H Bukit NIM. 7123220043


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Akuntansi ... 8

2.2 Konsep Biaya ... 9

2.2.1 Pengertian Biaya ... 9

2.2.2 Unsur-Unsur Biaya Produksi ... 10

2.2.3 Metode Penentuan Biaya Produksi ... 11

2.3 Konsep Harga Pokok Produksi ... 13

2.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi ... 13

2.3.2 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi ... 14

2.3.3 Unsur-unsur Harga Produksi ... 16


(11)

2.5 Kerangka Berpikir ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20

3.1 Desain Penelitian ... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

3.2 Kriteria Alasan Pemilihan Lahan Informan ... 21

3.3 Sumber Data ... 22

3.4 Instrumen Penelitian ... 23

3.5 Jenis Data ... 24

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.7 Metode Analisis Data ... 26

3.8 Pengujian Keabsahan Data... 29

3.9 Alat Analisis ... 32

3.10 Teknik Analisis ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.2 Pembahasan ... 39

4.2.1 Analisis Pengelompokan Biaya Investasi (Establishment cost) 40 4.2.2 Analisis Pengelompokan Biaya Tahunan (Annual cost) ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL


(13)

DAFTAR GAMBAR


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara Riset Dokumntasi Riset

Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara

Perhitungan Biaya Investasi (Etablishment cost) Lahan 1 Perhitungan Biaya Investasi (Etablishment cost) Lahan 2 Perhitungan Biaya Investasi (Etablishment cost) Lahan 3 Perhitungan Biaya Tahunan (Annual Cost) Lahan 1 Perhitungan Biaya Tahunan (Annual cost) Lahan 2 Perhitungan Biaya Tahunan (Annual cost) Lahan 3 Lampiran 2 Berkas Administrasi


(15)

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara Riset Dokumntasi Riset

Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara

Perhitungan Biaya Investasi (Etablishment cost) Lahan 1 Perhitungan Biaya Investasi (Etablishment cost) Lahan 2 Perhitungan Biaya Investasi (Etablishment cost) Lahan 3 Perhitungan Biaya Tahunan (Annual Cost) Lahan 1 Perhitungan Biaya Tahunan (Annual cost) Lahan 2 Perhitungan Biaya Tahunan (Annual cost) Lahan 3 Lampiran 2 Berkas Administrasi


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia usaha memiliki peran penting dalam sektor perekonomian, baik usaha skala kecil maupun usaha skala besar. Sektor pertanian memiliki peranan penting karena mayoritas penduduk Indonesia masih menggantungkan hidup disektor pertanian. Sektor pertanian beroperasi dengan suatu tujuan atau rencana yang akan dicapai. Dari sekian banyak tujuan tersebut, yang paling utama adalah mendapatkan keuntungan atau laba. Demikian dengan perusahaan kecil dan besar yang menghasilkan sesuatu untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Untuk memperoleh keuntungan atau laba yang maksimal dunia usaha diharuskan untuk lebih meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses produksinya agar dapat meningkatkan daya saingnya, persaingan dunia usaha saat ini tidak hanya menuntut pelaku usaha untuk memproduksi barang dengan jumlah yang banyak tetapi harus tepat juga perhitungan harga produksinya, kesalahan dalam membuat perhitungan harga produksi menyebabkan kerugian pada pelaku usaha. Informasi harga pokok produksi penentuan harga pokok produksi mengambil peran penting. untuk menentukan harga pokok produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dijadikan sebagai acuan penentuan harga pokok produksi. Ketiga aspek ini harus diperhatikan dengan baik dalam pengolongan dan pencatatannya. Sehingga keputusan untuk penentuan harga jual produk maupun untuk perhitungan laba rugi periodik dapat diandalkan.


(18)

2

Melihat bahwa pentingnya harga pokok produksi memerlukan ketelitian dan ketepatan. Apakah dalam persaingan yang sangat ketat saat ini memacu perusahaan dalam menghasilkan produk yang bersaing baik dipasar lokal maupun global. Kondisi ekonomi seperti saat ini dengan kenaikan biaya di sektor usaha menyebabkan tidak terciptanya keunggulan bersaing dalam harga jual produk pada perdagangan, khususnya komoditi pertanian seperti jeruk, kopi, minyak sawit, the, karet, dll. Hal tersebut mempengaruhi kondisi, mengingat Indonesia merupakan salah satu pengekspor komoditi pertanian. diantara komoditi-komoditi pertanian lainnya, jeruk merupakan salah satu komoditi yang paling rentan terhadap harga.

