Spesifikasi Gudang Pembagian Gudang Kapasitas Gudang

8. Area bahan pengemas

Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran produk. Bahan label disimpan di tempat terkunci BPOM, 2006.

2.4.3 Spesifikasi Gudang

Gudang di industri farmasi mempunyai spesifikasi antara lain: 1. Lantai: a. Terbuat dari beton padat dengan hardener, bersifat menahan debu dan tidak tahan terhadap tumpahan larutan bahan kimia. b. Terbuat dari beton dilapisi ubin keramik berwarna putih dengan kriteria harus tahan terhadap bahan kimia dan goresan, mudah diperbaiki, memerlukan penutupan celah, keras dan tangguh, licin bila basah. 2. Pencahayaan: 200 Lux satuan kekuatan cahaya BPOM, 2009.

2.4.4 Pembagian Gudang

Gudang di industri farmasi diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Suhu Penyimpanan, yaitu: a. Gudang suhu kamar ≤30 o C. b. Gudang ber-AC ≤25 o C. c. Gudang dingin 2-8 o C. d. Gudang beku 0 o C. 2. Berdasarkan Jenis, yaitu: a. Gudang bahan baku: gudang bahan padat dan bahan cair. b. Gudang bahan pengemas. Universitas Sumatera Utara c. Gudang bahan beracun. d. Gudang bahan mudah meledakmudah terbakar Gudang api. e. Gudang bahan yang ditolak. f. Gudang karantina obat jadi. g. Gudang obat jadi BPOM, 2009.

2.4.5 Kapasitas Gudang

Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau tidaknya suatu gudang adalah kapasitas gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang, maka keadaan yang harus dipertimbangkan adalah keadaan maksimum. Gudang mencapai keadaan maksimum pada saat sediaan pengemas belum dipakai, terjadi keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan pesanan datang lebih cepat Lachman, 2008. Untuk menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus dipenuhi, maka diperlukan data tentang: 1. Jumlah pesanan order quantity dalam suatu periode tertentu yang dilakukan. 2. Besarnya sediaan pengemas yang ditentukan. 3. Variasi lead time. 4. Fluktuasi pemakaian Lachman, 2008.

2.5 Peralatan

Peralatan yang terdapat di area penyimpanan hanya boleh digunakan untuk tujuan tertentu dan untuk kegiatan yang diperbolehkan dengan izin yang dikeluarkan oleh Departemen Pengawasan Obat United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)Bandung 3 – 28 Oktober 2011

17 118 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Periode 03 – 28 Oktober 2011 Bandung

4 48 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Bandung 03 – 28 Oktober 2011

7 70 101

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Mei 2010 – 31 Mei 2010

0 58 119

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Periode 03 Mei – 31 Mei 2010

0 28 96

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

0 34 102

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

2 36 108

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 01-30 November 2010

0 47 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 01 – 30 November 2010

1 34 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

0 45 79