Penentuan harga pokok produksi dengan metode konvensional sebenarnya dapat digunakan sebagai metode yang akurat dalam menentukan harga pokok produksi namun perhitungan dengan metode konvensional hanya dapat digunakan untuk produksi satu jenis barang saja, pada metode ini akan memfokuskan pada biaya yang timbul saja, apabila perhitungan harga pokok produksi tidak tepat hal ini akan berdampak ruginya perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukaan oleh Haryadi (2002:67) bahwa penentuan harga pokok produksi yang tidak tepat juga akan mempengaruhi keputusan pengambilan oleh manajemen. Sebenarnya untuk penentuan harga pokok produksi menurut Mulyadi (2003:40) dapat dilakukan dengan menggunakan metode full costing, variabel costing atau dengan sistem activity based costing.

Komponen pembentukan laba adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan biaya adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi atau menghasilkan sesuatu barang atau jasa. Biaya tersebut disebut sebagai biaya harga pokok atau harga pokok produksi (Mulyadi, 2007). Perusahaan lazimnya berorientasi


(19)

3

pada laba, sehingga tidak terlepas dari masalah cara pencapaian laba dan pengembalian modal, dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengumpulan biaya yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Biaya yang telah dikeluarkan ini seharusnya dipakai sebagai elemen perhitungan pembentukan harga pokok produk. Penentuan harga pokok produksi dibagi dengan kapasitas produksi yang dihasilkan.

Sebagaimana halnya harga pokok komoditi tanaman keras pada dasarnya terdiri dari dua komponen biaya, disebut sebagai komponen biaya investasi (establishment cost). Sedangkan yang kedua disebut sebagai komponen biaya tahunan (annual cost). Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode sejak penyiapan lahan sampai tahun terakhir menjelang tahun ketika masa produksi mulai berbuah. Karena secara teknis produksi normalnya dimulai pada tahun keempat atau kelima maka biaya investasi biasanya meliputi periode tiga sampai empat tahun sebelum jeruk mulai berbuah. Dengan demikian komponen biaya investasi ini di samping dapat dikelompokkan atas biaya tenaga kerja dan biaya pengolahan, dapat dipilah pula lebih lanjut menjadi biaya investasi tahun I, tahun II, tahun III dan atau tahun IV. Pengeluaran-pengeluaran yang tergolong biaya investasi tahun I misalnya adalah: biaya bibit, biaya mencangkul, biaya melobang, biaya air, biaya pupuk, biaya obat-obatan, dan biaya menanam bibit serta biaya pengadaan mesin semprot dan peralatan. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran yang tergolong biaya investasi tahun II sampai IV antara lain adalah: biaya pemupukan, biaya pengadaan pupuk, dan biaya-biaya pemeliharaan lainnya. Komponen biaya-biaya investasi ini terjadi sebelum memasuki tahun berbuah dan manfaat biaya investasi ini dinikmati oleh seluruh tahun ketika jeruk


(20)

4

berbuah (biasanya sekitar 15 tahun), maka biaya investasi ini harus dibebankan pada masing-masing tahun ketika jeruk berbuah secara ekonomis tersebut.

Berbeda dari biaya investasi, komponen biaya tahunan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan ketika jeruk memasuki tahun berbuah. Komponen biaya tahunan ini dapat dikelompokkan atas tiga kelompok biaya sebagai berikut: biaya tenaga kerja, biaya pengolahan, dan biaya overhead. Termasuk dalam kategori biaya tenaga kerja misalnya adalah biaya pemangkasan, biaya pemupukan, biaya pestisida, biaya panen dan biaya-biaya lain sampai jeruk siap dijual. Termasuk biaya-biaya pengolahan antara lain adalah: biaya pupuk, biaya pestisida, serta biaya-biaya lain. Sedangkan yang termasuk kategori biaya overhead antara lain adalah: reparasi, biaya pengadaan ember, terpal dan lain sebagainya. Untuk mengetahui total biaya tahunan ini maka semua jenis biaya di atas harus dijumlahkan untuk setiap tahunnya.

Berdasarkan pengakuan pemilik lahan dari hasil pra-riset yang ditemukan dilapangan bahwa petani tidak memperhitungkan biaya investasi dan biaya overhead, petani hanya mengingat biaya besar yang dikeluarkan, seperti biaya pupuk, obat-obatan dan biaya tenaga kerja. Sedangkan biaya overhead tidak diperhitungkan seperti biaya air, biaya transportasi, biaya bahan bakar, biaya reparasi mesin,biaya peralatan, biaya tenaga kerja tidak langsung. Sample yang dipilih adalah pertanian jeruk yang luasnya diatas 1,5 hektar, hanya menanam tanaman sejenis dan tidak bercampur dengan tanaman lainnya. Alasan pemilihan sample untuk menganalisis biaya produksi tanpa pengaruh tanaman lainnya yang dapat mengurangi manfaat biaya investasi maupun biaya produksi.


(21)

5

Masalah tersebut kiranya dapat menjadi perhatian petani yang sampai saat ini masih mengalami kendala dalam penetuan keputusan apakah menjual atau menahan jeruknya. oleh karena itu maka dalam penelitian ini penulis memilih judul : “Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jeruk pada Tingkat Petani (Studi Kasus pada Usaha Pertanian Jeruk di Kabupaten Karo)

1.2Indentifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara petani dalam penentuan harga pokok produksi jeruk di Kabupaten Karo?

2. Apakah cara penentuan harga pokok produksi jeruk di tingkat petani selama ini sudah sesuai dengan teori akuntansi yang ada?

3. Sejauh mana petani mengandalkan harga pokok produksi sebagai acuan dalam mengambil keputusan?

1.3Rumusan Masalah

Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting, karena harga pokok produksi dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang dilakukan petani jeruk. Selama ini petani jeruk telah melakukan perhitungan atas biaya produksi. Tetapi hal tersebut belum dipakai sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yang dipakai dalam perhitungan harga pokok produksi per unit. Petani jeruk dalam membuat laporan harga pokok produksi belum dapat menunjukkan harga pokok produksi yang tepat dan benar sesuai dengan pengumpulan biaya produksinya. Perumusan masalah di sini


(22)

6

dimaksudkan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam permasalahan yang akan dibahas. Sehingga permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penentuan harga pokok produksi petani jeruk?

2. Apakah penentuan harga pokok produksi sudah tepat sesuai dengan akuntansi yang benar?

1.4Tujuan Penelitian

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki suatu tujuan. Demikian juga penelitian ini memiliki beberapa tujuan dalam hubungannya dengan obyek penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui elemen-elemen harga pokok produksi petani jeruk.

2. Untuk membandingkan elemen-elemen harga pokok produksi yang selama ini dilakukan oleh petani jeruk dengan teori akuntansi yang ada.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait diantaranya: 1. Bagi petani jeruk, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan untuk menghindari kerugian.

2. Bagi akademisi, sebagai wawasan, pengetahuan dan acuan dalam penentuan harga pokok produksi dan dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang lebih lanjut.

3. Bagi peneliti, sebagai pelatihan intelektual yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta meningkatkan kompetensi keilmuan dan mengetahui sejauh mana teori yang didapat dibangku kuliah dapat diterapkan di dunia kerja


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian bahwa harga pokok produksi pertanian jeruk menggunakan perhitungan metode full costing. Biaya investasi dan biaya tahunan digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga pokok produksi. Hasil analisis data dari pembahasan dapat menjadi pedoman bagi petani untuk menentukan harga pokok produksi. Dengan demikian keputusan petani untuk menjual atau menahan masa panen jeruk dapat diperhitungkan, Sehingga kerugian petani dapat diminimalkan.

Dari hasil pembahsan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa: Pertama, petanian jeruk milik Bapak Prada Ginting, Bapak Drs.Everedy Bukit dan Bapak Nomas Tarigan melakukan penafsiaran perhitungan terhadap harga pokok produksi jeruk belum sesuai dengan aturan akuntansi yang ada. Biaya tidak diperhitungkan berdasarkan teori akuntansi yang ada, sehingga petani tidak memperhitungkan beberapa komponen biaya karena petani beranggapan biaya tersebut merupakan biaya umum, yang tidak diperhitungkan dalam biaya produksi. Dalam penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh petani belum menunjukkan harga pokok produksi yang wajar karena harga pokok tersebut tidak dihitung berdasarkan penggolongan dan pengumpulan biaya yang dikeluarkan tetapi lebih mengacu pada pertimbangan atau penafsiran. Kedua, dari hasil pembahasan ditemukan bahwa harga pokok produksi yang sudah ditafsirkan oleh petani tidak sama dengan petani jeruk lainnya. Perbedaan ini terjadi karena teknis perawatan yang dilakukan oleh petani tidak berdasarkan standar penanaman jeruk yang sama. Besar kecilnya harga pokok produksi tergantung dari bagaimana teknik


(24)

55

pengolahan yang dilakukan oleh petani. Semakin efektif dan efesien pengolahan lahan maka keuntungan yang didapatkan oleh petani akan semakin besar..

5.2 Saran

Saran yang diberikan berdasarkan hasil pembahasan terkait dengan hasil penelitian ditunjukan bagi pihak Petani yaitu:

1. Dalam membuat keputusan untuk menjual atau menahan jeruk yang sudah memasuki masa panen petani seharusnya menggunakan perhitungan harga pokok produksi dengan benar sehingga petani dapat meminimalkan kerugian. 2. Melihat besarnya nilai investasi dan resiko yang mungkin harus ditanggung oleh

petani, maka petani harus mampu menjaga atau mempertahankan kelestarian usahatani jeruk dengan cara menjaga kesehatan tanaman dan menerapkan teknis budidaya yang baik agar kemampuan produksi tanaman dapat terjaga.

3. Petani membutuhkan penyuluhan mengenai standar mengenai perawatan jeruk yang baik, sehingga biaya pokok produksi dapat dimaksimalkan.


(25)

56

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Carter, William. 2009. Akuntansi Biaya, buku 1, Cengage Learning, dialih

bahasakan oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Erni. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada UD. The Sweetets. ejournal.unsrat.ac.id. Vol.3 No.1 Maret 2015.Hal 26-33.

Halim, A. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE.

Analisa, Produksi Jeruk Karo 2015-2016 Menurun. http://harian.analisadaily.com (2 Maret 2016)

Harnanto. 1992. Akuntansi Biaya untuk Perhitungan Biaya Pokok Produksi (Sistem Biaya Historis). Yogyakarta : BPFE-UGM.

Helmina. Penentuan Harga Pokok Produksi berdasarkan Metode Full Costing Pada Pembuatan Etalase Kaca Dan Alumunium Di UD. Istana Alumunium Manado. ejournal.unsrat.ac.id/. Vol.1 No.3 September 2013 Hal 217- 224. Heckert J.B. 1991. Controller ship. 3rd ed. Jakarta: Erlangga.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitataif. Jakarta : Salemba Humanika Hernanto,Fadholi. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Indro,Jullie,Lidia. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Variabel Costing Dalam Proses Penetuan Harga Jual Pada PT.Sari Malalugis Bitung. ejournal.unsrat.ac.id. Volume 14 no. 2 - Mei 2014. Hal 82-91 Isdiantoni.2013. Kelayakan dan Risiko Jeruk Keprok Madura Di Kabupaten

Sumenep.ejournal.wiraraja.ac.idDiakses 1 Maret 2016. Hal 1-15

Lesmono, Tresno. 1998. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama. Yogyakarta : Pusat Penerbitan Akademi YKPN.

Mahdi. 2013. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Usaha Peternakan Lele Pak Jay Di Sukabangun II Palembang. Jurnal ilmiah undana.ac.id. Volume V No.III 2013 Hal 40-49

Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : BPFE-UGM.


(26)

57

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.

Nirwanto, Rasditya. 2011. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Kopi pada Tingkat Petani Kopi di Kecamatan Kembang Kanupaten Bondowoso. Diakses 25 Januari 2016. Hal 1-91

Setiadi, Pradana.2014. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Penentuan Harga Jual Pada Cv. Minahasa Mantap Perkasa. Jurnal Akuntansi Vol.14 No.2 Mei 2014 Hal. 70-81

Supriyono. 1994. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga pokok. Yogyakarta : BPFE.

Soelaras, Bambang.1996. Budi Daya Jeruk Bebas Penyakit. Jogjakarta: Kansius Media Tria,Janpite. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Terhadap Laba Kotor

Pada usaha Peternakan Ayam CV. Kharis dikota Bitung. ejournal.unsrat.ac.id Vol.2 No.3 September 2014. Hal 1643-1652


(1)

Masalah tersebut kiranya dapat menjadi perhatian petani yang sampai saat ini masih mengalami kendala dalam penetuan keputusan apakah menjual atau menahan jeruknya. oleh karena itu maka dalam penelitian ini penulis memilih judul : “Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jeruk pada Tingkat Petani (Studi Kasus pada Usaha Pertanian Jeruk di Kabupaten Karo)

1.2Indentifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara petani dalam penentuan harga pokok produksi jeruk di Kabupaten Karo?

2. Apakah cara penentuan harga pokok produksi jeruk di tingkat petani selama ini sudah sesuai dengan teori akuntansi yang ada?

3. Sejauh mana petani mengandalkan harga pokok produksi sebagai acuan dalam mengambil keputusan?

1.3Rumusan Masalah

Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting, karena harga pokok produksi dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang dilakukan petani jeruk. Selama ini petani jeruk telah melakukan perhitungan atas biaya produksi. Tetapi hal tersebut belum dipakai sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yang dipakai dalam perhitungan harga pokok produksi per unit. Petani jeruk dalam membuat laporan harga pokok produksi belum dapat menunjukkan harga pokok produksi yang tepat dan benar sesuai dengan pengumpulan biaya produksinya. Perumusan masalah di sini


(2)

6

dimaksudkan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam permasalahan yang akan dibahas. Sehingga permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penentuan harga pokok produksi petani jeruk?

2. Apakah penentuan harga pokok produksi sudah tepat sesuai dengan akuntansi yang benar?

1.4Tujuan Penelitian

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki suatu tujuan. Demikian juga penelitian ini memiliki beberapa tujuan dalam hubungannya dengan obyek penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui elemen-elemen harga pokok produksi petani jeruk.

2. Untuk membandingkan elemen-elemen harga pokok produksi yang selama ini dilakukan oleh petani jeruk dengan teori akuntansi yang ada.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait diantaranya: 1. Bagi petani jeruk, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan untuk menghindari kerugian.

2. Bagi akademisi, sebagai wawasan, pengetahuan dan acuan dalam penentuan harga pokok produksi dan dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang lebih lanjut.

3. Bagi peneliti, sebagai pelatihan intelektual yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta meningkatkan kompetensi keilmuan dan mengetahui sejauh mana teori yang didapat dibangku kuliah dapat diterapkan di dunia kerja


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian bahwa harga pokok produksi pertanian jeruk menggunakan perhitungan metode full costing. Biaya investasi dan biaya tahunan digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga pokok produksi. Hasil analisis data dari pembahasan dapat menjadi pedoman bagi petani untuk menentukan harga pokok produksi. Dengan demikian keputusan petani untuk menjual atau menahan masa panen jeruk dapat diperhitungkan, Sehingga kerugian petani dapat diminimalkan.

Dari hasil pembahsan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa: Pertama, petanian jeruk milik Bapak Prada Ginting, Bapak Drs.Everedy Bukit dan Bapak Nomas Tarigan melakukan penafsiaran perhitungan terhadap harga pokok produksi jeruk belum sesuai dengan aturan akuntansi yang ada. Biaya tidak diperhitungkan berdasarkan teori akuntansi yang ada, sehingga petani tidak memperhitungkan beberapa komponen biaya karena petani beranggapan biaya tersebut merupakan biaya umum, yang tidak diperhitungkan dalam biaya produksi. Dalam penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh petani belum menunjukkan harga pokok produksi yang wajar karena harga pokok tersebut tidak dihitung berdasarkan penggolongan dan pengumpulan biaya yang dikeluarkan tetapi lebih mengacu pada pertimbangan atau penafsiran. Kedua, dari hasil pembahasan ditemukan bahwa harga pokok produksi yang sudah ditafsirkan oleh petani tidak sama dengan petani jeruk lainnya. Perbedaan ini terjadi karena teknis perawatan yang dilakukan oleh petani tidak berdasarkan standar penanaman jeruk yang


(4)

55

pengolahan yang dilakukan oleh petani. Semakin efektif dan efesien pengolahan lahan maka keuntungan yang didapatkan oleh petani akan semakin besar..

5.2 Saran

Saran yang diberikan berdasarkan hasil pembahasan terkait dengan hasil penelitian ditunjukan bagi pihak Petani yaitu:

1. Dalam membuat keputusan untuk menjual atau menahan jeruk yang sudah memasuki masa panen petani seharusnya menggunakan perhitungan harga pokok produksi dengan benar sehingga petani dapat meminimalkan kerugian. 2. Melihat besarnya nilai investasi dan resiko yang mungkin harus ditanggung oleh

petani, maka petani harus mampu menjaga atau mempertahankan kelestarian usahatani jeruk dengan cara menjaga kesehatan tanaman dan menerapkan teknis budidaya yang baik agar kemampuan produksi tanaman dapat terjaga.

3. Petani membutuhkan penyuluhan mengenai standar mengenai perawatan jeruk yang baik, sehingga biaya pokok produksi dapat dimaksimalkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Carter, William. 2009. Akuntansi Biaya, buku 1, Cengage Learning, dialih

bahasakan oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Erni. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada UD. The Sweetets. ejournal.unsrat.ac.id. Vol.3 No.1 Maret 2015.Hal 26-33.

Halim, A. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE.

Analisa, Produksi Jeruk Karo 2015-2016 Menurun. http://harian.analisadaily.com (2 Maret 2016)

Harnanto. 1992. Akuntansi Biaya untuk Perhitungan Biaya Pokok Produksi

(Sistem Biaya Historis). Yogyakarta : BPFE-UGM.

Helmina. Penentuan Harga Pokok Produksi berdasarkan Metode Full Costing Pada

Pembuatan Etalase Kaca Dan Alumunium Di UD. Istana Alumunium

Manado. ejournal.unsrat.ac.id/. Vol.1 No.3 September 2013 Hal 217- 224.

Heckert J.B. 1991. Controller ship. 3rd ed. Jakarta: Erlangga.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitataif. Jakarta : Salemba Humanika Hernanto,Fadholi. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Indro,Jullie,Lidia. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode

Variabel Costing Dalam Proses Penetuan Harga Jual Pada PT.Sari Malalugis Bitung. ejournal.unsrat.ac.id. Volume 14 no. 2 - Mei 2014. Hal 82-91

Isdiantoni.2013. Kelayakan dan Risiko Jeruk Keprok Madura Di Kabupaten

Sumenep.ejournal.wiraraja.ac.idDiakses 1 Maret 2016. Hal 1-15

Lesmono, Tresno. 1998. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama. Yogyakarta : Pusat Penerbitan Akademi YKPN.

Mahdi. 2013. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Usaha Peternakan

Lele Pak Jay Di Sukabangun II Palembang. Jurnal ilmiah undana.ac.id.

Volume V No.III 2013 Hal 40-49


(6)

57

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.

Nirwanto, Rasditya. 2011. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Kopi pada

Tingkat Petani Kopi di Kecamatan Kembang Kanupaten Bondowoso.

Diakses 25 Januari 2016. Hal 1-91

Setiadi, Pradana.2014. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Penentuan

Harga Jual Pada Cv. Minahasa Mantap Perkasa. Jurnal Akuntansi

Vol.14 No.2 Mei 2014 Hal. 70-81

Supriyono. 1994. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

pokok. Yogyakarta : BPFE.

Soelaras, Bambang.1996. Budi Daya Jeruk Bebas Penyakit. Jogjakarta: Kansius Media Tria,Janpite. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Terhadap Laba Kotor

Pada usaha Peternakan Ayam CV. Kharis dikota Bitung.